perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari hubungan antara lama paparan asap rokok dengan frekuensi kejadian ISPA pada balita. Lama paparan asap rokok sebagai variabel bebas dan frekuensi kejadian ISPA sebagai variabel terikat dilihat dan diukur dalam waktu bersamaan.
B. Tempat dan Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Gambirsari Surakarta pada bulan Desember 2014 sampai Juni 2015.
C. Populasi Penelitian 1. Populasi target Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang menderita ISPA di wilayah kerja Puskesmas Gambirsari Surakarta. 2. Populasi aktual Populasi aktual dalam penelitian ini adalah balita yang datang ke Puskesmas Gambirsari Surakarta dan didiagnosis menderita ISPA.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Sampel dan Teknik Sampling Pada penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
E. Besar Sampel Besar sampel pada penelitian ini ditentukan berdasarkan rata-rata pasien per bulan pada tahun 2014 yaitu sebanyak 107 pasien balita dengan ISPA. Besar sampel dapat dihitung dengan rumus yaitu: s=
λ2.N.P.Q___ d2 (N-1) + λ2.P.Q
s = 51,94 s = 52 Keterangan: λ2 dengan dk = 1 P = Q = 0,5 d = 0,05 N = besar populasi s = besar sampel
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F. Kriteria Retriksi Kriteria inklusi: a. Pasien balita yang datang ke Puskesmas Gambirsari Surakarta dan didiagnosis menderita ISPA b. Tidak menderita cacat bawaan (kongenital) Kriteria eksklusi: a. Tidak bersedia menjadi responden b. Pasien ISPA yang lingkungan rumahnya tidak terpapar asap rokok
G. Pengalokasian Subjek Pengalokasian subjek pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik non random dengan metode purposive sampling yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
H. Definisi Operasional Variabel Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel Variabel terikat: Frekuensi kejadian ISPA Balita
Variabel bebas: Lama Paparan Asap Rokok
I.
Definisi Opersional
Alat Ukur
ISPA adalah Wawancara penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikro-organisme yang terbatas pada struktur-struktur termasuk rongga hidung, faring, dan laring. Infeksi tersebut diantaranya Common Cold, Pharyngitis, Sinusitis, Croup, Epiglotitis Akut, dan Influenza. Frekuensi kejadian ISPA adalah berapa kali balita menderita ISPA dalam 1 tahun terakhir. Lamanya paparan Wawancara asap rokok di dalam rumah setiap hari minimal 15 menit
Kategori Hasil Skala Ukur Frekuensi Ordinal kejadian ISPA dalam 1 tahun terakhir 1. <4 kali (jarang) 2. ≥4 kali (sering)
Lama paparan Ordinal asap rokok: 1. < 15 menit dalam sehari 2. ≥ 15 menit dalam sehari
Instrumentasi Alat ukur yang digunakan untuk memperoleh data dari responden adalah pedoman wawancara terstruktur untuk mengetahui lama paparan asap rokok dan frekuensi kejadian ISPA pada balita. Wawancara terstruktur menggunakan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya telah disiapkan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dengan wawancara ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama dan pengumpul data mencatatnya.
J.
Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data Langkah-langkah pengolahan data: a. Editing (penyuntigan data) Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari pertanyaan yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi. b. Coding (Membuat Lembaran Kode) Kegiatan ini mengubah data ke dalam bentuk yang lebih ringkas dengan menggunakan kode-kode tertentu untuk mempermudah pengolahan. Lama paparan asap rokok: 0 = <15 menit dalam sehari 1 = ≥ 15 menit dalam sehari Frekuensi kejadian ISPA pada balita: 0 = jarang (< 4 kali setahun) 1 = sering (≥ 4 kali setahun) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Entry data Memasukkan data untuk diolah memakai program komputer untuk dianalisis. d. Tabulating Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke dalam tabel. 2. Analisis Data a. Analisis Univariat Analisis univariat ini dilakukan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi karakteristik responden penelitian dan distribusi proporsi variabel independent (lama paparan asap rokok) dan variabel dependent (frekuensi kejadian ISPA pada balita) yang diteliti. Karakteristik responden dalam penelitian ini diantaranya adalah umur, jenis kelamin, status imunisasi, status gizi, status pemberian vitamin A, dan berat badan lahir. b. Analisis Bivariat Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan asosiasi antara faktor risiko utama (lama paparan asap rokok) dengan frekuensi kejadian ISPA balita yang sekaligus menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan uji Somers’d. Analisis dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17. commit to user