BAB III METODOLOGI PENELITIAN
1.1.
Tempat dan waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten
Gorontalo yang beralamat di jalan Gunung Boliyohuto No. 390 Kelurahan Bolihuangga Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo.Penelitian dimulai pada bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.
1.2.
Desain Penelitian Sebelum menentukan desain penelitian, maka terlebih dahulu ditentukan
metode penelitiannya. Ada beberapa langkah umum yang dapat digunakan untuk menyusun metode atau instrumen penelitian yaitu analisa variabel dan mengembangkan indikatornya tersebut sehingga bisa diukur dan menghasilkan data yang diinginkan peneliti (Sudjan Ibrahim, 2008: 89). Metode yang digunakan dalam
penelitian
ini
adalah
menggunakan
metode
kuantitatif,
yakni
menggambarkan adanya pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dalam penelitian ini yaitu variabel X (Penerapan SPI) dan variabel Y (Fungsi Pengelolaan Piutang Usaha). Adapun jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Survai. Arikunto (2003: 312) menjelaskan bahwa penelitian survai merupakan salah satu penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam bidang sosiologi, bisnis, politik, pemerintahan dan pendidikan. Imformasi yang digunakan dalam
33
penelitian survai dikumpulkan dari seluruh populasi dan dapat pula hanya sebagian saja dari populasi. Survai yang dilakukan untuk melihat semua jenis populasi dinamakan penelitian sensus. Sedangkan jika pengumpulan data hanya dilakukan pada sebagian dari populasi disebut survai sampel. Berdasarkan pengertian instrumen penelitian diatas, maka hal ini dilakukan untuk melihat masalah yang diteliti pada masing-masing variabel, yakni variabel bebas yang disimbolkan dengan X (sistem pengendalian intern) serta variabel terikat yang disimbolkan dengan Y (terpengaruh) yaitu Fungsi Pengelolaan Piutang usaha. Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:
X
Y Gambar 2 Desain Penelitian
(Model Pengaruh penerapan SPI terhdap pengelolaan piutang usaha)
Keterangan: X = Sistem Pengendalian Intern Y = Fungsi Pengelolaan Piutang Usaha (pada PDAM Kabupaten Gorontalo)
3.3
Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2009: 61). Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 22 responden jumlah karyawan yang ada di PDAM Kab. Gorontalo, Sesuai dengan kebutuhan penelitian maka seluruh populasi yang ada digunakan sebagai sampel penelitian. Sudjana (1989: 5) apabila jumlah populasi kurang dari 100 maka, yang menjadi sampel adalah keseluruhan dari populasi tersebut atau disebut sampel total. Sedangkan jumlah populasi lebih dari 100, maka yang menjadi sampelnya adalah 10%-15% atau 20%-25%. Dengan demikian peneliti mengambil keseluruhan pegawai menjadi sampel penelitian (jumlah total) Karena seluruh populasi populasi diambil dari penelitian maka penelitian ini adalah penelitian sensus.
3.4
Operasionalisasi Variabel Variabel penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik
berat perhatian suatu penelitian (Arikunto, 198: 99). Variabel adalah gejala yang menjadi obyek penelitian atau apa yang menjadi pusat perhatian suatu penelitian (Hadi, 1995: 91).
Tabel 2: Definisi Operasional Variabel Variabel
Dimensi
Pengendalian Intern (X) (COSO, 1994)
Fungsi Pengelolaan Piutang Usaha PDAM Kabupaten Gorontalo (Y)
Indikator
1.
Lingkungan Pengendalian
Integritas dan nilai etika Komitmen untuk kompetensi Struktur organisasi serta pemberian wewenang dan tanggung jawab.
2.
Penaksiran Resiko
Sitem informasi dan teknologi baru Metode untuk mengidentifikasi resiko Mengukur peluang resiko
Skala Ordinal
Ordinal
3.
Aktivitas Pengendalian
Review Terhadap Kinerja Pengendalian Fisik Pemisahan Tugas
Ordinal
4.
Komunikasi dan informasi
Prosedur yang jelas System informasi akuntansi yang memadai Laporan keuangan berkualitas
Ordinal
5.
Monitoring dan Pemantauan
Satuan pengendalian yang independen Kualitas kinerja pengendalian intern Pengambilan tindakan koreksi
Ordinal
1.
membentuk unit kerja atau seksi yang khusus digunakan mengurusi piutang
Mencari langganan potensial yang dapat diberikan kredit. Menyeleksi calon debitur. Membukukan transaksi kredit yang terjadi. Melakukan penagihan piutang. Membukukan piutang. Menyusun dan mengklasifikasikan piutang outstanding menurut usianya masing-masing. Membuat analisa dan evaluasi piutang sebagai salah satu bentuk investasi. Menyusun dan memperkirakan arus kas masuk dari piutang. Membuat laporan tentang Fungsi Pengelolaan Piutang baik para pengambil keputusan tentang piutang.
Ordinal
2.
Kebijakan piutang yang jelas untuk digunakan sebagai pedoman bagi unit kerja yang mengurusi piutang
Ordinal
3.
Penentuan kriteria untuk mengukur efisiensi Fungsi Pengelolaan Piutang
Penentuan plafond kredit untuk berbagai jenis / tingkatan debitur Penentuan jangka waktu kredit. Pedoman melakukan seleksi calon kerja debitur. Penentuan jumlah piutang ragu-ragu maksimal yang dapat dibenarkan sebagai dasar penentuan besarnya cadangan piutang ragu-ragu. Penentuan jumlah anggaran yang digunakan untuk administrasi piutang. Tingkat perputaran piutang. Persentase piutang yang tak tertagih Biaya Fungsi Pengelolaan Piutang,
Ordinal
Sumber: Data penelitian terdahulu, 2002
3.5
Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dari responden yang akan diteliti, maka peneliti
menggunakan teknik pegumpulan data berupa angket. Angket adalah serangkaian pertanyaan indikator-indikator yang ada dalam fokus penelitian, pertanyaan-
pertanyaan tersebut mewakili semua bentuk aktivitas atau kegiatan dalam fokus penelitian. Teknik ini akan disediakan sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang akan dijawab oleh responden yang telah ditentukan. 3.6
Sumber Data Untuk memperoleh data atau informasi yang akurat, maka peneliti
menggunakan pendekatan secara langsung kepada karyawan PDAM KAb. Gorontalo melalui angket.
3.7
Prosedur Pengujian Instrumen Penelitian Menurut Arikunto (2006: 124) bahwa instrument adalah alat untuk
memperoleh data pada waktu peneliti menggunakan suatu metode. Dengan menggunakan suatu instrument yang valid dan reliable dalam pengumpulan, maka diharapkan hasil penelitian ini akan menjadi valid dan reliable. Hal ini berarti bahwa dengan menggunakan yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, otomatis hasil (data) penelitian mejadi valid dan reliable. 3.7.1
Uji Validitas Instrumen Berkaitan dengan pengujian validitas instrument menurut Riduan (2005:
109-110) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan suatu alat ukur.Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Untuk menguji validitas alat ukur, lebih dahulu dicari harga-harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir.
Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus pearson product moment adalah: n( X iYi ) (
rhitung
n.
2 i
(
2
X i ).( X i )
X i ) . n.
Yi 2
(
Yi ) 2
(Arikunto, 2002:146)
Dimana: Rhitung = Koefisien korelasi
X i = Jumlah skor item Yi N
= Jumlah skor total (seluruh item) = Jumlah responden
Selanjutnya di hitung dengan uji-t dengan rumus: thitung
n 2 1 r2
(Arikunto, 2002:146)
t
= Nilai t-hitung
r
= Koefisien korelasi hasil r-hitung
n
= Jumlah responden
distribusi (tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n – k) kaidah keputusan: jika, thitung ttabel berarti Valid, sebaliknya thitung ttabel berarti tidak valid.
Jika instrument itu valid, maka dilihat criteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut: Tabel 3: Indeks Koefisien Korelasi Nilai r Tingkat Korelasi 0,000 – 0,199 Korelasi sangat rendah 0,200 – 0,399 Korelasi rendah 0,400 – 0,599 Korelasi sedang 0,600 – 0,799 Korelasi kuat 0,800 – 1,000 Korelasi sangat kuat Sumber: Data olahan, 2012
3.7.2
Uji Reliabilitas Instrument Pengujian
reliabilitas
dilakukan
untuk
menunjukkan
sejauhmana
kestabilan dan konsistensi instrumen dalam mengukur konsep. Selain itu pengujian reliabilitas dilakukan untuk membantu menetapkan kesesuaian pengukur. Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini, penulis menggunakan koefisien reliabitas Alpha cronbach (Arikunto, 2006: 196) yaitu: (Arikunto,2006:196)
Keterangan: r11 : Reliabilitas instrumen k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑σb2
: Jumlah varians butir
σt2 : Varians total Nilai rhitung akan dikonsumsikan pada nilai-nilai rtabel dengan alpha 5 % (0,05). Apabila rhitung lebih besar dari rtabel, maka kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini memiliki keadaan sebagai alat ukur.
3.8 Pengujian Hipotesis Salah satu asumsi yang harus dipenuhi dalam melakukan analisis regresi linear baik sederhana maupun berganda adalah data variable dependen (terikat) harus berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pengujian normalitas data dibuat dengan melihat grafik penyebaran data dan kolmogorow–smirnov. Jika tingkat signifikannya lebih besar dari 0,05, maka data itu terdistribusi normal. Jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal Penelitian ini menggunakan teknik analisis data regresi linear sederhana. Penggunanaan teknik ini karena dalam penelitian ini hanya digunakan satu variabel terikat (Fungsi Pengelolaan Piutang usaha) dan satu variabel independen (Penerapan SPI). Model yang akan dibentuk sesuai dengan tujuan penelitian (Sugiyono, 2009: 261) adalah: Y= a + bX
(Sugiyono, 2009: 261)
Y
: Variabel dependen (Fungsi Pengelolaan Piutang usaha)
X
: Variabel independen (Penerapan SPI)
b
: Angka arah atau koefisien regresi
a
: Intercept atau konstanta