BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2012 sampai dengan bulan November 2012.Lokasi penelitian di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) yang beralamat di Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta Selatan dengan alamat website www.idx.co.id dan gedung BAPPEPAM yang beralamat di Jl. Gedung baru Departemen Keuangan RI lantai 4 Jl. Dr wahidin Raya, Lapangan Banteng Timur No 1-4, Jakarta Pusat dengan alamat website www.bapepam.co.id .
B. Desain Penelitian Dalam penelitian ini di gunakan metode penelitian kasual, yaitu penelitian yang di gunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent variabel) terhadap variabel terikat (dependent variabel).
C. Hipotesis Rumus hipotesis dalam pengujian ini adalah sebagai berikut : H01
: Likuiditas berpengaruh terhadap ketepatan waktu
Ha1
: Likuiditas berpengaruh terhadap ketepatan waktu 23
24
H02
: Profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu
Ha2
: Profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu
H03
: Solvabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu
Ha3
: Solvabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu
H04
: Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu
Ha4
: Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu
H05
: Ukuran KAP berpengaruh terhadap ketepatan waktu
Ha5
: Ukuran KAP berpengaruh terhadap ketepatan waktu
D. Variabel Dan Skala Pengukuran Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.
Rasio Keuangan Likuiditas, variabel ini diukur dengan menggunakan Current Ratio (CR) yang merupakan kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Skala data pada variabel adalah skala ratio.
Aktiva Lancar Current Ratio =
x 100 % Hutang Lancar
25
Profitabilitas, variabel ini diukur dengan menggunakan Return On Asset (ROA) yaitu dengan membandingkan laba bersih dengan total aset. Skala data pada variabel adalah skala ratio.
Laba Bersih ROA =
x 100 % Total Aktiva
Solvabilitas, variabel ini diukur dengan menggunakan Debt To Equity Ratio (DER) yaitu dengan membandingkan rasio antara liabilities (hutang) dengan asset perusahaan. Skala data pada variabel adalah skala ratio
Total Hutang Solvabilitas =
x 100 % Total Asset
2.
Ukuran Perusahaan Variabel ini diukur dengan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan
dengan skala ratio. 3.
Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) Variabel ini merupakan variabel dummy dimana kode 1 diberikan jika
Kantor Akuntan Publik (KAP) mengaudit perusahaan merupakan KAP yang bermitra dengan KAP ”The Big Four” dan kode 0 jika perusahaan diaudit oleh
26
KAP yang tidak bermitra dengan KAP ”The Big Four”. Skala variabel ini adalah skala nominal. 4. Ketepatan Waktu Variabel ini diukur dengan menggunakan jumlah hari dari tanggal tutup tahun buku sampai dengan tanggal yang tertera pada laporan auditor independen. Skala data adalah skala ratio.
E. Definisi Operasional Definsi operasional yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Rasio Keuangan adalah perhitungan yang di peroleh dari variabel-variabel laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja perusahaan. Rasio keuangan tersebut terdiri atas : a. Likuiditas (X1) adalah kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek nya. b. Profitabilitas (X2) adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. c. Solvabilitas (X3) adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya.
Solvabilitas memperlihatkan kemampuan
27
perusahaan dalam menyelesaikan seluruh hutang yang ada dengan menggunakan seluruh aset yang di milliki nya. 2. Ukuran Perusahaan (X4) Ukuran perusahaan merupakan jumlah aktiva yang di miliki perusahaan dalam periode tertentu, total aktiva merupakan sumber daya yang di miliki oleh perusahaan yang akan memberikan manfaat pada masa yang akan datang. 3. Ukuran KAP (X5) Ukuran Kantor Akuntan Publik adalah Kantor Akuntan Publik yang di percaya oleh perusahaan dengan ukuran yang di tinjau dari segi keakuratan
sistem yang di gunakan karena biasanya KAP besar
melakukan kerjasama internasional dan memiliki akreditas yang baik. Keadaan tersebut akan membantu dalam melakukan proses audit sehingga dapat meminimalkan jangka waktu audit dan hasilnya dapat di sampaikan tepat waktu. 4. Ketepatan Waktu (Y) Ketepatan Waktu informasi waktu pengumuman laporan keuangan yang telah di audit, yang di ukur sejak tanggal tutup tahun buku perusahaan (31 Desember) sampai tanggal penyerahan ke Bappepam (paling lambat 31 Maret tahun berikutnya). Yang dapat mempengaruhi keputusan maupun untuk membuat perbedaan dalam suatu keputusan.
28
F. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh informasi dan data yang akan diolah dalam penelitian ini, maka pengumpulan data dilakukan dengan yaitu : 1.
Penelitian kepustakaan Penelitian yang dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari literatur-literatur yang berkaitan dengan topik yang dipilih.
2.
Penelitian dokumentasi Adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan membuat salinan atau menggandakan data yang ada.
G. Jenis dan Sumber data 1. Jenis Data Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain atau tidak langsung dari sumber utama perusahaan, berupa publikasi dengan kurun waktu 3 tahun. Data tersebut berupa laporan keuangan, laporan auditor independen dan data lainnya yang berhubungan dengan masalah penelitian. 2. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari akses ke www.idx.co.id tahun 2009-2011.
29
H. Populasi dan sample 1. Populasi Populasi yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah perusahaan industri yang bergerak dibidang jasa yang menerbitkan laporan keuangan tahunan (annually report) yang telah diaudit dan dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI). 2. Sampel Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 25 perusahaan jasa yang terdaftar di BEI, yang diambil dengan menggunakan metode purposive judgement sampling yaitu penentuan sampel yang memenuhi kriteria sesuai dengan yang dikehendaki peneliti dan kemudian dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Kriteria pemilihan sampel adalah sebagai berikut : a. Perusahaan industri yang bergerak dibidang jasa. b. Perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2009 dan sesudahnya. c. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan secara rutin setiap tahun dalam tahun fiskal yang berakhir 31 Desember. d. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen.
I. Metode Analisis Data Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara rasio likuiditas (CR), profitabilitas (ROA), solvabilitas (DER), ukuran perusahaan dan ukuran KAP
30
terhadap ketepatan waktu menggunakan metode regresi linier berganda dan alat bantu SPSS (Statistical Product end Service Solution). Uji Normalitas Uji Normalitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji terlebih dahulu apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara dalam pengujian ini namun yang di gunakan oleh penulis yaitu dengan uji statistik (Sample Kolmogorov). Dengan ketentuan jika nilai signifikan > 0.05 H0 di terima dan Ha ditolak maka data terdistribusi normal. Jika nilai signifikan <0.05 maka data tidak terdistribusi secara normal. Persamaan regresi linier berganda menggunakan 5 (lima) variabel independen dinyatakan sebagai berikut : TIME = a + α1 X1 + α2 X2 + α3 X3 + α4 X4 + α5 X5 + e Keterangan : TIME
: Timeliness
X1
: Likuiditas
X2
: Profitabilitas
X3
: Solvabilitas
X4
: Ukuran Perusahaan
X5
: Ukuran KAP
a
: Konstanta
α1, α2, α3, α4, α5: Koefisien regresi untuk masing-masing variabel independen
31
e
: Erorr Didalam persamaan regresi berganda pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias. Maka harus dilakukan uji multikolinieritas, uji autokorelasi, dan uji heterokedastisitas. 1.
Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel independen. Model regresi seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji multikolinieritas dilakukan dengan menggunakan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Multikolinieritas terjadi jika nilai VIF melebihi 10, jika nilai VIF kurang dari 10 menunjukkan bahwa korelasi antara variabel independen masih bisa ditolerir.
2.
Autokorelasi Persamaaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah autokorelasi, jika terjadi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik atau tidak layak dipakai sebagai prediksi. Salah satu ukuran untuk menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi dengan uji Durbin Watson (DW) dengan ketentuan (Danang Sunyoto, 159): a. Terjadi autokerelasi positif jika nilai DW < -2 b. Tidak terjadi autokerelasi jika nilai DW antara -2 - +2 c. Terjadi autokerelasi negatif jika nilai DW > +2
32
3.
Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya.Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titik nya mempunyai pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun bergelombang.
1. Pengujian Individu atau Parsial (Uji t) Uji Pengujian individu atau parsial bertujuan untuk mengetahuui kelayakan model regresi. Apakah model regresi memenuhi kriteria goodness of fit yaitu jika nilai probabilitas < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa hasil yang di peroleh signifikan dan terdapat pengaruh antara masing-masing variabel independen dan dependen. 2.Pengujian Menyeluruh atau Simultan (Uji F) Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel secara simultan. Uji F di lakukan dengan melihat hasil signifikan. Jika nilai siginifikansi yang di hasilkan berada di atas 0.05 maka Ha ditolak dan sebaliknya jika nilai signifikansi yang di hasilkan berada di bawah 0.05 maka Ha di terima. Rumus hipotesis sebagai berikut :
33
H06
: Likuiditas, profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan dan ukuran KAP tidak mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu.
Ha6
: Likuiditas, profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, dan ukuran KAP mempunyai pengaruh terhadap ketepatan waktu.
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah : Berdasarkan dasar signifikan kriterianya adalah: Jika signifikan > 0,05 maka Ho diterima Jika signifikan < 0,05 maka Ho ditolak
3. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien Determinasi (R2) berguna untuk mengukur seberapa besar peranan variabel independen secara simultan mempengaruhi perubahan yang mempengaruhi variabel dependen.