BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Deskripsi Latar Penelitian ini dilakukan di PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Tempat penelitian terletak di Sudirman Plaza – Indofood Tower, Jl. Jend. Sudirman Kav 76-78, Jakarta Selatan. Indofood merupakan perusahaan multinasional yang bergerak di bidang pangan, yang memiliki visi “Perusahaan Total Food Solutions”. Indofood telah bertransformasi sesuai dengan visinya melalui kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Indofood sekarang dikenal menjadi perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya. Seiring dengan perkembangannya menjadi perusahaan yang mapan, terdapat salah satu divisi yang menurut penulis mempunyai peranan yang besar dalam Indofood mendapatkan citra yang baik dan menjadi perusahaan yang mapan. Divisi yang dimaksud adalah divisi Corporate Communications. Dalam divisi Corporate Communications ini yang akan di sorot oleh penulis adalah pada divisi Media Relations- nya. Karena penulis tertarik melakukan penelitian mengenai kegiatan media relations apa saja yang dilakukan untuk mempertahankan hubungan baik antara Indofood dengan media.
31
32 Corporate Communications
Internal Communication
Media Relations
CPR
CSR
(Corporate Public Relations)
(Corporate Social Responsibility)
Government Relations
Web Online Issue Management
Communication Support
Corporate Identity
Gambar 3.1 Sumber: Data Base Perusahaan
3.2 Sumber Data 3.2.1 Data Primer Data primer adalah data yang dihimpun secara langsung dari sumbernya dan diolah sendiri oleh lembaga bersangkutan untuk dimanfaatkan. Data primer dapat berbentuk opini subjek secara individual atau kelompok, dan hasil observasi terhadap karakteristik benda (fisik),kejadian, kegiatan dan hasil suatu pengujian tertentu (Ruslan, 2010: 138). Data primer yang digunakan untuk penelitian ini adalah: 1. Wawancara Wawancara adalah percakapan antara periset, seseorang yang berharap mendapatkan informasi, dan informan merupakan seseorang yang diasumsikan
33 mempunyai informasi penting tentang suatu objek menurut Berger (Kriyantono, 2011:100). Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data pada riset kualitatif. Dalam wawancara riset kualitatif, disebut wawancara mendalam (depth interview) atau wawancara secara intensif (intensive-interview) dan kebanyakan tak berstruktur. Tujuannya untuk mendapatkan data kualitatif yang mendalam. 2. Observasi Obeservasi adalah kegiatan yang setiap saat dilakukan, dengan kelengkapan pancaindra yang dimiliki. Selain dengan membaca koran, mendengarkan radio, menonton televisi atau berbicara dengan orang lain, kegiatan observasi merupakan kegiatan untuk memahami lingkungan. Tetapi, tidak semua observasi bisa disebut sebagai metode penelitian karena metode pengumpulan data melalui observasi memerlukan syarat-syarat tertentu bagi kegiatan pengumpulan datanya. Syarat-syaratnya diadaptasi dari (Ardianto, 2010: 179): a. Observasi digunakan dalam penelitian dan telah direncanakan secara sistematik b. Observasi harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan c. Observasi yang dilakuakan harus dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan posisi umum, bukan dipaparkan sebagai sesuatu yang menarik perhatian d. Validitas dan reliabilitasnya dapat dicek dan dikontrol.
34 3.2.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (dihasilkan pihak lain) atau digunakan oleh lembaga lainnya yang bukan merupakan pengolahnya, tetapi dpat dimanfaatkan dalam suatu penelitian tertentu. Data sekunder pada umumnya berbentuk catatan atau laporan data dokumentasi oleh lembaga tertentu yang dipublikasikan (Ruslan, 2010: 138). Untuk data sekunder dari penelitian ini, penulis akan mengambil dari: 1) Dokumen-dokumen perusahaan 2) Produk-produk media relations yang dihasilkan
3.3 Satuan Kajian/ Level Analisis Satuan kajian dalam penelitian ini adalah kegiatan. Penulis akan membahas mengenai kegiatan media relations apa saja yang dilakukan oleh Indofood untuk mempertahankan hubungannya dengan para media.
35 3.4 Tahap-tahap Riset Tahap-tahap yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu:
Bagaimana lewat kegiatan media relations Indofood mempertahankan hubungan baik dengan media
Gambar 3.2 Sumber: Kriyantono, 2012: 77
36 3.5 Metode Riset Metode riset yang akan digunakan oleh penulis adalah dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode wawancara mendalam dan observasi.
3.6 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data yang akan dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam (Depth Interview) dan observasi. 1) Wawancara Mendalam (depth interview): Ibu Lucy Nurtriani (bagian Media Relations), Pak Yudi (bagian Corporate Identity), Ibu Novi Arlaida (Manager Corporate Public Relations). 2) Dalam observasi, ada beberapa hal yang akan dilakukan oleh penulis selama magang, yaitu: a. Kegiatan yang dilakukan bagian Media Relations b. Proses dari kegiatan Media Relations itu sendiri c. Kegiatan Media Relations yang dilakukan secara rutin oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
37 3.7 Metode Pencatatan Data Untuk metode pencatatan data dalam wawancara penulis akan menggunakan beberapa alat untuk
mencatat hasil wawancara, yaitu tape recorder dan catatan.
Sedangkan untuk observasi, penulis akan melakukan dokumentasi dari kegiatan media relations dan mengumpulkan produk-produk media relations yang dihasilkan.
3.8 Analisis dan Penafsiran Data Analisis data kualitatif digunakan bila data-data yang terkumpul dalam riset adalah data kualitatif. Data kualitatif dapat berupa kata-kata, kalimat-kalimat atau narasi-narasi, baik yang diperoleh dari wawancara mendalam maupun observasi. Tahap analisis data memegang peran peran penting dalam riset kualitatif, yaitu sebagai factor utama penilaian kualitas tidaknya riset. Artinya, kemampuan periset member makna kepada data merupakan kunci apakah data yang diperoleh memenuhi unsur reliabilitas dan validitas atau, yaitu yang terletak pada diri periset sebagai instrument riset (Kriyantono, 2011: 196). Berikut ini adalah tahapan yang akan dilakukan oleh penulis setelah mendapatkan data yang dibutuhkan: 1. Menganalisa berbagai data yang telah berhasil dikumpulkan, yaitu dari wawancara mendalam dan observasi.
38 2. Lalu data tersebut dikategorisasikan ke dalam kategori tertentu. Pengkategorisasi dipertimbangkan dari keabsahan data, dengan memerhatikan kompetensi subjek riset, tingkat autentisitasnya dan melakukan triangulasi. 3. Setelah dikategorisasikan, penulis melakukan pemaknaan data yaitu penulis melakukan perbandingan antara data yang didapat dengan teori yang digunakan untuk mencapai hasil penelitian.
Fakta Empiris Berbagai Data di Lapangan
Tataran Konseptual Analisis/ klasifikasi data/ kategorisasi ciri-ciri umum
Pemaknaan/ Interpretasi Ciri-ciri Umum
Kesasihan Data: - Kompetensi Subjek - Authenticity dan Triangulasi
Berteori dan Kontekstual
- Intersubjectivity Agreement
Gambar 3.3 Sumber: Kriyantono, 2012: 197
39 3.9 Keabsahan Data 3.9.1 Authenticity Dimaksud untuk memperluas konstruksi personal yang diungkapkan secara rinci. Penulis memberi kesempatan dan memfasilitasi pengungkapan konstruksi personal yang lebih rinci sehingga memudahkan pemahaman secara mendalam. Penulis akan meminta narasumber untuk bercerita secara rinci dan detil mengenai seputar pertanyaan yang dilontarkan oleh penulis secara santai dan tidak tergesa-gesa.
3.9.2.2 Analisis Triangulasi Analisis Triangulasi menurut Moleong (Ruslan, 2010: 219) adalah teknik pemeriksaan keabsahan dara yang memnfaatkan pengecekan sumber lain untuk pembanding, yaitu penggunaan: sumber, metode, penyidik dan teori. Artinya teknik analisis triangulasi adalah sebagai upaya untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks pengumpulan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan, dengan kata lain pihak penulis dapat melakukan ‘check dan recheck’ atas temuan-temuannya. Dalam analisis triangulasi ini, penulis akan melakukan beberapa model triangulasi, yaitu triangulasi sumber, dan triangulasi metode.