BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penilitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia yang beralamat di Jl. Sudirman kav 52-5. Yang mana JII adalah indeks yang terdiri dari 30 perusahaan/ emiten yang menghitung index harga rata-rata saham untuk jenis saham-saham yang memenuhi kriteria syariah. B. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal, yaitu penelitian dengan karakteristik masalah yang berupa pengaruh antara satu atau lebih variabel, dalam penelitian ini peneliti menguji variable bebas (independent variabel), yaitu Return On Assets (ROA), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), terhadap variabel lainnya (dependent variabel), yaitu Return Saham.
C. Definisi Variabel dan Skala Pengukuran Penelitian ini menggunakan 4 variabel yang terbagi dari 1 variable dependen (Y), 3 variabel independen (X1, X2, X3). Definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian adalah sebagai berikut :
1
1. Return Saham Konsep return saham dalam penelitian ini adalah harga saham saat ini dikurangi harga saham periode sebelumnya dibanding dengan harga saham periode sebelumnya. Adapun nilai closing price dalam penelitian ini diambil dari Indonesian Capital Market Directory dan menggunakan fluktuasi dari harga saham penutup setiap akhir bulan (monthly closing price). Besarnya return saham dapat dirumuskan sebagai berikut Jogiyanto (2009:201): Rit
Pt - Pt – ı Pt – ı
=
Keterangan
:
Rit
= Tingkat pengembalian saham i pada periode t
Pt
= Hargauntuk waktu t
Pt-1
= Harga penutupan saham i pada periode sebelumnya
2. Return on Asset (ROA) ROA termasuk salah satu rasio profitabilitas yang dapat diperoleh dengan membagi laba bersih dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan. Rasio ROA yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya apabila ROA negatif menunjukkan bahwa total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi perusahaan,tetapi perusahaan mengalami kerugian. Secara sistematis return on asset dapat dirumuskan sebagai berikut (Eduardus Tandelin, 2010: 372) : 2
ROA =
NIAT Average Total Asset
3. Earning Per Share (EPS) Rasio ini merupakan perbandingan antara laba bersih dengan jumlah saham beredar. Rumus untuk menghitung EPS suatu perusahaan adalah sebagai berikut (Eduardus Tandelilin, 2010:374):
Earning per Share
=
Laba Bersih Setelah Bunga dan Pajak Jumlah saham beredar
4. Price Earning Ratio (PER) Rasio ini menunjukkan seberapa tinggi suatu saham dibeli oleh investor dibandingkan dengan laba per lembar saham. PER dapat dirumuskan sebagai berikut (Eduardus Tandelilin, 2010:320) :
Price Earning Ratio =
Harga Saham Earning per Lembar Saham
3
Tabel 3.1 Variabel dan Pengukurannya Indikator
Skala
Pengukuran
Return Saham Rit =
Rasio
NIAT ROA = -----------------------------Average Total Asset
Rasio
Laba bersih setelah bunga & pajak EPS = ---------------------------------Jumlah saham beredar
Rasio
Harga saham PER = ---------------------------------Earning per lembar saham
Return On Asset (ROA) Earning Per Share (EPS) Price Earning Ratio (PER)
Rit= Pt-Pt-i --------------------------Pt-i
Rasio
Sumber: Diolah Peneliti
D. Populasi dan Sample Penelitian Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang mempunyai kesamaan karakteristik tertentu. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2012.
4
1. Sampel Penelitian ini dilakukan dengan metode pengambilan menurut tujuan (purposive sampling) yaitu dengan menentukan target dari elemen populasi yang diperkirakan cocok untuk dijadikan sampel berdasarkan beberapa kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh satu sampel. Kriteria-kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan yang akan dijadikan sampel adalah perusahaan yang selalu masuk dalam Jakarta Islamic Index selama periode 2010-2012 di Bursa Efek Indonesia dan memiliki kriteria lainnya yaitu: 1. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan secara terus menerus selama priode penelitian periode 2010-2012. 2. Perusahaan yang laporan keuangannya menggunakan mata uang rupiah. 3. Perusahaan yang membagikan deviden selama periode 2010-2012.
5
Tabel 3.1 Matriks Perusahaan Sampel
No Kode
1
AALI
2
ANTM
3
ASII
4
ASRI
5
CPIN
6
INCO
7
INTP
8
ITMG
9
KLBF
10
LPKR
11
LSIP
12
PTBA
13
SMGR
Perusahaan yang masuk dalam Jakarta Islamic Index PT Astra Agro Lestari Tbk PT Aneka Tambang Tbk PT Astra International Tbk PT Alam Sutera Realty Tbk PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT International Nickel Indonesia Tbk PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT Indo Tambangraya Megah Tbk PT Kalbe Farma Tbk PT Lippo Karawaci Tbk PT PP London Sumatra Indonesia Tbk PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PT Semen Gresik Tbk
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT United Tractors 15 UNTR Tbk PT Unilever Indonesia 16 UNVR Tbk Sumber : Diolah Peneliti 14
TLKM
6
(1)
(2)
(3)
(1,2,3)
√
√
√
AALI
√
√
√
ANTM
√
√
√
ASII
√
√
√
ASRI
√
√
√
CPIN
√
√
-
-
√
√
√
INTP
√
√
-
-
√
√
√
KLBF
√
-
√
-
√
√
√
√
√
√
PTBA
√
√
√
SMGR
√
√
√
TLKM
√
√
√
UNTR
√
√
√
UNVR
LSIP
E. Tekhnik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan yang merupakan cara pengumpulan data-data yang ada kaitannya dengan objek penelitian dan diperoleh melalui penelitian kepustakaan dengan mempelajari, mengkaji dan menelaah buku-buku, jurnal akuntansi. Penelitian ini juga menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index di BEI periode 2010-2012. F. Jenis Sumber Data Untuk mendapatkan informasi mengenai semua variabel dalam penelitian ini, maka jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh dari pihak kedua atau data yang sudah di olah. Data sekunder yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic index di BEI periode 2010-2012 yang datanya diperoleh dari www.idx.co.id. G. Metode Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah rasio ROA, EPS dan PER berpengaruh terhadap terhadap return saham. Untuk itu akan digunakan teknik analisis regresi linear berganda. Sebelum analisis ini dilaksanakan, terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi klasik untuk menghasilkan nilai parameter model penduga yang sah. Nilai tersebut akan terpenuhi jika hasil uji asumsi klasiknya memenuhi 7
asumsi normalitas, serta tidak terjadi heteroskedastisitas, autokorelasi, dan multikolinearitas 1. Statistik Deskriptif Statistik
deskriptif
adalah
statistik
yang
berfungsi
untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sample atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Tujuannya yaitu memberikan gambaran mengenai sample yang di teliti, nilai maksimum atau minimun, rata-rata dan standar deviasi dari masing-msing variabel. 2. Uji Asumsi Klasik Untuk memperoleh hasil yang Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) yang berarti bahwa data yang diinput, diolah dan menghasilkan output, maka haruslah memiliki estimator yang bebas dari bias.Untuk itu agar estimator yang BLUE dapat di peroleh maka harus dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Uji Normalitas Menurut Imam Ghozali (2011: 160), Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau 8
asumsi ini dilanggar maka uji statistk menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Uji statistik yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov Test (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis: H0 : Data residual berdistribusi normal. HA: Data residual tidak berdistribusi normal. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan KolmogorovSmirnov. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas, dengan ketentuan: -
Probabilitas > 0,05 : hipotesis diterima karena data berdistribusi secara normal
-
Probabilitas < 0,05: hipotesis ditolak karena data tidak berdistribusi normal. b. Uji Multikoleniaritas Menurut Imam Ghazali (2011:105), Uji multikolinearitas bertujuan
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak mengandung korelasi di antara variabel-variabel independen. jika variabel 9
independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak otogonal. Variabel otogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya serta Variance Inflation Factor (VIF).Kedua ukuran ini menunjukkan variabel independen mana yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/Tolerance). Nilai Cutoff yang umum di pakai untuk menunjukan adanya mulitkolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Walaupun mulitkolonieritas dapat di deteksi dengan nilai Tolerance dan VIF, tetapi tetap tidak dapat mengetahui variabel independen mana saja yang saling berkolerasi.
c. Uji Heteroskedastisitas Menurut Imam Ghazali (2011:139), Uji heteroskedastisitas bertujuan
untuk
menguji
apakah
dalam
model
regresi
terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. 10
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, maka dalam penelitian ini akan dilakukan dengan melakukan uji Park yaitu untuk membandingakn hasil t hitung dengan t tabel. Dimana jika hasil t hitung < t tabel maka tidak terjadi heteroskedastisitas dengan tingkat kepercayaan sebesar 0,05 atau 5 %. d. Uji Autokolerasi Menurut Imam Ghazali (2011:110), Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Apabila terjadi korelasi, kemungkinan terdapat masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul disebabkan adanya observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi yang lainnya .Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu atau time series karena “gangguan” pada seorang individu/kelompok
cenderung
mempengaruhi
“gangguan”
pada
individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya. Maka dari itu untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi, maka dalam penelitian ini dilakukan pengujian dengan uji Durbin-Waston (DW test).
11
3.
Uji Kesesuaian Model a. Analisa Koefisien Determinasi (R2) Menurut Imam Ghozali (2011:97) koefisien determinasi (R2) pada
intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai koefisien determinasi adalah 0 sampai dengan 1.Jika nilai R kecil menunjukan kemampuan variabel – variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas.Nilai yang mendekati 1 berarti variabel – variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel indepen, maka R pasti meningkat tidak peduli apakah variabel itu berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2, karena nilainya dapat naik atau turun apabila suatu variabel independen di tambahkna kedalam model. b. Uji Statistik F Uji Statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua varibel independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai
12
pengaruh secarabersama-sama terhadap variabel dependen.dengan cara membandingkan F-signifikasi. (Imam Ghozali, 2011:98) Jika : -
Probabilitas > 0.05, maka H0 diterima (Ha ditolak), artinya semua variabel independen bukanlah penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
-
Probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak (Ha diterima), artinya semua variabel independen merupakan penjelas yang signivikan terhadap variabel dependen.
4. Uji Hipotesis a. Uji t Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. (Imam Ghozali, 2011:98) Dalam uji t: -
jika hasil t-sig > 0.05 maka hipotesis alternative (HA) ditolak hal ini berarti bahwa ada hubungan antara variabel independen ROA, EPS dan PER dengan variabel dependen Return Saham
13
-
jika hasil t-sig < 0.05 maka hipotesis alternative (HA) diterima hal ini berarti bahwa ada hubungan antara variabel independen ROA, EPS dan PER dengan variabel dependen Return Saham
b. Analisis linear berganda Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pengujian analisis regresi berganda yang merupakan suatu metode statistik yang umum digunakan untuk meneliti hubungan antara sebuah variabel dependen dengan beberapa variabel independen.(Imam Ghozali, 2011:7).Adapun model regresi yang digunakan yaitu:
Y = α + β1 X1+ β1 X2+ β3 X3+ B4 X5+ e
Keterangan : Y
= Return saham
α = Konstanta β = Koifisien Regresi X1
= (ROA ) Return On Asset
X2
= (EPS) Earning Per Share
X3
= (PER ) Price Earning Ratio
e = eror
14