BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan format deskriptif. Metode penelitian kuantitatif digunakan karena titik tolak dalam penelitian ini sudah jelas. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme. Digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik.38 Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan kondisi, situasu, atau variable tertentu.39 Kemudian mengangkat karakter atau gambaran kondisi, situasi, ataupun variable tersebut ke permukaan. Dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan itu dengan variabel yang lain. Rumusan masalah deskriptif berarti hanya menjelaskan masalah yang bekenaan dengan pertanyaan terhadap variabel mandiri.40 Dalam penelitian ini peneliti mencoba menjelaskan bagaimana citra merek Republika Online (ROL) sebagai situs berita lewat event “ngobROL” edisi Desember 2014.
38
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2009. Hal 14 Neuman, W Lawrence, Social Research Methods Qualitative & Quantitative Approach, Ally and Bacon- Pearson Education Inc, USA, hal. 129 40 Sugiyono, op.cit., 15 39
29
3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian survei dengan kuesioner sebagai instrumen sebagai alat pengumpulan data. Dalam bukunya, Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah (2007) menuliskan, penelitian survei merupakan dengan menggunakan pertanyaan terstruktur yang sama kepada orang banyak, untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah dan dianalisis.41 Dari pengertian ini, artinya jenis penelitian survei ini berusaha menarik kesimpulan dari sampel terhadap populasi yang diteliti. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1
Populasi Dalam penelitian kuantitatif, populasi diartikan
sebagai wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.42 Melalui pengertian ini artinya, karakteristik kelompok populasi disesuaikan dengan tujuan penelitian. Dilihat dari penentuan sumber data, menurut Hadari Nawawi dalam Bungin (2005) populasi dibedakan menjadi:43 a.
Populasi terbatas. Yaitu populasi yang memiliki sumber data yang jelas batasbatasnya secara kuantitatif.
41
42
43
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitaif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2007 hal 143 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2009 hal. 215 Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media. 2005. Hal 99
30
b.
Populasi tak terhingga. Yaitu populasi yang memiliki sumber data yang tidak dapat dicantumkan batas-batasnya secara kuantitatif. Oleh karenanya, luas populasi bersifat tak terhingga dan hanya dapat dijelaskan secara kualitatif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis populasi terbatas.
Dimana populasi yang digunakan adalah para peserta “ngobROL” edisi Desember 2014 sebanyak 60 orang. Populasi ini diambil karena dianggap mewakili khalayak ROL yang memiliki kedekatan khusus dengan perusahaan. Sementara itu, edisi ini dipilih karena salah satu yang melibatkan massa yang cukup besar dengan jumlah komunitas yang juga banyak. Yakni ada 60 peserta dari 15 komunitas yang hadir. Peserta event “ngobROL” diambil sebagai populasi karena dianggap setiap peserta yang hadir sudah memiliki kedekatan khusus dengan ROL. Sehingga diharapkan citra merek yang diharapkan sudah melekat dibenak mereka. 3.3.2
Sampel Sampel merupakan bagian kecil dari populasi. Sampel merupakan bagian
dari populasi yang ingin diteliti. Karena itu, menurut Bailey sampel harus dilihat sebagai suatu pendugaan terhadap populasi dan bukan populasi itu.44 Terdapat beberapa teknik sampling yang bisa digunakan dalam penelitian kuantitatif. Yakni probability sampling dan nonprobablility sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi 44
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitaif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2007 hal 119
31
anggota sampel. Teknik ini meliputi simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified rabdom, sampling area (cluster) sampling (sampling menurut daerah). 45 Sedangkan nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputim sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh dan snowball.46 Dalam penelitian ini, penulis mengambil teknik pengambilan sampling nonprobability sampling. Dengan jenis sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. Sampling jenuh diambil karena jumlah populasinya dibawah 100 orang. Karena itu semua populasi diambil sebagai sampel penelitian. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. 47 3.4 Definisi dan Operasionalisasi Konsep 3.4.1
Definisi Konsep Untuk melaksanakan penelitian ini berbagai konsep dari istilah teori perlu
diperjelas artinya, antara lain : a.
Citra Merek: Citra merek (Keller, 2003) bisa diartikan sebagai persepsi tentang sebuah merek yang tercermin dari terciptanya asosiasi sebuah merek
45 46 47
Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media. 2005. Hal 82 Ibid. 84 Ibid. 85
32
dalam ingatan konsumen. Asosiasi sebuah merek tercipta dari karakateristik dan bentuk yang diperlihatkan dari sebuah produk atau disebut juga dengan aspek independen dari produk itu sendiri.48 Penelitian diukur melalui empat dimensi citra merek yang dikembangkan Keller, yakni: 1)
Tipe Asosiasi Merek
2)
Dukungan terhadap asosiasi merek (Favorability brand association)
3)
Kekuatan asosiasi merek (Strenght of brand association)
4)
Keunikan asosiasi merek (Uniqueness of brand association)
3.4.2 Variable
Operasionalisasi Konsep Dimensi
Brand Image
Tipe Asosiasi Merek
Sub Dimensi
a. Atribut Produk
b.Atribut Non
Indikator
Pengukuran Atribut Produk:
Pengetahuan khalayak terhadap situs www.republika.co.id Pengetahuan khalayak terhadap tampilan depan www.republika.co.id Pengetahuan khalayak terhadap logo ROL
1. Ya 2.Tidak
1. Ya 2.Tidak
1. Ya 2.Tidak
Pengetahuan khalayak terhadap isi situs republika.co.id
1. Ya 2.Tidak
Pengetahuan khalayak terhadap event yang digelar ROL
1. Ya 2.Tidak
Atribut non-produk:
48
Keller, Kevin Lane. Strategic Brand Management: building, measuring and managing brand equity. New Jersey: Prentice Hall. 2003. Hal. 67
33
Produk Citra ROL dimata khalayak
1) Islam modern 2) Politik 3)Nasional 4)Gaya Hidup 5)Lainnya, sebutkan
Implementasi citra dalam tampilan www.republika.co.id
1.SS 2.S 3.R 4.TS 5.STS
Implementasi citra dalam konten berita www.republika.co.id
1.SS 2.S 3.R 4.TS 5.STS
Implementasi citra dalam kegiatan yang digelar ROL
1.SS 2.S 3.R 4.TS 5.STS
Sikap ROL adalah situs pertama yang dibuka khalayak Selain ROL, khalayak juga membuka situs berita lainnya Khalayak menyukai ROL karena keakuratan beritanya c. Sikap
Khalayak menyukai ROL karena mudah mengaksesnya Khalayak menyukai ROL karena kecepatannya Khalayak menyukai ROL karena interaktivitasnya Khalayak menyukai ROL karena kegiatannya
1.SS 2.S 3.R 4.TS 5.STS 1. Ya. Sebutkan…. 2.Tidak 1. Ya 2.Tidak
1. Ya 2.Tidak
1. Ya 2.Tidak
1. Ya 2.Tidak
1. Ya 2.Tidak
34
Khalayak mengikuti akun Twitter ROL Konten berita keislaman ROL merubah cara pandang khalayak Konten keislaman ROL menambah pengetahuan khalayak
1. Ya 2.Tidak 1.SS 2.S 3.R 4.TS 5.STS 1.SS 2.S 3.R 4.TS 5.STS
Manfaat fungsional:
c. Manfaat Fungsi
Situs www.republika.co.id 1.SS 2.S 3.R sebagai sumber 4.TS 5.STS informasi khalayak Situs www.republika.co.id 1.SS 2.S 3.R menjadi sumber 4.TS 5.STS referensi terpercaya bagi khalayak Manfaat Pengalaman Khalayak mereasa situs www.republika.co.id 1.SS 2.S 3.R sebagai situs yang 4.TS 5.STS terpercaya
d. Manfaat Pengalaman
e. Manfaat Simbol
Tampilan desain www.republika.co.id memberikan kesenangan bagi khalayak
1.SS 2.S 3.R 4.TS 5.STS
ROL membangun komunikasi yang menyenangkan dengan khalayaknya
1.SS 2.S 3.R 4.TS 5.STS
Khalayak menyukai ROL karena kegiatan yang digelarnya
1.SS 2.S 3.R 4.TS 5.STS
Manfaat Simbolik ROL menjadi bagian 1.SS 2.S 3.R dari gaya hidup 4.TS 5.STS khalayaknya 35
Membaca ROL membuat khalayak merasa sebagai Muslim modern Khalayak merasa bangga menjadi pembaca ROL Dukungan terhadap aosiasi merek (Favorability brand association)
Kekuatan asosiasi merek (Strength of brand association)
Keunikan Asosiasi Merek (Uniqueness of brand association)
Secara keseluruhan khalayak lebih menyukai ROL dibanding situs berita lainnya ROL situs berita yang mudah diingat oleh khalayak Khalayak mengingat ROL karena Koran Republika Khalayak yang membaca ROL adalah orang-orang yang modern ROL adalah portal berita keislaman terbesar Nilai keislaman modern adalah keunikan ROL Nilai keislaman modern adalah yang membedakan ROL dengan situs berita lainnya
1.SS 2.S 3.R 4.TS 5.STS 1.SS 2.S 3.R 4.TS 5.STS
1. Ya 2.Tidak
1. Ya 2.Tidak
1. Ya 2.Tidak
1.SS 2.S 3.R 4.TS 5.STS 1.SS 2.S 3.R 4.TS 5.STS 1. Ya 2.Tidak. Sebutkan….
1. Ya 2.Tidak. Sebutkan….
3.5 Analisis dan Teknik Pengolahan Data Penulis menggunakan analisis data deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan bagaimana citra merek ROL sebagai situs berita lewat event “ngobROL”.
Pengolahan data dilakukan
menggunakan bantuan komputer
dengan program SPSS (Statistic Program for Social Sciences). 36
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini akan diukur dengan menggunakan ukuran nominal dan ordinal. Ukuran nominal tidak mengasumsikan tentang jarak ataupun urutan antara kategori-kategori dalam ukuran tersebut. Dasar penggolongannya hanyalah kategori yang tidak tumpang tindih dan tuntas.49 Pengukuran nominal diwakili dalam penggunaan skala Guttman. Skala Guttman mengukur tentang ketunggalan dimensi. Skala Guttman digunakan untuk mengukur secara tegas dan konsisten tentang sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena tertentu yang ingin diketahui. Dalam skala Guttman hanya disediakan dua alternative jawaban (dikotomi), misalnya: Ya – tidak; setuju - tidak setuju; pernah - tidak pernah. Sehingga jika datanya dikuantitatifkan, nilainya hanya 0 atau 1 saja, atau hanya 1 atau 2 saja. Sementara ukuran ordinal digunakan untuk mengetahui tingkatan suatu atribut tertentu. Ukuran ordinal digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur kepentingan, sikap, atau persepsi. Pengukuran ini membagi responden ke dalam ranking atas dasar sikapnya.50 Ukuran ordinal diwakili dalam penggunaan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Indikator tersebut yang akan dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. 51
49
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES. 2011. Hal 101 50 Ibid. 51 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2009. Hal 93
37
Tabel 3.5 Skala Likert52
JAWABAN
SKOR
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Ragu-ragu (R)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Tabel 3.6 Skala Guttman53 JAWABAN
SKOR
Ya
1
Tidak
0
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mengukur data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Instrumen dikatakan valid
menurut Imam Ghozali
dalam Made Novandri (2010) jika pertanyaan pada kuesioner mampu 52
Siregar, Sofyan. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri. 2013. Hal 25 53 Ibid. 26
38
mengungkapkan sesuatu yang akan dengen kuesioner. Karena dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan skala Guttman dan Likert, uji validitas dan realibilitas dilakukan dengan dua cara yang berbeda. Untuk memperoleh tingkat validitas instrumen kuesioner dalam skala Guttman dilakukan dengan menggunakan koefisiensi reprodusibilitas (Kr) dan koefisiensi skalabilitas (Ks). Untuk penghitungan secara praktis koefisien reprodusibilitas dan koefisien skalabilitas peneliti menggunakan program komputer SKALO, program analisis skala Guttman. Adapun penghitungan secara manual dapat dilakukan dengan cara dibawah. Skala yang memiliki nilai Kr >0,90 dianggap baik. Sementara dalam perhitungan koefisien skalabilitas jika nilai Ks >0,60 dianggap baik untuk digunakan dalam penelitian54. Rumus koefisien reprodusibilitas: Kr = 1 – e/n Dimana: Kr = Koefisien reprodusibilitas e = nilai eror n = total kemungkinan jawaban, yaitu jumlah pertanyaan x jumlah responden Rumus koefisien skalabilitas: Ks = 1 – (e/x) Dimana: Ks = Koefisien skalabilitas 54
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES. 2011. Hal 116
39
e = nilai eror x = jumlah kesalahan yang diharapkan = c(n-Tn) dimana c adalah kemungkinan mendapatkan jawaban yang benar atau sama dengan c=0,5 n = jumlah total pilihan jawaban = jumlah pertanyaan x jumlah responden Tn = jumlah pilihan jawaban
Sementara dalam uji validitas untuk skala likert, Husein Umar dalam Made Novandri (2010), nilai dapat dihitung dengan menggunakan SPSS. Sugiyono dan Wibowo (2004) menyatakan bahwa ketentuan validitas instrumen sahih apabila r hitung lebih besar dari r kritis (0,30). Bila korelasi tiap faktor positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat55. Reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variable. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Uji realibilitas baik untuk skala Guttman dan Likert dihitung dengan menggunakan program SPSS. Untuk menentukan kriteria indeks reliabilitas adalah sebagai berikut:
55
Agus Eko Sujianto, Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0., Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. 2009 hal. 96
40
Tabel 3.7 Indeks Reliabilitas Tingkat Reliabilitas
Kriteria
0,81 - 1,00
Sangat Reliabel
0,61 - 0,80
Reliabel
0,42 - 0,60
Cukup Reliabel
0,21 - 0,40
Agak Reliabel
0,00 - 0,20
Kurang Reliabel
3.7 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas 3.7.1 Uji Validitas Skala Guttman Dalam uji koefisien reprodusibilitas dan uji koefisien skalabilitas pengukuran dilakukan dengan menggunakan SKALO, program analisis skala Guttman. Hasil perhitugan terlampir. Dimana diketahui hasilnya seperti berikut:
Tabel 3.40 Hasil Perhitungan Nilai Koefisein Reprodusiblitas dan Koefisien Skalabilitas menggunakan program SKALO Nilai Koefisien Reprodusibilitas (Kr)
0,841
Koefisien Skalabilitas
0,662
Sumber: Hasil perhitungan SKALO
Skala yang memiliki nilai Kr > 0,90 dianggap baik, karena nilai dari hasil perhitungan ini adalah 0,841 maka koefisien reprodusibilitas untuk hasil uji instrumen ini dianggap hampir memenuhi. 41
Sementara dalam perhitungan koefisien skalabilitas jika nilai Ks > 0,60 maka diangap baik. Dari tabel di atas diketahui hasil nilai koefisien skalabilitas adalah 0,662 maka hasil koefisien skalabilitas ini baik digunakan untuk penelitian. 3.7.2 Uji Validitas Skala Likert Dalam uji validitas skala likert perhitungan menggunakan program analisis SPSS. Dimana diketahui hasilnya seperti berikut: Tabel 3.41 Hasil Uji Validitas Skala Likert Menggunakan SPSS Item Number
Corrected Item-Total Correlation
Remark
X7
0,259
Not Valid
X8
0,340
Valid
X9
0,277
Not Valid
X10
0,629
Valid
X11
0,613
Valid
X12
0,490
Valid
X13
0,378
Valid
X14
0,459
Valid
X15
0,435
Valid
X16
0,614
Valid
X17
0,715
Valid
X18
0,637
Valid
X19
0,672
Valid
X27
0,397
Valid
42
X28
0,537
Valid
X32
0,425
Valid
X33
0,578
Valid
Sumber: Perhitungan SPSS Dari tabel di atas diketahui dari 17 pertanyaan yang menggunakan skala likert dua pertanyaan diantaranya dinyatakan tidak valid karena memiliki nilai corrected item-total correlation tidak lebih besar dari 0,3. Sementara lainnya dinyatakan valid karena memiliki nilai corrected item-total correlation lebih dari 0,3. 3.7.3 Uji Reliabilitas Skala Guttman
Tabel 3.41 Hasil Uji Realibilitas Skala Guttman Menggunakan SPSS Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 60
100.0
0
.0
60
100.0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .641
17
Berdasarkan tabel Realibility Statistic diatas, nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,641 yang berarti bahwa konstruk pertanyaan reliable. 43
3.7.4 Uji Reliabilitas Skala Likert Tabel 3.41 Hasil Uji Realibilitas Skala Likert Menggunakan SPSS Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 60
100.0
0
.0
60
100.0
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .804
17
Berdasarkan tabel Realibility Statistic diatas, nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,804 yang berarti bahwa konstruk pertanyaan reliable.
44