BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Deskriptif yaitu hanya memaparkan situasi atau peristiwa 1. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Bersifat deskriptif karena penelitian ini berusaha memberikan gambaran tentang tingkatan brand awareness mahasisiwa FIKOM UMB angkatan 2009 & 2010 terhadap kartu seluler AXIS Dalam hal ini, peneliti memaparkan secara detail dan mendalam mengenai tingkat kesadaran merek iklan Axis. Sedangkan untuk analisanya penulis menganalisa data yang diperoleh dari hasil survei melalui penyebaran kuesioner yang dijumlahkan dan dikelompokkan sesuai dengan instrumen yang digunakan.
3.2
Metode Penelitian Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survey yaitu penelitan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok atau daerah dengan mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok 2.
1
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2005 hal 38
2
Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survey, LPJES, Jakarta, 1991, hal. 3
Metode survey memiliki sifat kuantitatif, dengan penekanan menggunakan pengumpulan data yang representative, tidak hanya pernyataan tentang suatu masalah tetapi juga dapat menerangkan hubungan sebab akibat, metode ini bertujuan untuk mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data.
3.3
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data sangat diperlukan didalam melakukan penelitian karena merupakan prosedur yang sangat sistematis dan mempunyai standart untuk memperoleh data yang sangat diperlukan. 3.3.1 Data Primer Teknik yang dilakukan dalam memperoleh data primer adalah penyebaran kuisioner dengan memberikan selebaran pada sampel yang telah dipilih, selebaran tersebut berisikan rangkaian pertanyaan yang disusun dari variabel penelitian yang relevan dengan masalah yang dibahas. Pertanyaan yang diajukan saling menguatkan satu sama lain sehingga jawaban pertanyaan yang dihasilkan dapat menggambarkan keadaan sebenarnya dari kasus yang menjadi objek penelitian untuk memperoleh gambaran mengenai respon kognitif. 3.3.2
Data Sekunder Teknik yang dipergunakan dalam mempeoleh data sekunder adalah melalui
studi kepustakaan yaitu : buku-buku referensi dan bahan- bahan dari internet sebagai bahan masukan untuk memperkuat penelitian yang peneliti buat.
3.4
Populasi dan Sampel 3.4.1
Populasi Populasi adalah jumlah kesuluharan unit analisa yang menjadi sasaran
penelitian. Populasi dapat diartikan sabagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel 3. Populasi merupakan kumpulan dari objek penelitian, objek penelitian dapat berupa orang, organisasi, kelompok, lembaga, buku, kata-kata, media massa, dan lainlain. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah mahasisiwa FIKOM UMB angkatan 2009&2010, yang terletak di jl. Raya Meruya Selatan No.01, Kembangan, Jakarta Barat. Dengan alasan karena terdapat banyak mahasiswa yang menjadi konsumen berbagai macam kartu provider, dan keseluruhan mahasiswa FIKOM angkatan 2009&2010 berjumlah 1178 orang (Tahun : 2012, Sumber : Tata Usaha Universitas Mercu Buana). 4 3.4.2
Sampel Sampel adalah sebagaian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan
teknik tertentu yang disebut teknik sampling 5. Pengambilan sampel ditentukan dari banyaknya populasi. Apabila anggota populasi yang relatif besar maka diperlukan pengambilan sampel dengan 3
Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, hal. 77 Tata Usaha Universitas Mercu Buana 5 Husein Umar, Loc, Cit. 4
menggunakan teknik sampling dan apabila anggota relatif kecil maka sampel yang diambil adalah seluruh atau total sampling. Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang yang representatif dari populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Teknik Sampling Puposive, yaitu teknik ini mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang di buat oleh peneliti berdasarkan tujuan riset. Sedangkan orang-orang dalam populasi yang tidak sesuai dengan kriteria tersebut tidak dijadikan sampel 6. Hal ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen (sejenis). Karena populasi yang diambil oleh peneliti yaitu Mahasisiwa FIKOM 2009&2010 Universitas Mercu Buana. Melalui pendapat tersebut peneliti mengambil sampel dengan menggunakan rumus Taro Yamane dengan nilai presisi 90% diharapkan dapat mewakili seluruh populasi tersebut. Rumus ini digunakan karena jumlah keseluruhan populasi sudah diketahui Rumus Taro Yamane 7:
n=
N ------------N.d2 + 1
Keterangan : n = Jumlah sample yang dicari N = Jumlah populasi
6 7
Rachmat Kriyantono, Riset Komunikasi, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2006 hal 156 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004 hal 82
d2 = Nilai presisi (ditentukan dalam hal ini sebesar 90% atau
n=
1178
= 0,1)
1178
--------------------- = --------- = 92,03 = 93 responden (1178).(0,1)2 + 1 3.5
12,8
Definisi Konsep & Operasionalisasi Konsep 3.5.1
Definisi Konsep 1) Kesadaran merek Brand Awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu 8. 2) Kartu Seluler Kartu yang berukuran perangko kecil dan biasanya di tempatkan di bawah baterai di belakang unit. Kartu seluler aman menyimpan kunci layanan pelanggan yang digunakan untuk mengidentifikasi pelanggan telepon seluler. 9
3.5.2
Operasionalisasi Konsep Untuk melihat operasionalisasi brand awareness iklan Axis versi “Axis Makin
Dekat dengan Rakyat” dapat diukur melalui tahap-tahap, yaitu :
8
Darmadi Durianto, Sugiarto, Tony Sitinjak, Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek, Jakarta, 2001, hal 54 9 www.shvoong.com
1) Unaware of Brand (tidak menyadari merek ) adalah tingkat paling rendah dalam piramida kesadaran merek, dimana konsumen tidak menyadari adanya suatu merek atau iklan. 2) Brand Recognition (pengenalan merek) adalah tingkat minimal kesadaran merek, dimana pengenalan suatu merek muncul lagi setelah dilakukan pengenalan kembali lewat bantun (aided recall) 3) Brand Recall (pengingatn kembali terhadap merek) adalah pengingatan kembali terhadap merek tanpa bantuan (unaided recall) 4) Top of mind (puncak pikiran) adalah merek yang disebutkan pertama kali oleh konsumen atau yang pertama kali muncul dalam benak konsumen. Dengan kata lain merek tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada dalam benak konsumen
3.5.2.1 Tabel Operasionalisasi Konsep
Variabel Tingkat Brand
Dimensi 1. Top of Mind
Indikator Responden diminta menyebutkan kartu
Awareness
seluler GSM yang pertama kali diingat 2. Brand Recall
Responden diminta untuk menyebutkan beberapa kartu seluler GSM lain.
3. Brand Recognition
Responden diberi pertanyaan tentang pengenalan kartu seluler GSM lain melalui tagline dari kartu seluler GSM tersebut
4. Unaware of Brand
Responden diminta untuk menyebutkan kartu seluler GSM yang paling tidak dikenal
3.6
Teknik Analisis Data Setelah kuisioner sudah disebarkan, data hasil dikumpulkan oleh penulis. Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan oleh peneliti adalah bagaimana
menganalisis data yang telah diperoleh tadi. Langkah ini diperlukan untuk menyusun dan menginterpretasikan data kuantitatif yang sudah diperoleh. Pengolahan data dilakukan dengan perhitungan persentase terhadap data identitas responden, brand awareness dan lain-lain, lalu disajikan dalam bentuk tabulasi atau tabel. Rumus Persentase, yaitu : P = f/n x 100% Keterangan : P : Persentase f : Frekuensi n : Jumlah Responden