BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Setting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Wonosari Kabupaten Boalemo. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini berlangsung selama bulan November sampai dengan bulan januari tahun 2013. Penelitian tindakan kelas ini bersiklus untuk melihat peningkatan hasl belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran pada materi sistem persamaan linier dua variabel. Apabila pada akhir pembelajaran, hasil evaluasi belum tuntas, maka akan dilanjutkan pada siklus berikutnya, namun apabila pada akhir siklus telah memenuhi kriteria ketuntasan, maka tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya.
3.1.2 Karakteristik Subjek Yang Ingin Dikenai Tindakan Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII1 SMP Negeri 3 Wonosari yang berjumlah 20 orang siswa, terdiri dari laki-laki 9 orang dan 11 orang siswa perempuan. 3.2 Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk siklus pembelajaran dan mengacu pada prosedur penelitian tindakan kelas sebagaimana dikemukakan oleh Suhardjono (2012:25) yang
meliputi: (1) Perencanaan, (2) Tindakan, (3) Pengamatan dan Evaluasi, dan (4) Refleksi. Secara keseluruhan prosedur penelitian dengan menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK) dapat digambarkan sebagai berikut:
Permasalahan
Permasalahan
Perencanaan Tindakan I
Pelaksanaan Tindakan I
Refleksi I
Pengamatan / Pengumpulan Data I
Perencanaan Tindakan II
Pelaksanaan Tindakan II
Refleksi II
Apabila permasalahan belum terselesaikan
Pengamatan / Pengumpulan Data II
Dilanjutkan ke siklus berikutnya
3.2.1 Persiapan Sebelum penelitian tindakan kelas ini dilakukan ada beberapa hal yang perlu disiapkan yaitu: 1. Mengajukan permohonan pelaksanaan penelitian 2. Menyiapkan administrasi pembelajaran berupa: a. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang meliputi:
Standar kompetensi : Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan menggunakannya dalam pemecahan masalah
Kompetensi dasar : Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel
Indikator: Menyebutkan perbedaan PLDV dan SPLDV Menyebutkan SPLDV dalam berbagai bentuk dan variabel Menentukan penyelesaian SPLDV dengan substitusi dan eliminasi Membuat model matematika dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel dan penafsirannya Menyelesaikan SPLDVdengan menggunakan grafik garis lurus
b. Menyiapkan perangkat pembelajaran berupa: a. Lembar pengamatan pengamat dan siswa b. Alat evaluasi
3.2.2 Pelaksanaan Tindakan SIKLUS I
Adapun langkah-langkah pelaksanaan penelitian dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui penggunaan model pembelajaran Open-Ended adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan tindakan yaitu persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan penelitian. 2. Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan meliputi langkah- langkah sebagai berikut: 1. Pendahuluan -
Apersepsi: Mengingat kembali persamaan linear satu variabel Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik maka akan membantu siswa memahami materi selanjutnya serta dapat membantu menyelesaikan masalah sehari-hari.
2. Kegiatan inti 1. Guru membagi siswa kedalam kelompok kecil dengan jumlah 5 orang siswa dibagi dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan PLDV dan SPLDV 2. Guru memulai pembelajaran dengan memberikan masalah terbuka 3. Siswa melakukan beragam aktivitas untuk menjawab masalah yang didiskusikan 4. Guru mengamati setiap kelompok dalam melakukan diskusi 5. Siswa merangkum hasil diskusi bersama kelompoknya 6. Guru
meminta
masing-masing
perwakilan
kelompok
untuk
mempersentasekan hasil diskusi kelompoknya dan kelompok lainnnya menanggapi
7. Guru bersama siswa merangkum hasil diskusi untuk semua kelompok yang telah mempersentasekan hasil diskusinya 8. Guru memberikan soal latihan kepada siswa 3. Analisis dan refleksi Menganalisa dan mengulas data meliputi hasil tes akhir siklus dan hasil observasi untuk melihat apakah pembelajaran yang dilakukan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa, terutama pada pembelajaran materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel. Jika refleksi pada siklus I, terlihat adanya kekurang sempurnaan maka akan dilakukan perbaikan-perbaikan pelaksanaan pembelajaran siklus I pada siklus berikutnya. SIKLUS II Pelaksanaan kegiatan pada siklus II dilakukan jika kegiatan pada siklus I belum berhasil. Adapun kegiatan yang dilakukan pada siklus II dengan menggunakan model pembelajaran Open-Ended adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan tindakan yaitu persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan penelitian. 2. Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan meliputi langkah- langkah sebagai berikut: a. Pendahuluan -
Apersepsi: Mengingat kembali persamaan linear satu variabel Motivasi : Apabila materi ini dikuasai dengan baik maka akan membantu siswa memahami materi selanjutnya.
b. Kegiatan inti -
Guru membagi siswa kedalam kelompok kecil dengan jumlah 5 orang siswa dibagi dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan PLDV dan SPLDV
-
Guru memulai pembelajaran dengan memberikan masalah terbuka
-
Siswa melakukan beragam aktivitas untuk menjawab masalah yang didiskusikan
-
Guru mengamati setiap kelompok dalam melakukan diskusi
-
Siswa merangkum hasil diskusi bersama kelompoknya
-
Guru
meminta
masing-masing
perwakilan
kelompok
untuk
mempersentasekan hasil diskusi kelompoknya dan kelompok lainnnya menanggapi -
Guru bersama siswa merangkum hasil diskusi untuk semua kelompok yang telah mempersentasekan hasil diskusinya
-
Guru memberikan soal latihan kepada siswa
3.Analisis dan refleksi Menganalisa dan mengulas data meliputi hasil tes akhir siklus dan hasil observasi untuk melihat apakah pembelajaran yang dilakukan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa, terutama pada pembelajaran materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel. Jika pada refleksi pada siklus II sudah sesuai dengan indicator keberhasilan maka pelaksanaan pembelajaran tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.
3.2.3
Pengamatan dan Evaluasi Pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran dilakukan oleh guru lain yang
bertindak sebagai pengamat menggunakan lembar observasi kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 3.2.4
Refleksi
Hasil analisis data pada setiap akhir siklus menjadi bahan refleksi diri. Jika masih terdapat kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran yang berlangsung dari pelaksanaan siklus I ke siklus berikutnya diadakan perbaikan-perbaikan atau penyempurnaan tindakan. Siklus ini terus berlanjut hingga penelitian ini mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan yang dilaksanakan bersama guru
mata
pelajaran sebagai mitra dalam penelitian. 3.4 Teknik dan Alat Pengumpul Data 3.4.1
Teknik Pengambilan Data
3.2.1 Observasi Teknik observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan terhadap hasil belajar matematika siswa tentang sistem persamaan linier dua variabel. Observasi sebagai alat pengumpulan data dapat dilakukan secara spontan. Sebagai teknik awal yang digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar matematika siswa yang mengacu pada indikator yang telah dirumuskan. 3.4.2
Lembar observasi Digunakan untuk mengamatri kegiatan guru dan siswa selam proses
pembelajaran berlangsung yang memuat kriteria penilaian Sangat Baik(SB), Baik (B), Cukup (C), Kurang (K). 3.4.3
Tes Tes yang digunakan dalam penelitian berupa tes tertulis sebanyak 6 butir soal
yang disiapkan peneliti
bertujuan sebagai pengamat yang bertujuan untuk
mendapatkan data hasil belajar matematika siswa pada setiap akhir siklusnya.
3.4.2 Alat Pengumpulan Data Alat yang digunakan dalam pengumpulan data yakni: -
Lembar observasi kegiatan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar berlangsung untuk mengukur aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika pada materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) dengan kriteria penilaian Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), Kurang (K).
-
Tes tertulis yang terdiri dari 6 butir soal yang disiapkan peneliti sebagai pengamat yang bertujuan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika pada materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) pada setiap siklus.
3.5 Indikator Kinerja a. Siswa Komponen-komponen yang diamati untuk dinilai dari kegiatan siswa adalah kegiatan belajar mereka selama menjalani proses pembelajaran, baik secara individual maupun ketika berada dalam kelompok. Adapun rentang nilai dan kriteria yang digunakan untuk menilai kegiatan siswa mengacu pada kriteria berikut: 4
=Jika semua indikator nampak dalam kegiatan pembelajaran
3
=Jika 2 indikator nampak dalam kegiatan pembelajaran
2
=Jika 1 indikator nampak dalam kegiatan pembelajaran
1
=Jika tidak ada satupun indikator yang nampak dalam kegiatan pembelajaran
b. Guru Komponen-komponen yang diamati untuk dinilai dari kegiatan guru disaat pembelajaran berlangsung. Rentang nilai dan kriteria yang digunakan untuk menilai kegiatan guru mengacu pada kriteria berikut. 4 = Jika semua indikator kegiatan guru dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran 3 = Jika 3 indikator kegiatan guru dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran 2 = Jika 2 indikator kegiatan guru dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran 1 = Jika hanya 1 indikator kegiatan guru dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran
3.6 Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini ada dua jenis data yang dikumpulkan yakni: 1. Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) dapat dianalisis secara deskriptif. Dalam menetapkan tingkat keberhasilan siswa akan digunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP). Menurut Sudjana (2010:8) PAP adalah penilaian yang diacukan kepada tujuan instruksional yang harus dikuasai oleh siswa. Kriteria ketuntasan hasil belajar matematika siswa pada materi SPLDV adalah sebagai berikut : Nilai
50- 69 70-100
= Tidak tuntas = Tuntas
Daya serap tinggi yang dicapai siswa adalah 100. Sedangkan rumus untuk menentukan pencapaian persen keberhasilan siswa yang akan digunakan adalah sebagai berikut: 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ𝑎𝑛
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚 𝑢𝑚 𝑥 100% (Slameto,2001:189) 2. Data kualitatif yaitu data yang memberikan gambaran tentang ekspresi siswa dan pengamat dalam pembelajaran. a. Siswa Aktivitas siswa diamati dan dinilai dari beberapa komponen. Pengamatan aktivitas dilakukan secara individual dan hasilnya dianalisis secara kuantitatif dengan rentang nila.
b. Guru Data hasil pengamatan kegiatan guru dalam pembelajaran diolah secara kuantitatif dengan rentang nilai.