20
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama 2 bulan pada lokasi PT Bukit Asam (Persero) Tbk,
guna memperoleh data dan
informasi yang berhubungan dengan penelitian serta dengan mempelajari berbagai literature yang berkaitan dengan penelitian. 3.2 Sumber Data Sumber data di ambil dari perusahaan batubara PT Bukit Asam (Persero) Tbk, dengan persetujuan Ganeral Manager PT Bukit Asam (Persero) Tbk. 3.3 Teknik Pengambilan Data 3.3.1 Wawancara Peneliti mengadakan wawancara langsung dengan karyawan PT Bukit Asam (Persero) Tbk dan karyawan PBM (Perusahaan Bonkar Muatan) sebagai kuasa dalam pengurusan dokumen-dokumen ekspor.
21
3.3.2 Dokumentasi Penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data dari pihak instansi atau perusahaan yang berkaitan dengan judul penelitian. 3.3.2 Observasi Penulis melakukan pencatatan sekaligus memantau langsung kegiatan yang dilakukan oleh pegawai PT Bukit Asam (Persero) Tbk, selama kegiatan penelitian dilapangan berlangsung, observasi yang dilakukan tidak menggunakan alat khusus. 3.4 Gambaran Umum Perusahaan 3.4.1 Gambaran Umum Lokasi 3.4.1.1 Data Umum Nama Tempat Perusahaan
: PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Unit Pelabuhan Tarahan
Alamat
: Jalan Soekarno-Hatta KM. 15 Tarahan Bandar Lampung
Luas Areal
: 42,5 Ha
Tahun Berdiri
: 1986
Jumlah Pekerja
: 335 orang
Nama Pembimbing
: Yanny RM Ondang
Nama Pengambilan Data
: Mulia Rahmat
Tanggal Pengambilan Data
: 10 Maret 2014
22
3.4.1.2 Sejarah dan Lokasi Perusahaan PT Bukit Asam (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Didirikan tanggal 2 Maret 1981, berdasarkan peraturan pemerintah No. 42 tahun 1980 tanggal 15 Desember 1980, dengan kantor pusat Tanjung Enim, Sumatera Selatan. PT Bukit Asam memiliki tiga pelabuhan batubara yaitu : Pelabuhan Batubara Tarahan di Bandar Lampung, Dermaga Batubara Kertapati di Palembang Sumatera Selatan dan Pelabuhan Batubara Teluk Bayur di Padang Sumatera Barat. PT Bukit Asam Unit Pelabuhan Tarahan merupakan pelabuhan/dermaga terbesar yang dimiliki PT Bukit Asam (Persero) Tbk. dengan luas areal 42,5 Ha. PT Bukit Asam Unit Pelabuhan Tarahan terletak ±18 km dari kota Bandar Lampung dan ±6 km di sebelah selatan Pelabuhan Panjang. Beroperasi sejak tahun 1986 sebagai Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS), yang pada awalnya disiapkan untuk pengapalan batubara hasil produksi tambang di Tanjung Enim dengan tujuan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) di Suralaya Propinsi Banten.
Batubara yang diterima maupun yang akan dikapalkan melalui Unit Pelabuhan Tarahan dilakukan pengujian kualitas di laboratorium penguji batubara, untuk memastikan bahwa batubara yang dikirim kepada konsumen sesuai spesifikasi yang diminta. Untuk meningkatkan reputasi, laboratorium PT Bukit Asam Unit Pelabuhan Tarahan sudah disertifikasi ISO 17025 dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) mengenai System Standart Laboratorium penguji dan kalibrasi sejak tahun 2002. Dermaga Pelabuhan Tarahan memiliki kedalaman laut -17 M, dan mampu disandari kapal berkapasitas 80.000 DWT. Dermaga ini diperuntukkan sebagian besar
23
memenuhi kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya Provinsi Banten dengan menyeberangi laut ±100 km. Selain untuk PLTU Suralaya, Pelabuhan Tarahan juga melayani domestik dan ekspor ke beberapa negara Asia seperti : India, China, Jepang, Taiwan, Pakistan, Vietnam serta daratan Eropa : Spanyol, Jerman, Inggris, Kroasia, Belanda, dan Italy. Untuk mengatasi keterbatasan angkutan batubara dari pusat penambangan di Tanjung Enim dengan kereta api babaranjang, PT Bukit Asam unit pelabuhan Tarahan telah menyiapkan dermaga tongkang batubara dan alat untuk mengisi batubara ke tongkang (barge loading) yang mampu disandari tongkang 10.000 DWT yang berlokasi disamping dermaga utama. 3.4.1.3 Visi dan Misi Visi : Menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan. Misi : Mengelola sumber energi dengan mengembangkan kompetensi korporasi dan keunggulan insani untuk memberikan nilai tambah maksimal bagi stakeholders dan lingkungan. Makna : mempersembahkan sumber energi untuk kehidupan dunia dan bumi yang lebih baik. Nilai-nilai : - Visioner - Integritas - Innovative - Profesional - Sadar Biaya dan Lingkungan
24
3.4.1.4 Struktur organisasi di PT Bukit Asam (Persero) Tbk.
Struktur Organisasi Unit Pelabuhan Tarahan SK. No. 237/KEP/Int-0100/OT.01/2013 Tgl.13 September 2013
General Manajer Unit Pelabuhan Tarahan Ass. Manajer K3L & Security
Ass. Manajer KOT Manajer Umum & Keuangan
Ass. Manajer SDM & Umum Ass. Manajer Keuangan Ass. Manajer Humas, KBL
Manajer Logistik Ass. Manajer Pengadaan
Ass. Manajer Pergudangan
Manajer Kendali Produk
Manajer Operasi
Ass. Manajer Kendali Kualitas
Ass. Manajer Penunjang Operasi
Ass. Manajer Laboratorium
Ass. Manajer Operasi Group A-D Ass. Manajer Kendali Opersdi Goup A-D Slide 1
Manajer Perawatan Ass. Manajer PP dan Inspeksi Ass. Manajer Prwt. Listrik Ass. Manajer Prtw. Mesin Ass. Manajer Bengkel Ass. Manajer TS Group A-D
Manajer PLTU Tarahan
Ass. Manajer Komersial & Keteknikan PLTU Ass. Manajer Operasi PLTU
Ass. Manajer Penunjang Operasi PLTU
Gambar 3.1 Struktur organisasi PT Bukit Asam Tarahan Sumber : Humas PT Bukit Asam (Persero) Tbk.
1.
Aspek manajemen di PT Bukit Asam (Persero) Tbk. 1. Komitmen kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja Keselamatan dan kesehatan kerja adalah tanggung jawab semua pihak oleh sebab itu PT Bukit Asam (Persero) Tbk. bersama pihak terkait bertekad menciptakan lingkungan kerja yang sehat, bebas cidera dan melakukan kegiatan operasional sesuai kaidah yang berlaku. Untuk mewujudkan hal tersebut diatas PT Bukit Asam (Persero), Tbk. Unit Pelabuhan Tarahan berkomitmen untuk :
25
1. Menciptakan keteladanan dalam penerapan disiplin yang dimulai dari diri sendiri, membudayakan perilaku aman dan mengembangkan kompetensi melalui pembinaan sikap kerja yang efektif. 2. Mencegah insiden melalui identifikasi, analisis, dan eliminasi bahaya maupun terencana. 3. Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku baik nasional maupun internasional. 4. Melakukan pengukuran kinerja K3 dan perbaikan secara berkesinambungan.
b. Upaya pemantauan lingkungan di Unit Pelabuhan Tarahan meliputi kegiatan sebagai berikut : 1) Pemantauan kualitas air di seluruh outlet Kolam Pengendapan Lumpur (KPL). 2) Pemantauan biota laut untuk mengetahui keanekaragaman hayati yang hidup di
laut sekitar pelabuhan.
3) Pemantauan kualitas udara berkaitan dengan kadar debu di area pelabuhan dan diluar area pelabuhan. 4) Mengukur tingkat kebisingan akibat mobilisasi peralatan. 5) Pemantauan keselamatan kerja dan tingkat kecelakaan kerja. 6) Pemantauan kebersihan lingkungan dan pembuangan sampah. 7) Pemantauan tenaga kerja lokal yang diserap oleh kegiatan penerangan batubara di Unit Pelabuhan Tarahan.
26
PT Bukit Asam untuk kedepannya akan menargetkan 25 juta ton pertahun pada tahun 2015 berdasarkan pada rencana strategis PT Bukit Asam, jika jadwal yang sudah direncanakan terealisasi dengan baik, maka rencana PT Bukit Asam untuk target produksi 50 juta ton pertahun akan tercapai. Semua itu untuk menuju PT Bukit Asam emas di tahun 2020. 2. Pengembangan Komunitas PT Bukit Asam Unit Pelabuhan Tarahan sangat menginginkan suatu kehidupan yang harmonis dengan masyarakat disekitarnya, dengan memanfaatkan setiap potensi yang ada sehingga tercipta hubungan timbal balik yang positif, dan masing-masing pihak akan menjaga kelangsungan hubungan tersebut. Kepedulian perusahaan dalam pengembangan komunitasnya diwujudkan dalam bentuk program pemitraan dan program bina lingkungan. a. Program kemitraan antara lain berupa : 1) Memberikan pinjaman lunak kepada usaha kecil dan koperasi. 2) Memberikan pelatihan dan mengikutsertakan pameran bagi mitra binaan yang memiliki. b. Program Bina Lingkungan 6 (enam) sektor : 1) Bencana alam. 2) Bidang pendidikan atau pelatihan. 3) Peningkatan kesehatan masyarakat. 4) Pengembangan sarana dan prasarana umum. 5) Bantuan sarana ibadah.
27
6) Pelestarian alam. c. Program Bina Wilayah : Memberikan bantuan yang sifatnya strategis atas kebijakan pemerintah setempat dan semua keputusan kewenangan Direksi. 3. Ketenagakerjaan Adapun karyawan di PT Bukit Asam pelabuhan batubara Tarahan adalah sebagai berikut : a. Karyawan tetap Karyawan tetap berjumlah 335, terdiri dari 320 laki-laki dan 14 perempuan, dan 1 cuti besar. b. Karyawan harian koperasi/honorer Karyawan harian koperasi berjumlah 288 orang. c. Karyawan kontrak waktu tertentu Karyawan kontrak waktu tertentu sebanyak 2 orang (dokter perusahaan), terdiri dari 1 laki-laki dan 1 perempuan. 4. Sistem Pengupahan Karyawan Sistem pengupahan di PT Bukit Asam Unit Pelabuhan Tarahan ialah karyawan menerima gaji setiap bulannya dan perusahaan akan memberikan
bonus pada
pekerja ketika perusahaan mencapai target, untuk tahun ini target perusahaan adalah 12 juta ton per tahun dan akan meningkat menjadi 25 juta ton per tahun pada tahun 2015. Dengan target besar mencapai 50 juta ton per tahun untuk menuju PT Bukit Asam emas di tahun 2020.
28
3.4.2
Produksi Batubara di PT Bukit Asam (Persero) Tbk
3.4.2.1 Alur Proses a. Batubara dari tambang batubara Tanjung Enim Sumatera Selatan diangkut dengan Kereta Api Babaranjang (Kereta Api Batubara Rangkaian Panjang) ke Pelabuhan Batubara Tarahan Lampung dengan jarak tempuh kurang lebih 420 km. Setiap rangkaian kereta api babaranjang terdiri dari 45-60 gerbong yang masing-masing gerbong berisi 50 ton batubara. b. Setibanya di Pelabuhan Batubara Tarahan, rangkaian kereta api ini menuju ke RCD (Rotary Car Dumper) I-IV yaitu alat penumpahan gerbong, dimana gerbonggerbong yang bermuatan batubara satu persatu akan dibalikkan guna menumpahkan isinya. Operasi penumpahan batubara di RCD dilakukan secara otomatis. c. Dari RCD I, II, III, IV batubara diangkut dengan ban berjalan (Belt Compeyor) ke mesin penghancur batubara pertama (Primary Crusher) dimana batubara akan dipecahkan menjadi bongkahan-bongkahan yang lebih kecil. d. Selanjutnya batubara akan dibawa dengan menggunakan ban berjalan ke tempat penimbunan batubara yang disebut Stock Pile. PT. Bukit Asam memiliki 4 unit Stock Pile dengan kapasitas stock batubara sebagai berikut : 1. Stock Pile I ± 60.000 ton 2. Stock Pile II ± 250.000 ton 3. Stock Pile III ± 250.000 ton 4. Stock Pile IV ± 250.000 ton
29
e. Penimbunan batubara pada Stock Pile I, II, III, IV untuk memenuhi kebutuhan domestik di wilayah Lampung, juga untuk memenuhi kebutuhan batubara PLTU Suralaya dan kegiatan ekspor. f. Pemuatan batubara dari tempat penimbunan (Stock Pile) ke dalam kapal dilakukan dengan mempergunakan Bulldozer yang mendorong batubara dari tempat penimbunan kedalam sumur pengambilan (Reclaim Pit) untuk selanjutnya dibawa ke mesin penghancur batubara kedua (Secondary Crush), dimana bongkahan batubara akan dipecahkan lagi sampai butirannya sesuai dengan spesifikasi ukuran yang dikehendaki oleh pemesan. Untuk pengambilan batubara dari Stock Pile I dan II tidak menggunakan Bulldozer tetapi menggunakan Steacker Recleamer. g. Batubara yang sudah dipecah di secondary crusher kemudian diangkut dengan ban berjalan ke mesin pemuat kapal dan selanjutnya akan memuatkannnya ke dalam kapal, kapasitas pemuat kapal ini adalah 5000 ton batubara/jam.
30
3.4.2.2 Spesifikasi market brand batubara produk PT Bukit Asam Tabel 3.1 Tabel Spesifikasi batubara PT Bukit Asam
Sumber: “PT Bukit Asam ; http://ptba.co.id/id/about/marketing”
3.4.2.3 Sertifikasi yang sudah diimplementasikan di PT Bukit Asam Unit Pelabuhan Tarahan a. ISO 9001:2000 Sertifikasi dari AFAQ AFNOR Prancis mengenai sistem Manajemen Mutu. b. SNI ISO/IEC 1705:2008 Sertifikasi dari Komite Akreditasi Nasional mengenai Sistem Standart Laboratorium Penguji dan Kalibrasi . c. ISO 14001:2004 Sertifikasi dari AFAQ Prancis mengenai sistem Manajemen Lingkungan. d. ISO 18001:2007 Sertifikasi dari TUV NORD mengenai OHSAS (Occupatinal Health and Safety Assement Series).
31
e. SMK3 Sertifikasi dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI mengenai Sistem Manajemen Keselamatan Kerja. f. ISTOK PILES Code Sertifikasi dari Dirjen Hubungan Laut Mengenai International Ship and Port Facility Security Code. 3.4.3
Sarana dan Prasarana Pelabuhan
3.4.3.1 Mesin Utama a. RCD (Rotary Car Dumper) 1 dan 2 adalah alat penumpahan gerbong, dimana gerbong-gerbong yang bermuatan batubara satu persatu akan dibalikkan guna menumpahkan isinya. b. RCD (Rotary Car Dumper) 3 dan 4 adalah alat penumpahan gerbong, Dimana gerbong-gerbong yang bermuatan batubara dibalikkan 2 gerbong secara bersamaan. c. Fasilitas coal handling batu bara: 1) Dumper adalah untuk pembongkaran. 2) Apron feeder adalah untuk pengangkutan batubara yang sudah ditumpahkan dari gerbong kereta api ke Stock Pile I. 3) Car clamp adalah penjepit gerbong kereta api. 4) Water spray adalah untuk membersihkan debu yang keluar dari bongkaran gerbong.
32
5) Positioned arm adalah untuk membawa gerbong ke RCD. 6) Sensor adalah untuk menentukan pas atau tidaknya RCD. 7) Control room adalah ruangan control. 8) Chair feeder adalah rantai. d. Belt Conveyor adalah ban berjalan yang digunakan untuk membawa batubara ke mesin penghalus atau membawa batubara menuju dermaga. e. Crusher adalah mesin penghalus batubara dari belt conveyor menjadi partikel yang kecil. f. Stacker Reclaimer adalah gabungan di satu mesin dengan roda timba di mesin. g. Barge loading adalah alat pengisian batubara ke kapal tongkang. h. Ship loader adalah alat pencurah batubara ke kapal atau tongkang. 3.4.3.2 Sarana Penunjang Pelabuhan Sarana penunjang yang digunakan PT Bukit Asam dalam kegiatan produksi batubara antara lain; Bulldozer, Excavator, Whell Loader, Mobil Vacuum, Truck Crain, Tangki, Dump Truck, Forklift. Sedangkan alat pengangkutan batu bara ke konsumen adalah; Kapal, Tongkang, Dump Truck .