BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi Dan Waktu Penelitian
3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian akan dilakukan di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada tanggal 17 Desember 2013. 3.2 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif untuk memperoleh gambaran terhadap kualitas air pada sumber mata air. Dibandingkandengan standar
kualitas
air
bersih
berdasarkan
Permenkes
RI
No.
907/Menkes/SK/VII/2002tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air bersih. 3.3 Variabel Penelitian Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air pada sumber mata air di lihat dari parameter biologi, fisik dan kimia. 3.4 Definisi operasional dan kriteria objektif 3.4.1 Kualitas Mata Air Yang dimaksud dengan kualitas air pada penelitian ini yaitu mutu air yang berdasarkan
pada
pengukuran
Permenkes
RI
907/Menkes/SK/VII/2002tentang syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Kriteria obyektif
No.
Memenuhi syarat
: Apabila hasil pemeriksaan air sesuai standar berdasarkan Permenkes RI No. 907/Menkes/SK/VII/2002.
Tidak memenuhi syarat
: Apabila hasil pemeriksaan air tidak sesuaistandar berdasarkan Permenkes RI No. 907/Menkes/SK/VII/2002.
3.4.2 Parameter Biologi a. Coliform Jenis bakteri yang umum digunakan sebagai indikator penentuan kualitas sanitasi makanan dan air berdasarkan metode yang digunakan yakni dengan kriteria Objektif : Memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat
: Memenuhi syarat jika Coliform< 50 /100 ml :Tidak memenuhi syarat jika mengandung Coliform> 50/100 ml
b. Eschericia Coli Jumlah bakteriEschericia coli tidak melebihi batas-batas yang telah ditetapkan yaitu hanya 10.000coli/100 ml air. Kriteria obyektif Memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat
: Memenuhi syarat jika E. coli<10.000 /100 ml :Tidak memenuhi syarat jika mengandung E. coli>10.000/100 ml
3.4.3 Parameter Fisik a. Warna
Warna dalam air terjadi akibat suatu bahan terlarut atau tersuspensi dalam air, disamping adanya bahan pewarna tertentu yang kemungkinan mengandung logam berat.Warna pada air seperti coklat dan kuning. Kriteria Obyektif Memenuhi syarat
: Apabila hasilnya tidak berwarna
Tidak memenuhi syarat
:Apabila hasilnya berwarna
b. Rasa Kualitas air bersih yang memenuhi syarat dapat dilihat berdasarkan parameter fisik salah satunya yaitu parameter Rasa yang sesuai dengan Permenkes RI No. 907/Menkes/SK/VII/2002tentang syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Bersih. Rasa yang timbul pada air adalah rasa pahit. Kriteria Obyektif Memenuhi syarat
: Apabila hasilnya tidak berasa.
Tidak memenuhi syarat
: Apabila hasilnya terdapat rasa.
c. Kekeruhan Salah satu parameter fisik yaitu parameter Kekeruhan yang konsentrasinya dalam
air
bersih
telah
ditetapkan
dalam
Permenkes
RI
No.
907/Menkes/SK/VII/2002tentang syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Bersih.Kekeruhan memiliki satuan Nephelometrik Turbidity Units (NTU) disebabkan karena adanya bahan organik dan anorganik yang tersuspensi dan terlarut (misalnya lumpur dan pasir halus). Kriteria Obyektif Memenuhi syarat
: Apabila hasilnya ≤ 25 NTU
Tidak memenuhi syarat
:Apabila hasilnya >25 NTU
d. Suhu Standar konsentrasi maksimum yang diperbolehkan untuk suhu air yang ditetapkan oleh Permenkes RI No. 907/Menkes/SK/VII/2002tentang syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Bersihyaitu 25oC. Kriteria Obyektif Memenuhi syarat
: Apabila hasilnya ≤ 25ºC
Tidak memenuhi syarat
: Apabila hasilnya > 25ºC
1.4.4 Parameter kimia a.
pH Salah satu parameter kimia yaitu pH yang konsentrasinya dalam air bersih
telah ditetapkan dalam Permenkes RI No. 907/Menkes/SK/VII/2002tentang syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Bersih.Air denganpH di atas 9,0 bersifat asam, dan pH dibawah 6,5 bersifat basa. Kriteria Obyektif Memenuhi syarat: Apabila hasilnya adalah 6,5-9,0 Tidak memenuhi syarat:Apabila hasilnya < 6,5-9,0 atau > 6,5-9,0 1.5 Populasi dan Sampel 1.5.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua mata air yang berada di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato yaitu 3 sumber mata air.
1.5.2 Sampel Sampel dari penelitian ini diambil dengan menggunakan metode Total Sampling atau secara keseluruhan dari populasi yang ada. Sampel dalam penelitian ini yaitu 3 sumber mata air. 3.5.3
Tahap Pengambilan Sampel
1)
Alat dan Bahan Pengambilan sampel di lapangan atau lokasi penelitian dilakukan pada
pagi hari sebelum mata air digunakan. Namun sebelum melakukan pengambilan sampel air, maka perlu disiapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang diperlukan seperti botol kaca 150 mL, pipet, coolbox, label botol sampel, gelas ukur, pewadahan menggunakan bahan plastik atau gelas yang telah diberikan label,masing-masing pada titik sampel I, II, III. 2)
Teknik pengambilan sampel mata air: a) Siapkan wadah gelas (Botol M 150) yang telah dibersihkan terlebih dahulu. b) Botol dibenamkan pada tempat penampungan mata air yang akan diperiksa secara hati-hati. c) kemudian mengisi botol ± 150 ml, pengambilansampel mata air yang akan diperiksa ke dalam wadah sampel untuk kemudian ditutup dengan penutupnya. d) Dicatat waktu
pengambilan sampel (hari
dan
tanggalpada
saat
pengambilan sampel). e) Contoh air harus langsung dikirim ke laboratorium. f) Sampel disimpan dalam keadaan gelap (dibungkus dengan kertas karbon atau plastik hitam) dan temperatur yang rendah (coolbox) sampai pemeriksaan dilakukan.
1.6
Teknik Pengumpulan data
1.6.1 Data Primer Data primer diperoleh berdasarkan hasil observasi secara langsung di lapangandengan pengambilan sampel mata air yang digunakan penduduk di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato, yang telah ditetapkan sebagai sampel dalam penelitian ini. 1.6.2 Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari Puskesmas Kecamatan Dengilo dan di Kantor Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo Kabupaten Pohuwato, serta buku-buku literatur. 3.7Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : 1) Alat tulis yang digunakan untuk mencatat dan memberi Kode pada Sampel. 2) Botol yang digunakan untuk menyimpan sampel yang sudah diberi kode sampel. 3) Sampel diambil pada sumber mata air yang di gunakan oleh masyarakat. 4) Pengujian di lakukan di laboratorium Kesmas UNG. 5) Pengambilan sampel di lakukan oleh peneliti sendiri 3.8 Cara Kerja Pemeriksaan Sampel Cara kerja di Laboratorium : 1. Proses Sterilisasi botol sampel 1) Menyiapkan Botol sampel terlebih dahulu dan menggunakan botol sampel yang tertutup rapat.
2) Membersihkan botol bilas hingga dua kali, kemudian disterilkan selama 60 menit dengan suhu 2000C dalam oven 3) Membungkus botol yang sudah disterilkan dengan aluminum foil 4) Menandai botol dengan memberi catatan tanggal sterilisasinya 5) Menyimpan botol yang sudah terbungkus tadi kedalam coolbox dengan rapi. 6) Pengujian kualitas mata air dilakukan dengan menggunakan uji penduga dan uji penguat, maka perlu disiapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang diperlukan : 1. Alat dan Bahan Tabung reaksi, Tabung durham, Pipet volume, Cawan Petri, Bunsen, Dispo 1 ml, gelas ukur, Aquades, Kaldu nutrisi agar, Kapas, Alkohol, Laktosa Broth, EMBA, Air yang berasal dari mata air. 2. Cara Kerja 1. Uji pendugaan Uji penduga merupakan tes pendahuluan tentangada tidaknya kehadiran bakteri koliform berdasarkanterbentuknya asam dan gas disebabkankarena fermentasi laktosa olehbakteri golongan coli.Terbentuknya asam dilihatdari kekeruhan pada media laktosa, dangas yang dihasilkan dapat dilihat dalamtabung Durham berupa gelembung udara.Tabung dinyatakan positif jika terbentuk gassebanyak
10%
atau
lebih
dari
volume
didalam
tabung
Durham.Banyaknyakandungan bakteri Escherichia coli dapatdilihat dengan menghitung tabung yang menunjukkanreaksi positif terbentuk asam dangas dan
dibandingkan
dengan
tabel
MPN.Metode
MPN
dilakukan
untuk
menghitungjumlah mikroba di dalam contoh yangberbentuk cair. Bila inkubasi 1 x 24 jam hasilnya negatif, maka dilanjutkan dengan inkubasi 2 x 24 jam pada suhu 35 °C. Jika dalam waktu 2 x 24 jam tidak terbentuk gas dalam tabung Durham, dihitung sebagai hasil negatif. Jumlah tabung yang positif dihitung pada masing-masing seri.MPN penduga dapat dihitung dengan melihat tabel MPN. 1) Buatlah pengenceran dari sampel
yang akan diperiksa mulai dari
pengenceran 10-1, 10-2, 10-3 atau 10-4, 10-5, 10-6. 2) Sediakan 12 tabung reaksi, 3 tabung berisi 9 ml aquades steril, 9 tabung berisi 9 ml laktosa broth (LB). 3) Sediakan sampel sebanyak 100 ml. 4) Ambil 1 ml dari sampel, masukan ke dalam tabung pertama (isi aquades) kocok sampai homogen, hingga kosentrasi larutan dalam tabung pertama 10 -1 5) Ambil 1 ml dari tabung pertama masukan kedalam tabung kedua, kocok sampai homogen, hingga kosentrasi larutan didalam tabung kedua menjadi 10-2, dan buat juga pengenceran 10-3. 6) Ambil larutan dari tabung 10-1, sebanyak masing-masing 1 ml untuk 3 tabung (isi LB 9 ml) 10-1, kemudian ambil larutan dari tabung 10-2, sebanyak masing-masing 1 ml untuk 3 tabung 10-2, juga untuk pengenceran 10-3. 7) Inkubasi dengan suhu 37oC selama 2 x 24 jam.
8) Hitung jumlah tabung reaksi yang positif (di tandai dengan adanya gas pada tabung durham ). Lihat daftar MPN untuk menghitung jumlah bakteri per ml kemudian kalikan dengan 1pengenceran di tengah. 3. Uji penguat Hasil uji dugaan dilanjutkan dengan uji ketetapan. Dari tabung yang positif terbentuk asam dan gas terutama pada masa inkubasi 1 x 24 jam, suspensi ditanamkan pada media Eosin Methylen Biru Agar ( EMBA ) secara aseptik dengan menggunakan jarum inokulasi. Koloni bakteri Escherichia coli tumbuh berwarna merah kehijauan dengan kilat metalik atau koloni berwarna merah muda dengan lendir untuk kelompok koliform. 1) Jarum Ose di sterilkan terlebih dahulu 2) Diambil sampel pada uji penduga yang positif dengan menggunakan jarum ose. 3) Digoreskan pada media EMBA dengan goresan sinambung 4) Kemudian di inkubasi selama 24 jam pada suhu 30o C 5) Apabila colono bakteri berwarna hijau metalik maka positif E.coli A. Warna 1. Alat dan Bahan : a. Gelas Piala / Beaker b. Aqua c. 100 ml Sampel air yang akan diuji 2. Cara kerja : a. Mengisi sampel air yang akan diuji ke dalam gelas piala / Beaker.
b. Membandingkan sampel air dengan warna air aqua. c. Mencatat hasil pengamatan(Fauzi,dkk, 2012). B. Rasa 1. Alat dan bahan : a. Gelas Piala / Beaker b. 100 ml sampel yang akan di uji 2. Cara kerja : a. Memasukkan jari telunjuk kedalam air dan kemudian dirasakan. b. Mencatat hasilnya(Fauzi,dkk, 2012). C. Kekeruhan 1. Alat dan Bahan : a. Gelas piala / Beaker b. Turbidimeter c. 10 ml Sampel air yang akan diuji 2. Cara kerja : a. Memasukkan Air kedalam tabung sampel yang telah tersedia pada alat tersebut. b. Menghidupkan Turbidimeter. c. Mengkalibrasi alat turbidimeter terlebih dahulu dengan menggunakan cairan standar yang tersedia. d. Memasukkan tabung sampel yang diuji kedalam Turbidimeter. e. Menekan tombol “READ” dan mencatat hasilnya. D. Suhu
1. Alat dan Bahan : c. Gelas piala / Beaker d. Thermometer e. 100 ml Sampel air yang akan diuji 2. Cara kerja : a. Memasukkan sampel kedalam gelas beaker. b. Meyelupkan thermometer air dan menunggu sampai 10-15 menit. c. Mencatat hasil pengamatan. 3.9 Teknik Analisis Data Hasil pengujian terhadap kualitas air pada beberapa sumber mata airdilakukan dengan uji di laboratorium dan data yang terkumpul dalam penelitian ini dianalisis secara univariat. Analisis univariat merupakan penyajian data secara deskriptif yang hanya mempersoalkan satu variabel yang dalam penyajian berbentuk tabel dan narasi dan Teknik yang di gunakan dalam analisis data pada parameter biologi adalah uji panduga coliform dengan menggunakan metode Most Probable Number (MPN). Data hasil pengamatan di konfirmasi pada MPN Tabel. Menghitung jumlah reaksi yang positif, kemudian menghitung nilai MPN dengan Rumus : MPN Sampel = Nilai MPN Tabel x 1 / Faktor Pengenceran di Tengah Untuk mengetahui Kualitas Sumber Mata Air maka hasil pengujian dari parameter fisik
dan
kimia
di
sesuaikan
dengan
Permenkes
RI
No.
907/Menkes/SK/VII/2002tentang syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Bersih.