BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian Penelitian
ini
menggunakan
jenis
penelitian
kuantitatif
dengan
menggunakan rancangan penelitian korelasional. Penelitian ini untuk menguji pengaruh Variabel X (Kecerdasan Emosional) terhadap Y (Kemandirian Belajar Siswa).Sedangkan
untuk
menganalisis
pengaruh
masing-masing
variabel
menggunakan tehnik analisis regresi ganda. Metode penelitian memandu peneliti tentang urutan-urutan bagaiman penelitian dilakukan. Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode eksploratif. Arikunto menjelaskam ”penelitian eskploratif merupankan penelitian yang bertujuan untuk menggali secara luas tentang sebabsebab atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu”.1 Alasan dipilihnya jenis penelitian ini karena peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Kemandirian Belajar Siswa. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas (X) Kecerdasan Emosional dan variabel terikat (Y) yaitu Kemandirian Belajar Siswa di UPTD SMPN 2 Sumbergempol.
1
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis,(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006) hal 7
44
45
B. Populasi, Sampling dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi ialah semua nilai hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, dari karakteristik tertentu mengenai sekelompok obyek yang lengkap dan jelas.2 Menurut Sugiono, Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.3Dengan demikian populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada subyek atau obyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki.4Sedangkan menurut Arikunto, Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.5Dalam hal ini penelitian mengambil subyek seluruh siswa kelas VIII di UPTD SMPN 2 Sumbergempol yang berjumlah 233 siswa sebagai populasi.Mengingat berbagai pertimbangan peneliti, populasi yang digunakan adalah siswa kelas VIII.Dengan alasan kelas VIII merupakan siswa yang masih berfikir secara global karena belum memasuki kelas penjurusan.Sehingga peneliti ingin mengetahui Kecerdasan Emosional pada siswa kelas VIII.
2
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika ( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006) hal 181 3 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2010) hal 117 4 Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian (Yogyakarta: TERAS, 2009) hal 91 5 Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006) hal 130
46
Tabel 3.1 Jumlah populasi siswa Kelas VIII SMPN 2 Sumbergempol Tulungagung No
Kelas
Jumlah
1
Kelas VIII-A
23
2
Kelas VIII-B
24
3
Kelas VIII-C
23
4
Kelas VIII-D
23
5
Kelas VIII-E
23
6
Kelas VIII-F
24
7
Kelas VIII-G
24
8
Kelas VIII-H
23
9
Kelas VIII-I
23
10.
Kelas VIII-J
23 Jumlah
233
Sumber: SMPN 2 Sumbergempol Tulungagung Tahun Pelajaran 2013/2014
2. Sampling Sampling adalah suatu teknik yang dilakukan oleh peneliti didalam mengambil atau menentukan sampel penelitian. 6 Untuk menentukan sampel yang digunakan dalam peneltian dapat digunakan berbagai teknik.Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple Random Sampling. 6
Asrof Safi’I, Metodologi Penelitian Pendidikan,(Surabaya: Elkaf, 2005) hal 134
47
“Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.7 Dengan demikian dapat diketahui bahwa teknik Simple Random Sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang digunakan jika populasi mempunyai anggota yang dianggap homogen sehingga diperoleh anggota sampel yang representif. Teknik ini diterapkan sendiri-sendiri antara siswa dan guru. 3. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.8Menurut Suharismi Arikunto bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, namun jika subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.9 Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane dan Slovin adalah sebagai berikut: n
N N.d 2 1
n = jumlah sample N = (jumlah populasi = 233 responden)
7
Sugiyono,Metode Penelitian……hal 82 Suharismi Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,2006) hal 131 9 Ibid... hal 134 8
48
d2 = presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%).10 Berdasarkan rumus tersebut di peroleh jumlah sampel sebagai berikut: n
N 233 233 69 dibulatkan menjadi 69. Jadi sampel dalam 2 2 N .d 1 233.01 1 3.33
penelitian ini adalah 69 siswa.
C. Sumber Data, Variabel dan Skala Pengukurannya 1. Jenis Data Data adalah sebuah unit informasi yang direkam media yang dapat dibedakan dengan kata lain, dapat dianalisis dan relevan dengan problem tertentu, data merupakan keterkaitan antara informasi dalam arti bahwa data harus mengungkapkan kaitan antara sumber informasi dan bentuk simbolik asli pada satu sisi, dan sisi lain data harus sesuai dengan teori dan pengetahuan. Data adalah informasi sebuah gejala yang harus dicatat, lebih tepatnya data, tentu saja merupakan “rasion d’entre” seluruh proses pencatatan.11 Data adalah kumpulan hasil pengukuran yang diperoleh dari pengamatan. Data berasal dari bahasa Inggris “data” yang merupakan jamak “datum” menurut kamus Inggris-Indonesia oleh John M. Echols dan Hasan Shadili adalah fakta atau keterangan-keterangan. Jadi data adalah catatan
10
hal 249
11
Riduwan dan Akdon,Rumus dan Data dalam Analisis Statistika,(Bandung : Alfabeta,2013)
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, (Yogyakarta: Teras, 2011) hal 79
49
fakta-fakta atau keterangan-keterangan yang akan diolah dalam kegiatan penelitian.12 Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.Data primer adalah data yang dapat dikumpulkan atau diperoleh langsung oleh peneliti atau sumbernya dengan menggunakan metode pengumpulan data yang sesuai.Data primer berisi jawaban dari kuesioner atau angket yang diberikan kepada subyek penelitian.13Data primer dari penelitian ini berupa angket Kecerdasan Emosional dan Kemandirian Belajar siswa kelas VIII UPTD SMPN 2 Sumbergempol.Sedangkan data sekunder adalah data yang secara tidak langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data tentang jumlah siswa kelas VIII yang diperoleh dari guru bidang studi dan bagian tata usaha UPTD SMPN 2 Sumbergempol.
2. Sumber Data Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh.Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara
12
dalam
pengumpulan
datanya,
Ibid…..hal 80 Ahmad Tanzeh dan suyitno, Dasar-dasar Penelitian……hal 28
13
maka
data
disebut
50
responden.Responden yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaanpertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.14 Sumber data yang digunakan dalam peneltian ini adalah : 1) Siswa kelas VIII SMPN 2 Sumbergempol 2) Data hasil angket kecerdasan emosional 3) Data hasil angket kemandirian belajar 3. Variabel Penelitian Dalam sebuah penelitian seorang peneliti harus mmenitikberatkan perhatiannya
terhadap
sesuatu
yang
akan
diteliti,
yakni
objek
penelitian.menurut Suharismi Arikunto, variabel adalah “ objek penelitian atau atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.15 Menurut Sugiyono, Variabel penelitian adalah “segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”. 16 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua variabel yaitu : a.
Variabel bebas (independent) Adalah” variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent”. 17 Adapun variabel
14
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006) hal 129 15 Suharismi Arikunto… hal 118 16 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…hal 60 17 Ibid…. hal 61
51
bebas dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosional (X), dengan sub variabel sebagai berikut :
b.
1.
Kecerdasan emosional dalam mengelola emosi (X1).
2.
Kecerdasan emosional dalam memotivasi diri (X2).
3.
Kecerdasan emosional dalam membina hubungan (X3).
Variabel terikat (dependent) Adalah “variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. 18Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemandirian belajar (Y).
4. Skala Pengukurannya Menurut Ibnu Hadjar bahwa : pada hakikatnya pengukuran terhadap variabel merupakan proses pemberian simbol-simbol berupa angka kuantitatif tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang karakteristik yang melekat pada obyek pengamatan yang dimiliki oleh suatu unit.19 Berdasarkan pendapat diatas, maka variabel bebas (kecerdasan emosional) diukur melalui angket berskala ordinal, yakni pengukuran yang “ didasarkan pada ranking diurutkan dari jenjang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya”.20 Bahwa semakin tinggi skor diperoleh, maka akan semakin baik hasilnya, yang diisi oleh subyek penelitian. dan variabel terikat (kemandirian
18
Ibid..…hal 61 ibnu Hadjar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999) hal 157-158 20 Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis (Bandung : Alfabeta, 2006) hal 82 19
52
belajar) juga diukur melalui angket berskala ordinal dengan kriteria tinggi, sedang dan rendah.
D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Pengumpulan data Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.21 Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa tehnik metode lapangan antara lain sebagai berikut: a.
Metode Angket Metode pengumpulan data dengan angket dilakukan dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. Angket bisa pula dikatakan dengan kuesioner adalah daftar pertanyaan yang disusun sedemikian rupa, terstruktur, dan terencana, dipakai untuk mengumpulkan data kuantitatif yang digali dari responden.22Dalam penelitian ini metode angket yang digunakan untuk memperoleh data mengenai pengaruh kecerdasan emosional terhadap kemandirian belajar siswa. Adapun jenis-jenis angket dibedakan menjadi dua yaitu :
21 22
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis……hal 83 Ibid., hal 90
53
1. Angket tertutup adalah bila pertanyaan disertai oleh pilihan jawaban yang telah ditentukan oleh peneliti, yakni dapat berbentuk ya atau tidak, dapat pula berbentuk sejumlah alternatif atau pilihan ganda. 2. Angket terbuka adalah bila diberi kebebasan kepada responden untuk menjawab pertanyaan.23 Sehubungan dengan penjelasan di atas, maka angket yang digunakan adalah angket tertutup, yakni pada tiap-tiap item tersedia alternatif jawaban sehingga responden tinggal memilih. Adapun untuk hasil penelitian yang diperoleh dari angket penulis membuat kriteria penilaian sebagai berikut : 1) Untuk alternif jawaban a mendapatkan nilai 5. 2) Untuk alternif jawaban b mendapatkan nilai 4. 3) Untuk alternif jawaban c mendapatkan nilai 3. 4) Untuk alternif jawaban d mendapatkan nilai 2. 5) Untuk alternif jawaban e mendapatkan nilai 1. b. Metode Observasi (Observation) Teknik observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap
gejala
yang
tampak
pada
objek
penelitian.Observasi adalah kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera.Observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan pengamatan 23
Nasution, Metode Resaerch : Penelitian Ilmiah, (Bandung :Jemmars, 1991) hal 170
54
terhadap objek penelitian yang dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung. Observasi sebagai alat pengumpulan data ini banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Teknik pelaksanaan observasi ini dapat dilakukan secara langsung yaitu pengamat berada langsung bersama objek yang diselidiki dan tidak langsung yakni pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang diselidiki.24 Metode ini digunakan penulis untuk mengetahui tentang keadaan siswa, keadaan guru, keadaan sarpras dan struktur organisasi sekolah. c. Metode Dokumentasi Dokumentasi, dari asal katanya dokumen yang artinya barangbarang tertulis.Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki
benda-benda
tertulis
seperti
buku-buku,
majalah,
dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.25Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang jumlah siswa di SMPN 2 Sumbergempol, jumlah guru di SMPN 2 Sumbergempol, struktur
24 25
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis……… hal 84 Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik….. hal 158
55
organisasi, sejarah berdirinya SMPN 2 Sumbergempol dan sarana prasarana yang digunakan sebagai media pembelajaran.
2. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan
oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.26 Instrumen yang disiapkan adalah instrumen observasi, instrumen interview dan instrumen angket. Dari ketiga instrumen di atas, yang dijadikan instrument utama adalah instrumen angket, sedangkan instrumen lainnya merupakan pelengkap untuk memperkuat dan mendukung data yang diperoleh melalui angket. a. Pengembangan Instrumen Instrument penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti.Titik tolak dari penyusunan adalah variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butirbutir pertanyaan atau pernyataan.Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu digunakan matrik pengembangan instrument atau 26
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…hal 199
56
kisi-kisi instrumen.Untuk bisa menetapkan indikator-indikator dari setiap variabel yang diteliti, maka perlu diperlukan wawasan yang luas dan mendalam
tentang
variabel
yang
diteliti
dan
teori-teori
yang
mendukngnya.Penggunaan teori untuk menyusun instrument harus secermat mungkin agar diperoleh indikator yang valid.27 b. Uji coba Instrumen Dalam penelitian, data merupakan penggambaran variabel yang diteliti karena berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis.Oleh karena itu benar tidaknya data, sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian.Sedangkan benar tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data.Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliable.28 1) Uji validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen.Instrumen yang valid atau shahih mempunyai validitas tinggi.Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang
27
Sugiyono, Metode Penelitian….hal 149 Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian…..hal 211
28
57
ingin diukur. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner untuk mengukur instrumen penelitian.29 Teknik pengujian ini yang akan konstruksi
diuji adalah validitas
dengan mengunakan uji analisis faktor dengan cara
mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total. Uji instrument kali ini dinyatakan valid jika r>0,361 dengan N=30.30 Mengunakan rumus korelasi produc moment yang dibantu dengan computer seri program statistic SPSS versi 16, dengan diketahui rumus produc moment sebagai berikut:
rxy
n X
n X 1Y1 X 1 Y1 2 1
X 1 n Y12 Y1 2
2
Keterangan rxy
= koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y, dua variabel yang dikorelasikan
n
= jumlah data
2) Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik.
29
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian…..hal 168-169 30 Sugiyono, Statistik…, 369
58
Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu.Reliabel artinya dapat dipercaya, dapat diandalkan.Ungkapan yang mengatakan bahwa instrumen harus reliable sebenarnya mengandung arti bahwa instrumen tersebut cukup baik, sehingga mampu mengungkapkan data yang dapat dipercaya. Apabila pengertian ini sudah terungkap, maka tidak akan dijumpai kesulitan dalam menentukan cara menguji reabilitas instrumen.31 Pengujian ini mengunakan metode Internal Consistensi yaitu dengan cara diuji cobaan sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan mengunakan Alpha Cronbach, dengan rumus sebagai berikut: 2 k S1 r1 1 k 1 S12
Keterangan k
= mean kuadrat antara subyek
S
2 1
= mean kuadrat kesalahan
S12 = varians total Rumus untuk varians total dan varian item
S
2 t
X
S t2 31
n
2 1
X
2
1
n2
JK1 JK s 2 n n
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian…..hal 178-179
59
Dimana
JK1 = Jumlah kuadrat seluruh skor item JK s = Jumlah kuadrat subyek Statistik ini berguna untuk mengetahui apakah variabel pengukuran yang kita buat releabel atau tidak. Dikatakan reliabel jika nilai alpha cronbach > r tabel (0,361) N= 30.32
E. Teknik Analisis Data Untuk mengkaji kebenaran atau hipotesis yang telah dirumuskan, maka data yang dapat dikumpulkan atau diperoleh itu harus dianalisis. Analisa data dalam penelitian ini adalah "proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data". 33 Sedangkan menurut Suprayogo yang dikutip Ahmad Tanzeh analisis data adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelempokan, sistematis, penafsiran dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial, akademis dan ilmiah.34
32
Bambang Saeroji, Riset dengan Pendekatan Kuantitatif (Surakarta: UMS Press, 2005), 59 33 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002),
103 34
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian..., hal. 95
60
Dalam penelitian ini menggunakan teknik penganalisaan data kuantitatif. Hal ini berdasarkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
yakni
pendekatan kuantitatif. Tujuan dilakukannya analisis
data yaitu mendeskripsikan data dan
membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Untuk menganalisis data
yang telah terkumpul, maka peneliti
menggunakan 2 macam analisis yaitu 1) statistika deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.35 Dalam penelitian ini menggunakan teknik penganalisaan data kuantitatif. Hal ini berdasarkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yakni pendekatan
kuantitatif.
Tujuan dilakukannya analisis
data yaitu
mendeskripsikan data dan membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Untuk menganalisis data
yang telah terkumpul, maka peneliti
menggunakan 2 macam analisis yaitu 1) statistika deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
35
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurrahman, Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur dalam Penalitia. (Bandung: Pustaka Setia, 2007),hal. 53
61
bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.36 Termaksud dalam analisis data statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel grafik, diagram dan sebagainya. 2) teknik analisis data inferensial. Sugiono menerangkan dalam bukunya Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, bahwa: Statistik inferensial (sering juga disebut statistik induktif atau statisticprobabilitas), adalah teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara Random.37 Ciri analisis data inferensial adalah digunakannya rumus statistik tertentu. Dalam penelitian ini analisis data inferensial yang digunakan adalah: 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dalam penelitian ini menggunakan kelas interval dan frekwensi dan katagori. Ada empat katagori yang digunakan dalam penelitian ini untuk menggambarkan keadaan hasil penelitian dari sampel yang diolah, mulai dari katagori sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang. Dalam mendiskripsikan data tentang
pola asuh orang tua otoriter dan pola
asuh orang tua demokratis. Instrumen yang dipakai untuk mengukur pola asuh orang tua otoriter dan pola asuh orang tua demokratis terdiri dari 20 pertanyaan dan masingmasing variabel terdiri dari 10 pertanyaan, yang masing-masing item mempunyai empat alternatif jawaban dengan rentang skor 1-4. Skor harapan
36 37
Ibid…. hal 53 Sugiono, Metode Peneltian… hal 148
62
terendah adalah 10 sedangkan total skor harapan tertinggi adalah 40. Hal tersebut sesuai dengan alternatif jawaban yang ada dalam penelitian ini. Berdasarkan data tersebut panjang kelas interval dapat ditentukan melalui selisih nilai skor tertinggi dikurangi skor terendah dan ditambah dengan 1. Hasilnya dibagi dengan banyak kelas interval. Perhitungan panjang kelas interval tersebut adalah sebagai berikut:38 Panjang kelas interval =
( X maks X min ) 1 (50 10) 1 = 10.25 10 K 4
Data tentang Kecerdasan Emosional (EQ) dalam mengelola emosi, Kecerdasan Emosional (EQ) dalam memotivasi diri dan Kecerdasan Emosional (EQ) dalam membina hubungan dan kemandirian belajar siswa yang
dikumpulkan
dari
responden
sebanyak
69
secara
kuantitatif
menunjukkan bahwa skor minimum yang didapat adalah 10 dan skor total maksimumnya adalah 50.
No 1. 2. 3. 4.
Tabel 3.2 Kriteria Interval Variabel kecerdasan emosional dalam mengelola emosi,memotivasi diri dan kecerdasan emosional dalam membina hubungan dan kemandirian belajar Interval Kriteria Sangat baik 41-50 Baik 31-40 Cukup 21-30 Kurang 10-20 Total Sumber: Data Olahan Peneliti, 2014
2. 38
Uji Prasyarat Analisis
Subana, dkk, Statistik Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), hal. 38-40
63
Maksud dari uji prasyarat analisis data adalah untuk mengetahui apakah data yang diperoleh memenuhi syarat untuk dianalisis mengunakan korelasi dan regresi. Syarat pengunaan analisis korelasi dan regresi adalah variabel yang akan dianalisis harus berskala interval dan hubungan antara variabel independen dan dependen adalah linier39. a. Uji normalitas Uji normalitas ini dimaksudkan untuk mengetahui normal tidaknya data yang diperoleh. Salah satu cara untuk mengecek kenormalitasan adalah dengan plot probabilitas normal. Dengan plot ini masing-masing nilai pengamatan dipasangkan dengan nilai harapan pada distribusi normal. Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika garis data riil mengikuti garis diagonal. b. Uji Multikolieritas Uji asumsi dasar ini diterapkan untuk analisis regresi yang terdiri atas dua atau lebih variabel dimana akan diukur tingkat asosiasi (keeratan) hubungan atau pengaruh antar variabel melalui besaran koefisien korelasi (r). Dikatakan multikolieritas jika koefisien korelasi antar variabel bebas (X) lebih besar dari 0.05. dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika
39
Algifri, Analisis Regresi, teori, kasus dan Teori (Yogyakarta BPFE, 2000) hal 31
64
koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0.05.40 c. Uji Heteroskedastisitas Dalam persamaan regresi perlu diuji mengenai sama atau tidak varian dari residual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya
mempunyai
varian
yang
sama
disebut
terjadi
heteroskedastisitas dan jika variannya tidak sama atau berbeda tersebut terjadi heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titik hasil pengolahan data antara ZPRED dan SREID menyebar dibawah maupun di atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola yang teratur. Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya mempunyai pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun bergelombang-gelombang.41 2. Uji Regresi Penelitian ini menggunakan rumus Regresi linier berganda.Analisis regresi linier berganda merupakan pengembangan dari analisis regresi
40
Danang Sunyoto dan Ari Setiawan, Buku Ajar Statistik, (Yogyakarta: Nuha Medika, 2013),
41
Ibid….. hal 157-158
153.
65
sederhana. Kegunaannya yaitu untuk meramalkan nilai variabel terikat (Y) apabila variabel bebasnya (X) dua atau lebih.42 Analisis regresi ganda adalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat (untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas X1, X2, …., Xi terhadap suatu variabel terikat Y. Persamaanregresi ganda dirumuskan sebagai berikut:43 ˆ a b X b X + .......+ bnXn Y 1 1 2 2
Keterangan: ˆ Y
= variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
X1, X2,
= variabel independen
a
= konstanta (nilai Yˆ apabila X1, X2, = 0)
b1, dan b2
= koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
Nilai-nilai a, b1, dan b2 pada persamaan regresi ganda untuk dua variabel bebas dapat ditentukan dari rumus-rumus berikut:44
x y b x 1
x
2
1
2 1
b 2 x 12
y b 1 x 1 x 2 b 2 x 2
2
a Y b1X1 b 2 X 2
42
Riduwan, Metode Dan Teknik Menyusun Tesis (Bandung: Alfabeta, 2006), 152 Nanang Martono, Statistik Sosial: Teori dan Aplikasi Program SPSS, (Yogyakarta: Gava Media, 2010) hal 272 44 Ibid…… hal 271-272 43
66
Namun untuk memudahkan analisis regresi ganda maka peneliti menggunakan perhitungan dengan SPSS 16.0 for windows.
a. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji t) Uji koefisien regresi secara parsial (uji t) digunakan untuk menguji tingkat signifikansi masing-masing koefisien variabel bebas secara individu terhadap variabel tidak bebas. Rumus t hitung pada analisis regresi adalah: thitung =
bi Sbi
Keterangan: bi
= koefisien regresi variabel i
Sbi
= standar error variabel i Hasil uji t dapat dilihat pada output Coefficient dari hasil analisis
regresi linier berganda. Melakukan uji t
terhadap koefisien-koefisien
regresi untuk menjelaskan bagaimana suatu variable independent secara statistik berhubungan dengan dependen secara parsial. Kriteria pengujian uji t dengan membandingkan nilai thitung dengan t
tabel
atau dengan melihat
nilai signifikansi (probabilitas) untuk membuat keputusan menolak atau menerima H0. Alternatif keputusannya adalah: 1) Jika thitung> ttabel atau probabilitas t kurang dari α =0,05 maha H0 ditolak dan Ha diterima. H0 ditolak berarti bahwa variabel bebas
67
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel tidak bebas yang diteliti 2) Jika thitung< ttabel atau probabilitas F lebih dari α =0,05 maha H0 ditolak dan Ha diterima. H0 diterima berarti bahwa variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel tidak bebas yang diteliti. b. Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1, X2) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). F hitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut: F hitung =
R2 / k 1 R 2 / n k 1
Keterangan: R2 = koefisien determinasi n = jumlah data k = jumlah variabel independen Hasil uji F dapat dilihat pada output ANOVA dari hasil analisis regresi linier berganda. Melakukan uji F untuk mengetahui pengujian secara bersama-sama signifikansi hubungan antara variable independent dan variable dependen. Kriteria pengujian dan pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
68
1) Jika Fhitung> Ftabel atau probabilitas F kurang dari α =0,05 maha H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya secara bersama-sama variabelvariabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel tidak bebas. 2)
Jika Fhitung< Ftabel atau probabilitas F lebih dari α =0,05 maha H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya secara bersama-sama variabelvariabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel tidak bebas. Untuk memudahkan peneliti dalam penghitungan statistik,
digunakan bantuan program SPSS 16.0 for Windows. c. Uji Determinasi (R2) Koefisiens korelasi yang diperoleh atau untuk memberikan interprestasi terhadap koefisien korelasi hubungan antara dua variabel digunakan kriteria seperti yang ditentukan adalah sebagai berikut45:
45
Muhidin dan Abdurrahman, Analisis Korelasi...... hal 126
69
Tabel 3.3 Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Hubungan Antara Dua Variabel Penelitian Koefisien Korelasi Hubungan (r) 0,00 – 0,20
Bisa Diabaikan
0,20 – 0,40
Rendah
0,40 – 0,60
Sedang
0,60 – 0,80
Besar
0,80 – 1,00
Tinggi/amat tinggi
Pada tahap awal analisis kuantitatif dalam penelitian ini digunakan korelasi product moment, untuk mengetahui hubungan Kecerdasan Emosional terhadap Kemandirian Belajar Siswa kelas VIII di UPTD SMPN 2 Sumbergempol tahun ajaran 2013/2014. .Selanjutnya untuk mengetahui besar dan arah korelasi atara predictor (variable bebas) dengan Kriterium (variable terikat) digunakn teknik regresi.Teknik ini digunakan untuk mengetahui besar dan arah korelasi, serta bobot sumbangan masing-masing variable bebas dengan variable terikat pengelolaan data kuantitatif ini menggunakan bantuan SPSS 16.00 for Windows.