BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Penelitian korelasional mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan, menguji berdasarkan pada teori yang ada. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan remaja putri tentang menstruasi dengan mekanisme koping menghadapi dismenorhea (Nursalam, 2003). Rancangan yang digunakan adalah cross sectional, dimana pengumpulan data diambil sekaligus pada suatu saat. Artinya pada waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen secara simulltan pada suatu saat tanpa adanya timbal balik (Nursalam, 2003). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti. Yang harus diketahui bukan hanya objek atau subjek saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek tersebut (Hidayat, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja putri di MAN 1 Semarang kelas 1 dan 2 yang mengalami menstruasi. Jumlah siswa putri kelas 1 dan 2 adalah 445 siswa.
2. Sampel Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian keperawatan, kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, di mana kriteria tersebut menentukan dapat atau tidaknya sampel tersebut digunakan (Hidayat, 2007). Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah remaja putri di MAN 1 Semarang kelas 1 dan 2 sejumlah 201 siswa dengan kriteria sebagai berikut: Kriteria Inklusi: a) Remaja putri yang mengalami menstruasi. b) Pendidikan saat ini MA kelas 1 atau 2. c) Masuk sekolah saat penelitian dilaksanakan. d) Bersedia menjadi responden. Kriteria Eksklusi: a) Tidak bersedia menjadi responden. b) Tidak masuk sekolah saat penelitian dilaksanakan. Terdapat beberapa rumus yang dapat dipergunakan untuk menentukan besar sampel, salah satunya adalah: Rumus (Nursalam, 2003): n=
N 1 + N (d ) 2
n=
445 1 + 445(0,05) 2
47
n=
445 1 + 445(0,0025)
n=
445 2,2125
n = 201,13 = 201. Keterangan : n = Jumlah sampel N = Besarnya populasi d = Penyimpangan terhadap populasi atau derajat ketepatan yang diinginkan,.yaitu : 0,05 Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Stratified random sampling, yaitu suatu cara pengambilan sampel yang digunakan bila anggota populasinya tidak homogen yang terdiri atas kelompok yang homogen atau berstrata secara proposional (Hidayat, 2007). Pengambilan subjek dari setiap strata atau setiap kelas ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam masing-masing kelas, yaitu: Kelas 1 = 227 x 201 = 102, 5 = 103 siswa. 445 Kelas 2 = 218 x 201 = 98,4 = 98 siswa. 445
48
C. Definisi Operasional Variable
Definisi Operasional
Parameter
Hasil Ukur
Skala
Penelitian 1 1. Pengetahuan
2 Pengetahuan yang dimiliki
3 Diukur dengan
4 Skor tertinggi : 17
remaja
remaja tentang pengertian
alat ukur
Skor terendah : 0
tentang
menstruasi, siklus
metode
Dengan kriteria tingkat
menstruasi
menstruasi, gangguan
kuesioner A
pengetahuan:
menstruasi, pengertian
dengan : 17
a. Baik
dismenorhea, jenis
pertanyaan.
b. Sedang : jika skor 8-12
5 Interval
: jika skor 13-17
c. Kurang : jika skor 0-7
dismenorhea, derajat dismenorhea, etiologi dismenorhea, patofisiologi dismenorhea, gejala klinis dismenorhea dan penatalaksanaan dismenorhea. 2. Koping
Interval
Cara yang digunakan oleh
Diukur dengan
Skor tertinggi : 48
remaja
siswa MAN Semarang 1
alat ukur
Skor terendah : 12
menghadapi
yang mengalami
kuesioner B,
Dengan kategori mekanisme
dismenorhea
dismenorhea dengan
dengan jumlah
koping:
menggunakan sumber
12 pertanyaan
a. Adaptif : jika x > mean
koping yang ada, faktor –
b. Inefektif : jika x < mean
faktor yang mempengaruhi koping yaitu fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan interdependent.
D. Metode Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur kuesioner yang telah dibuat oleh peneliti dan mengacu pada kepustakaan yang terdiri atas beberapa pertanyaan.
49
Untuk mengukur pengetahuan dengan menggunakan pertanyaan pilihan dengan jawaban benar atau salah sejumlah 17 pertanyaan, yang terdiri atas: Pengertian menstruasi nomor 1, siklus menstruasi nomor 2, pengertian dismenorhea nomor 3, jenis dismenorhea nomor 4, derajat dismenorhea nomor 5 – 7, etiologi dismenorhea nomor 8 – 11, patofisiologi dismenorhea nomor 12 – 13, gejala klinis dismenorhea nomor 14 – 15, dan penatalaksanaan dismenorhea nomor 16 – 17. Jika menjawab benar skor 1 Jika menjawab salah skor 0 Kategori : Pengetahuan baik jika skor 13 - 17 Pengetahuan cukup jika skor 8 - 12 Pengetahuan kurang jika skor 0 - 7 Koping remaja putri menghadapi dismenorhea diukur dengan Skala Likert, dan diukur dengan skor sebagai berikut : Jika pilihan : Selalu (Sl) skor 4, Sering (Sr) skor 3, Jarang (Jr) skor 2, dan jika tidak pernah (Tp) skor 1. 2. Data yang Dikumpulkan Data yang dikumpulkan adalah data primer (data yang diperoleh dari responden) dan data sekunder (data yang diperoleh dari guru atau orang selain responden), di mana data ini dikumpulkan dan digunakan oleh peneliti sendiri. Dalam penelitian ini peneliti mengidentifikasi tingkat pengetahuan remaja putri tentang menstruasi dengan koping menghadapi dismenorhea.
50
Cara pengumpulan data adalah sebagai berikut: a. Pengumpulan Data Pengumpul data dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dibantu oleh staf pengajar MAN 1 Semarang, yang akan membagikan kuesioner langsung kepada responden. Kemudian setelah diisi diserahkan kembali kepada peneliti. b. Prosedur pengumpulan data 1) Sebelum penelitian dilakukan harus mendapatkan izin dari kepala sekolah MAN 1 Semarang Kota Semarang, 2) Menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian, 3) Setelah memahami tujuan penelitian, responden yang setuju diminta menandatangani surat pernyataan bersedia menjadi responden, 4) Peneliti membagikan lembar kuesioner dan mempersilakan responden mengisi kuesioner sesuai dengan petunjuk pengisian. 3. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas merupakan indeks korelasi alat ukur setiap pertanyaan (apakah signifikan atau tidak). Suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sarwono, 2006). Uji validitas yang akan digunakan untuk mengukur relevan tidaknya pengukuran dan pengamatan yang dilakukan pada penelitian (Notoatmodjo, 2003). Pada pengujian validitas kuesioner dilakukan dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item pertanyaan terhadap
51
skor total seluruh pertanyaan dengan menggunakan uji Pearson Product Moment dengan rumus (Notoatmodjo, 2003). Rumus (Arikunto, 2006) : rxy =
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
{N ∑ X
2
}{
}
− (∑ X 2 ) N ∑ Y 2 − (∑ Y 2 )
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi N = Banyaknya sampel X = Variabel independen Y = Variabel dependen Harga rxy menunjukkan indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan. Setiap korelasi mengandung tiga makna, yaitu: (1) ada tidaknya korelasi, (2) arah korelasi, dan (3) besarnya korelasi. Hasil penghitungan tiap-tiap item dibandingkan dengan tabel nilai Product Moment. Apabila hasil uji dari tiap item pertanyaan ternyata signifikan (p value < 0,05) atau r hitung lebih besar dari r tabel, maka item pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan. Namun apabila tidak signifikan (p value > 0,05) atau r hitung lebih kecil dari r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan tidak valid. Pengujian validitas pada penelitian ini akan dilakukan terhadap 30 siswi MAN 2 Semarang Kota Semarang. Adapun hasil pengujian validitas terhadap 20 item pertanyaan pengetahuan tentang menstruasi adalah ada 3 item pertanyaan yang tidak valid karena r hitung < r tabel, dan 20 item
52
pertanyaan koping remaja menghadapi dismenorhea ada 8 item item pertanyaan yang tidak valid karena r hitung < r tabel (0,361). Hasil pengujian validitas dapat dilihat pada lampiran. Uji Reliabilitas mencerminkan sejauh mana alat ukur (kuesioner) dapat dipercaya. Reliabilitas menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu. Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah akurasi pengukuran dan hasilny (Sarwono, 2006). Uji validitas dan reliabilitas diukur dengan program SPSS for Window release 16.0. Hasil pengujian reliabilitas apabila menunjukkan kedua variabel memiliki nilai alpha Cronbach > 0,60 atau mendekati 1 maka dinyatakan reliabel. Berdasarkan dari hasil uji reliabilitas, untuk variabel pengetahuan remaja tentang menstruasi didapatkan nilai α = 0,868 dan untuk variabel koping remaja menghadapi dismenorhea didapatkan nilai α = 0,762. Hal ini berarti bahwa kedua variabel tersebut reliabel. E. Metode Pengolahan 1. Mengedit (editing) Proses editing merupakan proses dimana peneliti melakukan klarifikasi, keterbacaan, konsisitensi dan kelengkapan data yang sudah terkumpul. Proses klarifikasi menyangkut memberikan penjelasan mengenai apakah data yang sudah terkumpul akan menciptakan masalah konseptual atau teknis pada saat peneliti melakukan analisa data. Dengan adanya klarifikasi ini diharapkan masalah teknis atau konseptual tersebut
53
tidak mengganggu proses analisa sehingga dapat menimbulkan bias penafsiran hasil analisa. Keterbacaan berkaitan dengan apakah data yang sudah terkumpul secara logis dapat digunakan sebagai justifikasi penafsiran terhadap hasil analisa. Konsistensi mencakup keajegan jenis data berkaitan dengan skala pengukuran yang akan digunakan. Kelengkapan mengacu pada terkumpulannya data secara lengkap sehingga dapat digunakan untuk menjawab masalah yang sudah dirumuskan dalam penelitian tersebut. 2. Pengkodean data (coding) Pemberian kode pada data dimaksudkan untuk menterjemahkan data kedalam kode-kode yang biasanya dalam bentuk angka. Tujuannya ialah untuk dapat dipindahkan kedalam sarana penyimpanan, misalnya komputer dan analisa berikutnya. Dengan data sudah diubah dalam bentuk angka-angka, maka peneliti akan lebih mudah mentransfer kedalam komputer dan mencari program perangkat lunak yang sesuai dengan data untuk digunakan sebagai sarana analisa. 3. Memproses data (proccessing) Pemrosesan data dilakukan dengan cara meng-entry data dari kuesioner ke paket program komputer SPSS for Window release 16.0. 4. Tabulasi Tabulasi merupakan kegiatan menggambarkan jawaban responden dengan cara tertentu. Pada tahap ini dilakukan pemberian skor pada item, memberikan kode pada variabel yang tidak diberi skor, mengubah jenis
54
data, melakukan modifikasi sesuai dengan teknik analisis yang digunakan serta memberikan kode baru (Sarwono, 2006). F. Analisa Data 1. Univariat Data yang telah diolah dianalisa dengan menggunakan analisa deskriptif. Analisis univariat digunakan untuk mengestimasi parameter untuk data numerik terutama ukuran-ukuran tendensi sentral antara lain: standard deviasi,mean, median, modus, minimal dan maksimum. 2. Analisa Bivariat Sebelum data diuji bivariat, data diuji kenormalan data terlebih dahulu dengan uji Kolmogorof Smirnov. Data bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara tingkat pengetahuan remaja putri tentang menstruasi dengan koping menghadapi dismenorhea, yang dianalisis secara analitik dengan menggunakan uji statistik parametrik jika distribusi datanya normal dan menggunakan uji satitistik non parametrik jika distribusinya tidak normal. Data berdistribusi normal jika didapatkan nilai p > 0,05, maka digunakan uji
Korelasi dari Pearson Product Moment dan jika
berdistribusi tidak normal menggunakan uji Spearman Rank, dengan nilai p < 0,05. Hasil pengujian kenormalan data menunjukkan bahwa salah satu veriabel berdistribusi tidak normal yaitu variable tingkat pengetahuan remaja tentang menstruasi dengan p value
0,005 (p value < 0,05),
55
sedangkan untuk variabel koping remaja menghadapi dismenorhea berdistribusi normal dengan p value 0,142 (p value > 0,05), sehingga uji bivariat data menggunakan uji non parametrik Korelasi Spearman Rank. G. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian, penulis perlu mendapatkan rekomendasi dari institusi pendidikan kemudian mengajukan permohonan ijin kepada lembaga tempat penelitian. Setelah mendapatkan persetujuan baru penulis dapat melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika meliputi : 1. Lembar persetujuan (Informed consent) Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria sampel disertai dengan judul penelitian dan manfaat penelitian. Tujuan Informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, bila subjek bersedia maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika subjek menolak maka penulis tidak memaksakan dan tetap menghormati hak-hak subjek. 2. Tanpa nama (Anonymity) Untuk menjaga kerahasiaan penulis tidak mencantumkan nama responden, namun lembar tersebut diberikan kode nomor. 3. Kerahasiaan (Confidentially) Menjamin kerahasiaan dari hasil penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya, semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh penulis, hanya dilaporkan pada saat hasil riset.
56
4. Karena saat dilakukan penelitian siswa kelas 3 sedang melaksanaan Ujian Akhir Nasional dan dikhawatirkan penelitian justru mengganggu siswa, maka penulis memutuskan untuk meneliti siswa kelas 1 dan 2 saja. H. Jadwal Penelitian Terlampir
57