40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian
ini adalah penelitian kuantitatif dengan bentuk studi
korelasional yang merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subjek. Hal ini dilakukan untuk melihat hubungan antara gejala satu dengan gejala lain, atau variabel satu dengan variabel yang lain (Notoatmodjo, 2003). Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu) antara faktor risiko / paparan dengan penyakit (Hidayat, 2009).
B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini mulai dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2010, sedangkan pengambilan data dilakukan pada bulan April sampai bulan Mei 2010. 2. Tempat Penelitian Tempat yang dijadikan daerah penelitian adalah BPS Yohana Triani Ratnawati, S.SiT Kebonharjo Semarang.
40
41
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas yang periksa di BPS Yohana Triani Ratnawati, S.SiT Semarang selama bulan April sampai bulan Mei 2010 yaitu sebanyak 40 ibu nifas. 2. Sampel dan teknik sampling Besar sampel dalam penelitian ini dihitung berdasarkan rumus:
N = Besar populasi n = Besar sampel d = Tingkat Kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (Notoatmodjo, 2003) = 36,36 ~ 37
ibu nifas
Berdasarkan rumus peneliti membatasi besar sampel dalam penelitian ini sejumlah 37 ibu nifas, dengan teknik sampling yang digunakan yaitu teknik Non Probability Sampling dengan sampling kuota yaitu teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan (Sugiyono, 2007).
42
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 macam variabel yaitu: a. Variabel Independen Variabel Independen dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan ibu nifas. b. Variabel Dependen Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya nifas. 2. Definisi Operasional Berdasarkan judul penelitian maka definisi operasional penelitian ini adalah sebagai berikut: DEFINISI
ALAT
OPERASIONAL
UKUR
pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya nifas
Pengetahuan dari ibu nifas tentang tanda bahaya nifas meliputi: perdarahan postpartum, infeksi, infeksi saluran kencing, subinvolusi uterus, tromboflebitis dan emboli paru, depresi masa nifas.
Kuesioner
Pendidikan
Pendidikan formal yang terakhir yang pernah diselesaikan oleh ibu.
Kuesioner
VARIABEL
HASIL UKUR
SKALA
Baik apabila dapat menjawab kuesioner > 76 %100% Cukup apabila dapat menjawab kuesioner 60%-75 % Kurang apabila dapat menjawab kuesioner < 60 % - Pendidikan Rendah: tamat SLTP ke bawah - Pendidikan Tinggi: Tamat SLTA ke atas
Ordinal
Ordinal
43
E. Prosedur Penelitian Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Peneliti mengajukan izin penelitian kepada bidan yang berwenang di tempat penelitian untuk melakukan penelitian di tempat tersebut.
2.
Penelitian dilakukan pada responden yang merupakan pasien ibu nifas yang ada di BPS yang masih di rawat inap dan pasien ibu nifas yang melakukan kunjungan nifas.
3.
Pengambilan data dilakukan pada saat jadwal kunjungan nifas, dari jam praktik mulai hingga selesai.
4.
Peneliti
melakukan
pendekatan
kepada
klien
untuk
mendapatkan
persetujuan dari klien sebagai responden penelitian. 5.
Peneliti menerangkan tujuan penelitian kepada responden.
6.
Peneliti memberikan lembar persetujuan responden untuk ditandatangani.
7.
Peneliti memberikan kuisioner kepada responden untuk mempelajari terlebih dahulu, bila ada pertanyaan yang sulit dimengerti/tidak jelas diberi kesempatan untuk bertanya.
8.
Mempersilahkan responden untuk mengisi kuisioner sesuai dengan petunjuk.
9.
Melakukan pengolahan dan analisis data
10.
Menarik kesimpulan atau generalisasi
11.
Menyusun dan mempublikasikan laporan penelitian.
44
F. Metode Pengumpulan Data 1. Sumber Data a.
Data Primer 1) Tingkat pendidikan Data primer tentang pendidikan ibu nifas diperoleh dengan memberikan lembar kuesioner kepada responden yang di dalamnya berisi tentang identitas responden. 2) Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya nifas Data primer tentang pengetahuan ibu nifas diperoleh dengan dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan tentang pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya nifas kepada responden.
b.
Data sekunder Data sekunder dalam penelitian ini adalah data keadaan umum BPS dan jumlah ibu nifas yang diperoleh dari BPS Yohana Triani Ratnawati, S.SiT dan data angka kematian ibu yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Semarang.
2. Instrumen Penelitian Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan kuisioner, peneliti mengumpulkan data dari responden untuk menjawab pertanyaan secara tertulis. Responden menjawab sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan. Dalam kuisioner ini terdapat 20 pertanyaan tertutup (Closed
45
Ended) 1 soal terdapat 3 pilihan.
Apabila responden dapat menjawab
pertanyaan dengan benar maka diberi nilai 1, apabila responden tidak dapat menjawab pertanyaan dengan benar maka diberi nilai 0. Kisi-kisi soal dalam kuesioner ini adalah sebagai berikut: a) Pengertian masa nifas no. 1 dan 2 b) Perubahan masa nifas no.3 dan 4 c) Perdarahan pacapersalinan no.5, 6, 7, dan 8 d) Infeksi masa nifas no. 9, 10, 11, 12, dan 13 e) Tromboflebitis dan emboli paru no.14 dan 15 f) Depresi masa nifas no.16 dan 17 Alat yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah kuesioner. Alat ukur atau instrumen penelitian dapat diterima sesuai standar adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas. Alat ukur atau instrumen dalam penelitian ini telah dilakukan uji validitas. Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini yaitu: a) Pengujian Validitas Kontruk (Contruct Validity) Untuk menguji validitas kontruk, maka dapat digunakan pendapat para ahli (judgement expert). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu.
46
b) Pengujian Validitas Isi ( Content Validity) Untuk instrumen yang berbentuk test, maka pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pembelajaran yang telah diajarkan (Sugiyono, 2007).
G. Analisis Data Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh, di antaranya: 1. Editing Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul meliputi: jawaban yang kosong, jawaban yang tidak jelas, konsistensi jawaban. Dalam proses editing tidak ditemukan ada jawaban yang kosong maupun tidak jelas. 2. Skorring Tahap ini di lakukan setelah di tetapkan kode jawaban atau hasil observasi sehingga setiap jawaban responden atau hasil observasi dapat di berikan skor. Data pengetahuan dikumpulkan dan diberi skor 1 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah.
47
3. Coding Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. a) Data tingkat pendidikan (1) Pendidikan tinggi diberi kode 1 (2) Pendidikan rendah diberi kode 2 b) Data tingkat pengetahuan (1) Tingkat pengetahuan baik bila skor atau nilai > 76%-100% diberi kode 1 (2) Tingkat pengetahuan cukup bila skor atau nilai > 60%-75% diberi kode 2 (3) Tingkat pengetahuan kurang bila skor atau nilai < 60% diberi kode 3 4. Entri data Data
entri adalah
kegiatan
memasukkan
data
yang telah
dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontigensi. 5.
Melakukan teknik analisis Analisis data dilakukan menggunakan program SPSS versi 15 dengan analisis statistik sebagai berikut:
48
a. Analisis Univariat Analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran umum terhadap data hasil penelitian. Data pendidikan dan pengetahuan dasajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Dalam analisa ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel.
Keterangan: X: Nilai presentase n: Nilai yang diperoleh dari tiap kelompok N: Jumlah responden (Notoatmodjo, 2005). b. Analisis Bivariat Analisis data yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel bebas dan terikat dengan menggunakan uji statistik Fisher Exact yaitu antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan dengan nilai α = 0,05. Dalam uji statistik penggunaan uji Fisher Exact karena dalam tabel silang atau tabel kotingensi dijumpai banyak nilai ekspektasi yang kecil, maka beberapa kolom atau baris harus digabung atau digunakan uji statistik dengan perhitungan nilai P secara eksak atau melakukan uji Fisher Exact yaitu:
49
Untuk mengetahui hubungan antara pendidikan ibu nifas dan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya nifas digunakan taraf signifikan yaitu α (0,05 ): 1) Apabila p ≤ 0,05 ═ Ho ditolak, berarti ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu nifas dengan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya nifas. 2) Apabila p > 0,05% ═ Ho diterima, berarti tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu nifas dengan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya nifas. Untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, maka digunakan Coefisien Contingensi (CC). Kriteria keeratan hubungan dengan menggunakan koefisien kontingen yaitu sebagai berikut : 1) 0,00 – 0,19 = hubungan sangat lemah 2) 0,20 – 0,39 = hubungan lemah 3) 0,40 – 0,59 = hubungan cukup kuat 4) 0,60 – 0,79 = hubungan kuat 5) 0,80 – 1,00 = hubungan sangat kuat (Sugiyono, 2007).
H. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian khususnya jika yang menjadi subyek penelitian adalah manusia, maka peneliti harus memahami hak dasar manusia.
50
Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga penelitian yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan manusia. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut: 1. Informed Consent Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian
dengan memberikan lembar persetujuan.
Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan denagn memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak responden. 2. Anonimity (tanpa nama) Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. 3. Confidentiality (kerahasiaan) Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.
51
Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. 4. Voluntary (suka rela) Penelitian harus bersifat sukarela , tidak ada unsur paksaan atau tekanan secara langsung maupun tidak langsung atau paksaan secara halus atau adanya unsur ingin menyenangkan atau adanya ketergantungan finansial, hubungan
tidak
setara,
misalnya
atasan-bawahan,
dosen-mahasiswa,
bidan/dokter-pasien dan lain-lain. Untuk menjamin kesukarelaan pasien obyek sebagai penelitian maka diperlukan informed consent. 5. Kelompok Rawan/ Rentan Yang termasuk dalam kelompok ini yaitu wanita hamil, janin, bayi, anak kecil, orang tua, orang sakit berat, orang sakit mental atau orang cacat yang tidak kompeten dalam mengambil keputusan, termasuk juga kelompok minoritas dalam suatu masyarakat. Untuk penelitian ini masalah etika perlu bener-benar diperhatikan sehingga tidak melanggar hak obyek penelitian atau terjadi eksploitasi (Hidayat,2009, IBI, 2009).