BAB III METODE PELELITIAN
3.1. Metode dan Jenis Penelitian Metode dan jenis penelitian yang di gunakan adalah kuantitatif diskiptif, Arikunto (1997), menjelaskan sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga pemahaman akan kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila juga disertai dengan tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan lainnya. 1.2.
Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di Rumah
Sakit Sumber hidup Ambon baik tenaga medis maupun non medis yang berjumlah 155 karyawan. Sampel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus (Ferdinand, 2005) Selanjutnya Hair, dkk dalam (Ferdinand 2005) menemukan bahwa ukuran sampel sesuai untuk SEM adalah antara 100-200 sampel. Dengan mangacu pada pendapat Hair maka jumlah sampel yang dipakai adalah total berjumlah 100 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan secara Cluster sampling (quota) dengan pendekatan convenience/accidental sampling. Adapun jumlah sampel dari masing-masing tenaga kerja pada
43
Tabel 3.1 Jumlah responden berdasarkan jenis dan ketenagaan di Rumah Sakit Sumber Hidup Ambon No Jenis Tenaga Populasi Presentasi Sampel 1 Paramedis 90 60% 60 2 3
Penunjuk medis Non Medis Adminisrrasi
15 Tenaga 50 155
10% 30%
10 30
100%
100
3.3. Devenisi Operasional Variabel Definisi operasional, indikator, dan skala pengkuran masing-masing variable disajikan dalam Tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel dan Indikator Penelitian Konsep Defenisi Indikator Kinerja karyawan
Kinerja
merupakan
perilaku
kualitas kerja, standar
manusia dalam suatu organisasi
professional, kuantitas
yang memenuhi standar perilaku
kerja,
yang ditetapkan untuk mencapai
kreativitas karyawan
hasil yang diinginkan.
Budaya Organisasi
Budaya organisasi merupakan nilai-
Misi, Konsistensi,
nilai, kepercayaan kepercayaan dan
Adaptabilitas, Pelibatan
prinsip-prinsip
yang
berfungsi
sebagai dasar system manajemen oragnisasi, dan juga praktek-praktek manajemen membantu
dan
perilaku
dan
yang
memperkuat
prinsipprinsip dasar tersebut. Gaya
Gaya Kepemimpinan adalah pola
Gaya Direktif,Gaya
Kepemimpinan
perilaku yang diperlihatkan oleh
suportif, gaya
orang itu pada saat mempengaruhi
Partisipatif, Gaya
44
aktivitas orang lain seperti yang
Orientasi Prestasi, Gaya
dipersepsikan
Pengasuh.
orang
lain.
Gaya
kepemimpinan yang dimaksudkan dalam pengertian ini merupakan persepsi orang lain pengikut atau bawahan yang akan dipengaruhi perilakunya dan bukannya persepsi pemimpin itu sendiri Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja didasarkan atas
Kepuasan dengan gaji,
kenyataan
kepuasan dengan
yang
dihadapi
dan
diterima sebagai kompensasi usaha
promosi, kepuasan
dan tenaga yang diberikan.
dengan rekan sekerja, kepuasan dengan penyelia, kepuasan dengan pekerjaan itusendiri
1.4. Teknik Pengumpulan Data Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan kuisioner yang dipandu dengan wawancara. Kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Koesioner yang didisrtibusikan kepada karyawan rumah sakit sumber hidup Ambon berupa kuesioner tertutup, menggunakan skla liket 1-5 dimana sangat setuju , sedangkan tingkat 5 menunjukan sangat tidak setuju. Data sekunder diperoleh dari rumah sakit yang di jadikan sebagai objek penelitian.
1.5. Alat analisis 3.5.1. Analisis SEM Analisis data dan interpretasi untuk penelitian yang ditunjuk untuk menjawab pertanyaan-pertayaan penelitian dalam rangka mengungkapkan fenomena sosial tertentu. Analisi data adalah proses penyederhanaan data ke 45
dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diimplementasikan. Metode yang dipilih untuk menganalisis data harus sesuai dengan pola penelitian dan variabel yang diteliti. Untuk menganalisis data di gunakan the Structural Equation Modeling (SEM) dari paket soffware statistic AMOS 4.0 dalam model dan pengajian hipotesis. Model persamaan structural, the Structural Equation Modeling (SEM) adalah sekumpulan relative “Rumus “cecara silmultan (Ferdinand, hal: 181) Tampilnya model yang rumit membawa dampak bahwa dalam kenyataan proses pengambilan keputusan manajemen adalah sebuah proses yang rumit atau merupakan sebuah proses yang multidimensional dengan berbagai pola hubungan kausalitas yang berjenjang. Oleh karena dibutuhkan sebuah model sekaligus alat analisis untuk penelitian multidimensional telah banyak dikenal diantaranya 1) Analisis faktor ekspalatori, 2) Analisis regresi berganda, 3) Analisis diskriminan. Alat-alat analisis ini dapat digunakan untuk penelitian multidimensi, akan tetapi kelemahan utama dari teknikteknik ini adalah pada keterbatasan hanya dapat menganalisis satu hubungan pada waktu tertentu.penelitian dapat menyatakan bahwa teknik-teknik itu hanya dapat menguji satu variabel dependen melalui beberapa variabel independen. Padahal dalam kenyataan manajemen dihadapkan pada situasi bahwa ada lebih dari satu variabel dependen yang harus dihubungkan untuk diketahui derajat interelasinya. Keunggulan aplikasi SEM dalam penelitian manajemen ini adalah karena kemampuannya untuk mengkonfirmasi dimensi-dimensi dari sebuah konsep atau faktor yang sangat lazim digunakan dlam manajemen serta kemampuannya
untuk
pengaruh
hubungan-hubungan yang secara teoritis. (Ferdinand, 2000, hal 5) Untuk membuat pemodelan yang lengkap, perlu di lakukan langkahlangkah sebagai berikut :
46
1. Pengembangan Model Berbasis Teori Langkah pertama dalam pengembangan model SEM adalah pencarian atau pengembangan model yang mempunyai justifikasi teori yang kuat. Peneliti haru melakukan serangkaian telah pustaka yang intens guna mendapatkan justifikasi atas model teoritis yang dikembagkan. 2. Pengembangan Diagram Alur ( path diagram) untuk menunjukan hubungan kausalitas path diagram akan mempermudah penelitih melihat hubungan-hubungan kualitas yang ingin diuji. Peneliti menggunakan “construk atau factor” yaitu konsep-konsep yang memiliki pijakan teoritis yang cukup untuk menjelaskan berbagai bentuk hubungan. 3. Konversi diagram alur kedalam serangkaian persamanaan structural dan spesifikasi model pengukuran. Persamaaan-persamaan
(Structural
Equations).
Persamaan
ini
dirumuskan untuk menyatakan hubungan kausalitas antara berbagai konstruk. Persamaan struktural pada dasarnya dibangun dengan pedoman berikut ini. Variabel Indogen = Variabel Eksogen+Variabel indogen+error
Tabel 3.3 Model Persamaan Struktural Model Persamaan Struktural Kepuasan Kerja=y1 Budaya Organisasi+error Kepuasan Kerja=y2 Gaya Kepemimpinan+error Kinerja Karyawan=y3 Budaya Organisasi+error Kinerja Karyawan=y4 Gaya Kepemimpinan+error Kinerja Karyawan=y5 Kepuasan Kerja+error 47
48