Teknik Mesin
[Bab III Analisa Dan Perhitungan]
BAB III ANALISA ALIRAN TURBULENT TERHADAP ALIRAN FLUIDA CAIR PADA CONTROL VALVE ANSI 150 DAN ANSI 300 PADA PT.POLICHEM INDONESIA Tbk Dalam bab ini penulis akan mengolah data yang telah didapatkan dari sebuah plant yaitu di PT.POLICHEM INDONESIA Tbk. Data – data yang akan diolah merupakan data control valve yang digunakan di PT.POLICHEM. data control valve yang diambil adalah control valve jenis AGVB ANSI 150 dengan tag number TV-7101 dan control valve jenis HCB ANSI 300 dengan tag number HV-201. Dari data – data tersebut penulis akan mencoba menghitung Re number dari kedua control valve tersebut, penulis akan menghitung Re number kedua control valve tersebut pada kondisi operasi yang sama. Yaitu pada kondisi operasi saat temperatur fluida 30 0C, 700 C dan pada temperatur 100 0C, sehingga akan terlihat perbedaannya, dan mampu menentukan serta membandingkan jenis aliran diantara kedua control valve tersebut.
54
Universitas Mercubuana
Teknik Mesin
[Bab III Analisa Dan Perhitungan]
3.1 Data – data control valve ANSI 150 PT.POLYCHEM INDONESIA tbk
Gambar No 24 data – data contol valve ANSI 150 55
Universitas Mercubuana
Teknik Mesin
[Bab III Analisa Dan Perhitungan]
3.1.1 gambar control valve ANSI 150
Gambar No 25 contol valve ANSI 150
56
Universitas Mercubuana
Teknik Mesin
[Bab III Analisa Dan Perhitungan]
3.2 Data – data control valve ANSI 300 PT.POLYCHEM INDONESIA tbk
Gambar No 26 data – data contol valve ANSI 300
57
Universitas Mercubuana
Teknik Mesin
[Bab III Analisa Dan Perhitungan]
3.2.1 gambar control valve ANSI 300
Gambar No 27 contol valve ANSI 300
58
Universitas Mercubuana
Teknik Mesin
[Bab III Analisa Dan Perhitungan]
3.2.2 tabel ukuran flange pada control valve
Gambar No 28 data – data ukuran flange
59
Universitas Mercubuana
Teknik Mesin
[Bab III Analisa Dan Perhitungan]
3.3 Perhitungan Aliran Turbulen Dalam tugas akhir ini penulis ingin menganalisa tentang penyebab – penyebab terjadinya aliran turbulen pada aliran fluida di control valve, sehingga penulis memiliki gambaran tentang aliran fluida secara umum dan aliran turbulen pada khususnya. Dalam sub bab ini penulis ingin membandingkan aliran turbulen yang terjadi pada control valve jenis ANSI 150 dan ANSI 300. Aliran pada control valve dapat digolongkan jenis alirannya, apakah merupakan aliran
laminar, transisi ataupun turbulen. Aliran tersebut dapat
ditentukan dari hasil perhitungan dari bilangan reynold numbernya (Re). Yang dirumuskan sebagai berikut : Rumus Reynolds Number :
Dengan,
ρ = densitas (kg/m3) μ = viskositas dinamis (N. det/m2) d = diameter dalam dari saluran (m)
υ = viskositas kinematis (m2/det) γ = berat jenis fluida (N/m3) V = kecepatan rata –rata fluida (m/det)
60
Universitas Mercubuana
Teknik Mesin
3.3.1
[Bab III Analisa Dan Perhitungan]
Perhitungan Reynold Number Pada Control Valve Jenis ANSI 150
3.3.1.1. Perhitungan reynold number pada kecepatan rata – rata fluida yang berbeda pada temperatur 30 0C A. data spesifikasi dari pipa 1. D (diameter pipa) = 3 inch = 76,2 mm
Tabel 3: ukuran pipa 61
Universitas Mercubuana
Teknik Mesin
[Bab III Analisa Dan Perhitungan]
B. data spesifikasi dari air 1.
densitas (ρ) dalam (kg/m3)
Densitas adalah massa dari materi atau zat setiap satu satuan volumenya , Densitas suatu zat atau materi dapat dilihat dari temperaturnya. Semakin tinggi temperatur dari zat atau materi maka densitas dari zat tersebut akan semakin rendah
Grafik No 3: kerapatan air berbanding dengan temperatur Dari data-data yang disediakan oleh vendor dan tabel diatas dapat dihitung kerapatan dari fluida air,dimana: fluida beroperasi pada temperatur maksimum 160 mengambil data pada temperatur 30 0C, 70
0
C, dan 100
0
0
C,namun penulis
C. dari data diatas
densitas air pada suhu 30 0C sebesar 994 kg/m3, 70 0C sebesar 977,81 kg/m3, dan 100 0C sebesar 958,38 kg/m3
62
Universitas Mercubuana
Teknik Mesin
[Bab III Analisa Dan Perhitungan]
2. viskositas kinematis (μ) (m2/det) Viskositas kinematis adalah perbandingan antara viskositas dinamis dengan densitas
ʋ=µ/ρ dimana, υ = Viskositas kinematis (m2/det) μ = Viskositas dinamis (N.det/m2) ρ = Densitas (kg/m3)
Tabel 4 : viskositas air
63
Universitas Mercubuana
Teknik Mesin
[Bab III Analisa Dan Perhitungan]
Tabel 4 viskositas air (lanjutan) Dari data serta grafik didapatkan viskositas dinamik pada temperatur 30 0C sebesar 0,795 x 10-3 m2/det. 64
Universitas Mercubuana
Teknik Mesin
[Bab III Analisa Dan Perhitungan]
3. kecepatan rata –rata fluida (V) (m/det) maka kecepatan rata-rata fluida bisa didapat dengan menggunakan persamaan kontinuitas aliran sebagai berikut:
Dengan,
V = Kecepatan rata-rata (m/det) Q = Debit aliran (m3/det) A = Luas penampang saluran (m2).
SATUAN
`VARIABEL KECEPATAN
Ft/sec
0,009 0,016 0,022 0,026 0,03
0,09
0,13
0,16
0,26
0,3
0,36
m/sec
0,003 0,005 0,007 0,008 0,01 0,015 0,02 0,025 0,03 0,04 0,05 Tabel 5: Tabel kecepatan pada pipa yang berukuran 3 inch (0,076 m)
65
Universitas Mercubuana
Teknik Mesin
[Bab III Analisa Dan Perhitungan]
Dari data – data yang telah didapatkan maka kita dapat menghitung reynold number, karena penulis telah memutuskan pengambilan variabel pada suhu 30 0C, 70 0C, dan 100 0C, maka semua variabel akan sama, kecuali variabel kacepatan, agar perhitungan Re numbernya bervariasi dan jenis aliran fluidanyapun dapat ditentukan. Diket : densitas (ρ) air pada suhu 30 0C sebesar 994 kg/m3 viskositas dinamik (μ) pada temperatur 30 0c sebesar 0,795 x 10-3 m2/det diameter (d) pada pipa sebesar 3 inch = 0,76 m Kecepatan pada 0,003 m/sec
Jadi: Re =
994
kg x m3
0,003m/s x 0.076 m
0,795 x 10−3 m2/det
= 285,1 aliran bersifat laminar
66
Universitas Mercubuana
Teknik Mesin
[Bab III Analisa Dan Perhitungan]
Data diambil saat temperatur operasi 30 0C, dengan kecepatan fluida yang berbeda Pada control valve ANSI 150 NO
densitas
viskositas
(ρ)
dinamik (μ)
(d)
fluida (v)
(kg/m3)
(m2/det)
(m)
(m/s)
1
994
0,795 x 10-3
0,076
0,003
285,1
laminar
2
994
0,795 x 10-3
0,076
0,005
475,1
laminar
3
994
0,795 x 10-3
0,076
0,007
665,2
Laminar
4
994
0,795 x 10-3
0,076
0,008
760,2
Laminar
5
994
0,795 x 10-3
0,076
0,01
950,2
Laminar
6
994
0,795 x 10-3
0,076
0,015
1425,4
Laminar
7
994
0,795 x 10-3
0,076
0,02
1900,5
Laminar
8
994
0,795 x 10-3
0,076
0,025
2375,6
Transisi
9
994
0,795 x 10-3
0,076
0,03
2850,7
Transisi
10
994
0,795 x 10-3
0,076
0,04
3801
Transisi
11
994
0,076
0.05
4751,2
Turbulen
0,795 x 10-3
diameter pipa Kecepatan
Re number
Sifat aliran
Tabel 6 : hasil perhitungan Re number vs kecepatan fluida pada temperatur 30 0
C pada control valve ANSI 150
67
Universitas Mercubuana
Teknik Mesin
[Bab III Analisa Dan Perhitungan]
Re number
Grafik aliran fluida pada temperatur 30 0C pada ANSI 150 dengan variabel kecepatan yang berbeda turbulen 5000 4500 Transisi 4000 3500 Transisi 3000 Transisi 2500 Laminar 2000 Laminar 1500 laminar laminarlaminar 1000 laminar laminar 500 0 0,003 0,005 0,007 0,008 0,01 0,015 0,02 0,025 kecepatan rata - rata fluida (m/s)
0,03
0,04
0.05
Grafik 4 : hasil perhitungan Re number vs kecepatan fluida pada temperatur 30 0C pada ANSI 150
3.3.1.2. Perhitungan reynold number pada kecepatan rata – rata fluida yang berbeda pada temperatur 70 0C Diket : densitas (ρ) air pada suhu 70 0C sebesar 977,81 kg/m3 viskositas dinamik (μ) pada temperatur 70 0 C sebesar 0,395 x 10-3 m2/det diameter (d) pada pipa sebesar 3 inch = 0,76 m Kecepatan pada 0,003 m/sec
kg
Jadi: Re =
977,81 m 3x 0,003m/s x 0.076 m 0,395 x 10−3 m2/det
= 562,6 aliran bersifat transisi 68
Universitas Mercubuana
Teknik Mesin
[Bab III Analisa Dan Perhitungan]
Data diambil saat temperatur operasi 70 0C, dengan kecepatan fluida yang berbeda Pada control valve ANSI 150 NO
densitas
viskositas
diameter pipa Kecepatan
Re
(ρ)
dinamik (μ)
(d)
fluida (v)
(kg/m3)
(m2/det)
(m)
(m/s)
1
977,81
0,395 x 10-3
0,076
0,003
562,6
laminar
2
977,81
0,395 x 10-3
0,076
0,005
937,7
laminar
3
977,81
0,395 x 10-3
0,076
0,007
1316
laminar
4
977,81
0,395 x 10-3
0,076
0,008
1505
laminar
5
977,81
0,395 x 10-3
0,076
0,01
1881
laminar
6
977,81
0,395 x 10-3
0,076
0,015
2822
Transisi
7
977,81
0,395 x 10-3
0,076
0,02
3762,7
Transisi
8
977,81
0,395 x 10-3
0,076
0,025
4703,4
Turbulen
9
977,81
0,395 x 10-3
0,076
0,03
5644,1
Turbulen
10
977,81
0,395 x 10-3
0,076
0,04
7525,4
Turbulen
11
977,81
0,395 x 10-3
0,076
0,05
9406,7
Turbulen
number
Sifat aliran
Tabel 7 : hasil perhitungan Re number vs kecepatan fluida pada temperatur 70 0
C pada control valve ANSI 150
69
Universitas Mercubuana
Teknik Mesin
[Bab III Analisa Dan Perhitungan]
Re number
Grafik aliran fluida pada temperatur 70 0C pada ANSI 150 dengan variabel kecepatan yang berbeda turbulen 10000 9000 turbulen 8000 7000 turbulen 6000 turbulen 5000 Transisi 4000 Transisi 3000 Laminar LaminarLaminar 2000 laminar laminar 1000 0 0,003 0,005 0,007 0,008
0,01
0,015
0,02
0,025
0,03
0,04
0,05
kecepatan rata - rata fluida (m/s) Grafik 5 : hasil perhitungan Re number vs kecepatan fluida pada temperatur 70 0C pada ANSI 150
3.3.1.3.
Perhitungan reynold number pada kecepatan rata – rata fluida yang berbeda pada temperatur 100 0C
Diket : densitas (ρ) air pada suhu 100 0C sebesar 958,38 kg/m3 viskositas dinamik (μ) temperatur 100 0 C sebesar 0,270 x 10-3 m2/det diameter (d) pada pipa sebesar 3 inch = 0,76 m Kecepatan pada 0,003 m/sec
kg
Jadi: Re =
958,38 m 3x 0,003m/s x 0.076 m 0,270 x 10−3 m2/det
= 809,3 aliran bersifat laminar 70
Universitas Mercubuana
Teknik Mesin
[Bab III Analisa Dan Perhitungan]
Data diambil saat temperatur operasi 100 0C, dengan kecepatan fluida yang berbeda Pada control valve ANSI 150 NO
densitas
viskositas
diameter pipa Kecepatan
Re
(ρ)
dinamik (μ)
(d)
fluida (v)
(kg/m3)
(m2/det)
(m)
(m/s)
1
958,38
0,270 x 10-3
0,076
0,003
809,3
Laminar
2
958,38
0,270 x 10-3
0,076
0,005
1348,8
Laminar
3
958,38
0,270 x 10-3
0,076
0,007
1888,4
Laminar
4
958,38
0,270 x 10
0,076
0,008
2158,1
Transisi
5
958,38
0,270 x 10
0,076
0,01
2697,7
Transisi
6
958,38
0,270 x 10
0,076
0,015
4046,5
Transisi
7
958,38
0,270 x 10
0,076
0,02
5395,3
Turbulen
8
958,38
0,270 x 10
0,076
0,025
6744,2
Turbulen
9
958,38
0,270 x 10
0,076
0,03
8092,9
Turbulen
10
958,38
0,270 x 10
0,076
0,04
10790,6
Turbulen
11
958,38
0,270 x 10
0,076
0,05
13488,3
Turbulen
number
Sifat aliran
Tabel 8 : hasil perhitungan Re number vs kecepatan fluida pada temperatur 100 0
C pada control valve ANSI 150
71
Universitas Mercubuana
Teknik Mesin
[Bab III Analisa Dan Perhitungan]
Grafik aliran fluida pada temperatur 100 0C pada ANSI 150 dengan variabel kecepatan yang berbeda 16000
turbulen
14000
turbulen
Re number
12000 10000
turbulen turbulen turbulen Transisi
8000 6000 transisi Laminartransisi Laminar 2000 laminar 4000 0 0,003 0,005 0,007 0,008
0,01
0,015
0,02
0,025
0,03
0,04
0,05
kecepatan rata - rata fluida (m/s) Grafik 6 : hasil perhitungan Re number vs kecepatan fluida pada temperatur 100 0C pada ANSI 150
Dari hasil perhitungan diatas dapat kita lihat, pada kecepatan minimum aliran fluida bersifat laminar, namun semakin bertambahnya kecepatan aliran maka sifat aliran berubah, yang pada awalnya aliran bersifat laminar berubah menjadi tak beraturan atau turbulen. Fluida pada temperatur operasi yang tinggi lebih cenderung terjadinya aliran turbulen. Karena semakin tinggi temperatur maka semakin kecil nilai densitas dan nilai viskositas dinamiknya, sehingga mengakibatkan nilai Re numbernya lebih besar dibandingkan temperatur operasi yang lebih rendah.
72
Universitas Mercubuana
Teknik Mesin
[Bab III Analisa Dan Perhitungan]
3.3.2. perhitungan Reynold number pada control valve jenis ANSI 300 3.3.2.1.
Perhitungan reynold number pada kecepatan rata – rata fluida yang berbeda pada temperatur 30 0C
A. data spesifikasi dari pipa 1.
D (diameter pipa) = 6 inch = 150 mm
Tabel ukuran pipa SATUAN
`VARIABEL KECEPATAN
Ft/sec
0,009 0,016 0,022 0,026 0,03
0,09
0,13
0,16
0,26
0,3
0,36
m/sec
0,003 0,005 0,007 0,008 0,01 0,015 0,02 0,025 0,03 0,04 0,05 Tabel 9 : Tabel kecepatan pada pipa yang berukuran 6 inch (0,15 m)
73
Universitas Mercubuana
Teknik Mesin
[Bab III Analisa Dan Perhitungan]
Semua cara perhitungan serta variabel pada ANSI 300 ini sama dengan perhitungan pada ANSI 150 ,yaitu variabel pada suhu 30 0C, 70 0C, dan 100 0C, maka semua variabel akan sama, kecuali variabel kacepatan, agar perhitungan Re numbernya bervariasi dan jenis aliran fluidanyapun dapat ditentukan Diket : densitas (ρ) air pada suhu 30 0C sebesar 994 kg/m3 viskositas dinamik (μ) pada temperatur 30 0C sebesar 0,795 x 10-3 m2/det diameter (d) pada pipa sebesar 6 inch = 0,15 m Kecepatan pada 0,003 m/sec
kg
Jadi: Re =
994m 3 x 0,003m/s x 0.15 m 0,795 x 10−3 m2/det
= 562,6 aliran bersifat laminar
74
Universitas Mercubuana
Teknik Mesin
[Bab III Analisa Dan Perhitungan]
Data diambil saat temperatur operasi 30 0C, dengan kecepatan yang berbeda Pada control valve ANSI 300 NO
densitas
viskositas
diameter pipa
Kecepatan
Re
(ρ)
dinamik (μ)
(d)
fluida (v)
number
(kg/m3)
(m2/det)
(m)
(m/s)
1
994
0,795 x 10-3
0,15
0,003
562,6
Laminar
2
994
0,795 x 10-3
0,15
0,005
937,7
Laminar
3
994
0,795 x 10-3
0,15
0,007
1312,8
Laminar
4
994
0,795 x 10-3
0,15
0,008
1500,4
Laminar
5
994
0,795 x 10-3
0,15
0,01
1875,5
Laminar
6
994
0,795 x 10-3
0,15
0,015
2813,2
Transisi
7
994
0,795 x 10-3
0,15
0,02
3750,9
Transisi
8
994
0,795 x 10-3
0,15
0,025
4688,7
Turbulen
9
994
0,795 x 10-3
0,15
0,03
5626,4
Turbulen
10
994
0,795 x 10-3
0,15
0,04
7501,9
Turbulen
11
994
0,795 x 10-3
0,15
0,05
9377,4
Turbulen
Sifat aliran
Tabel 10 : hasil perhitungan Re number vs kecepatan fluida pada temperatur 30 0
C pada control valve ANSI 300
75
Universitas Mercubuana
Teknik Mesin
[Bab III Analisa Dan Perhitungan]
Re number
Grafik aliran fluida pada temperatur 30 0C pada ANSI 300 dengan variabel kecepatan yang berbeda turbulen 10000 9000 turbulen 8000 7000 turbulen 6000 turbulen 5000 Transisi 4000 Transisi 3000 Laminar LaminarLaminar 2000 laminar laminar 1000 0 0,003 0,005 0,007 0,008
0,01
0,015
0,02
0,025
0,03
0,04
0,05
kecepatan rata - rata fluida (m/s) Grafik 7 : perhitungan Re number vs kecepatan pada temperatue 30 0C berbeda pada ANSI 300 3.3.2.2. Perhitungan reynold number pada kecepatan rata – rata fluida yang berbeda pada temperatur 70 0C. Diket : densitas (ρ) air pada suhu 70 0C sebesar 977,81 kg/m3 viskositas dinamik (μ) pada temperatur 70 0C sebesar 0,395 x 10-3 m2/det diameter (d) pada pipa sebesar 6 inch = 0,15 m Kecepatan pada 0,003 m/sec
kg
Jadi: Re =
977,81 m 3x 0,003m/s x 0.15 m 0,395 x 10−3 m2/det
= 1113,9 aliran bersifat Laminar
76
Universitas Mercubuana
Teknik Mesin
[Bab III Analisa Dan Perhitungan]
Data diambil saat temperatur operasi 70 0C, dengan kecepatan yang berbeda Pada control valve ANSI 300 NO
densitas
viskositas
diameter pipa
Kecepatan
Re
(ρ)
dinamik (μ)
(d)
fluida (v)
number
(kg/m3)
(m2/det)
(m)
(m/s)
1
977,81
0,395 x 10
-3
0,15
0,003
1113,9
Laminar
2
977,81
0,395 x 10-3
0,15
0,005
1856,6
Laminar
3
977,81
0,395 x 10-3
0,15
0,007
2599,2
Transisi
4
977,81
0,395 x 10
-3
0,15
0,008
2970,6
Transisi
5
977,81
0,395 x 10
-3
0,15
0,01
3713,2
Transisi
6
977,81
0,395 x 10-3
0,15
0,015
5569,8
Turbulen
7
977,81
0,395 x 10
-3
0,15
0,02
7426,4
Turbulen
8
977,81
0,395 x 10
-3
0,15
0,025
9283
Turbulen
9
977,81
0,395 x 10-3
0,15
0,03
11139,6
Turbulen
10
977,81
0,395 x 10-3
0,15
0,04
14852,8
Turbulen
11
977,81
0,395 x 10-3
0,15
0,05
18566,0
Turbulen
Sifat aliran
Tabel 11 : hasil perhitungan Re number vs kecepatan fluida pada temperatur 70 0
C pada control valve ANSI 300
77
Universitas Mercubuana
Teknik Mesin
[Bab III Analisa Dan Perhitungan]
Re number
Grafik aliran fluida pada temperatur 70 0C pada ANSI 300 dengan variabel kecepatan yang berbeda Turbulen 20000 18000 Turbulen 16000 14000 Turbulen 12000 Turbulen 10000 Turbulen 8000 Turbulen 6000 Transisi TransisiTransisi 4000 Laminar Laminar 2000 0 0,003 0,005 0,007 0,008
0,01
0,015
0,02
0,025
0,03
0,04
0,05
kecepatan rata - rata fluida (m/s) Grafik 8 : perhitungan Re number vs kecepatan berbeda pada temperatur 70 0C pada ANSI 300 3.3.2.3. Perhitungan reynold number pada kecepatan rata – rata fluida yang berbeda pada temperatur 100 0C. Diket : densitas (ρ) air pada suhu 100 0C sebesar 958,38 kg/m3 viskositas dinamik (μ) temperatur 100 0C sebesar 0,270 x 10-3 m2/det diameter (d) pada pipa sebesar 6 inch = 0,15 m Kecepatan pada 0,003 m/sec
kg
Jadi: Re =
958,38 m 3x 0,003m/s x 0.15 m 0,270 x 10−3 m2/det
= 1597,3 aliran bersifat Laminar
78
Universitas Mercubuana
Teknik Mesin
[Bab III Analisa Dan Perhitungan]
Data diambil saat temperatur operasi 100 0C, dengan kecepatan fluida yang berbeda Pada control valve ANSI 300 NO
densitas
viskositas
diameter pipa Kecepatan
Re
(ρ)
dinamik (μ)
(d)
fluida (v)
(kg/m3)
(m2/det)
(m)
(m/s)
1
958,38
0,270 x 10-3
0,15
0,003
1597,3
Laminar
2
958,38
0,270 x 10-3
0,15
0,005
2662,2
Transisi
3
958,38
0,270 x 10-3
0,15
0,007
3727
Transisi
4
958,38
0,270 x 10
0,15
0,008
4259,5
Turbulen
5
958,38
0,270 x 10
0,15
0,01
5324,3
Turbulen
6
958,38
0,270 x 10
0,15
0,015
7986,5
Turbulen
7
958,38
0,270 x 10
0,15
0,02
10648,7
Turbulen
8
958,38
0,270 x 10
0,15
0,025
13310,8
Turbulen
9
958,38
0,270 x 10
0,15
0,03
15973
Turbulen
10
958,38
0,270 x 10
0,15
0,04
21297,3
Turbulen
11
958,38
0,270 x 10
0,15
0,05
26621,7
Turbulen
number
Sifat aliran
Tabel 12 : hasil perhitungan Re number vs kecepatan fluida pada temperatur 100 0
C pada control valve ANSI 300
79
Universitas Mercubuana
Teknik Mesin
[Bab III Analisa Dan Perhitungan]
Re number
Grafik aliran fluida pada temperatur 100 0C pada ANSI 300 dengan variabel kecepatan yang berbeda Turbulen 28000 26000 Turbulen 24000 22000 20000 Turbulen 18000 Turbulen 16000 14000 Turbulen 12000 Turbulen 10000 Turbulen 8000 TransisiTurbulen 6000 Transisi 4000 Laminar 2000 0 0,003 0,005 0,007 0,008
0,01
0,015
0,02
0,025
0,03
0,04
0,05
kecepatan rata - rata fluida (m/s) Grafik 9 : perhitungan Re number vs kecepatan berbeda pada temperatur 100 0C pada ANSI 300 3.4. ANALISA HASIL PERHITUNGAN A. Dapat dianalisa bahwa penyebab aliran turbulen adalah kecepatan aliran fluida yang terlalu tinggi disaat fluida mengalir melalui contorl valve,dan disebabkan juga karena temperatur proses dari fluida yang terlalu besar, menyebabkan nilai kerapatan dan viskositas dinamik menurun,sehingga mempengaruhi dan menyebabkan nilai Re-nya menjadi besar, B. serta dari hasil perhitungan yang telah dilakukan terjadi perbedaan nilai Re antara ANSI 150 dan ANSI 300, ANSI 300 memiliki Re number yang lebih besar bila dibandingkan dengan ANSI 150 pada kondisi operasi dan kecepatan fluida yang sama. Hal ini diakibatkan karena diameter pipa pada ANSI 300 lebih besar sehingga menyebabkan Re numbernyapun lebih besar.
80
Universitas Mercubuana