BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Hakekat Sepak Bola Permainan sepak bola awal mulanya berasal dari Negara tiongkok pada masa Chun Qiu Zhan Guo atau pada musim semi dan musim gugur negara-negara berperang. Catatan tertua mengenai sepak bola ditemukan pada masa Dinasti Tsin (225-206) Sebelum Masehi. Permainan sepak bola itu diperoleh turun temurun sejak 5000 tahun sebelumnya. Pada zaman Tsin, permainan yang dinamai tsu chu ini awalnya dipakai untuk melatih fisik para prajurit kerajaan. Sepak bola adalah salah satu olahraga yang sangat populer didunia. Secara internasional sepak bola dikenal dengan nama soccer atau football, tetapi nama football biasanya lebih mengacu pada American football, sepak bola khas Amerika, yang berbeda dengan sepak bola yang kita kenal. Dalam pertandingan , sepak bola dimainkan oleh dua kelompok berlawanan yang masing-masing berjuang untuk memasukan
bola
ke
gawang kelompok
lawan.
Masing-masing
kelompok
beranggotakan sebelas pemain sehingga kelompok tersebut juga dinamakan kesebelasan. Adrian R, Nugraha (2010:64) Ikman Suleman (2008 : 3) menjelaskan sepak bola merupakan jenis olahraga yang fenomenal. Minat masyarakat terhadap sepak bola amatlah besar. Berbagai pertandingan pun digelar oleh masyarakat di penjuru dunia. Mulai pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang mata mengarah pada
sebuah benda bulat yaitu bola. Hal ini terjadi ketika laga pertandingan bergengsi sedang di gelar untuk merebutkan piala. Sutrisno (2007 :59) berasumsi permainan sepak bola memerlukan pemain yang biasanya dibagi kedalam pemain bertahan (pemain belakang), pemain tengah, dan pemain depan. Variasi yang berbeda-beda untuk pengaturan tim, biasanya digunakan formasi diantaranya 4-4-2, 4-3-3-, 3-5-2 dan 4-2-4. Angka pertama mengacu pada pemain belakang, angka kedua mengacu pada pemain tengah dan angka ketiga mengacu pada pemain depan. Sedangkan kiper tidak mengacu pada sistem angka. Berdasarkan hakikat permainan sepak bola yang dikemukakan oleh para ahli diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa permainan sepak bola adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua tim yang saling bertanding dengan menggunakan satu bola yang nantinya akan diperebutkan oleh kedua tim tersebut untuk saling memasukkan bola kegawang lawan mereka. Sepak bola adalah permainan beregu yang masing-masing regu berjumlah sebelas orang. Sepak bola ialah permainan olahraga yang sangat populer, karena permainan sepak bola dapat dimainkan oleh anak-anak, orang dewasa maupun orang tua. Tujuan dari bermain sepak bola adalah masing-masing regu atau kesebelasan berusaha menguasai bola, memasukan bola kedalam gawang sebanyak mungkin, dan mematahkan serangan lawan untuk melindungi atau menjaga gawangnya agar tidak kemasukan bola. Permainan sepak bola merupakan
permainan beregu,
memerlukan dasar kerja sama antar sesama anggota regu, sebagai salah satu ciri khas dari permainan sepak bola, Beltasar Tringan (2001 :2 ). Muhajir ( 2003:23 ) mengemukakan bahwa permainan sepak bola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan cara menyepak bola kian kemari yang diperebutkan oleh para pemain dengan tujuan untuk memasukan bola kegawang lawan dan mempertahankan gawang sendiri agar tidak kemasukan bola. Dalam memainkan bola setiap pemain diperbolehkan menggunakan seluruh anggota badan, kecuali tangan dan hanya penjaga gawang yang diperbolehkan memainkan bola dengan seluruh anggota badan. Pada dasarnya sepak bola adalah permainan yang sederhana. Permainan ini bertujuan memasukkan bola ke dalam gawang lawan, tanpa menggunakan tangan atau lengan. Tim yang mencetak gol terbanyak adalah pemenang, akan tetapi tentu ada banyak peraturan, tetapi semua ini dirancang agar permainan berjalan adil dan benar. Seperti apapun teknik yang anda miliki dalam bermain sepakbola, anda bisa menikmatinya tanpa alat bantu atau perlengkapan yang mahal. Anda bahkan tidak membutuhkan lapangan yang sesuai standar, untuk suatu permainan yang baik, anda hanya membutuhkan ruang yang aman, terbuka atau tertutup, bersama dengan sebuah bola, serta beberapa pemain dan sesuatu yang bisa menandai terjadinya gol. Selanjutnya menurut Roji (2004 :1 ) memgemukakan bahwa sepak bola adalah permainan yang dilakukan pada sebuah lapangan empat persegi panjang pada permukaan yang datar dengan ukuran : garis samping : 100-110m, lebar lapangan: 64-75m, daerah gawang 18,32 X 5,5m, daerah hukuman 40,39 X 16, 5m, jari-jari
lingkaran tengah: 9,15m dan jarak titik tendangan hukuman pinalti dan garis gawang: 11m. Untuk dapat bermain diperlukan dua buah gawang yang berukuran tinggi gawang 2,44m dan lebar gawang 7,32m. Tujuan sepak bola adalah merupakan salah satu mediator untuk mendidik anak agar kelak menjadi anak cerdas, terampil,jujur, dan sportif. Selain itu, melalui permainan sepak bola kita mengharapkan dalam diri anak akan tumbuh dan berkembang semangat persaingan (competition), kerja sama (cooveration), interaksi social (social interaction), dan pendidikan moral (moral education). Dalam sebuah permainan sepak bola, hal yang
paling di tunggu adalah
terciptanya sebuah gol, baik gol yang tercipta secara sederhana maupun gol yang tercipta secara fantastis dan spektakuler. Gol dapat membangkitkan semangat manakala gol itu tercipta, dan gol bisa menurunkan semangat ketika peluang gol itu tidak bisa dimanfaatkan atau sia–sia. Pengertian sepak bola adalah cabang olahraga permainan beregu atau permainan tim. Maka suatu kesebelasan yang baik, kuat dan tangguh adalah kesebelasan yang terdiri atas pemain yang mampu menyelenggarakan permainan yang kompak, artinya mempunyai kerjasama yang baik. Untuk mencapai kerjasama tim yang baik diperlukan pemain-pemain yang dapat menguasai bagian macam-macam teknis dasar dan keterampilan bermain sepak bola, sehingga dapat memainkan bola dalam posisi dan situasi yang tepat dan cepat artinya tidak membuang-buang energi dan waktu. Salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi permainan sepak bola adalah penguasaan teknik dasar permainan sepak bola oleh para pemain.
Oleh karena itu, seorang pemain sepak bola yang tidak menguasai teknik dasar sepak bola, tidak mungkin menjadi pemain yang baik. Semua pemain sepak bola yang baik harus menguasai teknik dasar permainan sepak bola. Adapun teknik-teknik dasar permainan sepak bola, yaitu : 1. Menendang bola (passing), 2. Menghentikanan bola (mengontrol), 3. Menggiring bola (dribling), 4. Menyundul bola (heading), 5. Melempar bola (throw in), Abdul Rohim, (2008 : 7) Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa permainan sepak bola adalah permainan yang dilakukan pada sebuah lapangan empat peresegi panjang pada permukaan
yang datar dengan masing-masing regu berusaha
memasukan bola kegawang lawan dan berusaha menjaga gawangnya untuk tidak kemasukan bola. 2.1.2 Hakikat Menendang Bola Menendang di terjemahkan dalam bahasa indonesia berarti menyepak atau mendepak
(Dekdikbud, 2005:1171),
Sedangkan menurut pendapat Sarumpaet
menendang merupakan suatu usaha yang memindahkan bola dari suatu tempat ketempat lain dengan menggunakan kaki atau bagian kaki (1992:20). Menendang bola merupakan suatu usaha untuk memindahkan bola dari satu tempat ke tempat lain yang menggunakan kaki. Dari tendangan yang berbeda-beda dapat kita lihat dengan perbedaan gerakan dari penendang, tetapi juga kita dapat
melihat banyak gerakan-gerakan yang sejalan hampir bersamaan. Menendang dengan salah satu kaki dan menggunakan kekuatan, kecepatan, serta ketepatan bertujuan untuk membebaskan pertahanan dari serangan lawan, untuk memberi umpan atau operan dan mencetak gol (Marta Dinata, 2007:22). Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepak bola yang paling dominan. Pemain yang memiliki teknik menendang dengan baik, akan dapat bermain secara efisien. Tujuan menendang bola adalah untuk mengumpan (passing), menembak ke gawang (shooting at the goal), dan menyapu untuk menggagalkan serangan lawan (sweeping) (Sucipto dkk, 2000:17). Roji (2006 : 4) pada umumya teknik menendang bola ada tiga yaitu: A. Menendang bola dengan kaki bagian dalam. Cara melakukan yaitu: Diawali dengan sikap berdiri menghadap arah gerakan; Letakan kaki tumpu di samping bola dengan sikap lutut agak tertekuk dan bahu menghadap gerakan; Sikap kedua lengan disamping badan agak terentang; Pergelangan kaki yang akan digunakan menendang diputar ke luar dan dikunci; Pandangan terpusat pada bola; Tarik kaki yang akan digunakan menendang kebelakang lalu ayun ke depan ke arah bola; Perkenaan kaki pada bola tepat pada tengah-tengah bola; Pindahkan berat badan ke depan mengikuti arah gerakan. B. Menendang bola dengan kaki bagian luar Cara melakukan
yaitu: Diawali dengan sikap berdiri menghadap arah
gerakan bola; Letakan kaki tumpu disamping bola; Sikap kedua lengan disamping badan agak terentang; Pergelangan kaki yang akan digunakan menendang diputar ke
dalam dan dikunci; Pandangan terpusat kearah bola; Tarik kaki yang akan digunakan menendang bola ke belakang, lalu ayunkan kedepan ke arah bola bersamaan kaki diputar ke arah dalam; Perkenaan kaki pada bola tepat pada tengah-tengah bola; Pindahkan berat badan ke depan. C. Menendang bola dengan punggung kaki Cara melakukan: Diawali dengan sikap berdiri menghadap kearah bola; Letakan kaki tumpu di samping bola dengan sikap lutut agak tertekuk; Sikap kedua lengan disamping badan agak terentang; Pergelangan kaki yang akan digunakan menendang ditekuk kebawah dan dikunci; Pandangan terpusat pada bola; Tarik kaki yang akan digunakan menendang ke belakang, lalu ayunkan ke depan kearah bola; Perkenaan kaki pada bola tepat pada tengah-tengah bola; Pindahkan berat badan ke depan mengikuti arah bola. Pada umumnya teknik menendang bola
dengan kura-kura kaki atau
punggung kaki digunakan untuk menembak bola kegawang (shooting). Untuk itu melakukan teknik gerakan ini badan badan dibelakang sedikit dicondongkan kedepan, kaki tumpu diletakan disamping bola dengan ujung kaki menghadap sasaran, dan lutut sedikit ditekuk. Kaki tendang berada dibelakang bola dengan punggung kaki menghadap kedepan atau sasaran. kaki tendang tarik kebelakang dan ayunkan kedepan sehingga mengenai bola. Perkenaan kaki pada bola tepat pada kura-kura kaki atau punggung kaki dan tepat pada tengah-tengah bola dan pada saat mengenai bola pergelangan kaki ditegakan.
2.1.3 Pengertian Latihan Plyomtrik Latihan plyometrik adalah salah satu latihan yang favorit yang dilakukan oleh pelatih saat ini, terutama kepada cabang olahraga yang membutuhkan kemampuan daya ledak otot tungkai atau otot lengan, Sejarah latihan ini dimulai pada tahun 1960 Yuri Veroshanki pelatih atletik asal Russia menggunakan metode latihan plyometrik kepada atlet lompatnya dan mengalami kesuksesan yang luar biasa dipertandingan. Plyometrik mulai menjadi perhatian selama sejak 1972 ketika Olimpiade Munich, Jerman Barat. Negara Rusia dengan Valery Borzov menang pada nomor lari 100 meter dengan catatan waktu 10.00 detik dan menang di nomor sprint lari 200 meter, kesuksesan tersebut karena kontribusi dari penggunaan metode latihan plyometrik, yang pada akhirnya Yuri Veroshanki dipanggil sebagai ‘bapak’ penelitian plyometrik (Godfrey,2006). Terminologi plyometrics pertama kali dimunculkan pada tahun 1975 oleh Fred Wilt salah seorang pelatih atletik warga Amerika. Istilah ’Plyometrics’ adalah sebuah kombinasi kata yang berasal dari bahasa Latin, yaitu ’plyo’ dan ’metrics’ yang memiliki arti peningkatan yang dapat diukur (Chu,1992). Meskipun istilah itu mulai dikenalkan sejak pertengahan tahun 1960 atau 1970an, tapi Bompa menyatakan bahwa latihan plyometric sudah ada dalam jangka waktu yang lama. Hal ini kita ketahui dengan pasti bahwa semua anak-anak di dunia pernah melakukan lompat tali atau lompat scotch, dan bentuk-bentuk permainan yang lainnya seperti plyometrik. Plyometrik
adalah
latihan-latihan
atau
ulangan
yang
bertujuan
menghubungkan gerakan kecepatan dan kekuatan untuk menghasilkan gerakan-
gerakan eksplosif. Istilah ini sering digunakan dalam menghubungkan gerakan lompat yang berulang-ulang atau latihan reflek regang untuk menghasilkan reaksi yang eksplosif. Dr. Johansyah L.,M.Pd adalah Dosen di FIK UNJ dan Pelatih SEA Games 99 s/d 2005. Radcliffe dan Farentinos : menyatakan latihan plyometrik adalah suatu latihan yang memiliki ciri khusus, yaitu kontraksi otot yang sangat kuat yang merupakan respons dari pembebanan dinamik atau regangan yang cepat dari otot-otot yang terlibat. Plyometrik juga disebut dengan reflek regangan atau reflek miotatik atau reflek pilinan otot (Radcliffe,1985). Chu mengatakan bahwa latihan plyometrik adalah latihan yang memungkinkan otot untuk mencapai kekuatan maksimal dalam waktu yang sesingkat mungkin. Istilah lain dari latihan plyometrik adalah ’stretchshortening cycle’. Menurut Dintiman, Warddan Tellez latihan plyometrik mempergunakan tenaga gravitasi untuk menyimpan energi dalam otot dan dengan segera melepaskan energi yang berlawanan. Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa latihan plyometrik adalah metode latihan untuk meningkatkan daya ledak otot dengan bentuk kombinasi latihan
isometrik
dan
isotonik
(eksentrik-kosentrik)
yang
mempergunakan
pembebanan dinamik. Regangan yang terjadi secara mendadak sebelum otot berkontraksi kembali atau suatu latihan yang memungkinkan otot-otot untuk mencapai kekuatan maksimal dalam waktu yang sesingkat mungkin.
2.1.4 Hakikat Long Pass (Tendangan Jauh) Dilihat dari tujuanya menendang bola terdiri dari dua macam, yaitu menendang bola kearah gawang dan menendang untuk mengoper. Tendangan mengoper dalam permainan sepak bola terdiri dari `tendangan datar dan tendangan jarak jauh. Tendangan jauh adalah kemampuan pemain untuk menendang bola sejauhjauhya untuk mengumpan atau mengoper bola kepada teman satu timnya yang berada pada posisi jauh. Hal ini sesuai dengan pendapat Dikbud (1983:93) sebagai berikut: tendangan long passing atau tendangan jauh adalah mengoperkan bola keteman yang berdiri jauh. Mengingat tendangan jauh merupakan salah satu teknik dasar yang banyak digunakan dalam pertandingan, maka tiap pemain harus menguasai teknik tersebut dengan baik dan benar. Teknik Tendangan Jauh selain memerlukan power tungkai yang tinggi tentu harus dilakukan dengan teknik menendang long passing yang baik. Tentang long passing tersebut menurut Sucipto dkk. (2000:21) adalah Dilihat dari tujuanya menendang terdiri dari dua macam, yaitu menendang kegawang dan menendang untuk mengoper. Tendangan mengoper dalam permainan sepak bola terdiri dari tendangan datar dan tendangan jarak jauh. Tendangan jauh adalah kemampuan pemain sepak bola untuk menendang bola sejauh-jauhnya, untuk mengumpan atau mengoper bola kepada teman satu timnya yang berada pada posisi jauh. Hal ini sesuai dengan pendapat Dikbud (1983:93) sebagai berikut: tendangan
long passing atau tendangan jauh adalah mengoperkan bola keteman yang berdiri jauh. Teknik Tendangan Jauh selain memerlukan power tungkai yang tinggi tentu harus dilakukan dengan teknik menendang long passing yang baik. Tentang long passing tersebut menurut Sucipto dkk. (2000:21) adalah 1. posisi badan berada dibelakang bola sedikit serong kurang lebih 40 derajat dari garis lurus bola kaki tumpuh diletakan disamping belakang kurang lebih 30 cm dengan ujung kaki membuat sudut 40 derajat dengan garis lurus bola. 2.
kaki tendang berada dibelakang bola dengan ujung kaki serong kurang lebih 40 derajat keluar. Kaki tendang ditarik kebelakang dan diayunkan kedepan sehingga bagian dalam dan tepat pada tengah bawah bola, pergelangan kaki ditegakan.
3. Gerakan lanjutan kaki tendang diangkat dan diarahkan kedepan 4. Pandangan mengikuti jalannya bola kesasaran 5. Lengan dibuka berada disamping badan sebagai keseimbangan Berdasarkan berapa uraian keterampilan bermain sepak bola di atas, keterampilan teknik menendang bola merupakan keterampilan yang penting bagi sebuah tim untuk memperoleh sebuah kemenangan. Lapangan sepakbola dengan ukuran standar memiliki panjang 100-110 m dan dan lebar 64–75 m. Dengan luas lapangan yang seperti ini maka menuntut setiap pemain untuk memiliki kemampuan menendang bola dengan baik dan akurat hasilnya serta jauh jangkauan jaraknya. Teknik tendangan long pass sangat sering dilakukan baik oleh penjaga gawang, pemain belakang maupun oleh pemain dengan posisi yang lain untuk merubah arah
permainan (memindahkan arah serangan bola), tendangan bebas, tendangan sudut (corner kick) atau bahkan untuk tendangan jarak jauh (shooting) untuk mencetak gol. 2.1. 5 Hakikat latihan Box Jump Box jump memiliki kelebihan yaitu, meningkatkan power otot kaki, meningkatkan kebugaran dan daya tahan. Sedangkan kelemahanya antara lain, peralatan yang digunakan tidak mudah didapat, mudah melelahkan dan jika tidak dilakukan dengan cermat dapat menyebabkan cederah. Pada latihan box jump tinggi lompatan yang dilakukan berubah-ubah dan waktu istrahat ketika kaki menumpuh pada box sehingga beban yang diterima oleh otot kaki ketika mendarat lebih besar. Box jump adalah salah satu latihan
dengan tujuan utama adalah untuk
mengembangkan daya ledak otot tungkai atau explosive power. (James C Radeliffe dan Robert C.
Farentinous. 2002).
Plyometrik adalah teknik pelatihan yang
digunakan oleh atlet dalam semua jenis olahraga untuk untuk meningkatkan kekuatan dan daya ledak (Chu, 1998). Plyometrik adalah pergerakan otot yang cepat dari gerak eksentrik dan segera diikuti oleh kosentris atau terjadinya pendekatan otot yang sama pada jaringan otot (Baechle and Earle 2002). Pola gerak plyometrik yaitu meliputi konsep “Power chain” dan sebagian besar melibatkan otot pinggul dan tungkai bawah, karena secara nyata merupakan pusat power dari gerakan olahraga James C. Radcliffe dan Robert C. Farentinous. (2002) Latihan
Plyometrik
adalah
latihan-latihan
atau
ulangan
yang
bertujuan
menghubungkan gerakan kecepatan dan kekuatan untuk menghasilkan gerakan eksplosif.
Istilah ini sering digunakan dalam menghubungkan gerakan lompat yang berulang-ulang atau reflek rengang untuk menghasilkan reaksi yang eksplosif. Radcliffe dan Farentinos menyatakan latihan plyometrik adalah suatu latihan yang memiliki cirri khusus, yaitu kontraksi otot yang sangat kuat yang merupakan respon dari pemberian dinamik atau rengangan yang cepat dari otot-otot terlibat. Plyometrik juga disebut dengan reflek rengangan atau reflek miotatik atau reflek pilinan otot (Radcliffe, 1985).
Dari definisi diatas dapat disimpulkan latiahan plyometrik adalah latihan untuk meningkatkan daya ledak otot dengan bentuk kombinasi latihan isometric dan isotonic (eksentrik-konsentrik) yang mengunakan pembebanan dinamik. Rengangan itu terjadi secara mendadak sebelum otot berkontraksi kembali atau suatu latihan yang memungkinkan otot untuk mencapai kekuatan maksimal dalam jangka waktu sesingkat-singkatnya. Bentuk-Bentuk Latihan Box Jump Menurut Harsono (2001:29) bentuk latihan box jump yaitu: (1) Gerakan harus dilakukan secara eksplosif , (2) Kekerapan (rate) melakukan lompatan lebih penting
dari pada jauhnya, (3) Prinsip operload dan intensitas ditegakan untuk
menjamin perkembangan dan daya ledak (power).
Gambar: latihan box jump
Box jump merupakan latihan khusus untuk meningkatkan power otot tungkai. Latihan ini merupakan bagian dari latihan depth jump otot-otot yang dikembangkan pada latihan box jump antara lain flexi paha, ekstens lutut, edukasi dan abdukasi yang melibatkan otot gluteus medius dan minimus, adductor logus, brevis, magnus minimus dan haliciu. Latihan box jump dimulai dengan berdiri pada kedua kaki selebar bahu, kemudian melakukan lompatan kedepan dengan mendarat diatas kotak setinggi 40-50 cm, kemudian lompat kebawah lagi dan lompat kekotak dan seterusnya.
Gambar : Latihan box Jump 1. Pengertian Panjang Tungkai Menurut Anwar Pasau dalam Sajoto (1995: 2-30), menyatakan faktor lain yang tak kalah penting dalam persiapan untuk mencapai prestasi olahraga adalah aspek struktur dan postur tubuh, termasuk di dalamnya ukuran tinggi dan panjang tubuh, ukuran besar, lebar dan berat tubuh. Ukuran panjang tungkai di kenal dengan
"illio spinale height”, yaitu panjang yang diukur mulai dari titik Illio spinale (Supra Iliaca Anterior Superior/SIAS) sampai lantai tempat seseorang berdiri tegak. Gambar Tungkai Kaki, (Sumber: Oliver, Georges. Dalam Sajoto, 1995: 30)
2. Relasi Antara Panjang Tungkai Terhadap Jauhnya Tendangan Pada Permainan Sepakbola Menurut Anwar Pasau dalam Sajoto (1995: 2-30), menyatakan faktor lain yang tak kalah penting dalam persiapan untuk mencapai prestasi olahraga adalah apek struktur dan postur tubuh, termasuk didalamnya ukuran tinggi dan panjang tubuh, ukuran besar, lebar dan berat tubuh merupakan faktor penentu pencapaian prestasi olahraga. Anggota gerak ekstremitas bawah terdiri dari tulang, sendi, dan otot. Tungkai (lower limb) dinyatakan terdiri: paha (thigh), betis (leg) dan kaki (foot). Ukuran panjang tungkai di kenal dengan "Illio spinale Height”, adalah panjang yang
diukur mulai dari titik Illio spinale sampai lantai tempat seseorang berdiri tegak. Gerakan menendang secara mekanika adalah suatu jenis gerakan yang berawal dari rotasi tungkai, (Reily, 1996: 129). W=Q/t Keterangan: W = kecepatan anguler Q = besarnya sudut t = waktu, (Sumber: Soedarminto, 1992: 96). Hubungan antara kecepatan anguler suatu objek dan kecepatan linier pada ujung radiusnya berbanding lurus dengan panjang radius, apabila kecepatan putaran atau kecepatan sudutnya tetap. Dapat dinyatakan dalam persamaan berikut: V=wXr Keterangan: V = kecepatan linier w = kecepatan anguler r = radius, (Sumber: Soedarminto, 1992: 96). Gerakan menendang bola pada dasarnya adalah gerak berputar yang berlangsung ditungkai dengan titik pusat trocanteric point setelah terjadi momentum antara kaki dan bola berakibat gerak parabola pada bola, jika dihubungkan dengan persamaan yang dibuat Reilly bahwa V bola = V kaki x12 1.2, maka semakin panjang tungkai seorang pemain akan menghasilkan tendangan yang lebih jauh dibanding yang memiliki tungkai pendek.
2.2 Kerangka Berpikir Berdasarkan uraian teori dikemukakan di atas, bahwa untuk mencapai jauhnya tendangan dalam permainan sepak bola yang baik maka guru atau pelatih merancang dan mampu mendesain metode atau strategi dan pendekatan dalam proses belajar mengajar ataupun melatih yang terarah dan terencana. Setiap cabang olahraga membutuhkan latihan yang sesuai dengan materi cabang tersebut dan sesuai kemampuan para peserta didik atau atlit. Apabila seseorang sering melakukan latihan plyometrik (Box Jump), maka akan berpengaruh terhadap jauhnya tendangan dalam permainan sepak bola akan berhasil. Hal ini dapat berkembang apabila di tunjang dengan program latihan yang baik dan benar. Jauhnya tendangan dalam permainan sepak bola harus dikuasai oleh pemain, guru dan pelatih harus dapat mampu meningkatkan ketepatan dalam menendang bola peserta didik ataupun atlit. Khususnya dalam melakukan tendangan jauh (long Pass) kemampuan jauhnya tendangan sebagai penunjang untuk memasukan bola kegawang baik jarak dekat maupun jarak jauh. 2.3 Hipotesis Penelitian Berdasarkan
deskripsi
teori
dan
kerangka
berpikir
diatas
serta
mempertimbangkan komponen-komponen lain dalam penelitian ini maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: terdapat pengaruh latihan Plyometrik (box jump) terhadap jauhnya tendangan dalam permainan sepak bola pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bongomeme.