BAB II Kepustakaan 2.1 Anatomi telinga luar
Secara anatomi, telinga dibagi atas 3 yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Telinga luar berfungsi mengumpulkan dan menghantarkan gelombang
bunyi
ke struktur – struktur telinga tengah. Telinga luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai membran timpani. Daun telinga terdiri dari tulang rawan elastin dan kulit. Liang telinga berbentuk huruf S, dengan rangka tulang rawan pada sepertiga bagian luar,sedangkan dua pertiga bagian dalam rangkanya terdiri dari tulang. Panjangnya kira-kira 2,5-3cm. Sepertiga bagian luar kulit telinga terdapat banyak kelenjar serumen dan rambut.Kelenjar keringat terdapat pada seluruh liang telinga. Pada dua pertiga bagian dalam hanya sedikit dijumpai kelenjar serumen.1,4 2.2 Otitis Eksterna Otitis eksterna ialah radang liang telinga akut maupun kronis yang disebabkan oleh bakteri, sulit dibedakan dengan radang yang disebabkan oleh jamur, alergi atau virus. Otitis eksterna ini merupakan suatu infeksi liang telinga bagian luar yang dapat menyebar ke pina, periaurikular, atau ke tulang temporal. Biasanya seluruh liang telinga terlibat, tetapi pada furunkel liang telinga luar dapat dianggap pembentukan lokal otitis eksterna.1 Terdapat 2 kemungkinan otitis eksterna akut yaitu otitis eksterna sirkumskripta dan otitis eksterna difus.
1
Otitis eksterna sirkumskripta atau furunkel atau yang biasa di sebut bisul disebabkan oleh karena kulit di sepertiga luar liang telinga mengandung adneksa kulit, seperti folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar serumen, maka di tempat itu dapat terjadi infeksi pada pilosebaseus, sehingga
membuntuk furunkel.Kuman penyebab biasanya Staphylococcus
aureus atau Staphylococcus albus. Gejalanya ialah rasa nyeri yang hebat namun tidak sesuai dengan besar bisul. Hal ini di sebabkan karena kulit liang telinga tidak mengandung jaringan longgar di bawahnya, sehingga rasa nyeri timbul pada penekanan perikondrium. Rasa nyeri dapat juga timbul pada saat membuka mulut. Selain itu dapat juga terjadi ganguan pendengaran bila furunkel besar dan menyumbat liang telinga.1 Otitis eksterna difus biasanya mengenai kulit liang telinga 2/3 dalam. Tampak kulit liang telinga hiperemis dan edema yang tidak jelas batasannya. Kuman penyebab biasanya golongan Pseudomonas. Kuman lain yang dapat menyebabkan adalah Staphylococcus albus, escherichia coli dan sebagainya. Otitis eksterna difus dapat juga terjadi skunder pada otitis media supuratif kronis. Gajalanya adalah nyeri tekan tergus, liang telinga sangat sempit, kelejar getah bening regional memebesar dan nyeri tekan. Terdapat sekret yang berbau. Sekret yang tidak mengandung lendir sperti sekret yank keluar dari kavum timpani pada otitis media.1 2.2.1 Prevalensi Prevalensi penderita otitis eksterna tidak banyak diketahui, menurut Aritmoyo dan Kingkin 1980 berkisaran 8-9 %, berdasarkan kepustakaan diperkirakan prevalensinya sekitar 10% dari populasi. Otitis eksterna erat kaitannya dengan aktifitas di air dan prevalensinya lebih banyak dibandingkan yang tidak sehingga sering disebut juga swimmer’s ear 2.2.2 Etiologi Swimmer’s ear atau otitis eksterna sering dijumpai, didapati 4 dari 1000 orang, kebanyakan pada usia remaja dan dewasa muda. Terdiri dari inflamasi, iritasi atau infeksi pada telinga bagian luar. Dijumpai riwayat pemaparan terhadap air, trauma mekanik dan goresan atau benda asing dalam liang telinga. Berenang dalam air yang tercemar merupakan salah satu cara terjadinya otitis eksterna atau swimmer’s ear. Bentuk yang paling umum adalah bentuk furunkulosis salah satu dari satu kelenjar sebasea 1/3 liang telinga luar. Pada otitis eksterna difusa disini proses patologis membatasi kulit sebagian kartilago dari otitis liang telinga luar, konka daun telinga penyebabnya idiopatik, trauma, iritan, bakteri atau 2
fungal, alergi dan lingkungan. Kebanyakan disebabkan alergi pemakaian topikal obat tetes telinga. Alergen yang paling sering adalah antibiotik, contohnya: neomycin, framycetyn, gentamicin, polimixin, anti bakteri dan anti histamin. Sensitifitas poten lainnya adalah metal dan khususnya nikel yang sering muncul pada kertas dan klip rambut yang mungkin digunakan untuk mengorek telinga. Infeksi merupakan penyakit yang paling umum dari liang telinga luar seperti otitis eksterna difusa akut pada lingkungan yang lembab.2,4 Faktor predisposisi atau faktor yang mempermudah radang telinga luar ialah perubahan ph di liang telinga yang biasanya normal atau asam. Bila ph menjadi basa maka, proteksi terhadap infeksi menjadi menurun. Pada keadaan udara yang hangat dan lebab, kuman dan jamur mudah tumbuh. Trauma ringan ketika mengorek telinga atau karena berenang yang menyebabkan perubahan kulit karena kena air.3,4
2.2.3
Diagnosis dan Penanganan Untuk menegakkan diagnosis dari otitis eksterna dapat diperoleh dari anamnesis dan
pemeriksaan fisik yang meliputi. Pada Anamnesis, pasien mungkin melaporkan gejala seperti otalgia, rasa penuh ditelinga, gatal, sekret, awalnya debit mungkin tidak jelas dan tidak berbau tetapi dengan cepat menjadi bernanah dan berbau busuk, penurunan pendengaran, tinnitus, demam namun jarang, gejala bilateral namun jarang. Rasa sakit di dalam telinga atau otalgia bisa bervariasi dari yang hanya berupa rasa tidak enak sedikit, perasaan penuh didalam telinga, perasaan seperti terbakar hingga rasa sakit yang hebat serta berdenyut. Meskipun rasa sakit sering merupakan gejala yang dominan, keluhan ini juga sering merupakan gejala mengelirukan. Rasa sakit bisa tidak sebanding dengan derajat peradangan yang ada. Ini diterangkan dengan kenyataan bahwa kulit dari liang telinga luar langsung berhubungan dengan periosteum dan perikondrium, sehingga edema dermis menekan serabut saraf yang mengakibatkan rasa sakit yang hebat. Lagi pula, kulit dan tulang rawan 1/3 luar liang telinga bersambung dengan kulit dan tulang rawan daun telinga sehingga gerakan yang sedikit saja dari daun telinga akan dihantarkan ke kulit dan tulang rawan dari liang telinga luar dan mengkibatkan rasa sakit yang hebat dirasakan oleh penderita otitis eksterna.1
3
Rasa penuh pada telinga merupakan keluhan yang umum pada tahap awal dari otitis eksterna difusa dan sering mendahului terjadinya rasa sakit dan nyeri tekan daun telinga. Gatal juga merupakan gejala klinik yang sangat sering dan merupakan pendahulu rasa sakit yang berkaitan dengan otitis eksterna akut. Pada kebanyakan penderita rasa gatal disertai rasa penuh dan rasa tidak enak merupakan tanda permulaan peradangan suatu otitis eksterna akut.1,2 Kurang pendengaran mungkin terjadi pada akut dan kronik dari otitis eksterna. Edema kulit liang telinga, sekret yang serous atau purulen, penebalan kulit yang progresif pada otitis eksterna yang lama sering menyumbat lumen kanalis dan menyebabkan timbulnya tuli konduktif. Keratin yang deskuamasi, rambut, serumen, debris, dan obat-obatan yang digunakan kedalam telinga bisa menutup lumen yang mengakibatkan peredaman hantaran suara.1,6 Pemeriksaan fisik juga perlu dilakukan. Biasanya temuan pemeriksaan fisik dapat mencakup sebagai berikut: Nyeri tekan tragus, eritematosa dan edema saluran auditori eksternal, discharge purulen, eczema dari daun telinga, adenopati periauricular dan servikal, demam namun jarang.1,2 Pada kasus yang berat, infeksi dapat menyebar ke jaringan lunak sekitarnya, termasuk kelenjar parotis. Ekstensi tulang juga dapat terjadi ke dalam tulang mastoid, sendi temporomandibular, dan dasar tengkorak, dalam hal saraf kranial VII (wajah), IX (glossopharingeus), X (vagus), XI (aksesori), atau XII (hypoglossal) dapat terpengaruh.3,4 Penanganan atau terapi utama dari otitis eksterna melibatkan manajemen rasa sakit, pembuangan debris dari kanalis auditorius eksternal, penggunaan obat topikal untuk mengontrol edema dan infeksi, dan menghindari faktor pencetus. 4,6 Pada otitis eksterna sirkumskripta tergangtung pada keadaan furunkel. Bila sudah menjadi abses, diaspirasi secara steril untuk mengeluarkan nanahnya. Lokal diberikan salep antibiotik seperti polymixin B atau bacitracin, atau antiseptik asam asetat 2-5 % dalam alkohol. Kalau dinding furunkel tebal, dilakukan insisi, kemudian dipasang salir atau drain untuk mengalirkan nanahnya. Biasanya tidak perlu diberikan antibiotik secara sistemik, hanya diberikan obat simtomatik seperti analgetik dan obat penenang.
4
Pada otitis media difus pengobatannya dengan cara membersihkan liang telinga, memasukan tampon yang diberikan antibiotik kedalam liang telinga supaya terdapat kontak yang baik antara obat dan kulit yang meradang. Kadang diperlukan obat antibiotik sistemik.1
2.3 Hubungan otitis eksterna dengan pariwisata Serumen sendiri memiliki pH yang berkisar antara 4-5 yang berfungsi menekan pertumbuhan bakteri dan jamur. Olah raga air misalnya berenang dan berselancar sering dihubungkan dengan keadaan ini oleh karena paparan ulang dengan air yang menyebabkan keluarnya serumen, dan keringnya kanalis auditorius eksternus, maka dari itu pertumbuhan bakteri dan jamur meningkat yang bias menyebabkan otitis eksterna. Otitis media sering terjadi karena kebiasaan mengorek-ngorek telinga. Pada wisatawan yang berwisata air biasanya sering mengalamin gangguan pendengaran karena liang telingan dipenuhi air sehingga secara otomatis mengorek telinga yang bertujuan untuk mengeluarkan air tersebut, hal ini bisa menyebabkan terjadinya otitis eksterna. Begitu juga wisatawan yang menggunakan pesawat ataupun yang berpergian ke ketinggian karena sering mengalamin gangguan pendengaran yang disebabkan oleh tekanan udara.5
5