BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Air Tanah Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air yang keberadaannya terbatas dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas serta pemulihannya sulit dilakukan (Herlambang, 2007:5). Air tanah sering disebut air tawar karena tidak berasa asin. Berdasarkan lokasi air, maka air tanah dapat dibagi dalam dua bagian yaitu air permukaan tanah dan air jauh dari permukaan tanah. 2.1.1 Air permukaan tanah Air permukaan tanah sangat tergantung pada air hujan. Yang termasuk air tanah adalah sungai, rawa-rawa, danau, waduk (buatan). Air permukaan tanah sering dicemari oleh sampah keluarga, kotoran hewan, limbah industri, dan limbah domestik. Berdasarkan hasil penelitian/analisis, elemen/mineral
yang
terkandung di dalam air permukaan adalah: Hardness (120mg/l sebagai CaCO 3 ), Calsium (80 Mg/L sebagai CaCO 3 ), magnesium (40 Mg/L sebagai CaCO 3 ), Sodium dan Potasium (19 Mg/L sebagai Na), Bicarbonat (106 Mg/L sebagai CaCO 3 ), Chlorida (23 Mg/L sebagai Cl), Sulfat (38 Mg/L sebagai SO 4 ), Nitrate (0,44 Mg/L sebagai N), Besi (0,3 Mg/L sebagai Fe), Silica (13 Mg/L sebagai SiO 2 ) Karbon dioksid (4 Mg/L sebagai CaCO 3 ) dan pH 7,8 (Gabriel, 2001).
7
8
2.1.2 Air bawah tanah Air tanah dalam terdapat pada lapis rapat air yang pertama. Pengambilan air tanah dalam lebih sulit dari pada air tanah dangkal. Suatu lapis rapat air biasanya didapatkan pada kedalaman 100-300 meter. Pada umumnya kualitas air tanah dalam lebih baik dari pada air tanah dangkal, karena terjadi penyaringan yang lebih sempurna terutama untuk bakteri. Susunan unsure-unsur kimia tergantung pada lapis-lapis tanah yang dilalui. Bila melalui tanah berkapur, maka air itu menjadi air yang bersifat sadah, karena mengandung Ca(HCO 3)2 dan Mg (HCO3)2. Bila air tanah dalam melalui batuan granit, maka air itu menjadi air lunak dan agresif karena mengandung gas CO2 dan Mn (HCO3). Kualitas air tanah dalam masih sedikit dipengaruhi oleh perubahan musim (Waluyo, 2009:117). Kadar Fe (besi) pada air tanah dalam dapat dikurangi dengan pengolahan cara aerasi, yakni memberikan kontak langsung dengan udara sebanyakbanyaknya. Hal ini bertujuan agar Fe(OH) 3 mengendap. Adanya Fe pada air dapat menyebabkan korosi pada peralatan yang terbuat dari logam (Waluyo, 2009:117). 2.1.3 Mata air Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya kepermukaan tanah. Mata air yang berasal dari air tanah dalam, hamper tidak terpengaruh oleh musim dan memiliki kualitas yang sama dengan air tanah dalam. Berdasarkan munculnya kepermukaan tanah dibagi menjadi Rembesan,dimana air ke luar dari lereng-lereng, dan Umbul, dimana air ke luar ke permukaan pada suatu daratan (Waluyo, 2009:118).
9
Mata air adalah tempat dimana air tanah keluar kepemukaan tanah, keluarnya air tanah tersebut secara alami dan biasanya terletak di lereng- lereng gunung atau sepanjang tepi sungai. Berdasarkan munculnya kepermukaan air tanah terbagi atas 2 (dua) yaitu : 1) Mata air mengalir (graviti spring) yaitu air mengalir dengan gaya berat sendiri. Pada lapisan tanah yang permukaan tanah yang tipis, air tanah tersebut menembus lalu keluar sebagai mata air. 2) Mata air artesis berasal dari lapisan air yang dalam posisi tertekan. Air artesis berusaha untuk menembus lapisan rapat air dan keluar ke permukaan bumi. Ditinjau dari sudut kesehatan, ketiga macam air ini tidaklah selalu memenuhi
syarat
kesehatan,
karena
ketiga-tiganya
mempunyai
kemungkinan untuk tercemar. Embun, air hujan dan atau salju misalnya, yang berasal dari air angkasa, ketika turun ke bumi dapat menyerap abu, gas, ataupun meteri-materi yang berbahaya lainnya. Demikian dengan
pelbagai
pula zat-zat
air
permukaan, karena dapat terkontaminasi
mineral
ataupun
kimia
yang
mungkin
membahayakan kesehatan (Gabriel, 2001). 2.2 Kesadahan 2.2.1 Pengertian kesadahan Air tanah pada umumnya mengandung bahan-bahan metal terlarut, seperti Na, Mg, Ca, dan Fe. Air yang mengandung komponen-komponen tersebut dalam jumlah tinggi disebut air sadah (Kristanto, 2004).
10
Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air, umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Atau dapat juga disebabkan karena adanya ion-ion lain dari polivalent metal (logam bervalensi banyak) seperti Al, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam sulfat, klorida dan bikarbonat
dalam
jumlah kecil.
Karena penyebab
dominan/utama kesadahan adalah Ca2+ dan Mg2+, khususnya Ca2+, maka arti dari kesadahan dibatasi sebagai sifat / karakteristik air yang menggambarkan konsentrasi jumlah dari ion Ca2+ dan Mg2+, yang dinyatakan sebagai CaCO3 (Giwangkara, 2006). Kesadahan (hardnes) adalah gambaran kation logam divalent (valen dua). Kation-kation ini dapat beraksi dengan (soap) membentuk endapan (prespitasi) maupun dengan anion-anion yang terdapat dalam air membentuk endapan atau karat pada peralatan logam (Hefni Efendi, 2003). Pada perairan tawar, kation divalen yang paling berlimpah adalah kalsium dan magnesium, sehingga kesadahan pada dasarnya ditentukan oleh jumlah kalsium dan magnesium. Kalsium dan magnesium berikatan dengan anion penyusun alkalinitas, yaitu bikarbonat dan karbonat. Keberadaan kation yang lain, misalnya stronitum, besi valensi dua (kation ferro), dan mangan juga memberikan konstribusi bagi nilai kesadah total, meskipun peranannya relatif kecil. Alumunium dan besi valensi tiga (kation ferri) 15 sebenarnya juga memberikan konstribusi terhadap nilai kesadahan. Namun demikian, mengingat sifat kelarutannya yang relatif rendah pada pH netral maka peran kedua kation ini
11
sering kali diabaikan. Kesadahan dan alkalinitas dinyatakan dengan satuan yang sama, yaitu mg/liter CaCO3 (Effendi, 2003). Salah satu syarat air dikatakan berkualitas ketika mengandung garamgaram mineral dalam jumlah yang tidak berlebihan. Susunan unsur kimia dari air tergantung pada darimana sumber air tersebut berasal, misalnya air tanah kandungan airnya tergantung pada lapisan tanah yang dilewati air tersebut. Apabila air melewati lapisan tanah kapur maka ia akan menjadi sadah karena mengandung Ca(HCO3)2 dan Mg(HCO3)2, apabila melewati batuan granit, maka air akan lunak dan agresif karena mengandung CO2 dan Mn(HCO3)2. Jika kita memperhatikan dasar ketel yang selalu digunakan untuk memasak air, Semakin lama dasar ketel tersebut akan semakin tebal. Kerak yang terbentuk pada dasar ketel akan menyebabkan penghantaran panas terhambat, sehingga untuk memanaskan air akan membutukan pemanasan yang lebih lama (Kristyanto, 2011). Kerak yang terbentuk pada dasar ketel disebabkan oleh air sadah. Air sadah adalah air yang mengandung ion Ca2+ atau Mg2+. Air sadah bukan merupakan air yang berbahaya, karena memang ion-ion tersebut dapat larut dalam air. Akan tetapi dengan kadar Ca2+ yang tinggi akan menyebabkan air menjadi keruh (Ilhad, 2008). Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 14/Menkes/IX/1990, tentang Syarat –Syarat Kualitas Air Bersih, menyatakan bahwa kadar maksimum kesadahan (CaCo3) yang diperbolehkan yaitu 500 mg/lt.
12
Air sadah tidak layak digunakan sebagai air minum karena banyak mengandung mineral kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) yang dapat mengakibatkan gangguan terhadap kesehatan maupun gangguan secara ekonomi. Nilai ambang batas kesadahan air yang diperbolehkan sebagai air minum adalah 500 mg/L dan air yang mempunyai kesadahan diatas harga tersebut dikategorikan sebagai air sadah. Sedangkan kesadahan air yang dianggap baik bila kesadahannya antara 50-80 mg/L (Effendy,2003). 2.2.2 Tipe kesadahan Kesadahan diklasifikasikan berdasarkan sua cara yaitu berdasarkan ion logam (metal) dan berdasarkan anion yang berasosiasi dengan ion logam. Berdasarkan ion logam (metal), kesadahan dibedakan menjadi kesadahan kalsium dan kesadahan magnesium. Berdasarkan anion yang berasosiasi dengan ion logam, kesadahan dibedakan menjadi kesadahan karbonat dan kesadahan non karbonat (Efendi,2003). 2.2.2.1 Kesadahan kalsium dan magnesium Kesadahan perairan dikelompokkan menjadi kesadahan kalsium dan kesadahan magnesium karena pada perairan alami kesadahan lebih banyak disebabkan oleh kation kalsium dan magnesium. Kesadahan kalsium dan magnesium sering kali perlu diketahui untuk menentukan jumlah kapur soda abu yang dibutuhkan dalam proses pelunakan air. Jika nilai kesadahan kalsium diketahui maka kesadahan magnesium dapat ditentukan melalui persamaan sebagai berikut: Kesadahan Total – Kesadahan Kalsium = Kesadahan Magnesium
13
2.2.2.2 Kesadahan Karbonat dan Non-karbonat Kesadahan karena garam asam hydrogenkarbonat dinamakan kesadahan karbonat atau kesadahan sementara. Kesadahan karena garam-garam sulfat atau klorida disebut kesadahan tetap atau permanen. Jumlah keduanya dinamakan kesadahan total. Pada kesadahan karbonat, kalsium dan magnesium berasosiasi dengan ion CO32- dan HCO3- . Pada kesadahan non karbonat, kalsium dan magnesium berasosiasi dengan ion SO42- , Cl-, dan NO3 -. Kesadahan karbonat sangat sensitif terhadap panas dan mengendap dengan mudah pada suhu tinggi, seperti yang ditunjukkan dalam persamaan reaksi sebagai berikut : Pemanasan Ca(HCO3)2
CaCO3 + CO2 + H2O Mengendap Pemanasan
Mg(HCO3)2
Mg(OH)2 + 2 CO2 Mengendap
Oleh karena itu, kesadahan karbonat disebut juga kesadahan sementara. Kesadahan non karbonat disebut kesadahan permanen karena kalsium dan magnesium yang berkaitan dengan sulfat dan klorida tidak mengendap dan nilai kesadahan tidak berubah meskipun pada suhu yang tinggi (Effendi,2003).
14
2.2.2.3 Kesadahan sementara (kesadahan tidak tetap, kesadahan temporer) Kesadahan ini adalah kesadahan yang disebabkan oleh ion Ca dan Mg yang berkaitan dengan ion karbonat dan ion bikarbonat. Oleh karena itu kesadahan ini sering disebut kesadahan karbonat. Ciri khas dari kesadahan ini tipe ini dapat dihilangkan atau dikurangi dengan cara direbus, kemudian dalam ceret atau termos akan berbentuk kerak.air yang bersifat sadah sementara terdapat didaerah perbikitan kapur (Waluyo, 2009 : 180). 2.2.2.4 Kesadahan tetap (kesadahan permananen) Kesadahan permanen adalah kesadahan yang disebabkan oleh ion Ca dan Mg yang berkaitan dengan Cl, SO42- dan NO3 -, misalnya CaCL2, MgSO4. Sifat kesadahan jenis ini tidak dapat dihilangkan dengan cara direbus. Air yang bersifat sadah tetap terdapat dipantai maupun didaerah yang mempunyai kandunngan garam tinggi (Waluyo, 2009 : 180). 2.2.3 Kerugian kesadahan. 2.2.3.1 Kerugian terhadap kondisi ekonomi Air sudah dapat merusak peralatan yang terbuat dari besi,yaitu melalui pengkaratan (korosi) serta mudah menimbulkan endapan atau kerak pada peralatan proses, seperti tanki/bejana air,ketel uap,pipa penyaluran dan lain sebagainya. Sehingga dapat meningkatkan ongkos pemanasan dan merugikan perindustrian (Wardhana,2001). Dalam keadaan sehari-hari air dengan kesadahan tinggi juga menyebabkan pemakaian sabun menjadi tidak ekonomis, warna porselin menjadi kusam/pudar,
15
menimbulkan bercak-bercak pada kulit dan memperkeras serta mengurangi warna dari sayuran (Sastrawijaya,2000). 2.2.3.2 Kerugian terhadap kesehatan masyarakat Garam kalsium dan magnesium pada tingkat tertentu kesadahan akan bermanfaat bagi kesehatan namun ketika kesadahan menjadi tinggi dan dikonsumsi oleh manusia dalam jangka waktu yang lama akan dapat mengganggu kesehatan (Winarno,2002). Secara
khusus
kelebihan
unsure
kalsium
akan
menjadikan
hyperparatyroidsm,batu ginjal,dan jaringan otot rusak (musculus weaknes). Kelebihan logam magnesium dalam darah akan mempengaruhi syaraf otot dan otot jantung yang ditandai lemahnya refleksi dan berkurangnya rasa sakit pada otot yang rusak, ini merupakan kekhasan dari kelebihan magnesium. Selain itu kelebihan magnesium dalam darah juga ditandai adanya keluarnya cairan asetil cholin dan berkurangnya gerakan karena terdapatnya pelapisanasetil cholin pada otot. Adanya depresi pada vasodilitasi myocardinal berperan dalam terjadinya hipotensi (Suryandoko,2003). a) Efek kalsium terhadap kesehatan Secara
khusus,
kelebihan
unsure
kalsium
akan
menjadikan
hyperpharathhyroidism, sebagai akibat mengkonsumsi kalsium yang menyebabkan terbentuknya batu ginjal, disamping itu kelebihan kalsium akan mengakibatkan jaringan otot rusak (mucculus weaknes).
16
b) Efek magnesium terhadap kesehatan Magnesium diperlukan dalam sintesa protein dan asam nukleat. Kelebihan logam magnesium dalam da rah akan mempengaruhi syaraf otot dan otot jantung yang ditandai lemahnya refleksi dan berkurangnya rasa sakit pada otot yang rusak, ini merupakan kekhasan dari kelebihan magnesium. Selain itu kelebihan magnesium dalam darah juga ditandai adanya keluarnya cairan asetil cholin pada otot. Adanya depresi pada vasodilatasi dan myocardial berperan dalam terjadinya hipotensi. Dalam pengukuran dengan electrocardigraphy grafik ditunjukan dalam keadaan yang tidak tetap (Suryadonko,2003). 2.2.4 Kegunaan dan proses pelunakan air sabun Kegunaan pelunakan air sadah yakni untuk mencegah pemakaian sabun lebih banyak dan juga berfungsi mencegah terbentuknya kerak pada dinding pipa yang disebabkan oleh endapan kalsium karbonat (CaCO 3). Secara teorotis pengurangan atau pelunakan kesadahan air terdiri dari beberapa cara antara lain: 1. Proses kapur untuk mengurangi kesadahan sementara 2. Proses soda kapur untuk mengurangi kesadahan sementara 3. Prosese resin untuk mengurangi kesadahan tetap dan kesadahan sementara dengan pertukaran ion 4. Proses soda abu untuk mengurangi kesadahan tetap 5. Proses pemanasan untuk mengurangi kesadahan sementara
17
Ada bermacam-macam proses yang terdapat dalam proses pelunakan air sadah antara lain: 1. Proses pengendapan senyawa Ca2+ dan Mg2+ Proses pelunakan melalui
pengendapaan adalah proses
yang
palingmurah dan sering digunakan. Air sadah tidak dapat dihilangkan hanya dengan pengendapan biasa, harus ditambahkan dulu kapur (Ca(OH)2. 2. Proses pelunakan melalui pengendapan Pada proses pelunakan ini kesadahan haarus dibuat sehingga sedikit jenuh karena kesadahan tidak jenuh terjadi reaksi yang mengakibatkan karat terhadap pipa. Kerak yang tipis akibat keadaan sedikit jenuh itu juustru melindunngi dinding dari kontak dengan air yang tidak jenuh. Ion Mg2+ akan bereaksi dengan ion OH - membentuk garam yang terlarut sampai batas kejenuhan dan membentuk endapan mg(OH) 2 bila titik jenuh terlampaui. 3. Proses pelunakan melalui pertukaran ion Proses ini dapat digunakan untuk pengolahan kesadahan tetap dan sementara dengan cara pemisahan ion-ion yang tidak dikehendaki yang terdapat pada air sadah. Bahan-bahan yang digunakan pada proses ini terdiri dari ion zeolid dan bahan resin sintetik yang dimasukan dalam suatu kolam dimana air sadah dapat dialirkan melalui senyawasenyawa tersebut.
18
4. Proses pemanasan Proses pemanasan hanya untuk menurunkan kesadahan yang sifatnya sementara dan dapat diterapkan dalam skala rumah tangga seperti merebus air sampai mendidih. Semakin lama pemanasan setelah mendidih dan penyimpanan air dalam termos penurunan kesadahan akan semakin besar. Untuk membersihkan kerak atau termos dapat diatasi dengan pemberian laritan garama dapur (Waluyo, 2009 : 181183). 2.3 Abu Sekam Padi Sekam adalah bagian dari bulir padi-padian (serealia) berupa lembaran yang kering, bersisik, dan tidak dapat dimakan, yang melindungi bagian dalam (endospermium dan embrio). Sekam dapat dijumpai pada hampir semua anggota rumput-rumputan (Poaceae). Sekam Padi dihasilkan dari proses penggilingan padi. Dari proses penggilingan padi biasanya diperoleh sekam sekitar 20-30%, dedak antara 8- 12% dan beras giling antara 50-63,5% data bobot awal gabah (Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian). Berdasarkan data produksi padi sawah di Sulawesi Tengah maka dapat dihasilkan Sekam Padi kurang lebih sebesar 192.268 ton untuk tahun 2008, jika setiap 1 kilogram berat Padi dihasilkan 200 gram sekam (Anonim,2010). Saat ini pemanfaatan abu Sekam Padi mulai beragam. Selain sebagai bahan bakar, juga tengah dikembangkan sebagai bahan alami penjernih air yang dapat menyerap bau serta warna dari air yang kotor sehingga menghasilkan air
19
jernih. Dalam pemanfaatannya yang tersebut biasanya abu sekam padi dimasukkan dalam sistem filterisasi dalam pengolahan air bersih (Yulian, 2005). Dalam bidang industri dikenal bermacam-macam arang yang berhubungan dengan pembuatan dan kegunaannya, tetapi yang banyak dimanfaatkan ada 2 yaitu arang aktif dan arang briket. Pembuatan arang briket terutama dimaksudkan untuk keperluan bahan bakar, sedangkan pembuatan arang aktif bukan untuk keperluan bahan bakar, akan tetapi keperluan bahan penyerap dalam berbagai industri pangan dan non pangan. Ditinjau data komposisi kimiawi, sekam mengandung beberapa unsur kimia yang penting, sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Adapun komposisi komponen kimiawi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.1 Komposis Kimiawi Sekam Padi No. Komponen % 1 Kadar Air 9.02 2 Protein Kasar 3.03 3 Lemak 1.18 4 Serat Kasar 35.68 5 Abu 17.71 6 Karbohidrat Kasar 33.71 7 Karbon (Zat Arang) 1.33 8 Hidrogen 1.54 9 Oksigen 33.64 10 Silika 16.98 Sumber :Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian (2006)
Arang adalah bahan padat yang berpori-pori dan merupakan hasil pembakaran dari bahan yang mengandung unsur karbon (C). Sebagian besar poriporinya masih tertutup dengan hidrokarbon, dan senyawa organik lain yang komponennya terdiri dari fixed carbon, abu, air, nitrogen dan sulfur. Arang
20
dengan komponen penyusun utamanya berupa karbon dapat digunakan sebagai bahan bakar, filter atau penyerap dengan diolah menjadi karbon aktif, pewarna dengan diolah menjadi karbon black dan berbagai kebutuhan industri kimia lainnya. Penggunaan arang yang lain sebagai reduktor sebagaimana halnya coke pada industri logam, karena mengandung karbon bebas yang tinggi (>70%). Kegunaan lainnya dari arang diantaranya adalah sebagai bahan penjernih, arang kompos, dan baterai Lithium (Subroto :2007). Tabel 2.2. Komposisi kimia Abu sekam padi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Komponen SiO 2 Carbon Al2O3 Fe2O3 CaO MgO SO4 Na2O K2O
Persen (%) 52 31 1,05 1,05 0,25 0,23 1,13 0,78 1
Sumber : Tanti 2009
Sekam Bakar atau Arang Sekam adalah Sekam/kulit padi yang dibakar dengan teknik sedemikian rupa, sehingga menghasilkan sekam yang menjadi arang. Sekam bakar yang baik adalah sekam yang sudah terbakar, tetapi tidak terlalu hancur. Sifat sekam bakar yang porous dan mampu menyimpan air. Arang Sekam atau Sekam Bakar adalah Sekam yang sudah melewati proses pembakaran yang tak sempurna berwarna hitam. Proses sama dengan pembuatan arang, yaitu menghentikan pembakaran sebelum sekam jadi abu dengan cara ditutup atau disiram dengan air. Struktur bentuk tak jauh beda dengan sekam mentah/putih – berwarna hitam, karena sudah ikut hangus terbakar (Yulian, 2005).
21
2.3.1 Kelebihan menggunakan Abu Sekam Padi. Kelebihannya dari penggunaan abu sekam padi terutama untuk penurunan kesadahan antara lain: 1. Biaya Produksinya relative murah 2. Sekam padi sebagian bahan baku utama masih muda diproleh didaerah pedesaan. 3. Proses pengarangan sekam padi mudah dikerjakan oleh masyarakat pedesaan sendiri. 4. Hasil penjernihan airnya telah memenuhi syarat kesehatan. 5. Hasil pengolahannya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk keperluan keluarga dalam kehidupan sehari-hari (Aliya, 2009: 18). Kelemahan menggunakan Abu Sekam Padi
Kerugiannya dapat ditimbulkan jika proses pembakarannya berlangsung tidak sempurna karena kekurangan oksigen. Hal ini mengakibatkan arang sekam padi dan abu akan bercampur. Oleh karena itu, pembakaran sebaiknya harus dijaga supaya berlangsung dengan sempurna (Aliya, 2009: 18). 2.4 Dosis Dosis adalah jumlah abu merang dalam kilogram atau gram yang digunakan untuk mengurangi penurunan kesadahan air sumur gali yang dilakukan dalam satu kali pengukuran atau lebih. dosis menunjukkan ketebalan abu merang yang digunakan dalam menurunkan kesadahan air sumur. Semakin besar ketebalan yang digunakan semakin dapat menurunkan kesadahan air sumur gali. Dosis yang digunakan dalam penelitian ini antara 10gr/25ml, 20gr/25ml, 30gr/25ml.
22
2.5 Waktu Waktu adalah seluruh rangkaian saat proses perbuatan atau keadaan berlangsung. waktu yang digunakan dalam proses perendaman air kesadahan dan abu merang selama 2 jam dan 4 jam untuk menurunkan kesadahan air sumur gali. Semakin lama waktu yang digunakan dalam perendaman air kesadahan dan abu merang semakin besar air sadah yang turunkan. 2.6 pH Pembatasan pH dilakukan karena akan mempengaruhi rasa, korosifitas air dan efisiensi klorinasi. Beberapa senyawa asam dan basa lebih toksid dalam bentuk molekuler, dimana disosiasi senyawa-senyawa tersebut dipengaruhi oleh pH. Diketahui, pH dari air murni adalah ±7. Secara umum, air dengan nilai pH kurang dari 7 dianggap asam dan nilai pH lebih dari 7 dianggap basa. Nilai pH normal untuk air permukaan antara adalah 6,5 - 8,5 dan air tanah dari 6 - 8,5. Secara umum, air dengan nilai pH rendah bersifat korosif, karena mengandung ion logam seperti besi, mangan, tembaga, timbal, dan seng. Ini dapat menyebabkan kerusakan dini pada pipa logam, dan memiliki masalah yang berhubungan dengan rasa yang asam atau rasa logam, noda pada baju, dan noda pada tempat cucian di dapur dan pembuangan. Sedangkan air dengan pH > 8,5 menunjukkan bahwa air tersebut memiliki kesadahan yang tinggi. Masalah ini berupa rasa alkali pada air (membuat kopi menjadi lebih pahit), dan kesulitan untuk membuat sabun dan detergen berbusa” (dalam Anonim 2006).
23
2.7 Kekeruhan Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkan oleh buangan industri.
Kekeruhan air di sebabkan masih terdapatnya banyak zat padat yeng
tesuspensi, baik yang zat anorganik maupun zat organik. Zat anorganik, biasanya merupakan lapukan batuan atau logam,sedang zat organik banyak berasal dari buangan industri dapat menjadi makanan bakteri dan perkembangbiakan bakteri yang dapat menambah kekeruhan air. Alga yang berkembangbiak karena adanya zat hara N, P, K juga dapat menambah keruhnya air. Air yang keruh akan memberi perlindungan pada kuman. 2.8 Temperatur Seperti yang kita ketahui temperature adalah ukuran panas atau dinginnya suatu benda. Secara lebih tepat temperatur merupakan energu kinetik molekul internet rata-rata sebuah benda. Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobik yang mungkin saja terjadi.
24
2.9 Kerangka Teori Kelebihan Kandungan Ca Dan Mg
Kelebihan Barium
Kelebihan Mangan
Air Sadah
Kelebihan Strontium
Optimalisasi Aerasi Diffusi
Penggunaan Abu Sekam Padi
Filtrasi dengan Zeolit
Pengendapan, menggunakan Natrium stearat
Gambar 2.1 Kerangka Teori Kesadahan merupakan salah satu parameter tentang kualitas air bersih, karena kesadahan menunjukkan ukuran pencemaran air oleh mineral-mineral terlarut berupa kelebihan Stronium, Barium, Mangan, Kalsium dan Magnesium. Kesadahan dapat diturunkan dengan Optimalisasi Aerasi Difusi, Filtrasi dengan Zeolit, pengendapan dengan menggunakan Natrium Merang.
dan
penggunaan Abu
25
2.10
Kerangka Konsep
Dosis
Waktu
Parameter Fisik (temperature dan Kekeruhan)
Parameter Kimia (pH)
Keterangan :
: variable terikat : variable bebas : variable yang tidak diteliti : variable yang diteliti
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Kesadahan Air Sumur Gali
26
2.11
Hipotesis Penelitian
2.11.1 Hipotesis Penelitian Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian adalah ada pengaruh penggunaan abu sekam padi terhadap penurunan kesadahan air sumur gali. 2.11.2 Hipotesis Statistik Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis statistik sebagai berikut : H0 : Tidak ada pengaruh antara dosis dan waktu dengan penurunan kesadahan air sumur gali H1 : Ada pengaruh antara dosis dan waktu dengan penurunan kesadahan air sumur gali.