BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Kondisi lalu lintas yang semakin kompleks dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat secara langsung maupun tidak turut andil dalam peningkatan jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas. Kepolisian Republik Indonesia dalam menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) merupakan tugas pokok yang harus diemban oleh setiap anggota Polri. Salah satunya yaitu dalam bidang lalu lintas dengan pencegahan atau tindakan preventif terhadap pelanggaran lalu lintas yang dapat berakibat terjadinya kecelakaan lalu lintas (Lakalantas). Kecelakaan lalu lintas adalah peristiwa yang terjadi di jalan baik disengaja ataupun tidak dan melibatkan kendaraan
dengan/atau
tanpa
pengguna
jalan
lainnya,
pada
umumnya
menimbulkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda. Kecelakaan lalu lintas dapat dikategorikan sebagai bahaya yang cukup berisiko implikasinya terhadap ketahanan wilayah. Menurut data dari Korps Lalu Lintas Polri, kecelakaan di Indonesia merupakan penyebab kematian terbesar ketiga setelah penyakit jantung dan stroke. Pada tahun 2014, jumlah kecelakaan di Indonesia menunjukkan penurunan dari 100.106 kejadian pada tahun 2013 menjadi 95.247 kejadian di tahun 2014. Namun berbalik dengan jumlah korban meninggal
dunia
akibat
kecelakaan
yang
meningkat
dari
1
26.416 korban jiwa pada tahun 2013 menjadi 28.297 korban jiwa pada tahun 2014 (Sumber: Korlantas Polri) Berdasarkan data yang dirilis oleh Kepolisian RI, menunjukkan tren peningkatan jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas di Indonesia dan diikuti oleh jumlah kerugian yang diakibatkan mulai dari tahun 2009 sampai dengan 2013 seperti terlihat dalam tabel berikut: Tabel 1.1 Data Jumlah Kejadian Lakalantas dan Kerugian di Indonesia Tahun
Jumlah Kejadian
Kerugian (dalam milyar Rp)
Korban Jiwa
2009
62.960
136,28
19.979
2010
109.319
143,16
19.873
2011
109.776
289,09
31.195
2012
117.949
298,627
29.544
2013
100.106
255,864
26.416
2014
95.906
250,021
28.297
Sumber: Data Kepolisian RI 2009-2014 Sementara itu, kasus kecelakaan yang terjadi di Jawa Timur sebagaimana data yang dimiliki Polda Jawa Timur, jumlah kecelakaan lalu lintas pada tahun 2012 sebanyak 24.323 kejadian, dan menimbulkan korban sebanyak 39.695 yang terdiri atas korban meninggal dunia sebanyak 5.915 jiwa, 3.060 mengalami luka berat dan 30.720 korban mengalami luka ringan. Pada tahun 2013, jumlah kecelakaan lalu lintas mencapai 21.362 kejadian dengan korban meninggal sebanyak 5.607 jiwa, luka berat sebanyak 2.255 orang dan korban luka ringan 2
sebanyak 27.004 orang. Wilayah Polres Sidoarjo adalah yang paling rawan kecelakaan lalu lintas dengan jumlah kejadian sebanyak 1.401 kejadian, dan menimbulkan korban jiwa meninggal sebanyak 306 jiwa, korban luka berat sebanyak 81 orang dan luka ringan sebanyak 1.633 orang. Pada tahun 2013 jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas menurun dengan jumlah kejadian sebanyak 1.181 kejadian, dan menimbulkan korban jiwa meninggal sebanyak 206 jiwa, korban luka berat sebanyak 41 orang dan luka ringan sebanyak 1.488 orang (Polres Sidoarjo, 2014). Kecelakaan lalu lintas dapat terjadi diakibatkan adanya beberapa faktor, pertama, faktor manusia dan perilaku pengendara kendaraan dalam berlalu lintas merupakan hal yang paling dominan dalam penyebab kecelakaan lalu lintas. Kedua yaitu faktor kendaraan, hal ini karena kendaraan merupakan salah satu faktor utama yang secara langsung terlibat dalam dinamika lalu lintas jalan raya dengan dikendalikan oleh manusia.. faktor ketiga dalam hal ini faktor jalan, jalan merupakan komponen utama transportasi yang tentunya tidak dapat dipisahkan dari komponen transportasi lainnya sebagai penghubung wilayah. Kerusakan kondisi jalan terutama jalan berlubang dan bergelombang sering menjadi faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. Manajemen dan rekayasa lalu lintas menjadi tugas wewenang dan tanggung jawab dari setiap tingkatan yang ada dalam struktur organisasi Kepolisian RI. Dengan demikian, manajemen dan rekayasa lalu lintas yang ada di wilayah Kabupaten Sidoarjo menjadi tugas, wewenang dan tanggung jawab Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sidoarjo. Satlantas Polres Sidoarjo dalam 3
melaksanakan tugasnya sebagai pelaksana operasi kepolisian di bidang lalu lintas dalam rangka pengamanan dan penyelamatan masyarakat pengguna jalan dituntut berupaya mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas yang dapat menimbulkan korban jiwa maupun harta benda. Angka kecelakaan lalu lintas harus sebisa mungkin ditekan dan diturunkan sehingga ketahanan wilayah dalam kondisi yang tangguh dan baik. Penelitian tentang Optimalisasi Peranan Satuan Lalu Lintas Dalam Mencegah Kecelakaan Lalu Lintas dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah ini sangat menarik. Selain bidang profesi peneliti yang bertugas di Kepolisian RI, juga disebabkan seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Kabupaten Sidoarjo yang juga merupakan wilayah pintu masuk ke Surabaya (Ibukota propinsi Jawa Timur) sehingga secara langsung peran Satlantas Polres Sidoarjo menjadi panutan atau cerminan kota maupun kabupaten lain yang ada di Jawa Timur. Oleh sebab itu kajian tentang masalah optimalisasi peran satuan lalu lintas dalam mencegah kecelakaan lalu lintas dan implikasi dari optimalisasi peran satuan lalu lintas tersebut terhadap ketahanan wilayah menarik untuk diteliti lebih lanjut. 1.2 Permasalahan Penelitian Berdasarkan latar belakang tersebut, maka beberapa permasalahan mendasar yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1
Bagaimana peran Satuan Lalu Lintas Polres Sidoarjo dalam upaya pencegahan terjadinya kecelakaan lalu lintas?
4
2
Bagaimana optimalisasi peran Satuan Lalu Lintas Polres Sidoarjo dalam pencegahan terjadinya kecelakaan lalu lintas dan implikasinya terhadap ketahanan wilayah? 1.3 Keaslian Penelitian Sejauh penelusuran literatur yang telah dilakukan, penelitian yang
dilakukan dengan tema optimalisasi peran satuan lalu lintas dalam mencegah terjadinya kecelakaan dan implikasinya terhadap ketahanan wilayah sudah pernah dilakukan namun lokasi penelitian di wilayah Jakarta Timur yang lingkupnya lebih luas. Dalam penelitian sekarang ini lokasi penelitian di Polres Sidoarjo Jawa Timur yang merupakan lingkup Kepolisian Resor sehingga diharapkan hasilnya dapat lebih valid. Penelitian terdahulu yang ditemukan peneliti antara lain: 1.
Sagita Ifani Emri tahun 2008 berupa tesis dengan judul “Peranan Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Sumatera Utara Dalam Memberikan Pelayanan Administrasi Kepemilikan Kendaraan Bermotor (Studi Kasus Kendaraan Bermotor)”.
2.
Margareth Evelyn Bolla tahun 2009 berupa jurnal dengan judul “Kajian Karakteristik Kecelakaan Sepeda Motor Di Kota Surabaya”.
3. Cintya Ayu S. Tahun 2010 berupa tesis dengan judul “Kinerja Kepolisian Dalam Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas (Studi Kasus di Polisi Resor Sukoharjo)”. 4.
Gom Gom E.P. Manalu tahun 2013 berupa jurnal dengan judul “Analisis Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Tebing Tinggi”. 5
5.
Ramsan Sinaga tahun 2014 berupa tesis dengan judul “Optimalisasi Peran Satuan Lalu Lintas Dalam Mencegah Kecelakaan Lalu Lintas Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah (Studi di Satuan Lalu Lintas Wilayah Jakarta Timur). 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan penelitian tersebut di atas, maka tujuan yang
hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1
Mengetahui peran Satuan Lalu Lintas Polres Sidoarjo dalam upaya pencegahan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
2
Mengetahui optimalisasi peran Satuan Lalu Lintas Polres Sidoarjo dalam upaya pencegahan terjadinya kecelakaan lalu lintas dan implikasinya terhadap ketahanan wilayah. 1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dan berguna bagi studi bidang sosial dan kajian strategi keamanan, khususnya yang berkaitan dengan kebijakan masalah pencegahan korban kecelakaan lalu lintas.
2.
Secara praktis, hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi berupa pemikiran bagi pemerintah dan Korps Lalu Lintas Kepolisian RI, khususnya Satuan Lalu Lintas Polres Sidoarjo Polda Jawa Timur dalam menentukan kebijakan atau strategi yang tepat untuk berupaya mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas demi mewujudkan Ketahanan Wilayah Kabupaten Sidoarjo yang tangguh. 6
3.
Penelitian ini dapat memperkaya keragaman studi tentang pencegahan korban kecelakaan lalu lintas, sekaligus juga memberikan kontribusi berupa pemikiran bagi pengembangan kajian akademik pada Sekolah Pasca Sarjana khususnya Program Studi Ketahanan Nasional.
7