BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Cina adalah salah satu Negara di dunia yangkaya akan seni budaya. Salah satu
seni budaya Cina adalah seni pertunjukkan. Seni pertunjukkan di Cina memiliki tidak kurang dari 300 jenis teater tradisional lokal di seluruh Cina, termasuk di dalamnya teater yang paling popular hingga keseluruh dunia yaitu teater tradisional Cina yang diberi nama Jing Ju. Teater ini lahir pada akhir abad ke-18 yaitu ketika Huiban atau grup teater provinsi Anhuibergabung dengan grup teater lokal dari Huibei dan datang ke Bejing untuk pertunjukkan perayaan ulang tahun kaisar Qianlong dari Dinasti Qing kurang lebih pada tahun 1790 (Chunjiang Fu, 2011 : 21 ). Penggabungan dua teater lokal ini menghasilkan sebuah pertunjukkan teater baru yang lebih bervariasi dan menghibur, sehingga menjadi satu teater yang diminati masyarakat saat itu.Penggabungan teater inilah yang menjadi prinsip-prinsip dasar dari teater tradisional Jing Ju. Dua teater lokal tersebut kemudian berkembang. Pertunjukkan mereka juga banyak menyerap lakon dan metode dari grup-grup teater lokal yang berdatangan ke Beijing. Oleh sebab itu, setelah proses pembauran selama bertahun-tahun dan telah menjadi teater terbesar di Cina, teater ini lalu terkenal dengan nama teater Beijing ( Jing Ju )jing artinya ibukota dari suatu Negara, diambil juga dari kata Beijing yaitu ibukota Cina saat itu. Ju artinya karya pentas, drama, teater (sandiwara ). Teater tradisional Cina Jing Ju mempunyai kekhasan sendiri dibanding teaterlain, karena
Universitas Sumatera Utara
teater tradisional Cina Jing Ju merupakan perpaduan seni vokal, dialog, akting, akrobat, dan tari. Teater tradisional Cina Jing Ju juga mempunyai aturan sendiri dalam cara menuturkan cerita, melukiskan tokoh, pengaturan kostum dari hiasan kepala, baju, sepatu, tata rias hingga pengaturan panggung. Dalam teater tradisional Cina Jing Ju ada empat karakter yang terdapat didalamnya yaitu : 1.
Shēng (Pria)
2.
Dan (wanita)
3.
Jing (pria wajah berlukis)
4.
Chou (pria pelawak)
Indonesia juga memiliki beberapa kelompok teater tradisional salah satu teater tradisional itu adalah teater Makyong, teater Makyong berkembang ditengahtengah masyarakat Melayu.Teater tradisional Makyong tidak hanya berkembang di Indonesia
saja
tetapi
berkembang
sampai
ke
Malaysia,
Singapura
dan
Muangthai.Teater tradisional Makyong adalah seni teater tradisional yang menarik untuk disaksikan karena menggabungkan berbagai unsur di dalamnya yaitu agama, adat Melayu, sandiwara, gerak tari, syair lagu, vokal, instrumental tradisional, serta cerita sederhana yang memikat. Dahulu teater tradisional Makyong dipentaskan di desa-desa sekitar pematang sawah seusai panen padi, tetapi pihak kerajaan juga akan mementaskannya secara khusus dengan mengambil pelakon terbaik dari desadesa.Teater tradisional Makyong ini diperankan oleh penari wanita saja sekalipun tokoh yang diperankan itu adalah tokoh pria dengan cara memakai topeng. Ada juga tokoh lain dalam cerita seperti munculnya pelawak, dewa, jin, pegawai istana, dan
Universitas Sumatera Utara
binatang, dahulu peran ini diperankan oleh pemain wanita saja. Semua tokoh yang dimainkan pria memakai topeng yang disesuaikan dengan wataknya.Pementasan teater tradisional Makyongdiiringi alat musik rebab, gendang, dan tetawak yang harmonis terdengar. Akan didendangkan juga lagu-lagu merdu Melayu, yaitu: Betabik, Awang Bejalan, Jalan Masuk, Cik O‘oi, Bunga Kuning, Gemalai, Gendang Tinggi, Lagub Rancak, Lenggang Tanduk, Timang Welo, Adik Itam, Colak, Lagu Sabuk, dan Ratap. Sementara itu, cerita yang disajikan dalam pementasan makyong sebagian besar berasal dari warisan tukang cerita istana. Kedua teater tradisional tersebut yaitu tetater tradisional Cina Jing Ju dan teater tradisional Indonesia Makyong memiliki persamaan dan perbedaan dalam karakter tokoh, dalam penulisan skripsi ini penulis akan membahas satu persatu karakter yang terdapat dari masing-masing tokoh yang terdapat dikedua teater tradisional tersebut. Penulis juga akan membandingkan persamaan dan perbedaan penokohan pada setiap karakter yang terdapat pada kedua teater tradisional tersebut. Masing-masing dari teater tradisional tersebut mempunyai kekhasannya tersendiri pada setiap tokoh yang ada. Hal itulah yang membuat penulis tertarik untuk membahas hal tersebut dalam penulisan skripsi ini, dengan cara membandingkannya. Oleh karena itu, skripsi ini diberi judul “ Perbandingan Karakter Tokoh pada Teater Tradisional Cina Jing Ju dengan Teater Tradisional Indonesia Makyong”.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Karakter apa saja yang terdapat pada teater tradisional China Jing Ju dan teater tradisional Indonesia Makyong ? 2. Makna apa saja yang terdapat pada topeng teater tradisional China Jing Ju dan teater tradisional Indonesia Makyong ? 3. Bagaimana perbandingan karakter antara tokoh yang terdapat pada teater tradisional China Jing Ju dan teater tradisional Indonesia Makyong ?
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Mendeskripsikan karakter apa saja yang terdapat pada teater tradisional China Jing Ju dan teater tradisional Indonesia Makyong.
2.
Mendeskripsikan makna dari topeng yang terdapat pada teater tradisional China Jing Ju dan teater tradisional Indonesia Makyong.
3.
Membandingkan karakter antara tokoh yang terdapat diantara teater tradisional China Jing Ju dan teater tradisional Indonesia Makyong.
1.4
Manfaat Penelitian Sesuai dengan latar belakang perumusan masalah dan tujuan masalah yang
telah dipaparkan sebelumnya, maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1.4.1
Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pemahaman yang
menyeluruh tentangperbandingan karakter pada teater tradisional China Jing Ju dan teater tradisional Indonesia Makyong, menjadi sumber dan pengetahuan bagi penulis pada bidang kebudayaan, dan memberikan manfaat bagi kelestarian budaya, serta dapat menggunakan pemahaman tersebut sebagai salah satu rujukan bagi peneliti lain yang sejenis fokusnya pada objek yang sama.
1.4.2
Manfaat Praktis Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai sumber informasi, khasanah
wacana kepustakaan serta dapat dipergunakan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya.
1.5
Batasan Masalah Dalam penelitian ini, penulis membatasi ruang lingkup penelitian, dengan
hanya memfokuskan pada karakter apa saja yang terdapat pada teater tradisional Cina Jing Ju dan teater tradisional Indonesia Makyong serta makna dari topeng yang terdapat pada teater tradisional China Jing Ju dan teater tradisional Indonesia Makyong.Data yang diperoleh adalah dari tinjauan kepustakaandan wawancara.
Universitas Sumatera Utara