BAB I PENDAHULUAN
I.1 Umum Semakin berkembang suatu wilayah maka kebutuhan transportasi akan semakin meningkat dan permasalahan di dalamnya pun akan bertambah. Masyarakat dituntut untuk memiliki mobilitas tinggi dalam menjalankan segala kegiatan. Namun, perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi tidak sejalan dengan perkembangan sarana dan prasarana transportasi itu sendiri. Pertumbuhan kendaraan yang cukup besar pertahun mengakibatkan potensi terjadinya kecelakaan di jalan raya menjadi lebih besar. Potensi kerugian akibat kecelakaan kendaraan bermotor dengan demikian menjadi lebih besar pula. Dan biaya yang ditimbulkan dari kecelakaan merupakan salah satu kerugian (Puji, 2011). Mobilitas manusia dan barang dengan kendaraan bermotor berkembang begitu cepat sebagai akibat peningkatan kesejahteraan dan kemajuan teknologi transportasi. Hal ini berdampak kepada meningkatnya frekuensi kecelakaan lalu lintas dengan korban pengemudi maupun masyarakat pemakai jalan. Banyak penyebab meningkatnya kecelakaan di jalan antara lain yang menyebabkan terjadinya kecelakaan adalah keadaan jalan dan lingkungan, kondisi kendaraan, dan keadaan pengemudi. Kecelakaan lalu lintas di jalan raya yang banyak menelan korban jiwa maupun kerugian harta benda hingga kini masih menjadi fenomena yang belum dapat terselesaikan dengan tuntas, meskipun berbagai usaha telah dilakukan untuk menanggulanginya. Kecelakaan lalu lintas umumnya terjadi karena berbagai faktor 24 Universitas Sumatera Utara
secara bersama-sama, seperti pelanggaran atau tindakan tidak hati-hati para pengguna jalan (pengemudi kendaraan bermotor dan pejalan kaki), kondisi jalan, kondisi kendaraan, cuaca dan jarak pandang (Hermawati dan Oka, 2011). Undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan no. 22 Tahun 2009 menyatakan ; “Kecelakaan Lalu Lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan Kendaraan dengan atau tanpa Pengguna Jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda.”
I.2 Latar Belakang Kota Tebing Tinggi adalah salah satu Kota Madya di Sumatera Utara dengan luas wilayah 38.438 Km2. Merupakan salah satu titik persimpangan jalur lintas Sumatera. Dikenal dengan istilah Jalan Lintas Barat dan Jalan Lintas Timur. Besarnya volume lalu lintas yang datang dari Kota Medan terbagi menjadi 2 bagian di kota ini. Pertama menuju Kota Pematang Siantar (lintas barat) yang akan menuju Provinsi Sumatera Barat dan kedua menuju Kota Rantau Prapat (lintas timur) yang akan menuju Provinsi Riau. Kota Tebing Tinggi merupakan salah satu pemerintahan kota dari 33 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara berjarak sekitar 80 Km dari Kota Medan (ibu kota Provinsi Sumatera Utara) serta terletak pada lintas utama Sumatera dengan Koordinat : 3°16' - 3°22’ Lintang Utara dan 99°7’ - 99°11’ Bujur Timur. Kota Tebing Tinggi merupakan kota lintasan padat mudik oleh karena muara pintu masuk dan keluar jalur lintas timur dan barat menuju ke Medan, sehingga sangat rawan macat, kecelakaan, curanmor dan tindakan kriminal lainnya (Jasa Raharja,6 Agustus 2012. editor06)
25 Universitas Sumatera Utara
Gambar 1.1 Peta Administrasi Kota Tebing Tinggi.
26 Universitas Sumatera Utara
Kecelakaan lalu lintas merupakan permasalahan yang membutuhkan penanganan yang serius. Karena kerugian yang disebabkan kecelakaan lalu lintas sangat besar. Kerugian tersebut tidak hanya mengakibatkan PDO (Property Damage Only) atau yang disebut kerugian materil, tetapi juga injury (luka ringan dan luka berat) dan fatal (meninggal dunia) bagi korban maupun pelaku kecelakaan lalu lintas. Penanganan lokasi rawan kecelakaan merupakan salah satu tindakan untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas, jumlah korban kecelakaan lalu lintas, dan mengurangi akibat kecelakaan lalu lintas (Firman, 2011). Kecelakaan lalu lintas merupakan indikator utama tingkat keselamatan jalan raya. Di negara maju masalah keselamatan jalan merupakan masalah yang sangat diperhatikan guna mereduksi kuantitas kecelakaan yang terjadi. Hal ini menjadi indikator terhadap pentingnya memahami karakteristik kecelakaan (Maya, 2011). Faktor-faktor penyebab kecelakaan
lalu lintas dapat disebabkan karena
pemakai jalan, kondisi ruas jalan pada lokasi kejadian, kendaraan yang digunakan pemakai jalan dan lingkungan sekitar lokasi kejadian kecelakaan lalu lintas. Dengan adanya analisa mengenai kecelakaan lalu lintas pada ruas jalan Kota Tebing Tinggi diharapkan dapat mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas yang terjadi melalui solusi dan penanganan keselamatan lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas dapat dihindari jika ada disiplin dari masing-masing pihak, baik itu instansi yang berwenang dalam mengelola jalan raya maupun pengemudi kendaraan itu sendiri. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam rangka mengurangi jumlah kecelakaan adalah dengan mengidentifikasi lokasi / daerah yang menjadi titik rawan kecelakaan (blackspot). Dengan mengetahui lokasi tersebut, maka dapat dilakukan penanganan khusus yang sesuai dan diharapkan dapat
27 Universitas Sumatera Utara
mencegah dan mengurangi tingkat fatalitas kecelakaan yang terjadi di Kota Tebing Tinggi.
I.3 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, ada beberapa pokok permasalahan utama yang berkaitan yaitu bagaimana hubungan volume lalu lintas dengan jumlah kecelakaan yang terjadi di ruas jalan Kota Tebing Tinggi saat ini. Kecelakaan bisa diakibatkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi. Penentuan lokasi rawan kecelakaan dapat digunakan untuk mengurangi jumlah kecelakaan yang terjadi. Sehingga masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Karateristik yang mempengaruhi kecelakaan itu sendiri diantaranya ialah waktu kejadian, fatalitas korban, jenis korban, tipe tabrakan, jenis kendaraan, jenis kelamin, usia dan jenis pekerjaan korban kecelakaan. 2. Metode yang dapat digunakan dalam rangka mengurangi jumlah kecelakaan adalah dengan mengidentifikasi lokasi/daerah yang menjadi titik rawan kecelakaan (blackspot). Dengan mengetahui lokasi tersebut, maka dapat dilakukan penanganan khusus yang sesuai dan diharapkan dapat mencegah dan mengurangi tingkat fatalitas kecelakaan yang terjadi. 3. Mengetahui besaran biaya kecelakaan ( Accident Cost ) yang telah terjadi agar dapat menjadi acuan kepada instansi terkait untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas di Kota Tebing Tinggi.
28 Universitas Sumatera Utara
I.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah: 1. Mengetahui karateristik kecelakaan di Kota Tebing Tinggi. 2. Menganalisa lokasi (daerah) rawan kecelakaan (blackspot) di Kota Tebing Tinggi. 3. Mengetahui besaran biaya kecelakaan ( Accident Cost ) di Kota Tebing Tinggi.
I.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan, khususnya tentang analisa kecelakaan di jalan raya. Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat dalam mengurangi kecelakaan dengan adanya identifikasi daerah rawan kecelakaaan (blackspot) pada jalan raya. Bagi instansi terkait, khususnya Bina Marga di lingkup perhubungan nasional. Sebagai alat bantu untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan jalan, baik di dalam kota, antar kota maupun antar provinsi.
I.6 Ruang Lingkup Penelitian Batasan penelitian yang akan digunakan agar penelitian ini lebih terarah dalam meliputi : 1. Karateristik yang mempengaruhi kecelakaan 2. Data yang digunakan adalah data kecelakaan lalu lintas di Kota Tebing Tinggi mulai tahun 2007 s.d tahun 2011.
29 Universitas Sumatera Utara
3. Daerah/lokasi rawan kecelakaan (blackspot) dianalisa menggunakan metode frekuensi dengan parameter data kecelakaan setiap tahun, metode tingkat kecelakaan kecelakaan dengan parameter volume kendaraan dan panjang jalan. 4. Daerah/lokasi rawan kecelakaan (blackspot) hanya pada ruas jalan di Kota Tebing Tinggi. 5. Besaran biaya kecelakaan ( Accident Cost ) dianalisa dengan Metode The Groos Output (Human Capital Approach) dengan parameter fatalitas kecelakaan.
I.7 Sistematika Penulisan Untuk memperjelas tahapan yang dilakukan dalam studi ini, di dalam penulisan tugas akhir ini dikelompokkan ke dalam 5 (lima) bab dengan sistematika pembahasan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Merupakan bingkai studi atau rancangan yang akan dilakukan meliputi tinjauan umum, latar belakang, perumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, hipotesa, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Merupakan kajian berbagai literatur serta hasil studi yang relevan dengan pembahasan ini. Dalam hal ini diuraikan hal-hal mengenai Analisis Karakteristik Kecelakaan Lalu Lintas Kota Tebing Tinggi. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisikan tentang metode yang dipakai dalam penelitian ini, termasuk pengambilan data, langkah penelitian, analisa data, serta pemilihan wilayah penelitian
30 Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DATA Berisikan pembahasan mengenai data-data yang dikumpulkan, lalu di analisis, sehingga dapat diperoleh kesimpulan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Merupakan penutup yang berisikan tentang kesimpulan yang telah diperoleh dari pembahasan pada bab sebelumnya, dan saran mengenai hasil penelitian yang dapat dijadikan masukan.
31 Universitas Sumatera Utara