1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pembangunan sistem transportasi merupakan prasarana dan sarana yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan terutama dalam mendukung kegiatan perekonomian masyarakat dan perkembangan wilayah baik di daerah perkotaan maupun perdesaan. Sistem transportasi yang ada dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan mobilitas penduduk dan sumberdaya lainnya yang dapat mendukung terjadinya pertumbuhan ekonomi, mengurangi ketidakseimbangan pembangunan antar wilayah sehingga mendorong terjadinya pemerataan pembangunan. Dengan semakin berkembangannya sistem transportasi maka pergerakan barang dan jasa akan mengalami peningkatan pada suatu wilayah yang akan mempengaruhi pola penggunaan lahan. Menurut Soedarto (dalam Wicaksono,2011:29), salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan adalah transportasi. Transportasi baik berupa prasarana maupun sarana, menjadi suatu pertimbangan dalam menentukan lokasi-lokasi aktivitas. Kelancaran dan ketersediaan transportasi mendorong penduduk beraktivitas di luar pusat kota dengan kondisi penggunaan lahan relatif
masih kosong (belum terbangun). Perkembangan pola jalan
merupakan indikator morfologi kota dan
komponen paling nyata yang ikut
mewarnai pola keruangan dalam manifestasi pengembangan suatu wilayah
2
(Pontoh & Kustiawan,2009:249). Disamping itu Pontoh dan Kustiawan (2009:269) juga menyebutkan bahwa perkembangan penggunaan lahan di sepanjang rute transportasi utama merupakan tekanan yang paling berat dan paling cepat terjadi dengan bentuk perkembangan cendrung mengikuti pola jaringan jalan (ribbon development). Pembangunan
Jaringan Jalan Arteri Primer di Provinsi Bali telah
direncanakan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) antara lain Pembangunan Jalan Arteri Sunset Road – Pantai Soka, Jalan Arteri BeringkitBatuan-Purnama serta Jalan Arteri Tohpati-Kusamba yang diharapkan dapat mempelancar aksesbilitas. Pembangunan Jaringan Jalan Tohpati-Kusamba diharapkan dapat mengurangi beban Jalan Arteri Primer poros Denpasar– Sukawati–Gianyar–Klungkung-Padangbai yang sering mengalami kemacetan dan berakibat menurunnya tingkat pelayanan jalan. Jaringan Jalan Tohpati-Kusamba merupakan bagian dari ruas jalan nasional (jalan arteri primer) yang menghubungkan pusat kegiatan wilayah Kota Denpasar sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dengan wilayah Bali Bagian Timur secara lebih singkat yang meliputi Kabupaten Gianyar, Klungkung, dan Karangasem, serta menghubungkan Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat yang secara langsung menampung arus kendaraan lokal maupun menerus dari Pulau Jawa ke Nusa Tenggara Barat (NTB) atau sebaliknya. Selain itu Jaringan jalan Tohpati-Kusamba telah ditetapkan sebagai kawasan strategis Provinsi Bali berdasarkan sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi.
3
Pembangunan Jalan Arteri Primer Tohpati- Kusamba atau disingkat dengan JAP Tohpati-Kusamba memberikan dampak positif
bagi lingkungan
sekitarnya terutama dalam perkembangan perekonomian kawasan tersebut, namun seiring dengan hal itu tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan pembangunan jalan juga dapat memberikan berbagai dampak negatif, khususnya terhadap lingkungan fisik dan tata ruang kota. Kecenderungan perkembangan penggunaan lahan saat ini disepanjang JAP Tohpati- Kusamba adalah terjadinya perubahan alih fungsi pertanian lahan basah menjadi lahan terbangun dimana perubahan penggunaan lahan tersebut akan menimbulkan dampak positif maupun negatif terhadap wilayah sekitarnya. Dampak positif selain untuk mengurangi beban jalan arteri primer poros Denpasar–Sukawati–Gianyar–Klungkung-Padangbai juga terjadinya perkembangan wilayah dan peningkatan pendapat daerah, sedangkan dampak negatif yang terjadi adalah perubahan lahan seringkali menimbulkan konflik kepentingan antara investor, masyarakat dan pemerintah, dalam pelaksanaan pembangunan yang terkait dengan peraturan yang ada. Pembangunan Jalan Arteri Primer Tohpati-Kusamba di Kabupaten Klungkung melintasi 2 (dua) kecamatan dan 7 (tujuh) desa yang meliputi : Kecamatan Klungkung terdiri dari Desa Satra, Tojan, Gelgel, Jumpai, Tangkas dan Kecamatan Dawan yang terdiri dari Desa Kusamba dan Gunaksa. dan fokus lokasi penelitian terletak di bagian selatan Wilayah Klungkung Daratan khususnya di Desa Gunaksa disepanjang JAP Tohpati-Kusamba dengan radius 200 meter kanan dan kiri jalan. Kondisi yang terjadi sebelum adanya pembangunan Jalan Arteri Primer Tohpati-Kusamba yaitu karakteristik lahan didominasi oleh
4
pertanian lahan basah atau sawah sedangkan untuk lahan terbangun
berupa
permukiman yang ada relatif kecil ini terkait dengan kondisi dari aksesibilitas yang tidak lancar (melalui jalan arteri primer poros Denpasar–Sukawati–Gianyar– Klungkung-Padangbai), sedangkan fenomena yang terjadi setelah Pembangunan Ruas Jalan Arteri Primer Tohpati- Kusamba di Kecamatan Dawan khususnya Desa Gunaksa adalah : jarak dari Kabupaten Klungkung menuju Kota Denpasar lebih pendek dan lancar, perkembangan penggunaan lahan mengikuti pola jaringan jalan arteri primer dengan fungsi bangunan lebih dominan di sektor tersier,
peningkatan alih fungsi lahan pertanian yang sangat pesat menjadi
kawasan terbangun,
adanya penyimpangan dan peningkatkan intensitas
penggunaan lahan yang mengarah kepada ketidaksesuaian terhadap ketentuanketentuan arahan pola ruang dan kawasan jalur hijau. Beberapa
upaya
regulasi
telah
dilakukan
untuk
mengantsipasi
perkembangan penggunaan lahan melalui peraturan tata ruang yang ada seperti Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Provinsi Bali, Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 1 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Klungkung, Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 3 Tahun 1998 tentang Penetapan Jalur Hijau, dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 16 Tahun 2002 tentang RDTRK Sepanjang Jalan Arteri Tohpati-Kusamba. Peraturan tata ruang ini bukan dimaksudkan untuk menghambat perkembangan wilayah, tetapi mengarahkan dan mencari alternatif tertentu untuk melindungi atau membatasi perkembangan penggunaan lahan pertanian lahan basah.
5
Menurut Tamin (1997:360), pembangunan suatu areal lahan akan menyebabkan timbulnya lalu-lintas yang akan mempengaruhi prasarana transportasi,
sebaliknya
adanya prasarana transportasi
yang baik
akan
mempengaruhi pola penggunaan lahan. Selain itu juga interaksi antara penggunaan lahan dengan transportasi sangat dipengaruhi oleh peraturan dan kebijakan pemerintah dalam rangka mengendalikan perkembangan penggunaan lahan. Dalam jangka panjang, pembangunan prasarana transportasi atau penyediaan sarana transportasi dengan teknologi modern akan mempengaruhi bentuk dan pola penggunaan lahan sebagai akibat tingkat aksesbilitas yang meningkat. Dengan
adanya
masalah
tersebut
jika
tidak
dikendalikan
akan
menimbulkan dampak terhadap perubahan penggunaan lahan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Oleh karena itu, penelitian terhadap Dampak
Pembangunan Jalan Arteri Tohpati Kusamba terhadap penggunaan lahan di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung sangat perlu dilakukan untuk mengetahui perkembangan penggunaan lahan serta mewujudkan tata ruang wilayah yang terpadu dan berkelanjutan.
1.2. Rumusan Masalah Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah penggunaan lahan sebelum dan sesudah pembangunan Jalan Arteri Primer Tohpati-Kusamba di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung?
6
2. Bagaimanakah zonasi penggunaan lahan terhadap peraturan penataan ruang disepanjang Jalan Arteri Primer Tohpati-Kusamba di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung? 3. Apa penyebab terjadinya alih fungsi pemanfaatan lahan disepanjang Jalan Arteri Primer Tohpati-Kusamba terhadap penggunaan lahan di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung?.
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu : 1.3.1
Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak yang terjadi akibat pembangunan Jalan Arteri Primer Tohpati-Kusamba terhadap penggunaan lahan di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung.
1.3.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus dalam penelitian ini, yaitu: 1. Untuk mengidentifikasi penggunaan lahan sebelum dan sesudah pembangunan Jalan Arteri Primer Tohpati-Kusamba di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung. 2. Untuk mengetahui zonasi penggunaan lahan terhadap peraturan penataan ruang disepanjang Jalan Arteri Primer Tohpati-Kusamba di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung.
7
3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya alih fungsi pemanfaatan lahan disepanjang
Jalan
Arteri
Primer
Tohpati-Kusamba
terhadap
penggunaan lahan di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung.
1.4. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu manfaat akademis dan manfaat praktis 1.4.1. Manfaat Akademik Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya referensi pustaka bidang pengembangan wilayah dan kota mengenai penggunaan lahan dan pengembangan jaringan jalan dalam rencana penataan ruang kawasan perkotaan, dan dapat menjadi referensi yang berguna sehingga dapat menunjang pelaksanaan penelitian selanjutnya. 1.4.2. Manfaat Praktis Dalam perencanaan wilayah dan kota manfaat yang diharapkan adalah dapat memberikan masukan atau saran bagi pemerintah, swasta dan masyarakat dalam penggunaan lahan dan pengembangan jaringan jalan, sehingga pemerintah, swasta dan masyarakat dapat bersama-sama untuk mengantisipasi perkembangan serta ketidaksesuaian dengan rencana zonasi penggunaan lahan yang diharapkan