1
BAB I Pendahuluan I.1 Latar belakang Saraf optik merupakan kumpulan akson yang berasal dari
sel-sel
ganglion
retina
menuju
chiasma
nervus
optikus dan berakhir di korpus genikulatum (Hartono, 1999). Neuropati adalah suatu bentuk gangguan fungsi dan struktur serabut saraf karena badan sel saraf dan serabut-serabutnya mengalami kerusakan primer (Daroff, Fenichel, Jankovic, & Mazziotta, 2012). Neuropati saraf optik
yang
disebabkan
karena
konsumsi
metil
alkohol
atau metanol disebut Neuropati Optik Toksik Terinduksi Metanol. Bahan metanol, secara umum digunakan dalam industri kimia sebagai pernis pelarut, penghilang cat, atau cairan pada mesin fotokopi (Vaughan, 2008). Pada Peraturan
Menteri
IND/PER/7/2012
tentang
Perindustrian Pengendalian
Nomor dan
71/M-
Pengawasan
Industri Minuman Beralkohol, dijelaskan bahwa minuman beralkohol yang dapat dikonsumsi secara legal adalah minuman yang mengandung etanol. Menurut data World Health Organization tahun 2005 Asia Tenggara merupakan regio dengan konsumsi alkohol
2
terendah
bersama
Meditterania
Timur.
Namun
ternyata
terjadi peningkatan presentasi konsumsi alkohol yang tidak tercatat pada negara dengan komsumsi yang rendah sebanyak 69,0% untuk Asia Tenggara dan 56,2 % untuk Mediterania Timur (WHO, 2005). Hal ini berati semakin rendah
konsumsi
semakin
alkohol
tinggi
dinegara-negara
yang
pembuatan tersebut.
tercatat alkohol
Pemanfaatan
secara
legal,
secara
ilegal
alkohol
secara
berbahaya merupakan “faktor penyebab untuk lebih dari 60 jenis utama penyakit dan cedera dan mengakibatkan hampir 2,5 juta kematian setiap tahunnya“ (WHO,2009). Kasus keracunan metanol mulai muncul pada tahun 1904, dengan publikasi dari laporan Wood and Buller terhadap 153 kasus kebutaan yang disebabkan oleh keracunan metil alkohol.
Di
menunjukkan Terjadinya oral,
Indonesia
belum
besarnya
insidensi
keracunan
dikonsumsi
metanol
sebagai
ada
angka
pasti
keracunan
sebagian
campuran
yang
metanol
besar
melalui
minuman
alkohol
seperti lapen atau minuman berenergi. Tanda awal keracunan metanol berupa gangguan penglihatan. Berawal dari pandangan yang mulai kabur lalu
berkembang
menjadi
sempitnya
lapang
pandang,
kadang-kadang dapat terjadi kebutaan total (Vaughan & Asbury,
2008).
Metanol
menyebabkan
demyelinisasi
3
serabut syaraf milik Nervus optikus, sehingga terjadi penurunan
visus.
Saat
semakin
parah,
Nervus
optikus
akan mengalami atrofi dan memberikan tampilan berupa diskus pucat (Fink, 1942; Sharma et al, 1999) I.2 Rumusan masalah Bagaimana gambaran fungsi ketajaman penglihatan pada
pasien
alkohol
neuropati
dengan
optik
toksik
pengobatan
akibat
konsumsi
menggunakan
metil
prednisolon? I.3 Tujuan penelitian Tujuan Umum : Mengetahui gambaran ketajaman penglihatan pada penderita alkohol
neuropati sebelum
optik dan
toksik
sesudah
akibat
konsumsi
pemberian
metil
prednisolon. Tujuan Khusus : 1.
Mengetahui
perubahan
tajam
penglihatan
mata
pada
penderita toksik optik neuropati dengan pengobatan mengunakan metil prednisolon 2.
Mengetahui
rentang
waktu
perubahan
tajam
penglihatan setelah pemberian terapi pertama kali hingga pengobatan selesai.
4
I.4 Keaslian penelitian Beberapa penelitian mengenai neuropati optik toksik metanol yang penulis temukan dapat dilihat
dari
tabel berikut: Tabel 1. Penelitian terdahulu 1.
Peneliti: Hartono, Rini Hersetyati, Budihardjo (1999) Judul: Tinjauan Kasus Neuropati Optik Toksik dengan Persangkaan Metanol Alat Ukur: rekam medis pasien neuropati optik toksik metanol RS dr. Yap tahun 1998-1999 Hasil: ditemukan 12 kasus neuropati optik toksik metanol dengan kehilangan penglihatan ireversibel. Prognosis penyakit bergantung pada manajemen yang tepat dan kerentanan pasien.
2.
Peneliti: Yunani Setyandiana (2009) Judul: Neuropati Optik Tosik Alat Ukur: kartu Snellen, funduskopi, buku ishihara Hasil: kasus neuropati optik toksik akut diobati dengan injeksi steroid dan oral, memberikan hasil yang baik meskipun tidak sepenuhnya mengalami perbaikan sempurna.
3.
Peneliti: AA Mas Putrawati Triningrat, Ni Made Kartika Rahayu, IB Putra Manuaba (2010) Judul: Visual Acuity of Methanol Intoxicated Patients Before and After Hemodialysis, Methylprednisolone and Prednisone Therapy Alat Ukur: rekam medis pasien neuropati optik toksik metanol di RSUP Sanglah tahun 2009-2010 Hasil: Terdapat perubahan pada tajam penglihatan setelah mendapat terapi hemodialysis, metil prednisolon, dan prednison. Papil saraf optik menunjukkan gambaran hiperemi, simetris, dan bilateral.
5
Belum ditemukan penelitian mengenai gambaran tajam
penglihatan
sebelum
dan
sesudah
terapi
metil
prednisolon untuk pasien neuropati optik toksik yang dirawat di RSUP dr. Sardjito dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. I.5 Manfaat penelitian Adanya kasus neuropati optik toksik diduga terjadi sebagian besar karena faktor konsumsi minuman beralkohol, terjadi
terutama
peningkatan
alkohol angka
oplosan.
kejadian
Selain
neuropati
itu, optik
toksik pada usia remaja dan dewasa. Sehingga diperlukan pengetahuan tentang gambaran psikofisika pasien dengan suspek neuropati optik toksik terinduksi metanol mulai pertama kali datang hingga akhir pengobatan. Pengetahuan tersebut memiliki manfaat, salah satunya
yaitu
agar
dapat
dilakukan
pencegahan
atau
antisipasi sehingga para pasien lebih waspada terhadap gejala yang muncul dan datang berobat lebih awal. Selain itu penelitian ini juga dapat memberikan gambaran kepada masyarakat bahwa mengkonsumsi alkohol oplosan
dapat
memberikan
pengaruh
yang
khususnya terhadap indra penglihatan.
sangat
buruk