BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Tekanan pada organisasi manufacturing untuk terus berkembang dan
meningkatkan efisiensi produksi semakin besar dewasa ini, dimana perusahaan yang dapat menang dalam persaingan bisnis di dunia yang penuh perubahan ini adalah perusahaan yang cepat dan adaptif dengan perubahan dalam mengelola dan mengimplementasikan strateginya. Salah
satu
strategi
perusahaan
adalah
bagaimana
perusahaan
mengimplementasikan Supply Chain Management (SCM) yang baik. Supply Chain Management adalah sebuah pendekatan untuk integrasi yang efisien antara pemasok (supplier), pabrik (manufactur), pusat distribusi, wholesaler, pengecer (retailer) dan konsumen akhir, dimana produk diproduksi dan didistribusikan dalam jumlah yang benar/tepat, lokasi dan waktu yang tepat dalam rangka meminimalkan sistem biaya dan meningkatkan tingkat kepuasan pelayanan. Dalam konsep supply chain, pemasok merupakan salah satu bagian supply chain yang sangat penting dan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup suatu pabrik. Pabrik sebagai sistem yang menjalankan kegiatan produksi pastilah 1
2
membutuhkan bahan baku (raw material) yang tentunya didatangkan dari pemasok. Apabila pemasok kurang bertanggung jawab dan respon terhadap pemenuhan permintaan maka akan menimbulkan masalah antara lain terjadinya stockout dan lamanya leadtime. Aspek pendukung lainnya yang perlu diperhatikan juga adalah service/pelayanan dari pemasok yang mencakup kualitas layanan, komunikasi, dukungan teknis dan pelayanan purna jual. Mengingat banyaknya kriteria yang mesti diperhatikan dalam mengelola pemasok, maka perlu dilakukan suatu evaluasi kinerja pemasok. Ada beberapa isu penting dalam evaluasi kinerja pemasok yang melatarbelakangi penelitian ini. Pertama, proses evaluasi kinerja pemasok seringkali melibatkan pertimbangan terhadap beberapa atribut penting yang mampu menggambarkan kinerja pemasok. Atribut tersebut jumlahnya bisa sangat banyak namun beberapa atribut penting yang biasa digunakan adalah harga, kemampuan delivery, dan kualitas. Metode evaluasi pemasok yang digunakan harus mampu mengakomodasikan sifat multikriteria dari atribut pemasok dan mengagregasikannya kedalam suatu penilaian. Kedua, metode evaluasi pemasok yang digunakan di industri saat ini kebanyakan menggunakan metode pembobotan nilai sederhana (weighted score methods) yang semata-mata mengandalkan penilaianpenilaian subyektif dan pendapat dari manajer atau staf purchasing yang terlibat langsung dalam proses evaluasi pemasok. Pendekatan ini di satu sisi memiliki keuntungan karena menggunakan pengalaman dan pengetahuan dari staf purchasing dalam proses evaluasi, namun di sisi lain juga memiliki keterbatasan yaitu dalam hal penggunaan bobot untuk masing-masing atribut pemasok yang telah ditetapkan sebelumnya sesuai kewenangan penilai.
3
Ketiga, evaluasi kinerja pemasok hanya didasarkan kepada pencapaian dalam atribut-atribut yang merupakan output dari kinerja pemasok seperti tingkat kualitas, kemampuan delivery, tingkat service/pelayanan dan juga tingkat harga. Meskipun ukuran-ukuran kinerja ini penting dalam mengevaluasi pemasok, namun ukuran-ukuran tersebut hanya mewakili sebagian dari permasalahan dalam evaluasi pemasok. Dari perspektif strategis, perusahaan lebih memilih untuk menjalin hubungan jangka panjang dengan pemasok yang memiliki kinerja tinggi (high performers) dan efisiensi dalam penggunaan resources (eficient). Oleh karena itu untuk mengevaluasi kinerja pemasok secara lebih komprehensif, maka perlu diperhitungkan jenis dan jumlah input resources yang digunakan dalam rangka menghasilkan tingkat kinerja sebagai outputnya sehingga dapat menggambarkan hubungan yang tepat antara input dan output. Keempat, sebagaimana layaknya suatu sistem pengukuran yang baik, maka sistem evaluasi pemasok juga harus dapat memberikan suatu hasil evaluasi yang dapat memberikan masukan yang bermanfaat dalam rangka perbaikan kinerja pemasok. Dari feedback yang diperoleh, diharapkan dapat diidentifikasi suatu target perbaikan kinerja bagi pemasok yang memiliki kinerja yang relatif rendah dibandingkan pemasok lain yang memasok material yang sama bagi perusahaan. Perbaikan yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan dalam hal pengurangan jumlah pemasok maupun pengurangan biaya yang berkaitan dengan pemasok. PT. SI sebagai perusahaan yang berhubungan dengan beberapa pemasok dengan pola multisourcing, perlu melakukan pengukuran kinerja bagi para pemasok. Metode penilaian kinerja yang digunakan harus sesuai dengan
4
karakteristik sistem penilaian yang telah dikemukakan di atas. Hasil dari pengukuran kinerja ini tidak hanya berfungsi untuk mengetahui peringkat pemasok tetapi yang lebih penting untuk mengidentifikasikan target perbaikan dari kinerja pemasok yang diukur secara kuantitatif. Salah satu metode yang pernah digunakan dalam pengukuran kinerja supplier adalah Data Envelopment Analysis (DEA). Metode tersebut digunakan karena cukup sesuai dengan karakteristik penilaian kinerja yang diuraikan sebelumnya. Oleh karena itu, diangkat oleh penulis untuk menjadi tugas akhir dengan judul : Evaluasi Kinerja Supplier Dengan Mengkombinasikan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Dan Metode Pembobotan Nilai Yang Digunakan Pada PT. SI.
1.2
Perumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, pokok permasalahan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “ Bagaimana mengevaluasi kinerja pemasok dengan mengkombinasikan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dan metode pembobotan nilai yang dilakukan di PT. SI selama ini “
1.3
Batasan permasalahan Agar penelitian ini mempunyai arah yang jelas dan tidak menyimpang dari
pokok permasalahan dan tujuan penelitian, maka diperlukan batasan-batasan, antara lain: ¾ Penelitian dilakukan di PT.SI Plant T2C Asia dengan alamat jalan Kranji Blok F.8 No.17 Delta Silikon 3 Lippo Cikarang, Bekasi .
5
¾ Penelitian ini hanya dilakukan terhadap supplier yang memasok komponen standart part untuk moulding/cetakan PT. SI. ¾ Data yang digunakan dalam penilaian pemasok merupakan data yang dimiliki pemasok dalam periode satu tahun ( tahun 2011 )
1.4
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang dilakukan dalam tugas akhir ini adalah untuk
mengevaluasi
kinerja
pemasok
berdasarkan
cluster
pemasok
dengan
menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) yang dikombinasikan dengan metode pembobotan nilai yang dilakukan PT. SI selama ini.
1.5
Metodologi Penelitian Langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara-cara
sebagai berikut: 9 Studi Lapangan, yaitu pengamatan langsung di perusahaan, hal ini untuk mengetahui data-data yang diperlukan. 9 Studi Literatur, yaitu dengan mempelajari dan memahami prosedur evaluasi dan penilaian supplier. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dan metode pembobotan nilai.
1.6
Sistematika Penelitian Gambaran umum dari. sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sbb :
6
BAB I PENDAHULUAN Bab ini dijelaskan secara umum tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian., pembatasan masalah,metode penelitian dan sistematika penelitian BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menerangkan secara singkat tentang teori-teori yang berhubungan dan berkaitan erat dengan masalah yang akan dibahas serta merupakan tinjauan kepustakaan yang menjadi kerangka dan landasan berfikir dalam proses pemecahan masalah penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan tempat dan waktu pelaksanaan penelitian, tahapan penelitian, metode pengumpulan data dan metode analisa data dalam memecahkan masalah. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisi pengumpulan dan pengolahan data. yang tersedia dengan mempertimbangkan teori yang terkait. BAB V ANALISA HASIL Bab ini berisi analisa pemecahan masalah berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil pengamatan dan analisa data serta saran-saran yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.