BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian Transportasi
mempunyai
peranan
yang
sangat
penting
dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Transportasi berperan sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi dan perkembangan masyarakat serta pertumbuhan industrialisasi. Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau bangsa tergantung pada tersedianya pengangkutan dalam negara atau bangsa yang bersangkutan. Dengan semakin besarnya pengaruh masyarakat dalam memilih perusahaan jasa transportasi, maka pihak perusahaan jasa harus tetap memperhatikan dan mempertahankan kualitas mutu jasa lainnya. Persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha menyebabkan perusahaan perlu mempunyai nilai
keunggulan
tersendiri,
diantaranya
melalui
keunggulan
kompetitif
perusahaan. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam mempertahankan eksistensinya adalah perolehan laba usaha yang memadai dan pembuktian kepercayaan kepada konsumen terhadap jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Transportasi darat merupakan transportasi yang paling dominan di Indonesia dibandingkan dengan transportasi lainnya seperti transportasi udara dan laut. Hal ini ditunjukan dari data Origin Destination (OD) Nasional 2001 yang
merupakan hasil Survei Asal Tujuan Transportasi Nasional (Saltranas) terhadap lalu lintas sarana, penumpang maupun barang yang dilakukan oleh Departemen Perhubungan menggambarkan bahwa 95% perjalanan penumpang dan barang menggunakan transportasi darat (http://www.sappk.itb.ac.id.?p=95). Bus merupakan transportasi darat dengan memiliki keunggulan antara lain hemat energi, rendah polusi, bersifat massal, potensinya diharapkan dapat di mobilisasi dalam skala nasional, sehingga menciptakan keunggulan kompetitif terhadap produksi dan jasa domestik di pasar global. PT. Jejak Hasanah Tasikmalaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi pariwisata dan transportasi umum. Keberhasilan PT. Jejak Hasanah dalam menghasilkan jasa, salah satunya tergantung pada kualitas dari fasilitas bus yang ada sebagai alat utama dalam kegiatan pengangkutan penumpang. Penyediaan armada bus harus benar-benar mempertimbangkan unsur kelayakan dalam pengoperasiannya, artinya bahwa bus yang dioperasikan dilihat dari kondisi fisik ataupun dari kondisi mesinnya memang layak dioperasikan. Kerusakan setiap mesin peralatan pada dasarnya memiliki life time (umur pakai), dimana umur pakai tersebut dapat berdasarkan jam terbang (flight hours) atau berdasarkan calendar time. Pada kegiatan penanganan mesin peralatan untuk menjaga performance dibutuhkan maintenance (perawatan) baik secara berkala maupun continue. Perusahaan yang menggunakan mesin-mesin tanpa henti dan tidak dilakukannya pemeliharaan secara teratur maka akan mempercepat kerusakan atau
mempercepat tingkat keusangan mesin-mesin tersebut. Pengeluaran untuk pemeliharaan bertujuan untuk mengembalikan armada bus pada kondisi yang baik dengan cara mengembalikan atau mengganti bagian-bagian yang rusak sehingga proses produksi berjalan lancar, dengan adanya proses produksi yang berjalan dengan lancar diharapkan target tercapainya laba yang optimal dan diinginkan oleh perusahaan. Untuk kegiatan pemeliharaan dan perbaikan di perusahaan ini, maka dibutuhkan biaya yang disebut biaya pemeliharaan. Biaya Pemeliharaan menurut Sofjan Assaury (2004:95) reparasi dan pemeliharaan diartikan sebagai berikut : “Biaya yang diluarkan untuk kegiatan pemeliharan atau menjaga fasilitas pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaiaan yang diperlukan agar supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.”
Fenomena yang terjadi belakangan ini adalah seiring dengan kondisi perekonomian di negara kita. Pada tahun 2009 terjadi kenaikan bahan bakar minyak solar (BBM) yang berpengaruh terhadap kenaikan harga tiket dan biaya suku cadang bus. Kenaikan biaya suku cadang bus dan harga bahan bakar minyak solar kendaraan , dapat mengakibatkan tidak seimbangnya antara pendapatan yang diperoleh dengan biaya operasi yang dikeluarkan. Hal ini jelas berdampak pada laba operasional perusahaan bus. Naiknya biaya suku cadang berdampak pada terabaikannya kegiatan pemeliharaan dan perbaikan armada yang mengakibatkan kerusakan dan dampak yang ditimbulkan tidak akan dirasakan dalam jangka pendek melainkan dalam jangka panjang. Transportasi darat merupakan transportasi yang paling dominan di Indonesia dibandingkan dengan transportasi
lainnya. Ini dikarenakan kebutuhan masyarakat akan transportasi darat yang terus meningkat. Dalam kasus penambahan armada bus pihak manajemen Bus Budiman akan menambah armada bus dalam kurun waktu 10 tahun sekali, tanpa pertimbangan armada bus yang tersedia masih layak jalan ataupun sudah tidak layak jalan. Mengingat
betapa
pentingya
kegiatan
pemeliharaan,
khususnya
pemeliharaan armada yang dilakukan oleh PT. Jejak Hasanah, maka penting juga ditelaah sejauh mana kemampuan pihak manajemen dalam mengumpulkan, mengelola dan mengalokasikan biaya pemeliharaan yang dikeluarkan oleh perusahaan agar biaya pemeliharaan yang dikeluarkan dapat digunakan secara efektif dan efisien dan kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan dapat tercapai secara optimal khususnya dalam upaya peningkatan produksi jasa angkutan. Semakin tinggi produktivitas jasa angkutan, semakin tinggi pula tingkat laba sebaliknya, semakin rendah produktivitas jasa angkutan, semakin rendah pula laba yang diperoleh. Berdasarkan fenomena yang diuraikan, terutama mengenai pengaruh biaya pemeliharaan dan perbaikan armada bus terhadap laba jasa angkutan yang didukung oleh penelitian terdahulu mengenai analisis biaya pemeliharaan aktiva tetap dampaknya terhadap laba PT. Pos Indonesia (persero) yang dilakukan oleh Hot Meriana dari Universitas Komputer Indonesia dan penelitian mengenai pengaruh pemeliharaan dan perbaikan aktiva tetap teradap volume produksi PDAM yang dilakukan oleh Gina Nurulaini Zaraida. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah objek penelitian. Penelitian sebelumnya
melakukan penelitian di PT. POS Indonesia (persero) Bandung dan PDAM Tirta Galuh Ciamis, maka dari itu penulis memilih objek penelitian di PT. Jejak Hasanah Tasikmalaya yang bergerak di bidang jasa angkutan umum dan pariwisata.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang ditunagkan dalam bentuk skripsi dengan judul: “Pengaruh Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Armada Bus Terhadap Laba operasional Pada PT. JEJAK HASANAH Tasikmalaya”.
1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut untuk mengetahui
bagaimana pengaruh biaya pemeliharaan bus terhadap laba jasa angkutan PT.HS Budiman Tasikmalaya, maka permasalahan dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1.
Seberapa besar biaya pemeliharaan dan perbaikan armada bus yang dikeluarkan oleh PT. Jejak Hasanah Tasikmalaya?
2.
Seberapa besar laba operasional yang diperoleh PT. Jejak Hasanah Tasikmalaya?
3.
Bagaimana pengaruh pemeliharaan dan perbaikan armada bus terhadap laba operasional PT. Jejak Hasanah Tasikmalaya?
1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah di uraikan di
atas, maka tujuan penelitian ini antara lain: 1.
Untuk mengetahui dan mempelajari biaya pemeliharaan dan perbaikan armada bus yang dikeluarkan oleh PT. Jejak Hasanah Tasikmalaya.
2.
Untuk mengetahui dan mempelajari seberapa besar laba operasional PT. Jejak Hasanah Tasikmalaya.
3.
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemeliharaan dan perbaikan armada bus terhadap laba operasional PT. Jejak Hasanah Tasikmalaya.
1.4 1.
Kegunaan Penelitian Bagi penulis Hasil penelitian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan mengenai Pengaruh Biaya pemeliharaan Armada Bus Terhadap Laba Penjualan Karcis pada Perusahaan Jasa, khususnya pada PT. Jejak Hasanah Tasikmalaya.
2.
Bagi perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan selanjutnya yang berhubungan dengan Pengaruh Biaya pemeliharaan dan Perbaikan Armada Bus Terhadap Laba Jasa Angkutan Perusahaan.
3.
Bagi pihak lain Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukkan dan perbandingan yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan, mengenai Pengaruh Biaya pemeliharaan dan Perbaikan Armada Bus Terhadap Laba Jasa Angkutan Perusahaan.
1.5
Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam rangka pengumpulan data, penulis mengadakan penelitian pada
Perusahaan Jasa Transportasi Umum PT. Jejak Hasanah Tasikmalaya bertempat di Jl. Ir. H. Juanda No.31 Tasikmalaya. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013 sampai dengan selesai.