BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Promosi banyak dilakukan perusahaan untuk mengenalkan produk dan meningkatkan permintaan pasar. Surat kabar online Kompas menyebutkan Lamb of God datang ke Jakarta untuk mempromosikan album barunya yang berjudul Wrath, padahal dalam minggu pertama peredaran album tersebut sudah terjual 60.000 copy di AS dan album Wrath telah berhasil menduduki posisi kedua pada tangga-tangga album metal di AS dan tempat teratas pada tangga-tangga album metal di beberapa negara lain. (diakses 18 Maret 2013). Seperti yang dilakukan oleh Lamb of God, promosi tetap dibutuhkan meski penjualan yang dicapai sudah memuaskan. Bahkan dalam tur album Wrath tersebut, band Indonesia, yaitu Deadsquad mempromosikan album barunya beserta merchandise yang langsung habis terjual dalam acara tersebut. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai macam strategi, guna pencapaian target pemasaran. Promosi tidak hanya dilakukan melalui media cetak, televisi, radio poster dan media promosi lainnya, tetapi dapat juga dengan cara seperti yang dilakukan oleh Lamb of God. Lamb of God melakukan promosi album dengan cara tur album. Namun dalam event tersebut tetap dibutuhkan media untuk menginformasikan tentang berlangsungnya event, seperti poster, flyer, banner, spanduk maupun lewat internet atau majalah, sehingga target dapat mengetahui tentang berlangsungnya event yang akan dijalankan.
1
Hal semacam ini serupa dengan yang akan dilakukan oleh Bloody Uprising, distro ini akan melakukan event promosi, event ini bukanlah promosi secara langung, diadakannya event supaya dapat menjangkau target tertentu, yaitu kalangan metal. Event Bloody Uprising sendiri digunakan sebagai alat bantu pemasaran. Apalagi suatu usaha tersebut terbilang baru dan sudah banyak kompetitornya, agar usaha dan produknya lebih bisa bersaing, lebih dikenal dan diingat oleh masyarakat luas. Usaha yang dijalankan juga akan semakin meluas seiring dengan pengetahuan masyarakat terhadap produk dan jasa yang dijual. Tentunya event ini membutuhkan media promosi untuk mempromosikan event tersebut kepada target sasarannya. Event ini direncanakan sekaligus untuk menginformasikan bahwa distro Bloody Uprising ini berpindah tempat. Disamping itu sejak berdirinya tanggal 3 Maret 2012, Distro Bloody Uprising hanya melakukan promosi menggunakan sosial media, blackberry messenger dan mensuport beberapa acara-acara sebagai media promosinya. Setelah berjalan setahun hingga saat ini Distro Bloody Uprising mengalami perubahan yang cukup drastis dalam hal pemesanan sablon baju. Konsumen Bloody Uprising lebih banyak yang memesan baju sablon dengan jumlah banyak dibandingkan membeli produk merchandise band luar maupun lokal. Atas dasar itu Distro Bloody Uprising ingin mengadakan event promosi untuk lebih meningkatkan penjualan dalam hal pemesanan sablon, terutama penjualan produk sendiri dari Bloody Uprising. Karena ingin memperluas dalam hal pemesanan, maka dari itu Bloody Uprising berencana berpindah tempat yang lebih luas agar dalam hal produksi sablon bisa lebih leluasa. Atas dasar itu, Bloody Uprising juga membutuhkan promosi untuk memperluas pasar. Media yang dipilih oleh Bloody Uprising adalah melalui media online menurutnya lebih tepat sasaran, dengan keterbatasan biaya promosi. Media
2
online juga lebih mampu menarik konsumen dari berbagai kalangan, bukan lagi menjangkau kalangan metal saja, namun sekaligus memperluas target utamanya menjadi remaja semua golongan. Berdasarkan kebutuhan perancangan tersebut, maka penulis merancang media promosi Event Distro Bloody Uprising.
1.2 Rumusan Masalah Untuk kegiatan promosi Bloody Uprising mengadakan event metal di daerah Biffest Bintaro. Berdasarkan latar belakang yang ada, rumusan masalah dalam tugas akhir ini adalah Bagaimana merancang media promosi event Distro Bloody Uprising untuk meningkatkan brand awareness terhadap target?
1.3 Batasan masalah Ruang lingkup masalah yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini akan dibatasi oleh : 1. Bagaimana merancang media promosi untuk event Bloody Uprising sebelum event. 2. Media promosi Bloody Uprising yang akan dirancang dibatasi pada media online, dalam hal ini sosial media dan beberapa media promosi pendukung. 3. Pembatasan ini dengan pertimbangan biaya untuk promosi yang disanggupi oleh Bloody Uprising hanya sebesar 20% dari penjualan per bulan.
1.4 Tujuan Penelitian Bertitik tolak dari perumusan masalah yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk merancang media promosi event Bloody Uprising dan mengetahui item apa saja yang tepat sasaran dalam mempromosikan event Bloody Uprising.
3
1.5 Manfaat Penelitian 1. Dengan mempromosikan event Distro Bloody Uprising diharapkan agar target mengetahui event dan meningkatkan brand awareness Bloody Uprising terhadap target. 2. Promosi melalui media online diharapkan banyak konsumen yang menggunakan jasa Distro Bloody Uprising.
1.6 Metodologi Penelitian Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan metode studi pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode studi pustaka adalah metode dengan teknik observasi tidak langsung, karena mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian ini melalui berbagai media, baik cetak maupun media internet atau mengamati langsung. Sumber dapat diperoleh dari buku, koran dan majalah. Metode observasi adalah metode dimana penulis melakukan pengumpulan data dengan cara menyaksikan langsung saat penilitian kemudian mencatat secara obyektif. Metode wawancara adalah metode yang dilakukan dengan cara komunikasi antara penulis dengan responden. Komunikasi tersebut berlangsung berupa tanya jawab baik dalam hubungan tatap muka, telepon maupun via email. Sedangkan metode dokumentasi adalah cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penelitian ini dengan mendokumentasikan objek yang diteliti. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Studi lapangan (Field Research) Penelitian langsung dilakukan pada obyeknya, yaitu Distro Bloody Uprising :
4
1. Wawancara Penulis langsung mewawancarai pemilik Distro Bloody Uprising tentang informasi detail event Bloody Uprising dan pengunjung distro dalam tahap penumpulan data dan mencari informasi untuk event promosi yang akan dibuat. 2. Observasi Penulis melakukan observasi terhadap Distro yang menjadi saingan/ idola dari Bloody Uprising dan mengumpulkan beberapa contoh media promosi yang beredar di masyarakat dan mengobservasi kalangan metal berkaitan dengan kebiasaan dan tempat berkumpulnya. 2. Studi Kepustakaan (Library Research) Penelitian dan pengumpulan data dengan cara mempelajari dan membaca buku serta literatur-literatur yang ada kaitannya dengan perancangan media promosi Distro Bloody Uprising.
5