BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelahiran Perbankan Syariah berawal dari keperihatinan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat yang beragama islam terhadap suku bunga dari Bank Konvensional Hal ini memicu terhadap kelahiran Bank Muamalat sebagai pelopor pertama Bank Syariah di Indonesia yang berdiri pada tahun 1990, perkembangan perbankan syariah tergolong sangat pesat terbukti dengan berdirinya usaha-usaha berbasis syariah, dimana perbankan syariah ini terdiri dari Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Beberapa fakta pesatnya pertumbuhan perbankan syariah dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Table 1 Dana pihak ketiga, jumlah dana masyarakat yang ditempatkan di perbankan Keterangan Des 08 Des 09 Juni 10 Bank umum 1,753,292 1,950,712 2,096,036 Bank syariah 36,852 52,271 58,078 Market 2.10% 2.68% 2.77% share bank syariah Tabel 2 Pembiayaan, jumlah dana yang disalurkan perbankan kepada masyarakat Pembiayaan Des 08 Des 09 Juni 10 Bank Umum 1,307,688 1,437,930 1,586,492 Bank Syariah 26,109 34,452 46,260 Market 2.00% 2.40% 2.92% share bank syariah
1
2
Table 3 Asset, total kekayaan yang dimiliki perbankan Aset Des 08 Des 09 Juni 10 Bank umum 2,310,557 2,534,106 2,678,265 Bank syariah 49,555 66,090 75,205 Market 2.14% 2.61% 2.81% share bank syariah
Dana pihak ketiga, pembiayaan dan asset perbankan syariah tumbuh lebih pesat dibandingkan perbankan umum sehingga market share perbankan syariah terhadap perbankan umum senantiasa meningkat. Table 4 Hal ini ditopang oleh outlet perbankan syariah yang tumbuh pesat Jumlah Outlet Des 08 Des 09 Juni 10 Konvensional 10,868 12,837 12,972 Syariah 790 998 1,302 Perbandingan 7.27% 7.77% 10.04%
Perkembangan industri keuangan syariah secara informal telah dimulai sebelum dikeluarkannya kerangka hukum formal sebagai landasan operasional perbankan syariah di Indonesia. Hal tersebut menunjukkan adanya keterbutuhan masyarakat akan hadirnya institusi keuangan yang dapat memberikan jasa keuangan syariah. Secara umum, perkembangan pertumbuhan bank Syariah di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Perkembangan terakhir tentang pertumbuhan Bank Syariah di Indonesia sebagaimana yang ada dalam data statistik Bank Indonesia per
3
April 2015, terdapat 12 Bank Umum Syariah dan 22 Unit Usaha Syariah di seluruh Indonesia. Table 5 Jaringan Kantor Perbankan Syariah Indikator Bank Umum syariah - Jumlah Bank - Jumlah Kantor Unit Usaha Syariah - Jumlah Bank Umum Konvensional yang memiliki UUS - Jumlah Kantor Bank Pembiayaan Rakyat Syariah - Jumlah Bank - Jumlah Kantor Total Kantor
2010
2012
2013
2014
2015 April
11 1.215
11 1.745
11 1.998
12 12 2.151 2.135
23
24
23
22
22
262
517
590
320
323
150 286 1.763
158 401 2.663
163 402 2.990
163 162 439 433 2.910 2.891
Sumber : Statistik Perbankan Syariah (per April 2015) Kemajuan Perbankan Syariah tidak terlepas dari kekayaan intellectual setiap sumber daya yang dimilikinya untuk mendapatkan keuntungan kompetisi dan perhatian masyarakat. Sumber daya yang dimiliki oleh perbankan tidak hanya berasal dari asset berwujud, akan tetapi dalam bentuk asset tidak berwujud dimana perbankan bisa memanfaatkan sumber daya yang dihasilkan melalui human capital, structural capital, dan juga customer capital dari perbankan syariah. Ketiga komponen intellectual capital (IC) yang diantaranya yaitu human capital, structural capital, dan juga customer capital dapat menjadi salah satu modal sekaligus tumpuan sebagai alat yang digunakan perbankan untuk berkompetisi demi meningkatkan asset secara signifikan seperti menurut Hendriani Susi
(2009) modal intellectual ini diyakini akan meningkatkakn
kemampuan asset lancar signifikan baik terhadap peningkatan profit, kinerja,
4
kepuasan kerja, kepuasan pelanggan maupun pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Ulum Ihyaul (2009:23) mengemukakan bahwa peningkatan dan digunakannya pengetahuan dengan lebih baik akan menyebabkan pengaruh yang bermanfaat bagi kinerja keuangan perusahaan. Table 6 Jumlah pekerja di Bank Syariah Indikator
2010
2011
2012
2013
Bank Umum Syariah 15.224 21.820 24.111 26.717 Unit Usaha Syariah 1.865 2.067 3.108 11.511 Bank Pembiayaan 3.172 3.773 4.359 4.833 Rakyat Syariah Sumber : Statistik Perbankan Syariah (per April 2015)
2014 41.393 4.425 4.704
2015 April 49.587 4.404 5.000
Banyak peneliti yang telah membuktikan bahwa beberapa penelitian tentang intellectual capital mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hubungan yang dihasilkan dari intellectual capital (IC) yang baik didalam perbankan akan menghasilkan kinerja perusahaan yang positif dengan memanfaatkan seluruh potensi yang dimiliki perusahaan baik human capital, structural capital, dan customer capita sehingga dengan pengelolaan yang baik atas seluruh potensi ini akan mendorong kinerja keuangan perbankan. Beberapa peneliti di beberapa Negara telah membuktikan bahwa terdapat hubungan antara intellectual capital dengan kinerja perusahaan. Chen et al. (2005) misalnya menggunakan model (VAICTM) untuk menguji hubungan antara intellectual capital dengan kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan sampel pada perusahaan public Taiwan. Hasilnya menunjukkan bahwa intellectual capital berpengaruh secara positif terhadap nilai pasar dan kinerja perusahaan.
5
Tiga komponen penentu intellectual capital (IC) untuk mendorong kinerja keuangan perbankan syariah bisa dilihat dari kinerja human capital, structural capital, dan customer capital yang mumpuni, apakah sudah menghuni baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Penggunaan intellectual capital merupakan salah satu strategi yang dapat diterapkan perusahaan untuk melihat apakah perusahaan sudah likuid. Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban financial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Pulic (2000) juga berpendapat bahwa sumber daya manusia dan kemampuan mereka dalam menciptakan efisiensi nilai tambah adalah bagian dari IC. Fakta ini semakin meyakinkan bahwa peningkatan efisiensi nilai tambah yang dihasilkan oleh IC sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Pengakuan mengenai pengaruh IC dalam menciptakan nilai perusahaan telah meningkat, namun sebuah ukuran yang tepat untuk IC masih terus dikembangkan Pulic (2000) dalam menyarankan sebuah pengukuran tidak langsung terhadap IC yaitu dengan mengukur efisiensi dari nilai tmbah yang dihasilkan oleh kemampuan intelektual perusahaan (Value added Intellectul Coefficient – VAIC). Manfaat intellectual capital bagi likuiditas perusahaan tersebut menarik perhatian para peneliti untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dan pengukuran kinerja intellectual capital ini dalam penciptaan nilai tambah bagi perusahaan. Salah satu metode pengukuran intellectual capital adalah model Value Added Intellectual Coeffisient (VAIC). Pendekatan metode ini dianggap relative mudah dan mungkin dilakukan, karena terdiri dari akun-akun laporan keuangan.
6
Di Indonesia sendiri pengungkapan intellectual capital telah mendapat perhatian yang diatur dalam PSAK no. 19 (revisi 2000) tentang asset Tidak Berwujud. Oleh karena itu banyak penelitian mengenai intellectual capital pada perusahaan-perusahaan di Indonesia. Namun khususnya penelitian intellectual capital pada perusahaan – perusahaan yang berbasis syariah termasuk perusahaan perbankan syariah belum begitu banyak pengkajian intellectual capital dilakukan. Oleh karena hal itulah yang mendorong munculnya ide penelitian untuk meneliti intellectual capital pada perbankan syariah. Berdasarkan uraian – uraian tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk melalukan penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP LIKUIDITAS PERUSAHAAN PERBANKAN SYARI’AH” 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tadi, maka rumusan permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah human capital (HC) berpengaruh terhadap likuiditas perusahaan perbankan syari’ah? 2. Apakah
structural capital (SC) berpengaruh terhadap likuiditas
perusahaan perbankan syari’ah? 3. Apakah customer capital (CC) berpengaruh terhadap likuiditas perusahaan perbankan syari’ah? 1.3 Tujuan Penelitian
7
1. Untuk mengetahui apakah human capital (HC) berpengaruh terhadap likuiditas perusahaan perbankan syari’ah? 2. Untuk mengetahui apakah
structural capital (SC) berpengaruh
terhadap likuiditas perusahaan perbankan syari’ah? 3. Untuk mengetahui apakah customer capital (CC) berpengaruh terhadap likuiditas perusahaan perbankan syari’ah? 1.4 Manfaat Penelitian a. Kontribusi Praktis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperoleh informasi sebagai bahan pertimbangan bagi pihak manajemen perusahaan dalam mengelola sumber daya perusahaan. Sehingga sumber daya tersebut dapat digunakan secara efektif dan sebagai acuan bagi perusahaan dalam menentukan strategi perusahaan dalam bersaing secara global. b. Kontribusi Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti secara empiris dan menjelaskan tentang oentingnya peran intellectual capital dalam menambah nilai perusahaan. Para pelaku bisnis dapat mengelola intellectual capitalnya dengan baik, mampu menjadi acuan referensi mengenai materi yang berhubungan dengan penelitian ini dan berguna mendukung kesempurnaan skripsi oleh peneliti lain dimasa yang akan dating.
8
c. Kontribusi kebijakan Sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen dalam mengelola daya perusahaan agar sumber daya tersebut dapat digunakan secara efektif sehingga dapat menciptakan nilai bagi perusahaan serta dapat memberikan infoemasi kepada para investor mengenai kondisi perusahaan sesungguhnya sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Untuk menfokuskan permasalahan, maka ruang lingkup penelitian ini di fokuskan pada kajian dan pembahasan mengenai pengaruh Intellectual Capital terhadap likuiditas dengan menggunakan pendekatan Current Ratio (CR). Lembaga perbankan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di Indonesia. Data sekunder yang digunakan adalah laporan keuangan Bank Umum Syariah yang secara rutin mempublikasikan laporan keuangan triwulanan pada periode tahun 2010-2014.