BAB I PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG Pembangunan prasarana perikanan yang berupa Pelabuhan Perikanan (PP)
mempunyai nilai strategis dalam rangka pembangunan ekonomi perikanan. Keberadaan Pelabuhan Perikanan (PP) selain menunjang nelayan tradisional dalam pembangunan perikanan, juga mempunyai peranan yang cukup besar dalam pembangunan daerah atau regional. Prospek pembangunan (PP) bagi pembangunan daerah adalah seperti terlaksananya pemerataan pembangunan, perluasan kesempatan kerja dan berkurangnya arus urbanisasi. Hal ini akan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat pada umumnya dan nelayan pada khususnya. Untuk mendukung pembangunan prasarana perikanan seperti di atas, Pelabuhan Perikanan (PP) harus mempunyai fasilitas – fasilitas yang dapat mempermudah proses transportasi kapal nelayan, antara lain : bangunan pemecah gelombang (breakwater), kolam pelabuhan, dan dermaga. bangunan pemecah gelombang (breakwater) berfungsi untuk melindungi arus transportasi kapal nelayan pada saat menuju dermaga dari besarnya arus gelombang. Besarnya arus gelombang yang ada dapat mengakibatkan rusaknya kapal, mengganggu proses masuknya kapal nelayan di area transit, dan dapat mengikis area transit itu sendiri atau abrasi. Kolam pelabuhan adalah daerah perairan di mana kapal berlabuh untuk melakukan bongkar muat barang dan melakukan gerakan untuk memutar (di kolam putar). Kolam pelabuhan harus terlindung dari gangguan gelombang dan mempunyai kedalaman yang cukup. Sedangkan dermaga, adalah suatu bangunan pelabuhan yang
Analisis Desain Breakwater..., Afif Baihaki, Fakultas Teknik UMP, 2013
digunakan untuk merapat dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan menaik-turunkan penumpang. Dimensi dermaga didasarkan pada jenis dan ukuran kapal yang merapat dan bertambat pada dermaga tersebut. Dalam mempertimbangkan ukuran dermaga harus didasarkan pada ukuran – ukuran minimal sehingga kapal dapat bertambat atau meninggalkan dermaga maupun melakukan bongkar muat barang dengan aman, cepat dan lancar. Apabila kolam pelabuhan dan dermaga yang ada sudah tidak mencukupi untuk menampung jumlah kapal nelayan, maka proses bongkar muat barang dan arus transportasi kapal akan terganggu. Kondisi sarana dan prasarana pelabuhan perikanan Cilacap saat ini memiliki kapasitas 250 kapal, pabrik es kapasitas 236 ton sebanyak 5 unit, cold storage kapasitas 75 ton sebanyak 5 unit, kawasan industri dan zona pengembangan seluas 16.81 Ha. Armada penangkapan sebanyak 1988 buah yang terdiri 1141 unit trammel net, 745 unit gillnet dan kapal longline 102 unit.(DPUK Cilacap, 2002). Dalam meningkatkan pelayanan proses pemasaran dan tempat untuk pendaratan hasil tangkapan para nelayan, Kabupaten Cilacap memiliki 11 tempat pelelangan ikan (6 TPI propinsi dan 5 TPI kabupaten), yaitu TPI Sentolokawat, Pandanarang, Lengkong, Tegalkatilayu, Sidakaya, Begawan Donari, Kawunganten, Tambakreja, Nusawungu dan PPSC, serta sarana dan prasarana lain yang menunjang kegiatan perikanan dan kelautan di Kabupaten Cilacap. Dengan kolam pelabuhan seluas 7,74 hektare (ha) dengan kedalaman -3 meter (LWL). Aliran air kolam pelabuhan ini berasal dari Kali Yasa yang merupakan sungai yang berfungsi sebagai drainase Kabupaten Cilacap. PPSC memiliki dua buah pemecah gelombang (break water) sepanjang 756,57 meter di sisi utara dan 370,64 meter di sisi selatan. Di kolam pelabuhan PPS Cilacap saat ini mampu menampung sebanyak 370 kapal berbobot mati lebih dari 10 GT. Selain kolam utama, PPSC juga memiliki kolam
Analisis Desain Breakwater..., Afif Baihaki, Fakultas Teknik UMP, 2013
pelabuhan Kali Yasa dengan luas 5,5 hektar dan dapat menampung 500 perahu penangkap ikan berbobot mati sampai 10 GT. Dengan menggunakan informasi data yang diperoleh mengenai kriteria kinerja pelabuhan, menyebutkan bahwa frekuensi kunjungan kapal secara standar adalah 100 kapal/hari. Kondisi arus kapal yang sudah mencapai lebih dari 100 kapal/hari pada pelabuhan Cilacap, menunjukkan bahwa kondisi di kolam pelabuhan sudah demikian ramai (jumlah kapal melebihi ketersediaan ruang tambat dan kolamnya). Dari permasalahan tersebut, dibutuhkan suatu desain bangunan pemecah gelombang (breakwater) yang diharapkan mampu memberikan solusi bagi permasalahan yang ada, karena desain bangunan pemecah gelombang (breakwater) merupakan bangunan utama yang mempengaruhi luas area kolam pelabuhan dan dermaga. Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah berupaya menganalisa Desain breakwater yang efektif dan efisien untuk digunakan di daerah kampung nelayan di Kabupaten Cilacap guna melindungi Tempat Pelelangan Ikan dan arus transportasi kapal nelayan dari besarnya gelombang laut yang ada.
1.2.
RUMUSAN MASALAH Aktivitas kapal nelayan ikan yang setiap hari akan berlayar, sedang berlabuh
maupun sedang menurunkan hasil tangkapannya dan pengisian bahan bakar menjadikan kondisi di lapangan semakin kurang kondusif karena jumlah kapal melebihi ketersediaan ruang tambat dan kolamnya. Adapun yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini, antara lain: 1. Terbatasnya alur pelayaran di PPS Cilacap mengakibatkan kolam pelabuhan yang ada hanya cukup dipakai untuk berlabuhnya kapal – kapal kecil. 2. mencari besar gelombang yang terjadi terhadap pengaruh Desain breakwater.
Analisis Desain Breakwater..., Afif Baihaki, Fakultas Teknik UMP, 2013
1.3.
BATASAN MASALAH Dalam melaksanakan penelitian diperlukan pembatasan masalah agar penelitian
ini tidak menyimpang dari tujuannya. Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Data – data yang digunakan dalam analisis adalah data primer dan sekunder. 2. Tidak merencanakan dan menghitung besarnya sedimentasi yang terjadi. 3. Tidak menghitung besarnya abrasi atau pengikisan yang terjadi. 4. Tidak menghitung biaya untuk pelaksanaan perbaikan – perbaikan dari permasalah yang ada. Daerah atau lokasi yang dijadikan objek penelitian yaitu pada area transit kapal nelayan di daerah Kabupaten Cilacap. Untuk mengetahui besarnya gelombang laut yang ada, maka perlu adanya peninjauan terhadap model breakwater yang sudah ada.
1.4.
TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengevaluasi dimensi serta desain breakwater existing. 2. Menghitung desain breakwater baru untuk pengembangan. 3. Menghitung kebutuhan alur pelayaran pada desain Breakwater baru. 4. Menghitung struktur breakwater menggunakan tetrapod.
Analisis Desain Breakwater..., Afif Baihaki, Fakultas Teknik UMP, 2013
1.5.
MANFAAT PENELITIAN Beberapa manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Melalui ini pula hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan bagi pihak yang terkait dalam merencanakan transportasi di Pelabuhan Perikanan (PP). Berupa informasi tentang kapasitas breakwater. 2. Dari hasil penelitian ini juga diharapkan nantinya dapat memberikan informasi dalam perencanaan transportasi kapal pada umumnya dan khususnya perencanaan breakwater.
Analisis Desain Breakwater..., Afif Baihaki, Fakultas Teknik UMP, 2013