BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perdagangan dan investasi memang senantiasa menjadi dua sektor pendulang pendapatan negara, namun signifikasi pariwisata sangat perlu diperhatikan dengan seksama. Dalam sepuluh tahun terakhir sektor pariwisata semakin mengokohkan dirinya menjadi salah satu peraup devisa yang sangat penting di negara-negara Asia Pasifik. Sektor pariwisata diperkirakan telah menyumbang devisa 9.07 miliar dollar AS pada 2013 atau naik 6.03 persen dibandingkan tahun lalu. Kenaikan ini dapat dicapai karena kenaikan jumlah rata-rata pengeluaran wisman perkunjungan (Kompas.com,19 Desember 2012). Hal itu merupakan sebuah kenyataan yang tak bisa dibantah bahwa pariwisata telah menjadi kebutuhan primer masyarakat maju. Namun permasalahannya, sejalan dengan populasi manusia yang terus bertambah setiap tahun menyebabkan kebutuhan akan pariwisata semakin meningkat sedangkan suatu objek wisata itu bersifat statis atau tidak bertambah. Zaman dahulu dalam pembangunan pariwisata menerapkan konsep pembangunan pariwisata secara masal (mass tourism) yaitu pembangunan pariwisata yang memprioritaskan ekonomi yang sebesar-besarnya dan kurang memperhatikan kondisi alam sekitar. Kini seiring dengan berjalannya waktu mulai terasa efek negatif dari pariwisata masal yaitu terjadinya kerusakan- kerusakan lingkungan. Oleh karena itu timbullah 1
2
gagasan baru dalam pembangunan pariwisata yang disebut dengan pembangunan pariwisata berkelanjutan yaitu pembangunan pariwisata yang lebih mengedepankan kelestarian lingkungan atau yang disebut juga ekowisata. Sebagai bentuk wisata yang sedang trend, ekowisata mempunyai kekhususan tersendiri yaitu mengedepankan konservasi lingkungan, pendidikan lingkungan, kesejahteraan penduduk lokal dan menghargai budaya lokal (Nugroho, 2011: 3). Ekowisata menjadi wisata minat khusus karena kegiatan ramah lingkungan ini sedang menjadi trend dimasa sekarang (traveldetik.com, 3 Oktober 2012). Namun, lebih lanjut terlepas dari dunia trend,konsep ekowisata sendiri telah menjawab konsep pariwisata yang telah menjadi minat banyak orang dan seharusnya dikembangkan guna menjawab isu global warming dan krisis lingkungan akhir-akhir ini. Kecenderungan manusia untuk kembali ke alam dengan mengunjungi alam dikarenakan timbulnya keinginan kuat untuk melihat berbagai bagian dunia salah satunya adalah Di Desa Wisata Brayut. Desa Wisata Brayut termasuk salah satu Desa Terbaik Kabupaten Sleman, karena sudah masuk dalam kategori Desa Wisata Mandiri. Namun unggul atau tidaknya sebuah destinasi wisata tidak terlepas dari bagaimana penerapan strategi pengembangan yang baik berbasis keunikan pada individu objek sehingga semakin kompetitif menghadapi trend Wisata Desa saat ini. Dengan gagasan-gagasan inilah Penulis tertarik untuk menguraikan strategi pengembangan Desa Wisata Brayut berbasis ekowisata,
melihat
banyaknya
potensi
ekowisata
yang
belum
3
dikembangkan secara maksimal. Selain judul ini belum diteliti oleh peneliti sebelumnya, penulisan ini juga dapat menjadi bahan kajian lanjutan untuk para praktisi dalam meningkatkan pariwisata daerah.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, tugas akhir ini memiliki rumusan masalah bagaimana pengelolaan ekowisata di Desa Wisata Brayut dan pengembangannya kedepan. Rumusan masalah tersebut diturunkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian, sebagai berikut: a. Bagaimana gambaran Desa Wisata Brayut secara keseluruhan? b. Bagaimana upaya pengembangan ekowisata Desa Wisata Brayut sejauh ini? c. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam pengembangan ekowisata? d. Bagaimana meningkatkan pengembangan Desa Wisata Brayut menjadi wisata unggul berbasis ekowisata?
C. Tujuan Penulisan Tujuan penelitian didalam karya ilmiah merupakan target yang hendak dicapai melalui serangkaian aktivitas penelitian, karena segala yang diusahakan pasti mempunyai tujuan tertentu yang sesuai dengan permasalahannya.
4
Sesuai dengan persepsi tersebut dan berpijakpada rumusan masalah yang telah disebutkan, maka penelitian ini mempunyai tujuan: a. Mengetahui gambaran Desa Wisata Brayut, khususnya potensi ekowisata yang dimiliki. b. Mengetahui bagaimana upaya pengembangan Ekowisata di Desa Wisata Brayut sejauh ini. c. Mengetahui hambatan pengembanganekowisata Desa Wisata Brayut. d. Mengetahui arahan pengembangan untuk menjadikan Desa Wisata Brayut menjadi wisata unggul berbasis ekowisata
D. Manfaat Penulisan a. Memberi
sumbangan
bagaimana
strategi
pengembangan
objek
ekowisata yang tepatuntuk Desa Wisata Brayut b. Untuk menambah pengetahuan, keterampilan, dan cakrawala berpikir penulis dalam bidang penelitian c. Sebagai sumbangan pemikiran yang positif bagi dosen dan mahasiswa di Universitas Gadjah Mada, khususnya Sekolah Vokasi Program Diploma III Kepariwisataan.
E. Tinjauan Pustaka Berikut merupakan beberapa penelitian yang sudah dilakukan di Desa Wisata Brayut : 1) Penelitian yang sudah dilakukan oleh Prof. Dr. Marsono, S.U. dan Widyarini Wirjono, S.E., M.M (2012) dengan judul “Desa Wisata
5
Brayut: Analisis Potensi dan Daya Tarik Wisata”. Penelitian tersebut menjelaskan tentang potensi dan daya tarik yang ada di Desa Wisata Brayut serta saran pengembangan untuk ke depannya. 2) Penelitian yang sedang dilakukan oleh Wijil Anindyajati (2013) dengan judul “Homestay, Dinamika, dan Perubahan Sosial-Budaya didalamnya”. Penelitian ini membahas tentang dinamika perubahan homestay di Desa Wisata Brayut, dari model biasa hingga modern. Hal itu terkait dengan perubahan sebagian kondisi sosial budaya masyarakat Brayut. 3) Penelitian yang sedang dilakukan oleh Susi Sugiarti (2013) dengan judul “Manajemen Pengelolaan Desa Wisata Brayut (Studi Kasus Kunjungan Tamu SMK Theresia Jakarta, 17-18 April 2013)”. Penelitian tersebut menjelaskan tentang manajemen pengelolaan yang ada di Desa Wisata Brayut khususnya saat kunjungan tamu SMK Theresia Jakarta pada 17-18 April 2013. Penelitian ini juga berisi saran manajemen pengelolaan yang lebih baik untuk ke depannya. 4) Penelitian yang sedang dilakukan oleh Zahroul Batul (2013) dengan
judul
“Strategi
Pemasaran
Desa
Wisata
Brayut,
Pandowoharjo, Kab. Sleman”. Penelitian ini menjelaskan tentang strategi pemasaran Desa Wisata Brayut yang dilakukan oleh pengelola dan sejauh mana perkembangan promosi selama dua tahun terakhir.
6
Dari penelitian-penelitian diatas terlihat bahwa penelitian dengan judul “Strategi Pengembangan Desa Wisata Brayut Menjadi Wisata Unggul Berbasis Ekowisata” belum pernah diteliti oleh siapapun.
F. Landasan Teori 1. Pariwisata Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi. Pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara (Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Bab I Pasal 1 ayat 1). Yoeti (2008: 9) mengutip dari MacIntosh (1955) mengatakan, pariwisata adalah sejumlah gejala dan hubungan yang timbul, mulai dari interaksi antara wisatawan disatu pihak, perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan dan pemerintah serta masyarakat yang bertindak sebagai tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan dimaksud. 2. Ekowisata Ekowisata menurut Eplerwood (1999) yang dikutip oleh Yoeti (2000: 5) adalah suatu bentuk wisata yang bertanggung jawab terhadap kelestarian area yang masih alami (natureal area), memberi manfaat secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan budaya bagi masyarakat setempat.
7
Kawasan strategis pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek,
seperti
pertumbuhan
ekonomi,
sosial
dan
budaya,
pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan (Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Bab I Pasal 1 ayat 10). Ekowisatawan adalah segmen wisatawan yang memiliki motif, minat, dan ketertarikan pada hal-hal yang khusus di daerah tujuan wisata, terutama pada kegiatan konservasi alam dan budaya yang menjadi pusat kegiatan wisatanya. Disebut ekowisatawan karena didalam perjalanan wisatanya kelompok ini sangat sensitif dan peduli pada lingkungan, mencari pengalaman baru dengan cara belajar dari dan bersama masyarakat lokal tentang beragam sumberdaya dan daya tarik alam maupun budaya setempat (Damanik dan Weber, 2006: 43). 3. Desa Wisata Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desamenurut UU Republik Indonesia Nomor32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas bataswilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-asul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
8
Desa wisata adalah suatu wilayah pedesaan yang memiliki keunikan dan daya tarik baik berupa daya tarik/ keunikan fisik lingkungan alam pedesaan maupun kehidupan sosial budaya kemasyarakatan. Produk wisata seperti dikatakan oleh Marsono dan Widyarini (2012: 7 via bdk. Ngafenan, 1991:222-223; Kotler, dkk., 2002:14) adalah segala sesuatu, meliputi: barang, jasa, atraksi wisata, atau fasilitas wisata lainnya yang ditawarkan/dijual kepada wisatawan (pasar) untuk diperhatikan,dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan kebutuhan atau keinginan wisatawan.
G. Metode Penelitian 1. Tempat dan Waktu Tempat : Desa Wisata Brayut, Pandowoharjo, Sleman, Yogyakarta Waktu : 21 Maret- 21 Juni 2013
2. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara Wawancara adalah Tanya jawab yang dilakukan untuk dimintai keterangan atau pendapat mengenai suatu hal yang diperlukan atau Tanya jawab peneliti dengan nara sumber. b. Observasi Observasi merupakan kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek yang diteliti. Dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung ke lokasi penelitian
9
untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang Desa Wisata Brayut, seperti atraksi ekowisata, produk ekowisata, aktivitas ekowisata, serta pasar ekowisatawan.
c. Studi Pustaka Dalam hal ini peneliti mengambil data dari sumber seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sleman, buku, Thesis, dan artikel.
3. Teknik Analisis Data Dari bahan yang didapatkan dari wawancara, observasi dan studi pustaka, penulis mendiskripsikan kondisi pelaksanaan ekowisata di Desa Wisata Brayut. Setelah itu penulis menganalisis hambatan yang terjadi dari pelaksanaan ekowisata di sana. Hasil analisis itu dijadikan tolak ukur untuk memberikan masukan kepada Desa Wisata Brayut terkait pengembangan ekowisata kedepan.
H. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini terdiri dari IV bab yaitu: Bab Imerupakan pendahuluan, yang berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II berisi tentang gambaran umum yang memaparkan gambaran umum Desa Wisata Di Sleman, gambaran umum Desa Wisata Brayut, dan produk yang ditawarkan sebagai daya tarik. Bab III berisikan tentang pengembangan ekowisata Desa Brayut yang membahas tentang cakupan ekowisata, pengembangan ekowisata di
10
Brayut, hambatan pengembangan ekowisata di Brayut, serta arahan pengembangan ekowisata di Brayut. Bab IV membahas tentang hasil penelitian yang berisi kesimpulan dan saran.