BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup dan menjalankan seluruh
aktivitasnya sebagai individu dalam kelompok sosial, komunitas, organisasi maupun masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia berinteraksi dengan sesamanya. Oleh karena itu, manusia tidak dapat menghindari dari suatu tindakan yang disebut komunikasi. Komunikasi merupakan interaksi interpersonal yang menggunakan sistem simbol linguistik, seperti sistem verbal (kata-kata), verbal dan nonverbal. Sistem ini dapat disosialisasikan secara langsung/ tatap muka atau melalui media lain (tulisan, oral dan visual). Disadari atau tidak, komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia itu sendiri. Di sisi lain, untuk menjalin rasa kemanusiaan yang akrab, diperlukan saling pengertian diantara sesama anggota masyarakat. Dalam hal ini komunikasi memainkan peranan penting, apalagi bagi manusia modern. Manusia modern adalah manusia yang cara berpikirnya berdasarkan logika dan rasional atau penalaran dalam menjalankan segala aktivitasnya. Keseluruhan aktivitas itu akan terselenggara dengan baik melalui komunikasi interpersonal. Salah satu komunitas lesbian di Tangerang yaitu “Komunitas Belok Tangerang” yang disingkat KBT (belok sendiri adalah istilah umum yang dipakai untuk menyebut lesbian) sulit untuk berinteraksi dengan masyarakat luas. Bahkan untuk berinteraksi dengan sesama komunitasnya sendiri mengalami sedikit 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
2
kesulitan. Banyak di antara kaum lesbian tidak terang-terangan menyatakan diri mereka adalah sebagai lesbian. Dengan alasan jati diri yang terbuka akan merubah pandangan orang dan mempengaruhi posisi serta kehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini, mereka memiliki masalah dalam pengungkapan diri. Itu sebabnya keberadaan kaum lesbian masih belum tercatat secara resmi di Kota Tangerang. Fenomena ini menarik untuk diteliti mengingat proses komunikasi yang dilakukan oleh kaum lesbian terhadap komunitasnya bukan merupakan hal mudah yang dapat dilakukan seperti percakapan sehari-hari pada umumnya. Kaum homoseksual biasanya tertutup dan enggan menonjolkan diri, terlebih untuk seorang lesbian. Kaum lesbian cenderung tertutup, sehingga kurang begitu dikenal dan dipahami dibanding laki-laki homoseksual. Lingkungan Kota Tangerang yang menjadi tempat penelitian merupakan salah satu wilayah yang juga memiliki komunitas kaum lesbian meskipun keberadaannya tidak terlihat secara transparan. Homoseksual adalah ketertarikan melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis. Homoseksualitas mengacu pada interaksi seksual antara pribadi yang berjenis kelamin sama secara situasional atau berkelanjutan. Istilah yang sudah umum dikenal masyarakat adalah homoseksual sesama laki-laki disebut gay, sedangkan homoseksual sesama perempuan disebut lesbian/lesbi. Dalam penelitian ini, penulis akan membahas tentang lesbian/lesbi. Lesbian adalah istilah perempuan yang mencintai perempuan baik secara fisik, seksual, atau secara emosional. Lesbian juga adalah seorang perempuan yang memiliki ikatan seksual terutama dengan perempuan yang melihat dirinya
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
3
sebagai bagian dari sebuah komunitas yang mengidentifikasikan dirinya sebagai lesbian. Dalam lesbian di kenal istilah-istilah untuk membedakan identitas lesbian tersebut, perempuan yang berpakaian cenderung seperti laki-laki dan merasa seperti laki-laki atau bahkan bertingkah seperti laki-laki disebut Butch, biasanya Butch ini berperan selaku laki-laki di dalam dunia lesbian. Sedangkan yang berperan sebagai perempuan disebut Femme, yang dimana perempuan ini seperti perempuan-perempuan pada umumnya yang suka berdandan, berpenampilan feminism bahkan terlihat seperti perempuan normal. Ada juga yang berperan bisa sebagai laki-laki maupun perempuan disebut Andro, yang dalam berpakaian lebih fleksibel atau mengikuti peran si andro itu sendiri apakah dia sedang berperan menjadi perempuan ataupun laki-laki. Namun ada pula lesbian yang bukan lakilaki ataupun perempuan yang di sebut No Lebel, yang dimana perempuan ini tidak mempunyai ciri khas tertentu dalam berpakaian. Kaum Lesbian telah menggunakan simbol-simbol untuk menunjukkan eksistensi dan sebagai media komunikasi didalamnya. Simbol-simbol tersebut ikut berkembang dengan seiringnya waktu dan perkembangan zaman. Ada beberapa terminologi yang sering dihubungkan dengan menjadi lesbian, antara lain “Butch, Femme dan Andro”. Walaupun ketiganya tergolong kaum lesbian, namun penggunaan simbol-simbol didalamnya berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut memberikan daya tarik tersendiri antar ketiganya dalam proses komunikasi dan kehidupan sosial didalamnya. Hal ini dapat dilihat dari
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
4
pembentukan karakter, ciri dan prilaku ketiganya. Dari ketiga jenis tersebut, Butch terlihat lebih kompleks dan sulit untuk dipahami secara jelas dan detail. Dengan adanya keunikan dan pembeda tersebut, peneliti mencoba meggunakannya sebagai objek penelitian kali ini. Hal ini dapat dilihat pada simbol secara fisik maupun nonfisik yang menjadi ciri khas atas prilaku dan sikap kelompok butch cenderung lebih unik dan sulit untuk dipatenkan. Komunikasi yang timbul di dalamnyapun tergolong hal yang lebih kompleks dan rumit. Bahasa – bahasa kelompok yang cenderung diambil atau mengcopy dari bahasa Indonesia baku menjadi sebuah makna baru yang berupa kiasan dan beberapa gambar atau lambang yang digunakan menjadi sebuah peruwujudan akan eksistensi dan cara komunikiasi mereka. Istilah komunikasi sendiri berasal dari kata latin communicare atau Communis yang berarti untuk berbagi, membagi keluar, berkomunikasi, menanamkan, menginformasikan, bergabung, bersatu dan berpartisipasi dalam. Jadi dari asal katanya, diketahui bahwa komunikasi itu memerlukan pesan yang hendak dibagi, penyampaian pesan dan objek pesan. Secara garis besar komunikasi dibagi menjadi dua, komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal disampaikan dengan bahasa verbal. Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang mewakili berbagai aspek realitas individu. Aspek realitas ini meliputi bahasa asal, kebiasaan, dan tingkat pengetahuan sampai aspek budaya. Komunikasi verbal adalah jenis komunikasi yang sehari-hari dilakukan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
5
manusia. Sedangkan komunikasi nonverbal secara sederhana bisa diartikan sebagai semua isyarat yang bukan kata-kata. Dengan pengertian atas komunikasi yang terbagi menjadi dua tersebut, memiliki pengaruh yang cukup kuat atas kondisi sosial masyarakat, khususnya dalam penerapan komunikasi didalamnya. Kondisi sosial pada dasarnya bersifat heterogen dan sangat kompleks. Keragaman sosial tidak terlepas dari kenyataan bahwa setiap manusia lahir dengan identitas fisik dan mental yang berbeda satu sama lain, kemudian berkembang menjadi dewasa dalam kondisi ruang dan waktu yang berbeda pula. Hal ini menyebabkan keragaman identitas individual berkembang dan membentuk kehidupan masyarakat sebagai identitas sosial. Keragaman berpikir dan bertindak manusia pada dasarnya menyatakan bahwa identitas manusia bersifat plural. Dalam
penelitian
ini,
peneliti
lebih
menekankan
kepada
peran
komunikator dan komunikan dalam berkomunikasi antar sesama lesbian. Komunikator mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan efektivitas komunikasi, karena ia berkedudukan sebagai pembuka komunikasi yaitu sebagai pihak yang mengirim pesan. Kemampuan komunikator untuk berkomunikasi efektif sangat ditentukan oleh ketepatan dalam menentukan identifikasi sasaran, formulasi isi pesan, pemilihan saluran komunikasi dan kredibilitas dirinya sendiri. Keefektifan komunikasi tidak saja ditentukan oleh kemampuan berkomunikasi, tetapi juga oleh diri si komunikator. Untuk menjadi komunikator yang baik, juga harus menjadi komunikan yang baik pula. Karena komunikasi bersifat transaksional, maka keberhasilan komunikasi tidak hanya
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
6
ditentukan oleh salah satu pihak, tetapi ditentukan oleh kedua belah pihak yang terlibat dalam komunikasi. Ini berarti bahwa komunikasi akan berhasil apabila kedua
belah
pihak
mempunyai
kesepakatan
mengenai
hal-hal
yang
dikomunikasikan. Komunikan juga merupakan faktor penentu keberhasilan komunikasi. Ukuran keberhasilan komunikator adalah apabila pesan-pesan yang disampaikan dapat diterima, dipahami, dan mendapatkan tanggapan positif oleh komunikan, dalam arti sesuai dengan harapan komunikator. Komunikan berperan dalam proses pengolahan informasi yang disampaikan oleh komunikator. Dalam prosespengolahan informasi terjadi proses seleksi yang mencakup perhatian, persepsi dan daya ingat. Pesan yang diolah adalah yang sesuai dengan kerangka pengetahuan dan pengalaman saja, karena sesuai dengan keperluan, minat dan keinginan, terlebih jika dapat digunakan sebagai penyelesaian masalah. Proses berkomunikasi interpersonal ini bertujuan untuk mencari teman, teman kencan, kekasih bahkan mereka mengakui semua perasaan yang tertahan ketika kehidupan normal menuntut mereka untuk menutupi tingkah laku dan perilaku mereka dalam bermasyarakat. Selain itu penelitian juga membahas mengenai penggunaan komunikasi nonverbal yang digunakan dalam proses pengungkapan diri sampai pada tahap terbentuknya hubungan antar sesama lesbian tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikator dan komunikan masing-masing mempunyai peran yang penting dalam berkomunikasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
7
menuju proses pengakuan diri. Komunikator akan menjadi cerminan dan tolak ukur dalam pergaulan kaum lesbian. Ada beberapa bahasa yang para lesbi tidak ketahui dikarenakan mereka berasal dari komunitas yang berbeda. Bahasa tersebut mempunyai makna yang berbeda jika mungkin diartikan dalam Bahasa Indonesia yang sebenarnya. Hal itu bertujuan agar dapat digunakan pada situasi tertentu yang mana jika kelompok lesbi tersebut sedang berkumpul dan ada orang lain yang datang yang merupakan non lesbi maka mereka akan menggunakan simbol bahasa tersebut. Yang mana orang lain tersebut tidak akan mengetahui makna atau arti dari sebuah bahasa tersebut. Contoh bahasa-bahasa tersebut adalah belok, L yang merupakan persamaan lesbi, beb adalah butchi atau yang berperan sebagai laki-laki dalam hubungan lesbi, GF merupakan pasangan/pacar lesbi, lurus merupakan wanita heteroseksual, no label adalah lesbi yang tidak masuk dalam kategori, double adalah dua pasangan lesbi yang sedang berpacaran, linak merupakan laki-laki heteroseksual, pecongan merupakan pasangan lesbi yang sedang berpacaran. Melalui pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, peneliti sangat tertarik dalam melakukan penilitian tentang “Simbol-simbol dalam Komunikasi Interpersonal pada Komunitas Lesbian di Tangerang”. Dengan memperlihatkan bagaimana cara berkomunikasi kaum lesbian secara mendalam tanpa bermaksud sedikitpun menghakimi gaya komunikasi mereka benar atau salah. 1.2
Fokus Penelitian
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
8
Berdasarkan
permasalahan
penelitian
yang
telah
dikemukakan
sebelumnya, penulis dapat memfokuskan penelitian tersebut , yaitu : Bagaimana simbol-simbol komunikasi pada komunitas lesbian di kota tangerang? 1.3
Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dalam pembahasan skripsi ini adalah penulis akan
menganalisis dan menguraikan simbol - simbol yang digunakan oleh para komunitas lesbian di kota tangerang.
1.4
Tujuan Penelitian Secara umum penilitian ini dilakukan untuk memberi informasi tentang
adanya kehidupan Lesbian ditengah-tengah masyarakat yang berkembang dikalangan remaja masa kini, dan secara khusus tujuan yang ingin dicapai yaitu: Untuk mengidentifikasi simbol-simbol komunikasi pada komunitas lesbian di kota Tangerang.
1.5
Manfaat Penelitian A. Manfaat Akademis Berguna untuk menambah wawasan mengenai analisis pemaknaan simbol, bagaiamana memberikan pembuktian akan penjabaran arti sebuah simbol sebagai wujud intepretasi atas interaksi sosial dan komunikasi sosial pada komunitas sosial. Hal ini diwujudkan dalam sebuah penelitian, dengan metode
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
9
penelitian kualitatif, serta hasil penelitian dapat dipakai sebagai referensi peneliti selanjutnya. B.
Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat diterima oleh khalayak dan Proses
pemahaman dan pengenalan akan sebuah simbol dalam komunitas sosial, khususnya komunitas lesbian dan dikaitkan dengan aktifitasnya dalam melakukan interaksi dan komunikasi sosial.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z