1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Banyak fenomena yang terjadi di sekitar kita namun tidak kita perhatikan. Salah satu fenomena tersebut adalah terdapat sekelompok konsumen yang suka menonton film di hari pertama pemutaran film di bioskop. Fenomena minat menonton film di hari pertama ini unik dan sangat menarik. Minat konsumen ingin menonton film pada hari pertama timbul karena konsumen mempunyai rasa gengsi yang tinggi. Sehingga jika konsumen sudah menonton film di hari pertama di bioskop maka konsumen tersebut akan merasa bangga. Menjadi yang pertama dalam segala hal akan menjadi sebuah kebanggaan, begitu pula jika konsumen sudah menonton film di hari pertama pemutaran di bioskop. Dapat kita sadari bahwa menonton film adalah hobi bagi banyak konsumen. Konsumen akan rela mengantri untuk dapat menonton film perdana yang mereka suka. Setelah konsumen tersebut menonton film perdana pada hari pertama,
mereka akan
menceritakan film tersebut kepada orang lain. Proses ini disebut word of mouth (Haywood, 1989). Proses word of mouth akan semakin terpercaya bila berupa komentar konsumen yang telah mengkonsumsi atau mengalami proses jasa tersebut (Maister, 1997). Seringkali konsumen yang menonton film di bioskop dikarenakan norma subjektif atau karena ajakan orang lain, bisa teman, pacar atau keluarga. Bioskop adalah perusahaan jasa yang berarti menjual produk intangibel (tidak berwujud), benefit dari jasa yang ditawarkan tidak bisa langsung dilihat oleh calon
2 konsumennya. Dalam kontak secara personal dengan konsumen, bioskop merupakan Low contact service yang berarti service that require minimal or no direct between customers and the service organization (Lovelock &Wright, 2002) dapat diartikan klasifikasi jasa yang membutuhkan kontak pelanggan dengan intensitas yang rendah. Pada perusahaan jasa dengan kontak konsumen yang rendah sulit sekali melakukan evaluasi terhadap kualitas jasa. Hal ini terjadi, mengingat komunikasi dengan konsumen sulit untuk dilakukan disebabkan oleh terbatasnya peluang atau kesempatan untuk melakukan kontak langsung dengan konsumen. Pada perusahaan jasa bauran pemasaran/service marketing strategy modern dilakukan melalui 8P yaitu product, place and time, process, productivity and quality, people, promotion and education, physical evidence, price and other expenditures yang merupakan pengembangan dari 4P traditional (Lovelock & Wright, 2002). Pembahasan singkat 8P adalah : 1. Product adalah produk yang dijual kepada konsumen. 2. Place and time adalah kapan dan dimana jasa akan diberikan demi kepuasan pelanggannya. 3. Process adalah urutan kerja dan sistem yang berlaku sampai diterimanya jasa kepada konsumen. 4. Productivity and quality adalah kualitas produk yang ditawarkan dalam pembentukan loyalitas konsumen. 5. People adalah penyedia jasa yang akan mempengaruhi penilaian para pengguna jasa.
3 6. Promotion and education adalah produk yang ditawarkan oeh media komunikasi yang dapat mendidik konsumen. 7. Promotion and education adalah bukti fisik representatif
yang akan
memuaskan pengguna jasa. 8. Price and other expenditures adalah harga yang dikeluarkan oleh pelanggan untuk memperoleh manfaat dari jasa yang ditawarkan.
4 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan pemikiran tersebut, maka studi ini akan membahas : 1. Apakah ada pengaruh produk dengan minat menonton film di hari pertama pemutaran di bioskop. 2. Apakah ada pengaruh promosi dengan minat menonton film di hari pertama pemutaran di bioskop. 3. Apakah ada pengaruh tempat dengan minat menonton film di hari pertama pemutaran di bioskop. 4. Apakah ada pengaruh hobi dengan minat menonton film di hari pertama pemutaran di bioskop. 5. Apakah ada pengaruh norma subyektif dengan minat menonton film di hari pertama pemutaran di bioskop.
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menganalisis pengaruh produk dengan minat menonton film di hari pertama pemutaran di bioskop. 2. Menganalisis pengaruh promosi dengan minat menonton film di hari pertama pemutaran di bioskop. 3. Menganalisis pengaruh tempat dengan minat menonton film di hari pertama pemutaran di bioskop. 4. Menganalisis pengaruh hobi dengan minat untuk menonton film perdana pada hari pertama di bioskop.
5 5. Menganalisis pengaruh norma subyektif dengan minat menonton film di hari pertama pemutaran di bioskop.
1.4 Kontribusi Penelitian Diharapkan penelitian ini akan memberikan manfaat kepada : 1) Bagi penulis Sebagai wahana berpikir ilmiah dengan menuangkan pengetahuan yang sudah diperoleh dari teori-teori yang sudah didapat selama kuliah. 2) Bagi bioskop hasil penelitian ini diharapkan dapat sedikit memberikan gambaran kepada bioskop mengenai minat konsumen menonton film di hari pertama pemutaran di bioskop. 3) Bagi Pembaca Semoga hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam memberikan informasi atau pengetahuan bagi setiap orang.
1.5 Batasan Penelitian Agar penelitian lebih spesifik dan tidak terlalu luas, maka penulis memberikan batasan sebagai berikut : 1. Variabel penelitian yang digunakan adalah : ¾ Produk ¾ Promosi ¾ Tempat
6 ¾ Hobi ¾ Norma subjektif ¾ Minat 2. Lokasi penelitian di Universitas Kristen Duta Wacana 3. Responden hanya mahasiswa yang berada di Universitas Kristen Duta Wacana. Jumlah responden dibatasi 100 mahasiswa dengan ketentuan menonton film di hari pertama pemutaran di bioskop.