1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban
yang
penyelenggaraan berlangsung
tepat,
jelas,
terukur,
pemerintahan
secara
berdayaguna,
dan
dan
legitimate
sehingga
pembangunan
berhasil
guna,
dapat
bersih
dan
bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Upaya pengembangan tersebut sejalan dengan dan didasarkan pad a TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, dan UndangUndang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Dalam Pasal 3 Undang-Undang
tersebut
dinyatakan
bahwa
asas-asas
umum
penyelenggaraan negara meliputi asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggara negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas, dan asas akuntabilitas. Dalam penjelasan mengenai pasal tersebut, dirumuskan bahwa asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat
2
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam rangka itu, pemerintah telah menerbitkan Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Inpres tersebut mewajibkan setiap
instansi
pemerintah
sebagai
unsur
penyelenggara
pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan stratejik yang ditetapkan oleh masing-masing instansi. Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan yang disampaikan kepada atasan masing-masing, lembagalembaga
pengawasan
dan penilai akuntabilitas,
dan
akhirnya
disampaikan kepada Presiden selaku kepala pemerintahan. Laporan tersebut
menggambarkan
kinerja
instansi
pemerintah
yang
bersangkutan melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). B. Struktur Organisasi Pembentukan
struktur
organisasi
Pemerintah
Daerah
Kabupaten Barru ditetapkan dengan peraturan daerah, yaitu: 1. Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Barru.
3
2. Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah Kabupaten Barru 3. Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi
dan Tatakerja
Inspektorat,
Badan
Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Barru 4. Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Kecamatan dan Kelurahan pada Kabupaten Barru 5. Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Barru 6. Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Organisasi
dan
Tatakerja
Badan
Ketahanan
Pangan Kabupaten Barru 7. Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Organisasi
dan
Tatakerja
Kantor
Pelaksana
Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Barru 8. Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 9 Tahun 2012 tentang Pembentukan
Organisasi
dan
Tatakerja
Badan
Keluarga
Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Barru Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Barru tersebut, maka susunan organisasi yang terbentuk di kabupaten Barru adalah
4
sebagai berikut: 1. Sekretariat Daerah dipimpin oleh Sekretaris Daerah yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Sekretariat Daerah membawahi: a. Asisten Administrasi Pemerintahan, membawahi: 1) Bagian Pemerintahan Umum 2) Bagian Pemerintahan Kecamatan, Kelurahan dan Desa 3) Bagian Pertanahan b. Asisten
Administrasi
Perekonomian,
Pembangunan
Kesejahteraan Sosial 1) Bagian Administrasi Perekonomian 2) Bagian Administrasi Pembangunan 3) Bagian Kesejahteraan Rakyat c. Asisten Administrasi Umum 1) Bagian Hukum 2) Bagian Organisasi 3) Bagian Humas dan Protokol 4) Bagian Umum 2. Sekretariat DPRD, dipimpin oleh Sekretaris Dewan 3. Inspektorat Daerah 4. Badan sebanyak 7 yang terdiri dari: a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah b. Badan Kepegawaian Daerah
dan
5
c. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa d. Badan Penanggulangan Bencana Daerah e. Badan Ketahanan Pangan f. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat g. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan 5. Dinas sebanyak 14 yang terdiri dari: a. Dinas Pendidikan b. Dinas Kesehatan c. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi d. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil e. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan informatika f. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga g. Dinas Pekerjaan Umum h. Dinas
Koperasi,
Usaha
Mikro
Kecil
dan
Perindustrian dan Perdagangan i. Dinas Pertambangan dan Energi j.
Dinas Pertanian Tanaman pangan dan Perkebunan
k. Dinas Kehutanan l. Dinas Peternakan m. Dinas Kelautan dan Perikanan n. Dinas Pengelola Keuangan Daerah 6. Kantor sebanyak 6 yang terdiri dari:
Menengah,
6
a. Kantor Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan b. Kantor Rumah Sakit Umum Daerah c. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja d. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah e. Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal f. Kantor Lingkungan Hidup Tugas dan fungsi dari masing-masing perangkat daerah adalah sebagai berikut: 1. Sekretariat
Daerah
merupakan
unsur
staf,
dipimpin
oleh
Sekretaris Daerah yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Sekretariat Daerah mempunyai tugas dan kewajiban membantu Bupati dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah. Sekretariat Daerah dalam melaksanakan tugas dan kewajiban menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan kebijakan pemerintahan daerah; b. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis daerah; c. Pemantauan
dan
evaluasi
pelaksanaan
kebijakan
pemerintahan daerah; d. Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah;
7
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD. Sekretariat DPRD dipimpin oleh Sekretaris Dewan yang secara teknis operasional berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
pimpinan
DPRD
dan
secara
administratif
bertanggungjawab kepada bupati melalui sekretaris daerah. Sekretariat
DPRD
mempunyai
tugas
menyelenggarakan
administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Sekretariat DPRD dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi: a. Penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD; b. Penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD; c. Penyelenggaraan rapat-rapat DPRD; d. Penyediaan dan pengkoordinasian tenaga ahli yang diperlukan DPRD; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3. Dinas Pendidikan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah
daerah
berdasarkan
azas otonomi
dan
tugas
8
pembantuan dibidang pendidikan. Dinas Pendidikan dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan
kebijakan
teknis
penyelenggaraan
dibidang
pendidikan; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pendidikan c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas penyelenggaraan di bidang pendidikan; d. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. 4. Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan
dibidang
kesehatan.
Dinas
Kesehatan
dalam
melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan
kebijakan
teknis
penyelenggaraan
dibidang
kesehatan; b. Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang kesehatan; c. Pembinaan pelaksanaan tugas penyelenggaraan dibidang kesehatan; d. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas. e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. 5. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan
9
azas otonomi dan tugas pembantuan dibidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan dibidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi; b. Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi; c. Pembinaan pelaksanaan tugas penyelenggara dibidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi; d. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas. e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. 6. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan dibidang kependudukan dan catatan sipil. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan
kebijakan
teknis
penyelenggaraan
dibidang
kependudukan dan catatan sipil; b. Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang kependudukan dan catatan sipil; c. Embinaan pelaksanaan tugas penyelenggaraan dibidang kependudukan dan catatan sipil; d. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas;
10
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. 7. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas
pokok
melaksanakan
urusan
pemerintahan
daerah
berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang perhubungan, komunikasi, informasi, pos dan telekomunikasi. Dinas
Perhubungan,
Komunikasi
dan
Informatika
dalam
melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan
kebijakan
teknis
penyelenggaraan
dibidang
perhubungan, pos dan telekomunikasi dan informatika; b. Penyelenggaraan pelayanan dibidang perhubungan, pos dan telekomunikasi dan informatika; c. Pembinaan pelaksanaan tugas penyelenggaraan dibidang perhubungan, pos dan telekomunikasi dan informatika; d. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas. e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. 8. Dinas
Kebudayaan,
Pariwisata,
Pemuda
dan
Olahraga
mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan dibidang pemuda olahraga, budaya dan pariwisata. Dalam melaksanakan tugas, Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan
kebijakan
teknis
penyelenggaraan
Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga;
dibidang
11
b. Penyelenggaraan pelayanan umum di bidang Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga; c. Pembinaan pelaksanaan dan tugas penyelenggaraan dibidang Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga; d. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas; e. Pelaksanaan tugas yang diberikan oleh Bupati 9. Dinas Pekerjaan Umum mmpunyai tugas pokok mlaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pekerjaan umum yang meliputi bina marga
dan
pengairan.
Dinas
Pekerjaan
Umum,
dalam
melaksanakan tugas menylenggarakan fungsi : a. Perumusan
kebijakan
teknis
penyelenggaraan
dibidang
pekerjaan umum; b. Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang pekerjaan umum; c. Pembinaan pelaksanaan tugas penyelenggaraan dibidang pekerjaan umum; d. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. 10. Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang Perindustrian dan Perdagangan. Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian dan
12
Perdagangan, dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan
kebijakan
teknis
penyelenggaraan
dibidang
Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan; b. Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan; c. Pembinaan pelaksanaan tugas penyelenggaraan dibidang Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan; d. Pelaksnaan urusan tata usaha dinas. e. Plaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. 11. Dinas Pertambangan dan Enrgi, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan dibidang Pertambangan dan Energi. Dinas Pertambangan dan Energi, dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan
kebijakan
teknis
penyelenggaraan
dibidang
Pertambangan dan Energi; b. Penyelenggaraan pelayanan umum di bidang Pertambangan dan Energi; c. Pembinaan pelaksanaan tugas penyelenggaraan dibidang Pertambangan dan Energi;
13
d. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas. e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. 12. Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Perkebunan mempunyai tugas
pokok
melaksanakan
urusan
pemerintahan
daerah
berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pertanian dan perkebunan. Dians Pertanian, Tanaman Pangan dan Perkebunan, dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan
kebijakan
teknis
penyelenggaraan
dibidang
pertanian dan perkebunan; b. Penyelenggaraan
pelayanan
umum
dibidang
pertanian
tanaman pangan dan perkebunan; c. Pembinaan
pelaksanaantugas
penyelenggaraan
dibidang
pertanian tanaman pangan dan perkebunan; d. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas; e. Pelaksanaan tugas yang diberikan oleh Bupati. 13. Dinas Kehutanan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kehutanan. Dinas Kehutanan, dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan
kebijakan
teknis
penyelnggaraan
dibidang
kehutanan; b. Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang kehutanan;
14
c. Pembinaan pelaksanaan tugas penyelenggaraan di bidang kehutanan; d. Pelaksnaan urusan tata usaha dinas. e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. 14. Dinas Peternakan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang peternakan. Dinas Peternakan, dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan
kebijakan
teknis
penyelenggaraan
dibidang
peternakan; b. Penyelenggaraan pelayanan umum di bidang peternakan; c. Pembinaan pelaksnaan tugas penyelenggaraan dibidang peternakan; d. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas. e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. 15. Dinas
Kelautan
dan
Perikanan
mempnyai
tugas
pokok
melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan dibidang kelautan dan perikanan. Dinas Kelautan dan Perikanan, dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan
kebijakan
kelautan dan perikanan;
teknis
penyelenggaraan
dibidang
15
b. Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang kela utan dan perikanan; c. Pembinaan pelaksanaan tugas penyelenggaraan dibidang kelautan dan perikanan; d. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. 16. Dinas Pengelola Keuangan Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang Pengelola Keuangan Daerah. Dinas Pengelola Keuangan Daerah, dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan
kebijakan
teknis
penyelenggaraan
dibidang
Pengelola Keuangan Daerah; b. Penyelenggaraan
pelayanan
umum
dibidang
Pengelola
Keuangan Daerah; c. Pembinaan pelaksanaan tugas penyelenggaraan dibidang Pengelola Keuangan Daerah; d. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas. e. Pelaksanaan tugas yang diberikan oleh Bupati. 17. Inspektorat mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pembinaan
urusan atas
pemerintah
penyelenggaraan
di
daerah,
pemerintahan
pelaksanaan desa dan
16
pelaksanaan urusan Pemerintahan Desa. Inspektorat, dalam menyelenggarakan tugas menyelenggarakan fungsi : a. perencanaan program pengawasan; b. perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan; c. pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan; d. pelaksanaan urusan tata usaha Inspektorat; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. 18. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di Bidang Perencanaan
Pembangunan
Pembangunan
Daerah,
Daerah.
dalam
Badan
Perencanaan
menyelenggarakan
tugas
menyelenggarakan fungsi : a. perumusan
kebijakan
teknis
di
bidang
perencana
pembangunan yang meliputi statistik dan penelitian; b. pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan yang meliputi statistik dan penelitian; c. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah
di
bidang
perencanaan
dan
pengendalian
pembangunan yang meliputi statistik dan penelitian; d. pembinaan pelaksanaan tugas perencanaan dan pengendalian pembangunan yang meliputi statistik dan penelitian; e. pelaksanaan urusan tata usaha;
17
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. 19. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas pokok memberikan dukungan kepada Bupati dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan daerah di Bidang Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat, dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat; c. pembinaan pelaksanaan tugas di bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat; d. pelaksanaan urusan tata urusan tata usaha Badan; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. 20. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa mempunyai tugas pokok memberikan dukungan kepada Bupati dalam menyusun dan melaksanakan
kebijakan
daerah
di
Bidang
Pemberdayaan
Masyarakat Desa. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi: a. perumusan
kebijakan
masyarakat desa;
teknis
di
bidang
pemberdayaan
18
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pemberdayaan masyarakat desa; c. pembinaan pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat desa; d. pelaksanaan urusan tata usaha Badan; e. pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Bupati. 21. Badan
Kepegawaian
Daerah
mempunyai
tugas
pokok
memberikan dukungan kepada Bupati dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan daerah dibidang Kepegawaian Daerah. Badan
Kepegawaian
Daerah
dalam
melaksanakan
tugas
menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis di bidang kepegawaian daerah; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kepegawaian daerah; c. pembinaan pelaksanaan tugas di bidang kepegawaian daerah; d. pelaksanaan urusan tata usaha Badan; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. 22. Kantor Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok memberikan dukungan kepada Bupati dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan daerah di Bidang Lingkungan Hidup. Kantor Lingkungan Hidup dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup:
19
b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang lingkungan hidup; c. pembinaan pelaksanaan tugas lingkungan hidup; d. pelaksanaan urusan tata usaha kantor; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. 23. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi mempunyai tugas pokok memberikan dukungan kepada Bupati dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan daerah di Bidang Perpustakaan, Arsip
dan
Dokumentasi.
Kantor
Perpustakaan,
Arsip
dan
Dokumentasi dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis di bidang perpustakaan, arsip dan dokumentasi; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang perpustakaan, arsip dan dokumentasi; c. pembinaan pelaksanaan tugas perpustakaan, arsip dan dokumentasi; d. pelaksanaan urusan tata usaha kantor; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. 24. Rumah
Sakit
melaksanakan berhasilguna
Umum upaya dengan
Daerah kesehatan
mempunyai secara
mengutamakan
tugas
berdayaguna
upya
pokok dan
penyembuhan,
pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu, dengan
20
upya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Rumah Sakit Umum Daerah dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan perencanaan bidang pelayanan kesehatan; b. perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan; c. pelaksanaan pelayanan medis dan administrasi pasien; d. pelaksanaan bimbingan asuhan keperawatan, etika dan mutu keperawatan; e. pembinaan, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang pelayanan kesehatan; f. pelaksanaan penatausahaan; g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. 25. Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas pokok pembinaan ketentraman dan ketertiban, dan penegakan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah. Satuan Polisi Pamong Praja dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis di bidang ketentraman dan ketertiban, dan penegakan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah; b. pelaksanaan kebijakan pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban, dan penegakan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah;
21
c. pelaksanaan koordinasi dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban, dan penegakan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah dengan Aparat Kepolisian Negara, Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan atau aparatur lainnya; d. pengawasan
terhadap
masyarakat
agar
mematuhi
dan
mentaati Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah; e. pelaksanaan urusan tata usaha kantor; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. 26. Organisasi Kecamatan Kabupaten Barru, yang terdiri dari : a. Kecamatan Barru; b. Kecamatan Tanete Rilau; c. Kecamatan Tanete Riaja; d. Kecamatan Pujananting; e. Kecamatan Balusu; f. Kecamatan Soppeng Riaja; g. Kecamatan Malusetasi; Kecamatan
merupakan
unsur
pelaksana
yang
menangani
sebagian urusan otonomi daerah, dipimpin oleh seorang Camat yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Camat mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan sebagian urusan otonomi daerah yang limpahkan oleh Bupati. Selain itu, camat juga menyelenggarakan tugas umum pemerintahan meliputi :
22
a. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat; b. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan kketertiban umum; c. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan; d. Mengkoordinasikan pemeliharaan dan prasarana dan fasilitasi pelayanan umum; e. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintah di tingkat Kecamatan; f. Membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/ atau kelurahan; g. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/ atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan Desa dan/ atau Kelurahan. 27. BPBD Kabupaten Barru berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kapada Bupati. BPBD Kabupaten Barru dipimpin Kepala Badan secara ex-officio dijabat Sekretaris Daerah. BPBD Kabupaten Barru mempunyai tugas: a. Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan
bencana
yang
mencakup
pencegahan
bencana, penanganan darurat, rehabilitasi, serta rekonstrukasi secara adil dan setara;
23
b. Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundangundangan; c. Menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta rawan bencana; d. Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana; e. Melaporkan
penyelenggaraan
penanggulangan
bencana
kepada Bupati setiap bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana; f. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang; g. Mempertanggungjawabkan
penggunaan
anggaran
yang
diterima; dan h. Melaksanakan
kewajiban
lain
sesuai
dengan
peraturan
perundang-undangan. BPBD
Kabupaten
Barru
dalam
menyelenggarakan
tugas
mempunyai fungsi: a. Perumusan
dan
penetapan
kebijakan
penanggulanagn
bencana dan penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan efisien; dan b. Pengkoordinasian
pelaksanaan
kegiatan
penanggulangan
bencana secara terencana, terpadu dan menyeluruh.
24
28. Badan Ketahanan Pangan mempunyai tugas pokok memberikan dukungan kepada Bupati dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan daerah dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan daerah dibidang ketahanan pangan. Badan Ketahanan pangan dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis dibidang ketahanan pangan; b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang kethanan pangan; c. Pembinaan pelaksanaan tugas dibidang ketahanan pangan; d. Pelaksanaan urusan tata usaha badan; dan e. Pelakasanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. 29. Kantor
Pelaksana
Penyuluhan
Pertanian,
Perikanan
dan
Kehutanan dipimpin oleh seorang Kepala Kantor, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Kantor Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan mempunyai tugas pokok: a. Memberikan dukungan kepada Bupati dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan daerah budang penyuluhan yang sejalan dengan kebijakan dan program penyuluhan provinsi dan nasional; b. Melaksanakan penyuluhan dan mengembangkan mekanisme, tata kerja, dan metode penyuluhan;
25
c. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, pengemasan, dan penyebaran materi penyuluhan kepada masyarakat dan pelaku usaha; d. Melaksanakan
pembinaan
pengembangan
kerja
sama,
kemitraan, pengelolaan kelembagaan, ketenagaan, sarana dan prasarana, serta pembiayaan penyuluhan; e. Menumbuh kembangkan dan memfasilitasi kelembagaan dan forum kegiatan bagi masyarakat dan pelaku usaha; f. Melaksanakan peningkatan kapasitas penyuluh melalui proses pembelajaran secara berkelanjutan; dan g. Melakukan proses pembelajaran melalui percontohan dan pengembangan model usaha bagi pelaku utama dan usaha tani. Kantor
Pelaksana
Penyuluhan
Pertanian,
Perikanan
dan
Kehutanan dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pelaksana penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan; b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah
dibidang
pelaksanaan
penyuluhan
Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan; c. Pembinaan
pelaksanaan
tugas
dibidang
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan; d. Pelaksanaan urusan tata usaha Kantor; dan
penyuluhan
26
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. 30. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang keluarga berencana, keluarga sejahtera, pengarusutamaan gender, kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis di bidang keluarga berencana dan pemberdayaan
perempuan
meliputi
bidang
keluarga
berencana dan keluarga sejahtera, pengarusutamaan gender, peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak; b. Penyelenggaraan urusan sosial pelayanan umum di bidang keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan meliputi bidang
keluarga
berencana
dan
keluarga
sejahtera,
pengarusutamaan gender, peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak; dan c. Pembinaan dan penyelenggaraan tugas di bidang keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan meliputi bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera, pengarusutamaan gender,
peningkatan
perempuan dan anak.
kualitas
hidup
dan
perlindungan
27
C. Sistematika Penulisan LAKIP Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2013 berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut : Executive summary (Ikhtisar Eksekutif) Bab I Pendahuluan Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum organisasi yang melaporkan dan sekilas pengantar lainnya. Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Dalam bab ini diikhtisarkan beberapa hal penting dalam perencanaan dan perjanjian kinerja (dokumen penetapan kinerja). Bab III Akuntabilitas Kinerja..... Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran organisasi pelapor, dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja. Bab IV Penutup Lampiran-lampiran
28
BAB II RENCANA STRATEJIK Pemerintah Daerah Kabupaten Barru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar efektif, efisien dan akuntabel, berpedoman pada dokumen perencanaan yang terdapat pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2010-2015 dan Penetapan Kinerja (Tapkin) Tahun 2013. A. RPJMD Kabupaten Barru Tahun 2010-2015 1. Visi Visi pembangunan Kabupaten Barru 2010-2015 mengacu pada visi yang telah disampaikan oleh Bupati/Wakil Bupati hasil pemilihan kepala daerah tahun 2010 yaitu; “Terwujudnya Kabupaten Barru Lebih Maju, Sejahtera, Taat Azas, dan Bermartabat yang Bernafaskan Keagamaan” Visi ini menjadi arah perjalanan pembangunan Kabupaten Barru selama tahun 2010-2015 dengan penjelasan makna visi sebagai berikut: a. Lebih maju adalah kondisi dimana pada tahun 2015 Kabupaten Barru menjadi lebih baik dalam hal kualitas sumberdaya manusia yang meliputi angka harapan hidup, rata-rata lama sekolah, angka melek huruf dan daya beli masyarakat.
29
b. Sejahtera bermakna bahwa pembangunan Kabupaten Barru dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial seluruh masyarakat Barru. c.
Taat azas dimaksudkan bahwa pembangunan Kabupaten Barru yang dilakukan mengacu pada ketentuan hukum dan norma budaya/adat-istiadat serta kearifan lokal dalam rangka terpeliharanya kebersamaan antar berbagai unsur dalam tatanan daerah dan terjaminnya keberlanjutan pembangunan.
d. Bermartabat dimaksudkan bahwa pembangunan di Kabupaten Barru dilakukan dengan berlandaskan pada semangat menuju daya saing dan kemandirian daerah dengan mengutamakan harkat kemanusiaan dan harga diri. e. Bernafaskan keagamaan bermakna bahwa seluruh aktivitas penyelenggaraan pembinaan
pemerintahan,
kemasyarakatan
pembangunan berlandaskan
dan
nilai-nilai
keagamaan. 2. Misi Berdasarkan visi tersebut di atas, maka misi pembangunan jangka menengah daerah yang ditetapkan sebagai berikut: a. Meningkatkan kualitas manusia b. Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat c. Menciptakan lingkungan yang kondusif
30
d. Mengembangkan interkoneksitas wilayah. e. Mewujudkan tata kelola yang baik dan bersih 3. Tujuan dan Sasaran Berdasarkan visi dan misi, maka tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah daerah yang akan dicapai sebagai berikut : a. Meningkatnya kualitas manusia. Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan ini adalah: 1) Meningkatnya
angka
partisipasi
murni
dan
angka
partisipasi kasar anak usia dini SD, SLTP, dan SLTA dan angka melanjutkan sekolah 2) Menurunnya angka buta huruf secara signifikan 3) Meningkatnya kualitas guru 4) Meningkatnya sarana prasarana 5) Meningkatnya proses belajar mengajar 6) Meningkatnya luaran pendidikan SD, SLTP, SLTA 7) Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan pendidikan 8) Meningkatnya
PHBS
masyarakat
serta
terwujudnya
lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan 9) Meningkatnya
efektifitas
pelayanan
pengobatan penyakit 10) Meningkatnya status gizi masyarakat
perawatan
dan
31
11) Menurunnya
angka
kematian
bayi,
balita
dan
ibu
hamil/melahirkan 12) Terpenuhinya kebutuhan sarana/prasarana kesehatan, tekhnologi, obat-obatan, dokter dan paramedis 13) Terpenuhinya kebutuhan sarana/prasarana kesehatan, tekhnologi kesehatan dan tenaga kesehatan sesuai bidangnya 14) Meningkatnya kemampuan tangkal atas penyakit menular dan penyakit tertentu seperti HIV/AIDS, Flu Burung serta potensi penyakit/gangguan kesehatan akibat pemanasan global 15) Terkendalikannya pertumbuhan penduduk b. Tercapainya kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat. Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan ini adalah : 1) Berkurangnya
jumlah
penduduk
miskin,
kedalaman
kemiskinan dan kerentanan untuk miskin 2) Terjadinya
transformasi
struktur
perekonomian
yang
berimbang antara sektor primer, sekunder dan tersier 3) Terciptanya jaringan kerjasama dengan lembaga mitra lainnya 4) Meningkatnya produksi dan produktivitas yang semakin berkualitas
32
5) Meningkatnya populasi ternak besar yang bersinergi dengan intensifikasi tanaman pangan 6) Meningkatnya produksi ternak unggas 7) Meningkatnya produksi perikanan tangkap dan budidaya 8) Meningkatnya sarana prasarana penangkapan 9) Meningkatnya produksi dan penyerapan tenaga kerja industri, UMKM 10) Optimalnya
eksploitasi
sumber-sumber
pertambangan
bernilai ekonomis tinggi 11) Meningkatnya kelestarian ekologi dan sumber daya alam 12) Tertanganinya jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial 13) Berkembangnya kegiatan kepemudaan 14) Berkembangnya kegiatan keolahragaan 15) Meningkat dan meluasnya apresiasi seni daerah 16) Teraktualisasikannya situs dan karya kebudayaan lokal asli 17) Berkembangnya destinasi dan event wisata 18) Berkembangnya partisipasi perempuan pada lembaga pemerintah, lembaga ekonomi dan penyelenggaraan pembangunan 19) Berkurangnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
33
20) Berkembangnya koperasi sebagai bagian dari gerakan sosial masyarakat c. Terpeliharanya dan semakin meningkatnya kebersamaan antar berbagai unsur dalam tatanan daerah. Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan ini adalah : 1) Berkembang
dan
terpeliharanya saling kepercayaan,
saling bantu serta kepatuhan kepada norma kebersamaan 2) Teraktualisasikannya
nilai-nilai,
norma-norma
dan
pengetahuan lokal asli 3) Berkembangnya kualitas tatanan pada tingkat lokalitas desa/kelurahan 4) Tertanamkannya nilai-nilai kesadaraan berdemokrasi pada masyarakat dan pelaku politik d. Terjaminnya
kelestarian
lingkungan
dan
keberlanjutan
sumberdaya alam. Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan ini adalah : 1) Terlestarikannya sumber daya alam 2) Terpeliharanya kualitas lingkungan yang baik 3) Terciptanya sistem penanganan bencana yang tanggap, efektif dan efisien 4) Terciptanya kesiapan dalam mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim terhadap produksi pertanian, ketahanan pangan, gangguan kesehatan dan keragaman hayati
34
5) Terjaganya keharmonisan dalam bentuk interaksi antar kelompok, golongan, lapisan dan pemangku kepentingan 6) Semakin harmonisnya kehidupan sosial dan tingginya kepatuhan kepada hukum 7) Terwujudnya
kesadaran
dan
penghargaan
terhadap
hukum dan hak asasi manusia e. Meningkatnya daya saing daerah. Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan ini adalah: 1) Terpenuhinya kebutuhan jalan-jembatan dan pelabuhan bagi angkutan dan perlintasan orang/barang 2) Terpenuhinya kebutuhan infrastruktur angkutan darat 3) Terpenuhinya pertumbuhan
fasilitas dan
yang
transformasi
dapat
mengakselerasi
perekonomian
serta
kemajuan/kemandirian wilayah 4) Terpeliharanya keseimbangan antara kawasan lindung dengan kawasan budidaya 5) Berkembangnya wilayah perkotaan/agropolitan, wilayah industri dan kawasan strategis 6) Tertanganinya wilayah banjir dan wilayah kekeringan 7) Berkembangnya keadaan kondusif bagi penanaman modal dalam negeri dan asing 8) Berkembangnya jaringan kerjasama antar daerah
35
f.
Semakin fungsionalnya nilai dan ajaran agama dalam etos dan budaya kerja dalam tatanan pemerintah
dan sosial
kemasyarakatan. Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan ini adalah: 1) Semakin tingginya kualitas penghayatan dan pengamalan ajaran agama 2) Terciptanya
suasana
penyelenggaraan
ibadah
yang dan
kondusif kegiatan
dalam
keagamaan
masyarakat g. Terwujudnya pelayanan umum yang efektif dan efisien dan memuaskan masyarakat. Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan ini adalah: 1) Tercapainya
efektifitas
program/kegiatan
yang
dan
efisiensi
transparan,
pengelolaan
akuntabel
dan
partisipatif 2) Meningkatnya kualitas fungsi legislasi, penganggaran dan pengawasan DPRD 3) Meningkatnya
kualitas
pelayanan
kemasyarakatan,
pemerintahan dan pembangunan 4) Tercapainya kapasitas yang bersesuaian dengan tuntutan perwujudan
kepemerintahan
yang
baik
dan
memberdayakan dengan kelembagaan masyarakat
saling
36
5) Meningkatnya tranparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan aset daerah 6) Terciptanya pelayanan publik yang prima 7) Terciptanya pengelolaan kependudukan dan catatan sipil yang tertib 8) Berkembangnya
sistem
pelayanan
yang
menjamin
efektifitas, efisiensi dan kepuasan pelanggan 9) Berkembangnya organisasi dan kelembagaan pemerintah daerah yang efektif 10) Meningkatnya kemampuan manajerial dan teknis aparatur B. Tapkin Tahun 2013 Penetapan Kinerja tingkat Kabupaten Tahun 2013 yang telah ditandatangani oleh Bupati Barru pada bulan Januari 2013 dapat dilihat pada tabel Penetapan Kinerja Kabupaten Barru Tahun 2013 di bawah ini. Tabel 1. Penetapan Kinerja Kabupaten Barru Tahun 2013 SASARAN STRATEGIS Meningkatnya angka partisipasi murni dan angka partisipasi kasar anak usia dini SD, SLTP, dan SLTA dan angka melanjutkan sekolah
Menurunnya angka buta
INDIKATOR KINERJA Meningkatnya angka partisipasi PAUD
Meningkatnya angka partisipasi murni tingkat SMA/SMK/MA/Paket C Meningkatnya angka partisipasi kasar tingkat SMA/SMK/MA/Paket C Persentase angka putus sekolah - SD/MI - SMP/MTs Meningkatnya angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs Meningkatnya angka
5,50%
SKPD PENANGGUNG JAWAB DINAS PENDIDIKAN
4%
DINAS PENDIDIKAN
4,30%
DINAS PENDIDIKAN
TARGET
DINAS PENDIDIKAN 0,003% 0,025% 0,36%
DINAS PENDIDIKAN
0,48%
DINAS PENDIDIKAN
37
huruf secara signifikan Meningkatnya kualitas guru
Meningkatnya sarana prasarana
melek huruf Persentase tenaga pendidik berkualifikasi S1/D4 Persentase pendidik yang tersertifikasi Persentase guru bantu/tenaga honorer yang mendapatkan jaminan kesejahteraan Persentase rombongan belajar SMP/MTs yang tidak melebihi 36 siswa Persentase SD/MI yang memiliki perpustakaan Persentase SMA/SMK/MA yang memiliki 200 buku pengayaan dan 20 buku referensi Jumlah Perpustakaan umum, perpustakaan desa dan taman baca
Meningkatnya luaran pendidikan SD, SLTP, SLTA
Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan pendidikan
Meningkatnya PHBS masyarakat serta terwujudnya lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan
Meningkatnya efektifitas pelayanan perawatan dan pengobatan penyakit
DINAS PENDIDIKAN
8,66%
DINAS PENDIDIKAN
5%
DINAS PENDIDIKAN
1,13%
DINAS PENDIDIKAN
8,41%
DINAS PENDIDIKAN
8,33%
DINAS PENDIDIKAN
54 perpustakaan desa/kelurahan ; 90 taman baca
Rasio Jumlah buku dengan jumlah penduduk
1:05
Meningkatnya Persentase siswa SD/MI dan SMP/MTs yang mampu mengikuti pembelajaran Persentase siswa SMA/SMK/MA yang mampu mengikuti pembelajaran Persentase kelulusan SD/MI
0,10%
KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI DINAS PENDIDIKAN
0,65%
DINAS PENDIDIKAN
0,021%
DINAS PENDIDIKAN
0,45%
DINAS PENDIDIKAN
11 siswa
DINAS PENDIDIKAN
1,66%
DINAS PENDIDIKAN
6,66%
DINAS PENDIDIKAN
3%
DINAS KESEHATAN
5,50%
DINAS KESEHATAN
20%
DINAS KESEHATAN
0 kasus
DINAS KESEHATAN
Jumlah pengunjung perpustakaan pertahun
Meningkatnya proses belajar mengajar
1,66%
Persentase kelulusan SMA/SMK/MA Jumlah siswa SMA/SMK/MA berprestasi yang diberikan penghargaan Persentase SMP/MTs yang Mengimplementasikan MBS Dewan Pendidikan berfungsi dengan baik Cakupan tatanan PHBS yang memenuhi syarat
Cakupan desa kategori sehat meningkat Persentase puskesmas yang menerapkan Pelayanan Prima Menurunnya kasus keracunan obat, makanan dan minuman yang tidak memenuhi syarat atau
16.000 pengunjung
38
Meningkatnya status gizi masyarakat
Menurunnya angka kematian bayi, balita dan ibu hamil/melahirkan
Terpenuhinya kebutuhan sarana/prasarana kesehatan, tekhnologi, obat-obatan, dokter dan paramedis
Terpenuhinya kebutuhan sarana/prasarana kesehatan, tekhnologi kesehatan dan tenaga kesehatan sesuai bidangnya Meningkatnya kemampuan tangkal atas penyakit menular dan penyakit tertentu seperti HIV/AIDS, Flu Burung serta potensi penyakit/gangguan kesehatan akibat pemanasan global
Terkendalikannya pertumbuhan penduduk
karena penyalahgunaan Dipertahankannya Prosentase pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan/pengobatan gratis Meningkatnya Prosentase pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan/pengobatan gratis Menurunnya prevalensi status gizi kurang pada Balita Menurunnya prevalensi balita pendek Menurunnya prevalensi Balita kurus Menurunnya angka kematian Ibu melahirkan
100%
DINAS KESEHATAN
4,74%
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
1%
DINAS KESEHATAN
0,50%
DINAS KESEHATAN
0,30%
DINAS KESEHATAN
0/100.000 kelahiran hidup
DINAS KESEHATAN
100%
DINAS KESEHATAN
3,11%
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Tersedianya obat-obatan dan bahan pakai habis di Rumah Sakit Meningkatnya cakupan pelayanan sarana kesehatan (Posyandu, Pustu, Poskesdes, Polindes dan Puskesmas)
5,73%
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
1,71%
DINAS KESEHATAN
Menurunnya Prevalensi Penyakit yang dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
0,10%
DINAS KESEHATAN
Dipertahankannya prosentase Ibu melahirkan yang dilayani dengan PONED (pelayanan obstetri, neonatal, emergency dasar) Tersedianya rumah sakit yang dilengkapi peralatan medis dan non medis yang sesuai standar dan cukup
Menurunnya Prevalensi Penyakit Menular Bersumber Binatang yaitu: - DBD - Malaria - Flu Burung Menurunnya Prevalensi Penyakit Menular Langsung yaitu: - TBC - Kusta - Thypoid - Diare - ISPA - HIV/AIDS Cakupan pasangan usia subur (PUS) yang istrinya dibawah usia 20 tahun
DINAS KESEHATAN
0,06% 0,004% 0,12% DINAS KESEHATAN
0,006% 1,28% 0,028% 0,10% 0,01% 0% 617 PUS
KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
39
Berkurangnya jumlah penduduk miskin, kedalaman kemiskinan dan kerentanan untuk miskin
Cakupan sasaran pasangan usia subur (PUS) yang ingin ber KB tidak terpenuhi (unmet need) Dipertahankannya rasio petugas pembantu pembina KB Desa (PPKBD) setiap Desa/Kel
0,80%
Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga disetiap Desa/Kel
52.890 KK
Meningkatnya cakupan sasaran pasangan usia subur (PUS) menjadi peserta KB baru
9.288 PUS
Cakupan anggota bina keluarga balita (BKB) ber KB
120 orang
Jumlah desa dengan kelompok masyarakat miskin yang mendapatkan fasilitasi
9 Pokmas ; 10 desa/kelurahan
Meningkatnya jumlah fakir miskin yang mendapatkan pelayanan dan fasilitasi
160 orang
Persentase KK miskin di daerah pertanian yang mendapatkan bantuan Persentase KK miskin di daerah peternakan yang mendapatkan bantuan ternak Jumlah KK miskin di daerah pesisir yang mendapatkan bantuan Persentase masyarakat miskin di sekitar hutan yang mampu mengelola hasil hutan non kayu secara produktif Jumlah masyarakat rawan pangan yang ditangani Persentase siswa miskin yang mendapatkan beasiswa Persentase masyarakat miskin yang memperoleh jaminan askeskin Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin Jumlah KK miskin yang mendapatkan fasilitasi
11,25%
1:1
40 KK
KELUARGA BERENCANA KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA BPMD
DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL, TENAGA KERJA & TRANSMIGRASI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN DINAS PETERNAKAN
30 KK
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
9,40%
DINAS KEHUTANAN
4 desa 3.000 siswa
BADAN KETAHANAN PANGAN DINAS PENDIDIKAN
1,40%
DINAS KESEHATAN
4,60%
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
60 KK
DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL & MENENGAH PERINDUSTIAN & PERDAGANGAN
40
Meningkatnya persentase KK miskin yang mendapatkan pelayanan KTP, KK dan akte kelahiran gratis - KTP - KK - Akte Kelahiran Meningkatnya persentase kelompok UPPKS yang produktif
Meningkatnya persentase KK miskin yang mendapatkan bantuan RASKIN Terbentuknya kelembagaan dan terkoordinasikannya program-program dan kegiatan-kegiatan kemiskinan Jumlah KK miskin yang mendapatkan fasilitasi
Terciptanya jaringan kerjasama dengan lembaga mitra lainnya
4,50% 5, 80% 4,92% 4 UPPKS (16,67%)
100%
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA BAGIAN ADMINISTRASI PEREKONOMIAN
1 lembaga
BAPPEDA
996 KK
25%
BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT BAGIAN PERTANAHAN
95 obyek
KP3M
Persentase KK /orang miskin yang mendapatkan fasilitasi perumahan yang layak Persentase KK /orang miskin yang mendapatkan fasilitasi air bersih yang layak Berkembangnya industri pengolahan hasil hasil Peternakan
7,64%
DINAS PUK
4,40%
DINAS PUK
1 unit
DINAS PETERNAKAN
Berkembangnya industri pengolahan hasil hasil perikanan Berkembangnya industri rumah tangga, kecil dan menengah
4 unit
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
60 IKM
DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL & MENENGAH PERINDUSTIAN & PERDAGANGAN DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KANTOR PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN BAPPEDA
Meningkatnya Persentase KK /orang miskin yang mendapatkan sertifikasi tanah gratis Meningkatnya persentase KK /orang miskin yang mendapatkan IMB gratis
Terjadinya transformasi struktur perekonomian yang berimbang antara sektor primer, sekunder dan tersier
5,03%
Meningkatnya penyerapan tenaga kerja pada sektor Non pertanian
0,30%
Persentase desa/kelurahan yang mendapatkan fasilitasi pengembangan komoditi unggulan Terbentuknya kerjasama dalam pelayanan publik dan ekonomi
16,67%
6 kerjasama/lembaga
41
Meningkatnya produksi dan produktivitas yang semakin berkualitas
Meningkatnya populasi ternak besar yang bersinergi dengan intensifikasi tanaman pangan
Meningkatnya produksi ternak unggas Meningkatnya produksi perikanan tangkap dan budidaya
Peningkatan produksi dan penyerapan tenaga kerja industri, UMKM
Meningkatnya penggunaan bibit unggul pertanian yang terjamin kualitasnya Meningkatnya sistem agribisnis dan ketahanan pangan Prosentase kelompok usaha tani yang mandiri dalam pengelolaan agribisnis
15%
8 kelompok
Prosentase desa yang memiliki penyuluh trampil
10,40%
Meningkatnya usaha tani ternak sapi terpadu
14 kelompok
KANTOR PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KANTOR PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN DINAS PETERNAKAN
4.059 ekor
DINAS PETERNAKAN
7 unit
DINAS PETERNAKAN
18847,5 ton
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
4753,32 ton
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL & MENENGAH PERINDUSTRIAN & PERDAGANGAN BAGIAN ADMINISTRASI PEREKONOMIAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI
Meningkatnya Populasi ternak sapi Berkembangnya kemitraan dalam usaha ternak unggas Meningkatnya produksi hasil perikanan tangkap Meningkatnya produksi perikanan budidaya Berkembangnya produksi industri pengolahan / jumlah wirausahaan sektor industri dan UMKM
1,89%
985 unit
22,22%
Eksploitasi sumbersumber pertambangan bernilai ekonomis tinggi
Tertanganinya jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial
Berkembangnya kegiatan kepemudaan
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN BADAN KETAHANAN PANGAN
Meningkatnya investasi dan volume produksi pertambangan Jumlah usaha pertambangan yang melaksanakan eksplorasi/ekploitasi sesuai standar yag ditetapkan Meningkatnya persentase penyandang masalah sosial yang ditangani
Jumlah bidang kepemudaan yang meraih prestasi Nasional
3,92%
1 usaha pertambangan
215 orang
7 bidang
5 bidang 2 bidang 1 bidang 30 kelompok 1 bidang 10 bidang 5 kelompok
DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL, TENAGA KERJA & TRANSMIGRASI DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA & OLAHRAGA KECAMATAN MALLUSETASI KECAMATAN SOPPENG RIAJA KECAMATAN BALUSU KECAMATAN BARRU KECAMATAN TANETE RILAU KECAMATAN TANETE RIAJA KECAMATAN PUJANANTING
42
Meningkatnya jumlah siswa sekolah yang terpilih
70 orang
30 orang 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang Berkembangnya kegiatan keolahragaan Meningkat dan meluasnya apresiasi seni daerah Berkembangnya destinasi dan event wisata Berkembangnya partisipasi perempuan pada lembaga pemerintah, lembaga ekonomi dan penyelenggaraan pembangunan
Jumlah bidang olahraga yang meraih prestasi regional Jumlah bidang seni yang meraih prestasi
1 cabang
Jumlah destinasi wisata yang dikembangkan
1 lokasi
Meningkatnya kualitas peran serta perempuan pada lembaga pemerintah , politik, ekonomi produktif, sosial budaya , agama dan pembinaan organisasi perempuan
11,76%
90 orang (7 kecamatan)
2% 150 orang Berkurangnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
Menurunnya jumlah kekerasan terhadap perempuan dan anak
Berkembangnya koperasi sebagai bagian dari gerakan sosial masyarakat
Meningkatnya jumlah koperasi yang sehat dan mandiri
Berkembang dan terpeliharanya saling kepercayaan, saling bantu serta kepatuhan kepada norma kebersamaan
Menurunnya tingkat Kriminalitas
Teraktualisasikannya nilai-nilai, norma-norma dan pengetahuan lokal asli
Berkembangnya kualitas tatanan pada tingkat lokalitas desa/kelurahan
11,81%
6 koperasi mandiri
170 kasus
DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA & OLAHRAGA KECAMATAN MALLUSETASI KECAMATAN SOPPENG RIAJA KECAMATAN BALUSU KECAMATAN BARRU KECAMATAN TANETE RILAU KECAMATAN TANETE RIAJA KECAMATAN PUJANANTING DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA & OLAHRAGA DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA & OLAHRAGA DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA & OLAHRAGA KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
BPMD KANTOR CAMAT BARRU KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL & MENENGAH PERINDUSTIAN & PERDAGANGAN BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT
Jumlah jenis informasi pembangunan yang dipublikasi melalui media massa Terpeliharanya budaya lokal asli
22%
BAGIAN HUMAS & PROTOKOL
15%
DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA
Terpromosikannya potensi budaya lokal pada tingkat Nasional Persentase desa/dusun yang melaksanakan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan secara partisipatif dengan basis data yang akurat
10%
DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA BPMD
6,80%
43
Persentase desa/ kelurahan yang mengikuti perlombaan desa/kelurahan Jumlah anggota Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang terlatih Persentase perangkat kecamatan, Kelurahan dan desa yang kompeten
13 desa/kelurahan
BPMD
40 orang
BPMD
10%
Persentase aparat pemerintah desa/ kelurahan yang memahami perencanaan partisipatif Jumlah desa yang melaksanakan pemilihan Kepala Desa Secara Demokratis
9%
BAGIAN PEMERINTAHAN KECAMATAN, KELURAHAHAN DAN DESA BPMD
Berfungsinya Organisasi pemerintah daerah yang efektif dan efisien
6%
8%
4,17% 4,16% 4,16% 4,17% 80%
0 desa/kelurahan
KECAMATAN BARRU KECAMATAN TANETE RILAU KECAMATAN TANETE RIAJA KECAMATAN PUJANANTING BPMD
3 desa/kelurahan
BPMD
3 desa
KANTOR PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT
4,17% 4,17% Jumlah desa/kelurahan yang memiliki BUMDES/Lembaga Ekonomi Masyarakat dan berfungsinya BUMDES Jumlah desa/ kelurahan yang memiliki kelompok usaha yang menerapkan Teknologi Tepat Guna (TTG)
Tertanamkannya nilainilai kesadaraan berdemokrasi pada masyarakat dan pelaku politik Terlestarikannya sumber daya alam
BAGIAN PEMERINTAHAN KECAMATAN, KELURAHAHAN DAN DESA BAGIAN PEMERINTAHAN KECAMATAN, KELURAHAHAN DAN DESA KECAMATAN MALLUSETASI KECAMATAN SOPPENG RIAJA KECAMATAN BALUSU
Kondusifnya kehidupan berdemokrasi dan politik di masyarakat
80%
Meningkatnya jumlah luas hutan yang mampu dipertahankan fungsinya Jumlah Lokasi keanekaragaman hayati kab. Barru yang dapat
385 ha (17,5%)
DINAS KEHUTANAN
2 lokasi
KANTOR LINGKUNGAN HIDUP
44
Terpeliharanya kualitas lingkungan yang baik
Terciptanya sistem penanganan bencana yang tanggap, efektif dan efisien
Terciptanya kesiapan dalam mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim terhadap produksi pertanian, ketahanan pangan, gangguan kesehatan dan keragaman hayati Terjaganya keharmonisan dalam bentuk interaksi antar kelompok, golongan, lapisan dan pemangku kepentingan
Semakin harmonisnya kehidupan sosial dan tingginya kepatuhan kepada hukum
dipantau atau dilakukan pengawasan Meningkatnya luasan lahan terumbu karang,Mangrove, Padang Lamun dan Estuaria yang terehabilitasi Menurunnya jumlah kerusakan sumberdaya laut Meningkatnya pengendalian pencemaran lingkungan Persentase kecamatan yang dilayani TPA terpadu Persentase wilayah kota yang bebas sampah berserakan Dipertahankannya persentase korban dan lokasi bencana yang ditangani Persentase korban dan lokasi bencana yang ditangani Dipertahankannya persentase korban dan lokasi bencana yang ditangani Persentase korban dan lokasi bencana yang ditangani Jumlah dan jenis dampak perubahan iklim terhadap produksi pertanian tanaman pangan dan perkebunan yang ditangani
5 ha
KANTOR LINGKUNGAN HIDUP
5 kasus
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
1 jenis
KANTOR LINGKUNGAN HIDUP
0%
DINAS PEKERJAAN UMUM DINAS PEKERJAAN UMUM
2,10%
100%
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
7,50%
SATPOL PP
100%
DINAS KESEHATAN
100%
RSUD
3 kasus
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN
Menurunnya Penyakit Masyarakat (PEKAT)
72 kasus
BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT
Jumlah dialog forum wawasan kebangsaan yang difasilitasi
2 forum
Meningkatnya penegakan PERDA dari masyarakat
2 Perda
BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT SATPOL PP
6 kali
SATPOL PP
70%
BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT BAGIAN PEMERINTAHAN UMUM BAGIAN HUKUM
Tertanganinya kegiatan aksi di masyarakat Tertanganinya permasalahan strategis daerah
4%
Terwujudnya kesadaran dan penghargaan terhadap hukum dan hak asasi manusia
Persentase kebutuhan Produk Hukum daerah yang di Undangkan
8%
45
Terpenuhinya kebutuhan jalan-jembatan dan pelabuhan bagi angkutan dan perlintasan orang/barang
Persentase permasalahan Hukum yang ditindak lanjuti Meningkatnya jumlah stakeholder yang memahami dan memiliki kesadaran hukum dan HAM Persentase dusun/Lingkungan yang memiliki akses jalan dan jembatan baik. u/ Jalan
5%
BAGIAN HUKUM
38 stakeholders (16%)
BAGIAN HUKUM
39,61 km (4%)
DINAS PEKERJAAN UMUM
Persentase jalan yang memiliki:
- Rambu - Marka jalan - Pagar pengaman jalan Meningkatnya fasilitas pendukung pelabuhan penyeberangan Garongkong Terwujudnya pengelolaan operasional pelabuhan penyeberangan Garongkong Meningkatnya Fasilitas Pendukung Pelabuhan Laut Garongkong Terpenuhinya kebutuhan infrastruktur angkutan darat
Terpenuhinya fasilitas yang dapat mengakselerasi pertumbuhan dan transformasi perekonomian serta kemajuan/ kemandirian wilayah
DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI INFORMATIKA 55,40% (160 unit/26,67) 31,22% (10.284 m/20,57 km) 28,33% (432,77 m/0,43 km) 87,5% (1 kegiatan)
46,66% (7 kegiatan)
1 kegiatan (100%)
Meningkatnya fasilitas Pendukung angkutan darat
77,77% (1 kegiatan)
Persentase moda angkutan yang memenuhi ijin kelaikan jalan
91,33% (2.141 kendaraan yg diuji (laik jalan) dari 2.344 wajib uji) 2 desa (3,70%)
Persentase kawasan strategis, sarana perekonomian dan desa yang terlayani air bersih
Persentase desa yang memiliki jaringan irigasi teknis Persentase desa/kelurahan yang mendapatkan fasilitasi pengembangan infrastruktur dasar Persentase kawasan strategis, sarana perekonomian dan KK yang terlayani listrik Persentase kawasan strategis, sarana perekonomian dan desa yang terlayani telekomunikasi
DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI INFORMATIKA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI INFORMATIKA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI INFORMATIKA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI INFORMATIKA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI INFORMATIKA DINAS PEKERJAAN UMUM
3,01%
DINAS PEKERJAAN UMUM
9,80%
DINAS PEKERJAAN UMUM
0,13%
DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI
62,65% (34 desa/kelurahan)
DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI & INFORMATIKA
46
Terpeliharanya keseimbangan antara kawasan lindung dengan kawasan budidaya
Jumlah kecamatan yang memiliki BPR
1 BPR
Jumlah kecamatan yang memiliki pasar layak Jumlah desa yang memiliki pasar yang layak
7 unit
157,2 ha (11,6%)
DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL & MENENGAH PERINDUSTIAN & PERDAGANGAN DINAS KEHUTANAN
0 kasus (100%)
DINAS KEHUTANAN
37,5 km
DINAS KEHUTANAN
5,35%
DINAS PEKERJAAN UMUM
0% 6,85%
BAPPEDA DINAS PEKERJAAN UMUM
Jumlah Kawasan agropolitan yang terbentuk
1 kecamatan
Jumlah kawasan sentra tanaman pangan hortikultura yang terbentuk Jumlah Kawasan minapolitan yang terbentuk Jumlah spot wilayah rawan banjir dan kekeringan yang tertangani - Banjir - Kekeringan Terbangunnya infrastruktur dan data base penanaman modal daerah yang terintegrasi Tersedianya regulasi investasi
1 kawasan
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DINAS PEKERJAAN UMUM
Jumlah kawasan hutan yang direhabilitasi
Menurunnya kasus ilegal logging dan peredaran hasil yang ilegal Jumlah pal batas hutan yang direkonstruksi Persentase tersusunnya rencana pemanfaatan ruang Berkembangnya wilayah perkotaan/agropolitan, wilayah industri dan kawasan strategis
Tertanganinya wilayah banjir dan wilayah kekeringan
Berkembangnya keadaan kondusif bagi penanaman modal dalam negeri dan asing
Berkembangnya jaringan kerjasama antar daerah Semakin tingginya kualitas penghayatan dan pengamalan ajaran agama
Jumlah kawasan pemukiman perkotaan layak huni yang terbentuk
Tersedianya data dan informasi investasi Terpromosikannya peluang investasi daerah dalam skala nasional dan internasional Jumlah kerjasama antar daerah Rukunnya kehidupan dan kesadaran beragama
3 pasar desa
BAGIAN ADMINISTRASI PEREKONOMIAN DPKD
0 kawasan
20.400 ha (1,594%) 243,230 ha (0,60%) 2 paket
1 regulasi
1 data dan informasi
KANTOR PELAYANAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL BAPPEDA
3 kali
KANTOR PELAYANAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL
25%
BAGIAN PEMERINTAHAN UMUM DINAS KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
90%
4%
Persentase sarana peribadahan yang mendapatkan pembinaan dan fasilitasi dari
KANTOR PELAYANAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL
0,20%
47
Tercapainya efektifitas dan efisiensi pengelolaan program/kegiatan yang transparan, akuntabel dan partisipatif
pemerintah Persentase lembaga keagamaan yang mendapatkan pembinaan dan fasilitasi pemerintah Jumlah kelompok keagamaan aparatur yang aktif yang mendapatkan pembinaan Jumlah regulasi birokrasi yang berlandaskan ajaran agama Tertibnya administrasi dan keuangan
Persentase pencapaian sasaran kinerja Tersusunnya laporan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan Persentase SKPD yang menerapkan sistem akuntabilitas kinerja
17%
BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
20%
BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
25%
1,67%
BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT SELURUH SKPD
1,67%
SELURUH SKPD
2%
BAGIAN PEMERINTAHAN UMUM
12,48%
INSPEKTORAT DAERAH
16%
BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN KECAMATAN MALLUSETASI KECAMATAN SOPPENG RIAJA KECAMATAN BALUSU KECAMATAN BARRU KECAMATAN TANETE RILAU KECAMATAN TANETE RIAJA KECAMATAN PUJANANTING BAPPEDA INSPEKTORAT DAERAH
13% 13,70% 84% 5% 84% 83,33% 83,30%
Persentase hasil pengawasan yang dtindak lanjuti Persentase data yang terintegrasi secara akurat dan up to date
Meningkatnya kualitas fungsi legislasi, penganggaran dan pengawasan DPRD Meningkatnya kualitas pelayanan kemasyarakatan, pemerintahan dan pembangunan Meningkatnya tranparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan aset daerah
Persentase tersusunnya dokumen perencanaan pembangunan daerah Persentase Perda yang ditetapkan tepat waktu
Tertib dan lancarnya pelayanan kemasyarakatan, pemerintahan dan pembangunan Persentase aset daerah yang tercatat dan sesuai dengan peruntukannya
13% 5%
5,55%
BAPPEDA
6% 4,17%
DINAS KESEHATAN BAPPEDA
13,33%
SEKRETARIAT DPRD
77 kali
BAGIAN UMUM
5%
DPKD
48
Terciptanya pelayanan publik yang prima
Terciptanya pengelolaan kependudukan dan catatan sipil yang tertib
Berkembangnya sistem pelayanan yang menjamin efektifitas, efisiensi dan kepuasan pelanggan
Meningkatnya aset milik pemda yang disertifikasi Jumlah Lahan/lokasi untuk pembangunan fasilitas umum Tersedianya dokumen dan sistem pengelolaan keuangan daerah yang berbasis kinerja Tersusun dan terimplementasikannya SOPP Meningkatnya ketersediaan fasilitas pada tempat-tempat pelayanan umum Meningkatnya persentase penduduk ber KTP, Akte kelahiran dan Akte Nikah persatuan penduduk - KTP - AK - Akte Nikah Meningkatnya persentase dokumen arsip pemerintah daerah yang tersimpan rapih dan aman Meningkatnya jumlah kasus obyek lahan sengketa yang mampu di fasilitasi oleh pemerintah Persentase pengaduan konsumen yang mampu difasilitasi
Meningkatnya kemampuan manajerial dan teknis aparatur
Persentase aparat yang mengikuti diklat Teknis dan fungsional Persentase SKPD yang memiliki aparatur yang kompeten sesuai jabatannya
Terimplementasikannya pola pengembangan diri dan karir yang jelas Persentase aparatur yang mendapatkan reward dan punishment
24%
BAGIAN PERTANAHAN
3 lokasi
BAGIAN PERTANAHAN
4,16%
DPKD
37,65%
SELURUH SKPD
63 titik
BAGIAN UMUM
DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL 1,69% 1,85% 0,96% 58%
KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI
10%
BAGIAN PERTANAHAN
9%
7,09%
DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL & MENENGAH PERINDUSTIAN & PERDAGANGAN SELURUH SKPD
6,09%
BKD
21,39% 4,50%
INSPEKTORAT DAERAH BKD
3,65%
BKD
49
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Pengukuran capaian kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan
untuk
menilai
keberhasilan
dan
kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strateji instansi pemerintah. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Pengukuran capaian kinerja tahun 2013 berdasar pada Keputusan
Kepala
239/1X/6/8/2003
Lembaga
Tentang
Administrasi
Perbaikan
Negara
Pedoman
Nomor
Penyusunan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pengukuran
pencapaian
kinerja
dilakukan
dengan
membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja. Untuk mempermudah interpretasi atas pencapaian sasaran dipergunakan skala pengukuran kinerja sebagai berikut :
50
76%
sd
100%
=
Sangat Berhasil
51%
sd
75%
=
Berhasil
26%
sd
50%
=
Cukup Berhasil
0%
sd
25%
=
Tidak Berhasil
Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil persentase capaian indicator kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 100%. Pencapaian kinerja sasaran pembangunan Kabupaten Barru Tahun 2013 disajikan dalam table di bawah ini. Tabel 2. Pencapaian Kinerja Sasaran Pembangunan Kabupaten Barru Tahun 2013
TUJUAN Meningkatnya kualitas manusia
SASARAN STRATEGIS Meningkatnya angka partisipasi murni dan angka partisipasi kasar anak usia dini SD, SLTP, dan SLTA dan angka melanjutkan sekolah Menurunnya angka buta huruf secara signifikan Meningkatnya kualitas guru Meningkatnya sarana prasarana Meningkatnya proses belajar mengajar Meningkatnya luaran pendidikan SD, SLTP, SLTA Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan pendidikan Meningkatnya PHBS masyarakat serta terwujudnya lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan Meningkatnya efektifitas pelayanan perawatan dan pengobatan penyakit Meningkatnya status gizi masyarakat Menurunnya angka kematian bayi, balita dan ibu hamil/melahirkan Terpenuhinya kebutuhan sarana/prasarana kesehatan, tekhnologi, obat-obatan, dokter dan paramedis
7
RATARATA CAPAIAN (%) 99,08
Sangat Berhasil
1
100
Sangat Berhasil
3 16 2
93,08 143,67 106,15
Sangat Berhasil Sangat Berhasil Sangat Berhasil
5
99,75
Sangat Berhasil
3
100
Sangat Berhasil
2
77,78
Sangat Berhasil
4
99,25
Sangat Berhasil
3
138,88
Sangat Berhasil
2
100
Sangat Berhasil
2
97,97
Sangat Berhasil
JUMLAH INDIKATOR
INTERPRETASI
51
Tercapainya kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat
Terpenuhinya kebutuhan sarana/prasarana kesehatan, tekhnologi kesehatan dan tenaga kesehatan sesuai bidangnya Meningkatnya kemampuan tangkal atas penyakit menular dan penyakit tertentu seperti HIV/AIDS, Flu Burung serta potensi penyakit/gangguan kesehatan akibat pemanasan global Terkendalikannya pertumbuhan penduduk Berkurangnya jumlah penduduk miskin, kedalaman kemiskinan dan kerentanan untuk miskin Terjadinya transformasi struktur perekonomian yang berimbang antara sektor primer, sekunder dan tersier Terciptanya jaringan kerjasama dengan lembaga mitra lainnya Meningkatnya produksi dan produktivitas yang semakin berkualitas Meningkatnya populasi ternak besar yang bersinergi dengan intensifikasi tanaman pangan Meningkatnya produksi ternak unggas Meningkatnya produksi perikanan tangkap dan budidaya Peningkatan produksi dan penyerapan tenaga kerja industri, UMKM Eksploitasi sumber-sumber pertambangan bernilai ekonomis tinggi Pelestarian ekologi dan sumber daya alam Tertanganinya jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial Berkembangnya kegiatan kepemudaan Berkembangnya kegiatan keolahragaan Meningkat dan meluasnya apresiasi seni daerah Teraktualisasikannya situs dan karya kebudayaan lokal asli Berkembangnya destinasi dan event wisata Berkembangnya partisipasi perempuan pada lembaga pemerintah, lembaga ekonomi dan penyelenggaraan pembangunan Berkurangnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak Berkembangnya koperasi sebagai bagian dari gerakan sosial masyarakat
1
115,83
Sangat Berhasil
3
77,41
Sangat Berhasil
10
100
Sangat Berhasil
21
130,16
Sangat Berhasil
6
129,17
Sangat Berhasil
1
100
Sangat Berhasil
4
102,83
Sangat Berhasil
2
96,76
Sangat Berhasil
2
141,23
Sangat Berhasil
2
75,67
Sangat Berhasil
2
100
Sangat Berhasil
2
87,40
Sangat Berhasil
1
100
Sangat Berhasil
1
93,49
Sangat Berhasil
2
88,89
Sangat Berhasil
1
100
Sangat Berhasil
1
100
Sangat Berhasil
1
100
Sangat Berhasil
1
100
Sangat Berhasil
1
100
Sangat Berhasil
1
100
Sangat Berhasil
1
50
Berhasil
52
Terpeliharanya dan semakin meningkatnya kebersamaan antar berbagai unsur dalam tatanan daerah
Terjaminnya kelestarian lingkungan dan keberlanjutan sumberdaya alam
Meningkatnya daya saing daerah
Berkembang dan terpeliharanya saling kepercayaan, saling bantu serta kepatuhan kepada norma kebersamaan
2
190,60
Sangat Berhasil
Teraktualisasikannya nilai-nilai, norma-norma dan pengetahuan lokal asli Berkembangnya kualitas tatanan pada tingkat lokalitas desa/kelurahan Tertanamkannya nilai-nilai kesadaraan berdemokrasi pada masyarakat dan pelaku politik Terlestarikannya sumber daya alam
2
100
Sangat Berhasil
9
93,75
Sangat Berhasil
1
95
Sangat Berhasil
4
57,50
Berhasil
Terpeliharanya kualitas lingkungan yang baik Terciptanya sistem penanganan bencana yang tanggap, efektif dan efisien Terciptanya kesiapan dalam mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim terhadap produksi pertanian, ketahanan pangan, gangguan kesehatan dan keragaman hayati Terjaganya keharmonisan dalam bentuk interaksi antar kelompok, golongan, lapisan dan pemangku kepentingan Semakin harmonisnya kehidupan sosial dan tingginya kepatuhan kepada hukum Terwujudnya kesadaran dan penghargaan terhadap hukum dan hak asasi manusia Terpenuhinya kebutuhan jalanjembatan dan pelabuhan bagi angkutan dan perlintasan orang/barang Terpenuhinya kebutuhan infrastruktur angkutan darat Terpenuhinya fasilitas yang dapat mengakselerasi pertumbuhan dan transformasi perekonomian serta kemajuan/kemandirian wilayah Terpeliharanya keseimbangan antara kawasan lindung dengan kawasan budidaya Berkembangnya wilayah perkotaan/agropolitan, wilayah industri dan kawasan strategis Tertanganinya wilayah banjir dan wilayah kekeringan Berkembangnya keadaan kondusif bagi penanaman modal dalam negeri dan asing Berkembangnya jaringan kerjasama antar daerah
2
196,43
Sangat Berhasil
4
98,43
Sangat Berhasil
2
200
Sangat Berhasil
2
110,42
Sangat Berhasil
3
214,88
Sangat Berhasil
3
111,79
Sangat Berhasil
5
93,75
Sangat Berhasil
2
91,80
Sangat Berhasil
6
183,12
Sangat Berhasil
4
212,48
Sangat Berhasil
7
83,33
Sangat Berhasil
1
68,88
Berhasil
4
83,33
Sangat Berhasil
1
100
Sangat Berhasil
53
Semakin fungsionalnya nilai dan ajaran agama dalam etos dan budaya kerja dalam tatanan pemerintah dan sosial kemasyarakatan Terwujudnya pelayanan umum yang efektif dan efisien dan memuaskan masyarakat
Semakin tingginya kualitas penghayatan dan pengamalan ajaran agama
5
97,22
Sangat Berhasil
Tercapainya efektifitas dan efisiensi pengelolaan program/kegiatan yang transparan, akuntabel dan partisipatif
7
97,10
Sangat Berhasil
Meningkatnya kualitas fungsi legislasi, penganggaran dan pengawasan DPRD Meningkatnya kualitas pelayanan kemasyarakatan, pemerintahan dan pembangunan Tercapainya kapasitas yang bersesuaian dengan tuntutan perwujudan kepemerintahan yang baik dan saling memberdayakan dengan kelembagaan masyarakat dan swasta Meningkatnya tranparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan aset daerah Terciptanya pelayanan publik yang prima Terciptanya pengelolaan kependudukan dan catatan sipil yang tertib Berkembangnya sistem pelayanan yang menjamin efektifitas, efisiensi dan kepuasan pelanggan Berkembangnya organisasi dan kelembagaan pemerintah daerah yang efektif Meningkatnya kemampuan manajerial dan teknis aparatur
1
87,47
Sangat Berhasil
1
128,57
Sangat Berhasil
1
100
Sangat Berhasil
4
103,33
Sangat Berhasil
2
110,21
Sangat Berhasil
1
100
Sangat Berhasil
3
66,67
2
100
Sangat Berhasil
4
117,62
Sangat Berhasil
Berhasil
B. Analisis Capaian Sasaran Strategis Tahun 2013 Secara umum Pemerintah Kabupaten Barru telah dapat melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab organisasi. Rincian analisis capaian sasaran berdasarkan tujuan pembangunan Kabupaten Barru yang ingin diwujudkan selama tahun 2013, dapat diuraikan sebagai berikut :
54
Tujuan 1 : Meningkatnya kualitas manusia Sasaran
pembangunan
yang
terkait
dengan
tujuan
pembangunan Kabupaten Barru Tahun 2013 yaitu ” Meningkatnya kualitas manusia” terdiri dari 15 sasaran dengan 64 indikator sasaran. Sasaran yang mendukung pencapaian tujuan adalah 1) Meningkatnya angka partisipasi murni dan angka partisipasi kasar anak usia dini SD, SLTP, dan SLTA dan angka melanjutkan sekolah, 2) Menurunnya angka buta huruf secara signifikan, 3) Meningkatnya kualitas guru, 4) Meningkatnya sarana prasarana, 5) Meningkatnya proses belajar mengajar, 6) Meningkatnya luaran pendidikan SD, SLTP, SLTA, 7) Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan pendidikan, 8) Meningkatnya PHBS masyarakat serta terwujudnya lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan, 9) Meningkatnya efektifitas pelayanan perawatan dan pengobatan penyakit, 10) Meningkatnya status gizi masyarakat, 11) Menurunnya angka
kematian
bayi,
balita
dan
ibu
hamil/melahirkan,
12)
Terpenuhinya kebutuhan sarana/prasarana kesehatan, tekhnologi, obat-obatan, dokter dan paramedic, 13) Terpenuhinya kebutuhan sarana/prasarana kesehatan, tekhnologi kesehatan dan tenaga kesehatan sesuai bidangnya, 14) Meningkatnya kemampuan tangkal atas penyakit menular dan penyakit tertentu seperti HIV/AIDS, Flu Burung
serta
potensi
penyakit/gangguan
kesehatan
akibat
55
pemanasan
global,
dan
15)
Terkendalikannya
pertumbuhan
penduduk. Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran serta capaian target adalah sebagai berikut: 1.
Meningkatnya angka partisipasi PAUD sebesar 100%
2.
Meningkatnya
angka
partisipasi
murni
tingkat
SMA/SMK/MA/Paket C sebesar 98,50% 3.
Meningkatnya angka partisipasi kasar tingkat SD/MI/Paket A dan tingkat SMP/MTs/Paket B sebesar 95,32%
4.
Meningkatnya
angka
partisipasi
kasar
tingkat
SMA/SMK/MA/Paket C sebesar 98,84% 5.
Persentase angka putus sekolah tingkat SD/MI dan SMP/MTs sebesar 100%
6.
Persentase angka putus sekolah tingkat SMA/SMK/MA sebesar 100%
7.
Meningkatnya angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs sebesar 100%
8.
Meningkatnya angka melek huruf sebesar 100%
9.
Persentase tenaga pendidik berkualifikasi S1/D4 sebesar 95,18%
10. Persentase pendidik yang tersertifikasi sebesar 84,06% 11. Persentase guru bantu/tenaga honorer yang mendapatkan jaminan kesejahteraan sebesar 100%
56
12. Persentase gedung
dan meubelair SD/MI yang layak pakai
sebesar 91,63% 13. Persentase gedung SMA/SMK/MA yang layak sebesar 231,20% 14. Persentase rombongan belajar SMP/MTs yang tidak melebihi 32 siswa sebesar 450% 15. Rasio siswa SMA : SMK sebesar 112,37% 16. Persentase SD/MI yang memiliki perpustakaan sebesar 100% 17. Persentase SMP/MTs yang memiliki perpustakaan sebesar 200% 18. Persentase SMA/SMK/MA yang memiliki perpustakaan sebesar 500% 19. Persentase SMP/MTs yang memiliki Laboratorium sebesar 50,17% 20. Persentase SMA/SMK/MA yang memiliki Laboratorium sebesar 249,69% 21. Persentase SD/MI yang memiliki 100 buku pengayaan dan 10 buku referensi sebesar 50% 22. Persentase SMA/SMK/MA yang memiliki 200 buku pengayaan dan 20 buku referensi sebesar 100% 23. Jumlah Perpustakaan umum, perpustakaan desa dan taman baca sebesar 100% 24. Jumlah pengunjung perpustakaan pertahun sebesar 62,97% 25. Rasio Jumlah buku dengan jumlah penduduk sebesar 80%
57
26. Meningkatnya Persentase siswa SD/MI dan SMP/MTs yang mampu mengikuti pembelajaran sebesar 100% 27. Persentase
siswa
SMA/SMK/MA
yang
mampu
mengikuti
pembelajaran sebesar 112,31% 28. Persentase kelulusan SD/MI sebesar 100% 29. Persentase kelulusan SMP/MTs sebesar 98,77% 30. Persentase kelulusan SMA/SMK/MA sebesar 100% 31. Jumlah siswa SMP/MTs berprestasi yang diberikan penghargaan sebesar 100% 32. Jumlah
siswa
SMA/SMK/MA
berprestasi
yang
diberikan
penghargaan sebesar 100% 33. Sosialisasi dan publikasi PAUD sebesar 100% 34. Persentase SMP/MTs yang mengimplementasikan MBS sebesar 100% 35. Dewan Pendidikan berfungsi dengan baik sebesar 100% 36. Cakupan tatanan PHBS yang memenuhi syarat sebesar 86% 37. Cakupan desa kategori sehat sebesar 69,57% 38. Persentase puskesmas yang menerapkan Pelayanan Prima minimal sebesar 100% 39. Menurunnya kasus keracunan obat, makanan dan minuman yang tidak memenuhi syarat atau karena penyalahgunaan sebesar 100%
58
40. Dipertahankannya
Prosentase
pasien
yang
mendapatkan
pelayanan kesehatan/pengobatan gratis sebesar 100% 41. Meningkatnya Prosentase pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan/pengobatan gratis sebesar 96,98% 42. Menurunnya prevalensi status gizi kurang pada Balita sebesar 104,20% 43. Menurunnya prevalensi balita pendek sebesar 171,85% 44. Menurunnya prevalensi Balita kurus sebesar 140,68% 45. Menurunnya angka kematian Ibu melahirkan sebesar 100% 46. Dipertahankannya prosentase Ibu melahirkan yang dilayani dengan PONED (pelayanan obstetri, neonatal, emergency dasar) sebesar 100% 47. Tersedianya rumah sakit yang dilengkapi peralatan medis dan non medis yang sesuai standar dan cukup sebesar 96,46% 48. Tersedianya obat-obatan dan bahan pakai habis di Rumah Sakit sebesar 99,48% 49. Meningkatnya cakupan pelayanan sarana kesehatan (Posyandu, Pustu, Poskesdes, Polindes dan Puskesmas) sebesar 115,83% 50. Menurunnya Prevalensi Penyakit yang dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) sebesar 198,57% 51. Menurunnya Prevalensi Penyakit Menular Bersumber Binatang yaitu: -
DBD sebesar 181,25%
59
-
Malaria sebesar (37,50)%
-
Flu burung sebesar 200%
52. Menurunnya Prevalensi Penyakit Menular Langsung yaitu: -
Tuberculosis sebesar (200)%
-
Kusta sebesar 71,24%
-
Typhoid sebesar 200%
-
Diare sebesar (48,57)%
-
ISPA sebesar 109,09%
-
HIV/AIDS sebesar 100%
53. Cakupan pasangan usia subur (PUS) yang istrinya dibawah usia 20 tahun sebesar 100% 54. Cakupan sasaran pasangan usia subur (PUS) yang ingin ber KB tidak terpenuhi (unmet need) sebesar 100% 55. Dipertahankannya rasio petugas pembantu pembina KB Desa (PPKBD) setiap Desa/Kel sebesar 100% 56. Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga disetiap Desa/Kel sebesar 100% 57. Cakupan penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat sebesar 100% 58. Meningkatnya cakupan sasaran pasangan usia subur (PUS) menjadi peserta KB baru sebesar 100% 59. Peserta remaja yang aktif memberikan penyuluhan KB sebesar 70%
60
60. Cakupan anggota bina keluarga balita (BKB) ber KB sebesar 80,83% 61. Persentase desa yang memiliki tokoh agama dan tokoh masyarakat yang aktif memberikan penyuluhan KB sebesar 100% 62. Persentase
kader
yang
memahami
tentang
narkoba
dan
HIV/AIDS sebesar 100% Sementara itu terdapat dua indicator sasaran yang belum memenuhi target yaitu indicator “Persentase gedung dan meubelair SMP/MTs yang layak”
dan indicator “Persentase SMP/MTs yang
memiliki 200 buku pengayaan dan 20 buku referensi” dengan capaian masing-masing sebesar 0%. Capaian masing masing sasaran sesuai dengan indicator yang telah ditetapkan dapat diuraikan sebagaimana pada table di bawah ini. Table 3. Capaian Indikator Sasaran yang Mendukung Pencapaian Tujuan “Meningkatnya kualitas manusia” SASARAN Meningkatnya angka partisipasi murni dan angka partisipasi kasar anak usia dini SD, SLTP, dan SLTA dan angka melanjutkan sekolah
INDIKATOR
SKPD PENANGGUNG JAWAB DINAS PENDIDIKAN
SATUAN
TARGET
REALISASI
%
Meningkatnya angka partisipasi PAUD
Persen
5,5
5,5
100,00
Meningkatnya angka partisipasi murni tingkat SMA/SMK/MA/Pak et C Meningkatnya angka partisipasi kasar tingkat SD/MI/Paket A dan tingkat SMP/MTs/Paket B Meningkatnya angka partisipasi kasar tingkat SMA/SMK/MA/Pak et C
Persen
4
3,94
98,50
DINAS PENDIDIKAN
Persen
1,71
1,63
95,32
DINAS PENDIDIKAN
Persen
4,3
4,25
98,84
DINAS PENDIDIKAN
61
Menurunnya angka buta huruf secara signifikan Meningkatnya kualitas guru
Meningkatnya sarana prasarana
Persentase angka putus sekolah tingkat SD/MI dan SMP/MTs - SD/MI - SMP/MTs Persentase angka putus sekolah tingkat SMA/SMK/MA Meningkatnya angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs Meningkatnya angka melek huruf
Persen
Persentase tenaga pendidik berkualifikasi S1/D4 Persentase pendidik yang tersertifikasi Persentase guru bantu/tenaga honorer yang mendapatkan jaminan kesejahteraan Persentase gedung dan meubelair SD/MI yang layak pakai Persentase gedung dan meubelair SMP/MTs yang layak Persentase gedung SMA/SMK/MA yang layak Persentase rombongan belajar SMP/MTs yang tidak melebihi 36 siswa Rasio siswa SMA : SMK Persentase SD/MI yang memiliki perpustakaan Persentase SMP/MTs yang memiliki perpustakaan Persentase SMA/SMK/MA yang memiliki perpustakaan Persentase SMP/MTs yang memiliki Laboratorium Persentase SMA/SMK/MA yang memiliki Laboratorium Persentase SD/MI yang memiliki 100 buku pengayaan dan 10 buku referensi Persentase SMP/MTs yang memiliki 200 buku pengayaan dan 20
DINAS PENDIDIKAN
Persen Persen Persen
0,003 0,029 0,013
0,003 0,029 0,013
100,00 100,00 100,00
Persen
0,36
0,36
100,00
DINAS PENDIDIKAN
Persen
0,48
0,48
100,00
DINAS PENDIDIKAN
Persen
1,66
1,58
95,18
DINAS PENDIDIKAN
Persen
8,66
7,28
84,06
DINAS PENDIDIKAN
Persen
5
5
100,00
DINAS PENDIDIKAN
Persen
4,66
4,27
91,63
DINAS PENDIDIKAN
Persen
2,29
0
0,00
DINAS PENDIDIKAN
Persen
5,32
12,3
231,20
DINAS PENDIDIKAN
Persen
1,13
5,085
450,00
DINAS PENDIDIKAN
Rasio Siswa Persen
65 : 35
62 : 38
112,37
8,41
8,41
100,00
DINAS PENDIDIKAN DINAS PENDIDIKAN
Persen
3,77
7,54
200,00
DINAS PENDIDIKAN
Persen
3,33
16,65
500,00
DINAS PENDIDIKAN
Persen
3,03
1,52
50,17
DINAS PENDIDIKAN
Persen
1,59
3,97
249,69
DINAS PENDIDIKAN
Persen
3,66
1,83
50,00
DINAS PENDIDIKAN
Persen
3
0
0,00
DINAS PENDIDIKAN
DINAS PENDIDIKAN
62
buku referensi
Meningkatnya proses belajar mengajar
Meningkatnya luaran pendidikan SD, SLTP, SLTA
Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan pendidikan
Meningkatnya PHBS masyarakat serta terwujudnya lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan
Persentase SMA/SMK/MA yang memiliki 200 buku pengayaan dan 20 buku referensi Jumlah Perpustakaan umum, perpustakaan desa dan taman baca - PU - PD/K - TB Jumlah pengunjung perpustakaan pertahun Rasio Jumlah buku dengan jumlah penduduk
Persen
8,33
8,33
100,00
DINAS PENDIDIKAN
KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI Unit Unit Unit Orang
1 50 90 354472
1 54 90 223213
100,00 108,00 100,00 62,97
Rasio
1:5
1:6
80,00
Meningkatnya Persentase siswa SD/MI dan SMP/MTs yang mampu mengikuti pembelajaran Persentase siswa SMA/SMK/MA yang mampu mengikuti pembelajaran Persentase kelulusan SD/MI
Persen
2,33
2,33
100,00
Persen
0,65
0,73
112,31
DINAS PENDIDIKAN
Persen
0,021
0,021
100,00
DINAS PENDIDIKAN
Persentase kelulusan SMP/MTs Persentase kelulusan SMA/SMK/MA Jumlah siswa SMP/MTs berprestasi yang diberikan penghargaan Jumlah siswa SMA/SMK/MA berprestasi yang diberikan penghargaan Sosialisasi dan publikasi PAUD
Persen
1,63
1,61
98,77
DINAS PENDIDIKAN
Persen
0,45
0,45
100,00
DINAS PENDIDIKAN
Orang
25
25
100,00
DINAS PENDIDIKAN
Orang
11
11
100,00
DINAS PENDIDIKAN
Persen
2,93
2,93
100,00
DINAS PENDIDIKAN
Persentase SMP/MTs yang Mengimplementasi kan MBS Dewan Pendidikan berfungsi dengan baik Cakupan tatanan PHBS yang memenuhi syarat
Persen
1,66
1,66
100,00
DINAS PENDIDIKAN
Persen
6,66
6,66
100,00
DINAS PENDIDIKAN
Persen
50
43
86,00
DINAS KESEHATAN
Cakupan desa kategori sehat meningkat
Persen
34,5
24
69,57
DINAS KESEHATAN
KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI DINAS PENDIDIKAN
63
Meningkatnya efektifitas pelayanan perawatan dan pengobatan penyakit
Meningkatnya status gizi masyarakat
Menurunnya angka kematian bayi, balita dan ibu hamil/melahirkan
Terpenuhinya kebutuhan sarana/prasaran a kesehatan, tekhnologi, obatobatan, dokter dan paramedis
Terpenuhinya kebutuhan sarana/prasaran a kesehatan, tekhnologi kesehatan dan tenaga kesehatan sesuai bidangnya
Persentase puskesmas yang menerapkan Pelayanan Prima minimal
Persen
10
10
100,00
DINAS KESEHATAN
Menurunnya kasus keracunan obat, makanan dan minuman yang tidak memenuhi syarat atau karena penyalahgunaan Dipertahankannya Prosentase pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan/pengob atan gratis Meningkatnya Prosentase pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan/pengob atan gratis Menurunnya prevalensi status gizi kurang pada Balita Menurunnya prevalensi balita pendek Menurunnya prevalensi Balita kurus Menurunnya angka kematian Ibu melahirkan
Kasus
0
0
100,00
DINAS KESEHATAN
Persen
100
100
100,00
DINAS KESEHATAN
Persen
90,52
87,79
96,98
RSUD
Persen
7,3
7
104,11
DINAS KESEHATAN
Persen
27
7,6
171,85
DINAS KESEHATAN
Persen
5,9
3,5
140,68
DINAS KESEHATAN
Per 100.000 Kelahiran Hidup
0
0
100,00
DINAS KESEHATAN
Persen
100
100
100,00
DINAS KESEHATAN
Persen
3,11
3
96,46
RSUD
Persen
5,73
5,7
99,48
RSUD
Persen
86,33
100
115,83
DINAS KESEHATAN
Dipertahankannya prosentase Ibu melahirkan yang dilayani dengan PONED (pelayanan obstetri, neonatal, emergency dasar) Tersedianya rumah sakit yang dilengkapi peralatan medis dan non medis yang sesuai standar dan cukup Tersedianya obatobatan dan bahan pakai habis di Rumah Sakit Meningkatnya cakupan pelayanan sarana kesehatan (Posyandu, Pustu, Poskesdes, Polindes dan Puskesmas)
64
Meningkatnya kemampuan tangkal atas penyakit menular dan penyakit tertentu seperti HIV/AIDS, Flu Burung serta potensi penyakit/ganggu an kesehatan akibat pemanasan global
Terkendalikanny a pertumbuhan penduduk
Menurunnya Prevalensi Penyakit yang dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
Menurunnya Prevalensi Penyakit Menular Bersumber Binatang yaitu DBD, Malaria, Flu burung - DBD - Malaria - Flu Burung Menurunnya Prevalensi Penyakit Menular Langsung yaitu Tuberculosis, Kusta, Typhoid, Diare, ISPA dan HIV/AIDS - Tubercolusis - Kusta - Typhoid - Diare - ISPA - HIV/AIDS Cakupan pasangan usia subur (PUS) yang istrinya dibawah usia 20 tahun
Persen
0,7
0,01
198,57
DINAS KESEHATAN
Persen Persen Persen
0,16 0,008 0,84
0,03 0,019 0
181,25 -37,50 200,00 DINAS KESEHATAN
Persen Persen Persen Persen Persen Persen Persen
0,032 12,76 0,256 0,7 0,11 0 54,26
0,12 16,43 0 1,74 0,1 0 54,26
-200,00 71,24 200,00 -48,57 109,09 100,00 100,00
Persen
0,8
0,8
100,00
Rasio
1:1
1:1
100,00
Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga disetiap Desa/Kel
KK
52890
52890
100,00
Cakupan penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat Meningkatnya cakupan sasaran pasangan usia subur (PUS) menjadi peserta KB baru
KB Aktif
17812
17812
100,00
KB Baru
20
20
100,00
Cakupan sasaran pasangan usia subur (PUS) yang ingin ber KB tidak terpenuhi (unmet need) Dipertahankannya rasio petugas pembantu pembina KB Desa (PPKBD) setiap Desa/Kel
DINAS KESEHATAN
BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
65
Peserta remaja yang aktif memberikan penyuluhan KB
Orang
150
150
100,00
Cakupan anggota bina keluarga balita (BKB) ber KB
Persen
2,5
2,5
100,00
Persentase desa yang memiliki tokoh agama dan tokoh masyarakat yang aktif memberikan penyuluhan KB Persentase kader yang memahami tentang narkoba dan HIV/AIDS
Persen
8,265
8,265
100,00
Orang
209
209
100,00
BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Tujuan 2 : Tercapainya kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat Sasaran
pembangunan
yang
terkait
dengan
tujuan
pembangunan Kabupaten Barru Tahun 2013 yaitu ” Tercapainya kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat” terdiri dari 19 sasaran dengan 53 indikator sasaran. Sasaran yang mendukung pencapaian tujuan adalah 1) Berkurangnya jumlah penduduk miskin, kedalaman kemiskinan dan kerentanan
untuk
miskin,
2)
Terjadinya
transformasi
struktur
perekonomian yang berimbang antara sektor primer, sekunder dan tersier, 3) Terciptanya jaringan kerjasama dengan lembaga mitra lainnya, 4) Meningkatnya produksi dan produktivitas yang semakin berkualitas, 5) Meningkatnya populasi ternak besar yang bersinergi dengan intensifikasi tanaman pangan, 6) Meningkatnya produksi ternak unggas, 7) Meningkatnya produksi perikanan tangkap dan budidaya,
8)Meningkatnya
sarana
prasarana
penangkapan,
9)
66
Peningkatan produksi dan penyerapan tenaga kerja industri, UMKM, 10) Eksploitasi sumber-sumber pertambangan bernilai ekonomis tinggi,
11)
Pelestarian ekologi dan sumber
daya
alam,
12)
Berkembangnya kegiatan kepemudaan, 13) Berkembangnya kegiatan keolahragaan, 14)
Meningkat dan meluasnya apresiasi seni daerah,
15) Teraktualisasikannya situs dan karya kebudayaan lokal asli, 16) Berkembangnya destinasi dan event wisata, 17) Berkembangnya partisipasi perempuan pada lembaga pemerintah, lembaga ekonomi dan penyelenggaraan pembangunan, 18) Berkurangnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, dan 19) Berkembangnya koperasi sebagai bagian dari gerakan sosial masyarakat Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran serta capaian target adalah sebagai berikut: 1.
Jumlah
desa
dengan
kelompok
masyarakat
miskin
yang
mendapatkan fasilitasi sebesar 100% 2.
Meningkatnya jumlah fakir miskin yang mendapatkan pelayanan dan fasilitasi sebesar 100%
3.
Persentase KK miskin di daerah pertanian yang mendapatkan bantuan sebesar 294,14%
4.
Persentase KK miskin di daerah peternakan yang mendapatkan bantuan ternak sebesar 125%
5.
Jumlah KK miskin di daerah pesisir yang mendapatkan bantuan sebesar 100%
67
6.
Persentase masyarakat miskin di sekitar hutan yang mampu mengelola hasil hutan non kayu secara produktif sebesar 100%
7.
Jumlah masyarakat rawan pangan yang ditangani sebesar 125%
8.
Persentase siswa miskin yang mendapatkan beasiswa sebesar 98%
9.
Persentase
masyarakat
miskin
yang
memperoleh
jaminan
askeskin sebesar 102,99% 10. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin sebesar 89,15% 11. Jumlah KK miskin yang mendapatkan fasilitasi sebesar 100% 12. Meningkatnya
persentase
KK
miskin
yang
mendapatkan
pelayanan KTP, KK dan akte kelahiran gratis sebesar 100% 13. Meningkatnya
persentase
KK
miskin
yang
mendapatkan
kontrasepsi gratis sebesar 100% 14. Meningkatnya persentase kelompok UPPKS
yang produktif
sebesar 100% 15. Meningkatnya persentase KK miskin yang mendapatkan bantuan RASKIN sebesar 100% 16. Terbentuknya kelembagaan dan terkoordinasikannya programprogram dan kegiatan-kegiatan kemiskinan sebesar 100% 17. Jumlah KK miskin yang mendapatkan fasilitasi sebesar 100% 18. Meningkatnya Persentase KK /orang miskin yang mendapatkan sertifikasi tanah gratis sebesar 120%
68
19. Meningkatnya persentase KK /orang miskin yang mendapatkan IMB gratis sebesar 350% 20. Persentase KK /orang miskin yang mendapatkan fasilitasi perumahan yang layak sebesar 299,61% 21. Persentase KK /orang miskin yang mendapatkan fasilitasi air bersih yang layak sebesar 29,55% 22. Berkembangnya industri pengolahan hasil hasil Peternakan sebesar 100% 23. Berkembangnya
industri
pengolahan
hasil
hasil
perikanan
sebesar 175% 24. Berkembangnya industri pengolahan hasil hutan sebesar 200% 25. Berkembangnya industri rumah tangga, kecil dan menengah sebesar 100% 26. Meningkatnya penyerapan tenaga kerja pada sektor Non pertanian sebesar 100% 27. Persentase
desa/kelurahan
yang
mendapatkan
fasilitasi
pengembangan komoditi unggulan sebesar 100% 28. Terbentuknya kerjasama dalam pelayanan publik dan ekonomi sebesar 100% 29. Meningkatnya penggunaan bibit unggul pertanian yang terjamin kualitasnya sebesar 94,67% 30. Meningkatnya sistem agribisnis dan ketahanan pangan sebesar 116,67%
69
31. Prosentase kelompok usaha tani yang mandiri dalam pengelolaan agribisnis sebesar 100% 32. Prosentase desa yang memiliki penyuluh trampil sebesar 100% 33. Meningkatnya usaha tani ternak sapi terpadu sebesar 85,71% 34. Meningkatnya Populasi ternak sapi sebesar 107,82% 35. Meningkatnya usaha tani ternak unggas sebesar 116,80% 36. Berkembangnya kemitraan dalam usaha ternak unggas sebesar 165,67% 37. Meningkatnya produksi hasil perikanan tangkap sebesar 87,39% 38. Meningkatnya produksi perikanan budidaya sebesar 63,96% 39. Berkembangnya
produksi
industri
pengolahan
/
jumlah
wirausahaan sektor industri dan UMKM sebesar 100% 40. Meningkatnya penyerapan tenaga kerja sektor industri dan UMKM sebesar 100% 41. Meningkatnya
investasi dan volume produksi
pertambangan
sebesar 74,81% 42. Jumlah
usaha
pertambangan
yang
melaksanakan
eksplorasi/ekploitasi sesuai standar yag ditetapkan sebesar 100% 43. Jumlah usaha bahan galian yang memenuhi standar pengolahan bahan galian sebesar 100% 44. Meningkatnya persentase ditangani sebesar 93,49%
penyandang masalah sosial yang
70
45. Jumlah bidang kepemudaan yang meraih prestasi Nasional sebesar 100% 46. Meningkatnya jumlah siswa sekolah yang terpilih sebesar 100% 47. Jumlah bidang olahraga yang meraih prestasi regional sebesar 100% 48. Jumlah bidang seni yang meraih prestasi sebesar 100% 49. Terpeliharanya situs dan karya budaya lokal sebesar 100% 50. Jumlah destinasi wisata yang dikembangkan sebesar 50% 51. Meningkatnya kualitas
peran serta perempuan pada lembaga
pemerintah , politik, ekonomi produktif, sosial budaya , agama dan pembinaan organisasi perempuan sebesar 100% 52. Menurunnya jumlah kekerasan terhadap perempuan dan anak sebesar 100% 53. Meningkatnya jumlah koperasi yang sehat dan mandiri sebesar 50% Capaian masing-masing sasaran sesuai dengan indicator yang telah ditetapkan dapat diuraikan sebagaimana pada table di bawah ini. Table 4. Capaian Indikator Sasaran yang Mendukung Pencapaian Tujuan “Tercapainya kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat” SASARAN
INDIKATOR
SATUAN
TARGET
REALISASI
%
Berkurangnya jumlah penduduk miskin, kedalaman kemiskinan dan kerentanan untuk miskin
Jumlah desa dengan kelompok masyarakat miskin yang mendapatkan fasilitasi
Desa/Kel
14
14
100,00
Meningkatnya jumlah fakir miskin yang mendapatkan pelayanan dan
Orang
256
256
100,00
SKPD PENANGGUNG JAWAB BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
71
fasilitasi
3922
57,51
Persentase KK miskin di daerah pertanian yang mendapatkan bantuan Persentase KK miskin di daerah peternakan yang mendapatkan bantuan ternak Jumlah KK miskin di daerah pesisir yang mendapatkan bantuan Persentase masyarakat miskin di sekitar hutan yang mampu mengelola hasil hutan non kayu secara produktif Jumlah masyarakat rawan pangan yang ditangani Persentase siswa miskin yang mendapatkan beasiswa Persentase masyarakat miskin yang memperoleh jaminan askeskin d Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin Jumlah KK miskin yang mendapatkan fasilitasi
Persen
5,63
16,56
294,14
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN DINAS PETERNAKAN
KK
40
50
125,00
KK
30
30
100,00
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Persen
56,3
56,3
100,00
DINAS KEHUTANAN
Desa
4
5
125,00
BADAN KETAHANAN PANGAN
Persen
4002
3922
98,00
DINAS PENDIDIKAN
Persen
97,1
100
102,99
DINAS KESEHATAN
Persen
90,8
80,95
89,15
RSUD
KK
60
60
100,00
Meningkatnya persentase KK miskin yang mendapatkan pelayanan KTP, KK dan akte kelahiran gratis Meningkatnya persentase KK miskin yang mendapatkan kontrasepsi gratis
Persen
22,6
22,6
100,00
DINAS KOPERASI, UMKM, PERINDUSTIAN DAN PERDAGANGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
Persen
0,83
0,83
100,00
Meningkatnya persentase kelompok UPPKS yang produktif
Kelompok
4
4
100,00
Meningkatnya persentase KK miskin yang mendapatkan bantuan RASKIN Terbentuknya kelembagaan dan terkoordinasikanny a programprogram dan kegiatan-kegiatan kemiskinan
Persen
100
100
100,00
Persen
0,12
0,12
100,00
BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BAGIAN ADMINISTRASI PEREKONOMIAN
BAPPEDA
72
Terjadinya transformasi struktur perekonomian yang berimbang antara sektor primer, sekunder dan tersier
Jumlah KK miskin yang mendapatkan fasilitasi Meningkatnya Persentase KK /orang miskin yang mendapatkan sertifikasi tanah gratis Meningkatnya persentase KK /orang miskin yang mendapatkan IMB gratis Persentase KK /orang miskin yang mendapatkan fasilitasi perumahan yang layak Persentase KK /orang miskin yang mendapatkan fasilitasi air bersih yang layak Berkembangnya industri pengolahan hasil hasil Peternakan
Berkembangnya industri pengolahan hasil hasil perikanan Berkembangnya industri pengolahan hasil hutan Berkembangnya industri rumah tangga, kecil dan menengah
Terciptanya jaringan kerjasama dengan lembaga mitra lainnya
Meningkatnya produksi dan produktivitas yang semakin berkualitas
Meningkatnya penyerapan tenaga kerja pada sektor Non pertanian Persentase desa/kelurahan yang mendapatkan fasilitasi pengembangan komoditi unggulan Terbentuknya kerjasama dalam pelayanan publik dan ekonomi
Meningkatnya penggunaan bibit unggul pertanian yang terjamin kualitasnya Meningkatnya sistem agribisnis dan ketahanan pangan
Persen
25
25
100,00
BAGIAN KESEJAHTERAA N RAKYAT BAGIAN PERTANAHAN
Sertifikat
25
30
120,00
KK
70
245
350,00
Persen
7,64
22,89
299,61
Persen
4,4
1,3
29,55
DINAS PEKERJAAN UMUM
Unit
1
1
100,00
DINAS PETERNAKAN
Unit
4
7
175,00
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Unit
2
4
200,00
DINAS KEHUTANAN
IRT
60
60
100,00
Persen
0,3
0,3
100,00
DINAS KOPERASI, UMKM, PERINDUSTIAN DAN PERDAGANGAN DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
Persen
16,67
16,67
100,00
Lembaga
6
6
100,00
Lembaga
4
4
100,00
Lembaga
1
1
100,00
Persen
15
14,2
94,67
Kelompok
6
7
116,67
KANTOR PELAYANAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL DINAS PEKERJAAN UMUM
KANTOR PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN BAPPEDA
DINAS PENGELOLAH KEUANGAN DAERAH DINAS PENDIDIKAN DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN BADAN KETAHANAN PANGAN
73
Meningkatnya populasi ternak besar yang bersinergi dengan intensifikasi tanaman pangan
Meningkatnya produksi ternak unggas
Meningkatnya produksi perikanan tangkap dan budidaya
Peningkatan produksi dan penyerapan tenaga kerja industri, UMKM
Eksploitasi sumber-sumber pertambangan bernilai ekonomis tinggi
Pelestarian ekologi dan sumber daya alam Tertanganinya jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial
Prosentase kelompok usaha tani yang mandiri dalam pengelolaan agribisnis
Persen
1,89
1,89
100,00
KANTOR PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KANTOR PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN DINAS PETERNAKAN
Prosentase desa yang memiliki penyuluh trampil
Persen
10,4
10,4
100,00
Meningkatnya usaha tani ternak sapi terpadu
Kelompok
14
12
85,71
Meningkatnya Populasi ternak sapi Meningkatnya usaha tani ternak unggas Berkembangnya kemitraan dalam usaha ternak unggas Meningkatnya produksi hasil perikanan tangkap
Ekor
57538
62035
107,82
DINAS PETERNAKAN
Ekor
378861
442495
116,80
DINAS PETERNAKAN
Unit
67
111
165,67
DINAS PETERNAKAN
Ton
18847,5
16471,3
87,39
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Meningkatnya produksi perikanan budidaya Berkembangnya produksi industri pengolahan / jumlah wirausahaan sektor industri dan UMKM
Ton
4753,32
3040
63,96
Unit
985
985
100,00
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DINAS KOPERASI, UMKM, PERINDUSTRIAN DANPERDAGANG AN
Unit
667
667
100,00
Meningkatnya penyerapan tenaga kerja sektor industri dan UMKM dari 24.213 pada Tahun 2009 menjadi 30.123 Tahun 2015 Meningkatnya investasi dan volume produksi pertambangan
Tenaga Kerja
1380
1380
100,00
Persen
23,38
17,49
74,81
DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI
Jumlah usaha pertambangan yang melaksanakan eksplorasi/ekploita si sesuai standar yag ditetapkan Jumlah usaha bahan galian yang memenuhi standar pengolahan bahan galian Meningkatnya persentase penyandang masalah sosial yang ditangani
Usaha
10
10
100,00
DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI
Usaha
7
7
100,00
DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI
Orang
169
158
93,49
DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
BAGIAN ADMINISTRASI PEREKONOMIAN DINAS KOPERASI, UMKM, PERINDUSTIAN DANPERDAGANG AN
74
Berkembangnya kegiatan kepemudaan
Jumlah bidang kepemudaan yang meraih prestasi Nasional
Bidang
1
1
100,00
Meningkatnya jumlah siswa sekolah yang terpilih
Orang
70
70
100,00
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Cabang
30 30 30 30 30 30 30 1
30 30 30 0 30 30 30 1
100,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Bidang Seni
1
1
100,00
Situs dan Karya Budaya
2
2
100,00
Berkembangnya kegiatan keolahragaan
Jumlah bidang olahraga yang meraih prestasi regional
Meningkat dan meluasnya apresiasi seni daerah
Jumlah bidang seni yang meraih prestasi
Teraktualisasika nnya situs dan karya kebudayaan lokal asli Berkembangnya destinasi dan event wisata
Terpeliharanya situs dan karya budaya lokal
Jumlah destinasi wisata yang dikembangkan
Lokasi
1
1
100,00
Berkembangnya partisipasi perempuan pada lembaga pemerintah, lembaga ekonomi dan penyelenggaraa n pembangunan
Meningkatnya kualitas peran serta perempuan pada lembaga pemerintah , politik, ekonomi produktif, sosial budaya , agama dan pembinaan organisasi perempuan
Persen
6,67
6,67
100,00
Persen
2
2
100,00
Persen
11,81
11,81
100,00
Koperasi
6
3
50,00
Berkurangnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
Menurunnya jumlah kekerasan terhadap perempuan dan anak
Berkembangnya koperasi sebagai bagian dari gerakan sosial masyarakat
Meningkatnya jumlah koperasi yang sehat dan mandiri
DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DANOLAHRAGA/ KECAMATAN DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DANOLAHRAGA/ KECAMATAN
DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DANOLAHRAGA DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DANOLAHRAGA DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DANOLAHRAGA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DINAS KOPERASI, UMKM, PERINDUSTIAN DAN PERDAGANGAN
75
Tujuan
3
:
Sasaran
Terpeliharanya dan kebersamaan antar tatanan daerah pembangunan
semakin berbagai
yang
terkait
meningkatnya unsur dalam
dengan
tujuan
pembangunan Kabupaten Barru Tahun 2013 yaitu ”Terpeliharanya dan semakin meningkatnya kebersamaan antar berbagai unsur dalam tatanan daerah” terdiri dari 4 sasaran dengan 14 indikator sasaran. Sasaran yang mendukung pencapaian tujuan adalah 1) Berkembang dan terpeliharanya saling kepercayaan, saling bantu serta
kepatuhan
kepada
norma
kebersamaan,
2)
Teraktualisasikannya nilai-nilai, norma-norma dan pengetahuan lokal asli, 3) Berkembangnya kualitas tatanan pada tingkat lokalitas desa/kelurahan, dan
4)
Tertanamkannya
nilai-nilai
kesadaraan
berdemokrasi pada masyarakat dan pelaku politik. Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran serta capaian target adalah sebagai berikut: 1.
Menurunnya tingkat Kriminalitas sebesar 108,02%
2.
Jumlah jenis informasi pembangunan yang dipublikasi melalui media massa sebesar 273,17%
3.
Terpeliharanya budaya lokal asli sebesar 100%
4.
Terpromosikannya potensi budaya lokal pada tingkat Nasional sebesar 100%
76
5.
Persentase desa/dusun yang melaksanakan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan secara partisipatif dengan basis data yang akurat sebesar 100%
6.
Persentase
desa/
kelurahan
yang
mengikuti
perlombaan
desa/kelurahan sebesar 100% 7.
Jumlah anggota Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang terlatih sebesar 100%
8.
Persentase perangkat kecamatan, Kelurahan dan desa
yang
kompeten sebesar 100% 9.
Persentase aparat pemerintah desa/ kelurahan yang memahami perencanaan partisipatif sebesar 100%
10. Berfungsinya Organisasi pemerintah daerah yang efektif dan efisien sebesar 100% 11. Jumlah desa/kelurahan
yang memiliki BUMDES/Lembaga
Ekonomi Masyarakat sebesar 100% 12. Jumlah desa/kelurahan yang memiliki kelompok usaha yang menerapkan Teknologi Tepat Guna (TTG) sebesar 100% 13. Kondusifnya kehidupan berdemokrasi dan politik di masyarakat sebesar 95%
77
Sementara itu terdapat satu indicator sasaran yang belum memenuhi target yaitu indikator Jumlah desa yang melaksanakan pemilihan Kepala Desa Secara Demokratis dengan capaian sebesar 0%. Capaian masing-masing sasaran sesuai dengan indicator yang telah ditetapkan dapat diuraikan sebagaimana pada table di bawah ini. Table 5. Capaian Indikator Sasaran yang Mendukung Pencapaian Tujuan “Terpeliharanya dan semakin meningkatnya kebersamaan antar berbagai unsur dalam tatanan daerah” SKPD PENANGGUNG JAWAB BADAN KESBANGPOL DAN LINMAS
SASARAN
INDIKATOR
SATUAN
TARGET
REALISASI
%
Berkembang dan terpeliharanya saling kepercayaan, saling bantu serta kepatuhan kepada norma kebersamaan
Menurunnya tingkat Kriminalitas
Kasus
1147
1055
108,02
Jumlah jenis informasi pembangunan yang dipublikasi melalui media massa Terpeliharanya budaya lokal asli
Jenis
123
336
273,17
BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL
Budaya Lokal
1
1
100,00
DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA
Terpromosikannya potensi budaya lokal pada tingkat Nasional
Kali
1
1
100,00
Persentase desa/dusun yang melaksanakan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan secara partisipatif dengan basis data yang akurat Persentase desa/ kelurahan yang mengikuti perlombaan desa/kelurahan Jumlah anggota Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang terlatih
Persen
6,8
6,8
100,00
DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
Desa/Kel urahan
13
13
100,00
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
Orang/De sa
9
9
100,00
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
Teraktualisasika nnya nilai-nilai, norma-norma dan pengetahuan lokal asli
Berkembangnya kualitas tatanan pada tingkat lokalitas desa/kelurahan
78
Persentase perangkat kecamatan, Kelurahan dan desa yang kompeten Persentase aparat pemerintah desa/ kelurahan yang memahami perencanaan partisipatif Jumlah desa yang melaksanakan pemilihan Kepala Desa Secara Demokratis Berfungsinya Organisasi pemerintah daerah yang efektif dan efisien
Jumlah desa/kelurahan yang memiliki BUMDES/Lembag a Ekonomi Masyarakat Jumlah desa/ kelurahan yang memiliki kelompok usaha yang menerapkan Teknologi Tepat Guna (TTG)
Tertanamkannya nilai-nilai kesadaraan berdemokrasi pada masyarakat dan pelaku politik
Kondusifnya kehidupan berdemokrasi dan politik di masyarakat
Persen
10
10
100,00
BAGIAN PEMERINTAHAN KECAMATAN, KELURAHAHAN DAN DESA
Persen
9
9
100,00
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
Desa
7
0
0,00
Persen
4,17
4,17
100,00
BAGIAN PEMERINTAHAN KECAMATAN, KELURAHAHAN DAN DESA KANTOR KECAMATAN SOPPENG RIAJA
4,17
4,17
100,00
4,17
4,17
100,00
4,17
4,17
100,00
4,17
4,17
100,00
4,17
4,17
100,00
4,17
4,17
100,00
Bumdes
40
40
100,00
Desa/Kel urahan
3
3
100,00
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
Desa/Kel urahan
3
3
100,00
Persen
80
76
95,00
KANTOR PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN BADAN KESBANGPOL DAN LINMAS
KANTOR KECAMATAN TANETE RILAU KANTOR KECAMATAN PUJANANTING KANTOR KECAMATAN BALUSU KANTOR KECAMATAN BARRU KANTOR KECAMATAN TANETE RIAJA KANTOR KECAMATAN MALLUSETASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
Tujuan 4 : Terjaminnya kelestarian lingkungan dan keberlanjutan sumberdaya alam Sasaran
pembangunan
yang
terkait
dengan
tujuan
pembangunan Kabupaten Barru Tahun 2013 yaitu ” Terjaminnya
79
kelestarian lingkungan dan keberlanjutan sumberdaya alam” terdiri dari 7 sasaran dengan 20 indikator sasaran. Sasaran yang mendukung pencapaian tujuan adalah 1) Terlestarikannya sumber daya alam, 2) Terpeliharanya kualitas lingkungan yang baik, 3) Terciptanya sistem penanganan bencana yang tanggap, efektif dan efisien, 4) Terciptanya kesiapan dalam mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim terhadap produksi pertanian, ketahanan pangan, gangguan kesehatan dan keragaman hayati, 5) Terjaganya keharmonisan dalam bentuk interaksi antar kelompok, golongan, lapisan dan pemangku kepentingan, 6) Semakin harmonisnya kehidupan sosial dan tingginya kepatuhan kepada hukum, dan 7) Terwujudnya kesadaran dan penghargaan terhadap hukum dan hak asasi manusia Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran serta capaian target adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya jumlah luas hutan yang mampu dipertahankan fungsinya sebesar 100% 2. Jumlah Lokasi keanekaragaman hayati kab. Barru yang dapat dipantau atau dilakukan pengawasan sebesar 50% 3. Meningkatnya luasan lahan terumbu karang,Mangrove, Padang Lamun dan Estuaria yang terehabilitasi sebesar 60% 4. Menurunnya jumlah kerusakan sumberdaya laut sebesar 20%
80
5. Meningkatnya pengendalian pencemaran lingkungan sebesar 100% 6. Persentase wilayah kota yang bebas sampah berserakan sebesar 292,86% 7. Dipertahankannya persentase korban dan lokasi bencana yang ditangani sebesar 100% 8. Persentase korban dan lokasi bencana yang ditangani sebesar 93,73% 9. Dipertahankannya persentase korban dan lokasi bencana yang ditangani sebesar 100% 10. Persentase korban dan lokasi bencana yang ditangani sebesar 100% 11. Jumlah dan jenis dampak perubahan iklim terhadap produksi pertanian tanaman pangan dan perkebunan yang ditangani sebesar 200% 12. Prosentase dampak perubahan iklim yang ditangani sebesar 200% 13. Menurunnya Penyakit Masyarakat (PEKAT) sebesar 120,83% 14. Jumlah dialog forum wawasan kebangsaan yang difasilitasi sebesar 100% 15. Meningkatnya penegakan PERDA dari masyarakat sebesar 50% 16. Tertanganinya kegiatan aksi di masyarakat sebesar 566,67% 17. Tertanganinya permasalahan strategis daerah sebesar 121,43%
81
18. Persentase kebutuhan Produk Hukum daerah yang di Undangkan sebesar 120% 19. Persentase permasalahan Hukum yang ditindak lanjuti sebesar 100% 20. Meningkatnya jumlah stakeholder yang memahami dan memiliki kesadaran hukum dan HAM sebesar 115,38% Capaian masing-masing sasaran sesuai dengan indicator yang telah ditetapkan dapat diuraikan sebagaimana pada table di bawah ini. Table 6. Capaian Indikator Sasaran yang Mendukung Pencapaian Tujuan “Terjaminnya kelestarian lingkungan dan keberlanjutan sumberdaya alam” SKPD PENANGGUNG JAWAB DINAS KEHUTANAN
SASARAN
INDIKATOR
SATUAN
TARGET
REALISASI
%
Terlestarikannya sumber daya alam
Meningkatnya jumlah luas hutan yang mampu dipertahankan fungsinya Jumlah Lokasi keanekaragaman hayati kab. Barru yang dapat dipantau atau dilakukan pengawasan Meningkatnya luasan lahan terumbu karang,Mangrove, Padang Lamun dan Estuaria yang terehabilitasi Menurunnya jumlah kerusakan sumberdaya laut Meningkatnya pengendalian pencemaran lingkungan Persentase wilayah kota yang bebas sampah berserakan Dipertahankannya persentase korban dan lokasi bencana yang ditangani
Ha
1430
1430
100,00
Lokasi
2
1
50,00
KANTOR LINGKUNGAN HIDUP
Ha
5
3
60,00
KANTOR LINGKUNGAN HIDUP
Kasus
5
1
20,00
Jenis
1
1
100,00
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP
Persen
2,1
6,15
292,86
Persen
100
100
100,00
DINAS PEKERJAAN UMUM BADAN PENANGGULANG AN BENCANA DAERAH
Persen
7,5
7,03
93,73
SATPOL PP
Terpeliharanya kualitas lingkungan yang baik
Terciptanya sistem penanganan bencana yang tanggap, efektif dan efisien
Persentase korban dan lokasi bencana yang ditangani
82
Terciptanya kesiapan dalam mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim terhadap produksi pertanian, ketahanan pangan, gangguan kesehatan dan keragaman hayati
Terjaganya keharmonisan dalam bentuk interaksi antar kelompok, golongan, lapisan dan pemangku kepentingan
Semakin harmonisnya kehidupan sosial dan tingginya kepatuhan kepada hukum
Dipertahankannya persentase korban dan lokasi bencana yang ditangani Persentase korban dan lokasi bencana yang ditangani Jumlah dan jenis dampak perubahan iklim terhadap produksi pertanian tanaman pangan dan perkebunan yang ditangani
Persen
100
100
100,00
DINAS KESEHATAN
Persen
100
100
100,00
RSUD
Kasus
3
0
200,00
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN
Persentase dampak perubahan iklim yang ditangani Menurunnya Penyakit Masyarakat (PEKAT)
Persen
25
50
200,00
DINAS PETERNAKAN
Kasus
72
57
120,83
BADAN KESBANGPOL DAN LINMAS
Jumlah dialog forum wawasan kebangsaan yang difasilitasi Meningkatnya penegakan PERDA dari masyarakat
Forum
2
2
100,00
BADAN KESBANGPOL DAN LINMAS
Perda
2
1
50,00
SATPOL PP
Kali
6
34
566,67
SATPOL PP
Persen
70
100
142,86
Persen
63
63
100,00
Persentase kebutuhan Produk Hukum daerah yang di Undangkan
Persen
6
7,2
120,00
BADAN KESBANGPOL DAN LINMAS BAGIAN PEMERINTAHAN UMUM BAGIAN HUKUM
Persentase permasalahan Hukum yang ditindak lanjuti Meningkatnya jumlah stakeholder yang memahami dan memiliki kesadaran hukum dan HAM
Persen
4,2
4,2
100,00
BAGIAN HUKUM
Stakehold ers
26
30
115,38
BAGIAN HUKUM
Tertanganinya kegiatan aksi di masyarakat Tertanganinya permasalahan strategis daerah
Terwujudnya kesadaran dan penghargaan terhadap hukum dan hak asasi manusia
83
Tujuan 5 : Meningkatnya daya saing daerah Sasaran
pembangunan
yang
terkait
dengan
tujuan
pembangunan Kabupaten Barru Tahun 2013 yaitu ”Meningkatnya daya saing daerah” terdiri dari 8 sasaran dengan 30 indikator sasaran. Sasaran yang mendukung pencapaian tujuan adalah 1) Terpenuhinya
kebutuhan
jalan-jembatan
dan
pelabuhan
bagi
angkutan dan perlintasan orang/barang, 2) Terpenuhinnya kebutuhan infrastruktur angkutan darat, 3) Terpenuhinya fasilitas yang dapat mengakselerasi pertumbuhan dan transformasi perekonomian serta kemajuan/kemandirian wilayah, 4) Terpeliharanya keseimbangan antara
kawasan
lindung
dengan
kawasan
budidaya,
5)
Berkembangnya wilayah perkotaan/agropolitan, wilayah industri dan kawasan strategis, 6) Tertanganinya wilayah banjir dan wilayah kekeringan, 7) Berkembangnya keadaan kondusif bagi penanaman modal dalam negeri dan asing, dan 8) Berkembangnya jaringan kerjasama antar daerah. Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran serta capaian target adalah sebagai berikut: 1.
Persentase dusun/Lingkungan yang memiliki akses jalan dan jembatan baik. u/ Jalan sebesar 160%
2.
Persentase jalan yang memiliki rambu-rambu, marka jalan dan pagar pengaman jalan sebesar 70,17%
84
3.
Meningkatnya fasilitas pendukung pelabuhan penyeberangan Garongkong sebesar 100%
4.
Terwujudnya pengelolaan operasional pelabuhan penyeberangan Garongkong sebesar 85,71%
5.
Meningkatnya Fasilitas Pendukung Pelabuhan Laut Garongkong sebesar 100%
6.
Meningkatnya fasilitas Pendukung angkutan darat sebesar 100%
7.
Persentase moda angkutan yang memenuhi ijin kelaikan jalan sebesar 83,61%
8.
Persentase desa yang memiliki jaringan irigasi teknis sebesar 357,52%
9.
Persentase
desa/kelurahan
yang
mendapatkan
fasilitasi
pengembangan infrastruktur dasar sebesar 200% 10. Persentase
kawasan strategis, sarana perekonomian dan KK
yang terlayani listrik sebesar 100,10% 11. Persentase kawasan strategis, sarana perekonomian dan desa yang terlayani telekomunikasi sebesar 100% 12. Jumlah kecamatan yang memiliki pasar layak sebesar 100% 13. Jumlah desa yang memiliki pasar yang layak sebesar 66,67% 14. Jumlah kawasan hutan yang direhabilitasi sebesar 100% 15. Menurunnya kasus ilegal logging dan peredaran hasil yang ilegal sebesar 100% 16. Jumlah pal batas hutan yang direkonstruksi sebesar 100%
85
17. Persentase tersusunnya rencana pemanfaatan ruang sebesar 549,91% 18. Jumlah kawasan pemukiman perkotaan layak huni yang terbentuk sebesar 40,44% 19. Jumlah Kawasan agropolitan yang terbentuk sebesar 100% 20. Jumlah kawasan sentra tanaman pangan hortikultura yang terbentuk sebesar 200% 21. Jumlah kawasan pariwisata yang terbentuk sebesar 100% 22. Jumlah sentra industri kecil dan menengah yang terbentuk sebesar 42,86% 23. Meningkatnya penyerapan tenaga kerja sektor industri sebesar 100% 24. Jumlah spot wilayah rawan banjir dan kekeringan yang tertangani sebesar 68,88% 25. Terbangunnya infrastruktur dan data base penanaman modal daerah yang sebesar 100% 26. Tersedianya regulasi investasi sebesar 100% 27. Tersedianya data dan informasi investasi sebesar 100% 28. Terpromosikannya peluang investasi daerah dalam skala nasional dan internasional sebesar 33,33% 29. Jumlah kerjasama antar daerah sebesar 100%
86
Sementara itu terdapat satu indicator sasaran yang belum memenuhi target yaitu indikator Jumlah Kawasan minapolitan yang terbentuk dengan capaian sebesar 0%. Capaian masing-masing sasaran sesuai dengan indicator yang telah ditetapkan dapat diuraikan sebagaimana pada table di bawah ini. Table 7. Capaian Indikator Sasaran yang Mendukung Pencapaian Tujuan “Meningkatnya daya saing daerah” SASARAN
INDIKATOR
SATUAN
TARGET
REALISASI
%
Terpenuhinya kebutuhan jalanjembatan dan pelabuhan bagi angkutan dan perlintasan orang/barang
Persentase dusun/Lingkungan yang memiliki akses jalan dan jembatan baik. u/ Jalan
Persen
4,1
6,56
160,00
Terpenuhinya kebutuhan infrastruktur angkutan darat
Terpenuhinya fasilitas yang dapat mengakselerasi pertumbuhan dan transformasi perekonomian serta kemajuan/ kemandirian wilayah
Persentase jalan yang memiliki rambu-rambu, marka jalan dan pagar pengaman jalan - Rambu - Marka - Pagar Pengaman Meningkatnya fasilitas pendukung pelabuhan penyeberangan Garongkong Terwujudnya pengelolaan operasional pelabuhan penyeberangan Garongkong Meningkatnya Fasilitas Pendukung Pelabuhan Laut Garongkong Meningkatnya fasilitas Pendukung angkutan darat Persentase moda angkutan yang memenuhi ijin kelaikan jalan Persentase desa yang memiliki jaringan irigasi teknis
SKPD PENANGGUNG JAWAB DINAS PEKERJAAN UMUM
DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Persen Persen Persen
66,66 41,47 54
55,15 31,23 28,33
82,73 75,31 52,46
Kegiatan
1
1
100,00
DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Kegiatan
7
6
85,71
DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Kegiatan/ buku
1
1
100,00
DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Kegiatan
2
2
100,00
Kendaraa n yang diuji
2141
1790
83,61
DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DINAS PEKERJAAN UMUM
87
- Jaringan irigasi teknis - Bendung Persentase desa/kelurahan yang mendapatkan fasilitasi pengembangan infrastruktur dasar Persentase kawasan strategis, sarana perekonomian dan KK yang terlayani listrik Persentase kawasan strategis, sarana perekonomian dan desa yang terlayani telekomunikasi Jumlah kecamatan yang memiliki pasar layak Jumlah desa yang memiliki pasar yang layak
Terpeliharanya keseimbangan antara kawasan lindung dengan kawasan budidaya
Berkembangnya wilayah perkotaan/agrop olitan, wilayah industri dan kawasan strategis
Jumlah kawasan hutan yang direhabilitasi
Menurunnya kasus ilegal logging dan peredaran hasil yang ilegal Jumlah pal batas hutan yang direkonstruksi Persentase tersusunnya rencana pemanfaatan ruang Jumlah kawasan pemukiman perkotaan layak huni yang terbentuk
Jumlah Kawasan agropolitan yang terbentuk Jumlah kawasan sentra tanaman pangan hortikultura yang terbentuk Jumlah Kawasan minapolitan yang terbentuk Jumlah kawasan pariwisata yang terbentuk
Jumlah sentra industri kecil dan menengah yang terbentuk
Meter
4133
8888
215,05
Unit Persen
1 9,8
5 19,6
500,00 200,00
Persen
83,58
83,66
100,10
DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI
Persen
62,65
62,65
100,00
DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN NFORMATIKA
Unit
7
7
100,00
Pasar Desa
3
2
66,67
Ha
1181
1181
100,00
DINAS PENGELOLAH KEUANGAN DAERAH DINAS KOPERASI, UMKM, PERINDUSTIAN DAN PERDAGANGAN DINAS KEHUTANAN
Kasus
0
0
100,00
DINAS KEHUTANAN
Km
80
80
100,00
DINAS KEHUTANAN
Persen
5,35
29,42
549,91
DINAS PEKERJAAN UMUM
Persen
6,85
2,77
40,44
DINAS PEKERJAAN UMUM
Kawasan
1
1
100,00
Kawasan
1
2
200,00
Kawasan
1
0
0,00
BADAN KETAHANAN PANGAN DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Kawasan
1
1
100,00
Sentra
7
3
42,86
DINAS PEKERJAAN UMUM
DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL DANMENENGAH PERINDUSTIAN DAN PERDAGANGAN
88
Tertanganinya wilayah banjir dan wilayah kekeringan Berkembangnya keadaan kondusif bagi penanaman modal dalam negeri dan asing
Berkembangnya jaringan kerjasama antar daerah
Meningkatnya penyerapan tenaga kerja sektor industri
Orang
50
50
100,00
Jumlah spot wilayah rawan banjir dan kekeringan yang tertangani Terbangunnya infrastruktur dan data base penanaman modal daerah yang terintegrasi Tersedianya regulasi investasi
Persen
1,594
1,098
68,88
Paket
1
1
100,00
KANTOR PELAYANAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL
Regulasi
1
1
100,00
Data
1
1
100,00
KANTOR PELAYANAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL BAPPEDA
Kali
3
1
33,33
Kerjasam a
1
1
100,00
Tersedianya data dan informasi investasi Terpromosikannya peluang investasi daerah dalam skala nasional dan internasional Jumlah kerjasama antar daerah
DINAS KOPERASI, UMKM, PERINDUSTIAN DAN PERDAGANGAN DINAS PEKERJAAN UMUM
KANTOR PELAYANAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL BAGIAN PEMERINTAHAN UMUM
Tujuan 6 : Semakin fungsionalnya nilai dan ajaran agama dalam Etos dan budaya kerja dalam tatanan pemerintah dan Sosial kemasyarakatan Sasaran pembangunan
pembangunan Kabupaten
yang
Barru
terkait
Tahun 2013
dengan yaitu
tujuan
”Semakin
fungsionalnya nilai dan ajaran agama dalam etos dan budaya kerja dalam tatanan pemerintah
dan sosial kemasyarakatan”
terdiri dari 1 sasaran dengan 5 indikator sasaran. Sasaran yang mendukung pencapaian tujuan adalah Semakin tingginya kualitas penghayatan dan pengamalan ajaran agama. Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran serta capaian target adalah sebagai berikut: 1.
Rukunnya kehidupan dan kesadaran beragama sebesar 91,67%
89
2.
Persentase sarana peribadahan yang mendapatkan pembinaan dan fasilitasi dari pemerintah sebesar 100%
3.
Persentase lembaga keagamaan yang mendapatkan pembinaan dan fasilitasi pemerintah sebesar 100%
4.
Jumlah
kelompok
keagamaan
aparatur
yang
aktif
yang
mendapatkan pembinaan sebesar 100% 5.
Jumlah regulasi birokrasi yang berlandaskan ajaran agama sebesar 100% Capaian masing-masing sasaran sesuai dengan indicator yang
telah ditetapkan dapat diuraikan sebagaimana pada table di bawah ini. Table 8. Capaian Indikator Sasaran yang Mendukung Pencapaian Tujuan “Semakin fungsionalnya nilai dan ajaran agama dalam etos dan budaya kerja dalam tatanan pemerintah dan sosial kemasyarakatan” SASARAN Semakin tingginya kualitas penghayatan dan pengamalan ajaran agama
INDIKATOR Rukunnya kehidupan dan kesadaran beragama
Persentase sarana peribadahan yang mendapatkan pembinaan dan fasilitasi dari pemerintah Persentase lembaga keagamaan yang mendapatkan pembinaan dan fasilitasi pemerintah Jumlah kelompok keagamaan aparatur yang aktif yang mendapatkan pembinaan Jumlah regulasi birokrasi yang berlandaskan ajaran agama
SKPD PENANGGUNG JAWAB BADAN KESBANGPOL DAN LINMAS
SATUAN
TARGET
REALISASI
%
Persen
90
75
83,33
25
25
100,00
Persen
0,2
0,2
100,00
Persen
17
17
100,00
BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
Persen
20
20
100,00
BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
Regulasi
5
5
100,00
BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT BAGIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
90
Tujuan 7 : Terwujudnya pelayanan umum yang efektif dan efisien dan memuaskan masyarakat Sasaran
pembangunan
yang
terkait
dengan
tujuan
pembangunan Kabupaten Barru Tahun 2013 yaitu ” Terwujudnya pelayanan umum yang efektif dan efisien dan memuaskan masyarakat” terdiri dari 10 sasaran dengan 26 indikator sasaran. Sasaran yang mendukung pencapaian tujuan adalah 1) Tercapainya efektifitas dan efisiensi pengelolaan program/kegiatan yang transparan, akuntabel dan partisipatif, 2) Meningkatnya kualitas fungsi
legislasi,
penganggaran
dan
pengawasan
DPRD,
3)
Meningkatnya kualitas pelayanan kemasyarakatan, pemerintahan dan pembangunan, 4) Tercapainya kapasitas yang bersesuaian dengan tuntutan
perwujudan
kepemerintahan
yang
baik
dan
saling
memberdayakan dengan kelembagaan masyarakat dan swasta, 5) Meningkatnya tranparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan aset daerah, 6) Terciptanya pelayanan publik yang prima, 7) Terciptanya pengelolaan kependudukan dan catatan sipil yang tertib, 8) Berkembangnya sistem pelayanan yang menjamin efektifitas, efisiensi dan kepuasan pelanggan, 9) Berkembangnya organisasi dan kelembagaan pemerintah daerah yang efektif, dan 10) Meningkatnya kemampuan manajerial dan teknis aparatur. Indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran serta capaian target adalah sebagai berikut: 1.
Tertibnya administrasi dan keuangan sebesar 100%
91
2.
Persentase pencapaian sasaran kinerja sebesar 100%
3.
Tersusunnya
laporan
penyelenggaraan
pemerintahan,
pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan sebesar 100% 4.
Persentase SKPD yang menerapkan sistem akuntabilitas kinerja sebesar 99,09%
5.
Persentase hasil pengawasan yang ditindaklanjuti sebesar 66%
6.
Persentase data yang terintegrasi secara akurat dan up to date sebesar 94,45%
7.
Persentase tersusunnya dokumen perencanaan pembangunan daerah sebesar 100%
8.
Persentase Perda yang ditetapkan tepat waktu sebesar 87,47%
9.
Tertib dan lancarnya pelayanan kemasyarakatan, pemerintahan dan pembangunan sebesar 128,57%
10. Prosentase SKPD yang memiliki analisis jabatan dan analisis beban kerja sebesar 100% 11. Persentase aset daerah yang tercatat dan sesuai dengan peruntukannya sebesar 100% 12. Meningkatnya aset milik pemda yang disertifikasi sebesar 80% 13. Jumlah Lahan/lokasi untuk pembangunan fasilitas umum sebesar 133,33% 14. Tersedianya dokumen dan sistem pengelolaan keuangan daerah yang berbasis kinerja sebesar 100% 15. Tersusun dan terimplementasikannya SOPP sebesar 113,24%
92
16. Meningkatnya
ketersediaan
fasilitas
pada
tempat-tempat
pelayanan umum sebesar 25,40% 17. Meningkatnya persentase penduduk ber KTP, ber Akte kelahiran , berAkte Nikah persatuan penduduk sebesar 100% 18. Meningkatnya persentase dokumen arsip pemerintah daerah yang tersimpan rapih dan aman sebesar 100% 19. Persentase pengaduan konsumen yang mampu difasilitasi sebesar 100% 20. Persentase perangkat Kecamatan, Kelurahan dan Desa yang kompeten sebesar 100% 21. Berfungsinya Organisasi pemerintah daerah yang efektif dan efisien sebesar 100% 22. Persentase aparat yang mengikuti diklat Teknis dan fungsional sebesar 123,25% 23. Persentase SKPD yang memiliki aparatur yang kompeten sesuai jabatannya sebesar 51,42% 24. Terimplementasikannya pola pengembangan diri dan karir yang jelas sebesar 96,64% 25. Persentase aparatur yang mendapatkan reward dan punishment sebesar 29,07% Sementara itu terdapat satu indicator sasaran yang belum memenuhi target yaitu indikator meningkatnya jumlah kasus obyek lahan sengketa yang mampu di fasilitasi oleh pemerintah dengan
93
capaian sebesar 0%. Capaian masing-masing sasaran sesuai dengan indicator yang telah ditetapkan dapat diuraikan sebagaimana pada table di bawah ini. Table 9. Capaian Indikator Sasaran yang Mendukung Pencapaian Tujuan “Terwujudnya pelayanan umum yang efektif dan efisien dan memuaskan masyarakat” SASARAN Tercapainya efektifitas dan efisiensi pengelolaan program/kegiatan yang transparan, akuntabel dan partisipatif
SATUAN
TARGET
REALISASI
%
SKPD PENANGGUNG JAWAB
Tertibnya administrasi dan keuangan
Persen
1,67
1,67
100,00
SELURUH SKPD
Persentase pencapaian sasaran kinerja Tersusunnya laporan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan
Persen
1,67
1,67
100,00
SELURUH SKPD
Laporan
2
2
100,00
BAGIAN PEMERINTAHAN UMUM
Laporan Persen
2 12,48
2 11,85
100,00 94,95
BAGIAN UMUM INSPEKTORAT DAERAH
Persen Persen
13 13
13 12,35
100,00 95,00
Persen
16
16
100,00
Persen
85
85
100,00
Persen
13
13
100,00
Persen
5
5
100,00
Persen
66,67
66,67
100,00
Persen
13
13
100,00
Persen
13
13
100,00
Persen
13
13
100,00
Persen
5
3,3
66,00
BAPPEDA BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN BAGIAN ORGANISASI KANTOR KECAMATAN BALUSU KANTOR KECAMATAN MALLUSETASI KANTOR KECAMATAN BARRU KANTOR KECAMATAN TANETE RIAJA KANTOR KECAMATAN TANETE RILAU KANTOR KECAMATAN SOPPENG RIAJA KANTOR KECAMATAN PUJANANTING INSPEKTORAT DAERAH
INDIKATOR
Persentase SKPD yang menerapkan sistem akuntabilitas kinerja
Persentase hasil pengawasan yang dtindak lanjuti
94
Persentase data yang terintegrasi secara akurat dan up to date
Meningkatnya kualitas fungsi legislasi, penganggaran dan pengawasan DPRD Meningkatnya kualitas pelayanan kemasyarakatan, pemerintahan dan pembangunan Tercapainya kapasitas yang bersesuaian dengan tuntutan perwujudan kepemerintahan yang baik dan saling memberdayakan dengan kelembagaan masyarakat dan swasta Meningkatnya tranparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan aset daerah
Terciptanya pelayanan publik yang prima
Persen
4,55
4,04
88,79
BAPPEDA
Persen Persen
88,9 4,17
89 4,17
100,11 100,00
DINAS KESEHATAN BAPPEDA
Persen
13,33
11,66
87,47
SEKRETARIAT DPRD
Tertib dan lancarnya pelayanan kemasyarakatan, pemerintahan dan pembangunan
Kali
77
99
128,57
BAGIAN UMUM
Prosentase SKPD yang memiliki analisis jabatan dan analisis beban kerja
Persen
24
24
100,00
BAGIAN ORGANISASI
Persentase aset daerah yang tercatat dan sesuai dengan peruntukannya
Persen
5
5
100,00
DINAS PENGELOLAH KEUANGAN DAERAH
Buah
10
8
80,00
BAGIAN PERTANAHAN
Lokasi
3
4
133,33
BAGIAN PERTANAHAN
Persen
4,16
4,16
100,00
DINAS PENGELOLAH KEUANGAN DAERAH
Persen
47,5
45
94,74
BAPPEDA
Persen
75
72
96,00
Persen
12,5
12,5
100,00
Persen
12,5
42,5
340,00
Persen
21,4
21,4
100,00
Persen
6,73
6,73
100,00
BADAN PENANGGULANGA N BENCANA DAERAH BADAN KETAHANAN PANGAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH BADAN KESBANGPOL DAN LINMAS DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI
Persentase tersusunnya dokumen perencanaan pembangunan daerah Persentase Perda yang ditetapkan tepat waktu
Meningkatnya aset milik pemda yang disertifikasi Jumlah Lahan/lokasi untuk pembangunan fasilitas umum Tersedianya dokumen dan sistem pengelolaan keuangan daerah yang berbasis kinerja Tersusun dan terimplementasika nnya SOPP
95
Meningkatnya ketersediaan fasilitas pada tempat-tempat pelayanan umum
Persen
10
10
100,00
DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA
Persen
10
10
100,00
Persen
50
50
100,00
Persen
100
100
100,00
Persen Persen Persen
80 20 37,5
100 10 47,5
125,00 50,00 126,67
Persen
10
10
100,00
Persen
50
50
100,00
Persen
6,7
10
149,25
Persen
50
50
100,00
Persen Persen Persen
25 8,3 17
25 8,3 0
100,00 100,00 0,00
Persen
10
10
100,00
Persen
17
17
100,00
Persen
17
17
100,00
Persen
16,67
16,65
99,88
Persen Persen Persen
16,67 96 70
50,01 96 62,5
300,00 100,00 89,29
Persen
85
85
100,00
Titik
63
16
25,40
DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DINAS KEHUTANAN DINAS PENGELOLAH KEUANGAN DAERAH DINAS KESEHATAN DINAS PENDIDIKAN DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN DINAS KOPERASI, UMKM, PERINDUSTIAN DANPERDAGANGA N KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KANTOR PELAYANAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI SATPOL PP RSUD BAGIAN PERTANAHAN BAGIAN PEMERINTAHAN UMUM BAGIAN ORGANISASI BAGIAN PEMERINTAHAN KECAMATAN, KELURAHAN DAN DESA BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN BAGIAN HUKUM BAGIAN UMUM KANTOR KECAMATAN BALUSU KANTOR KECAMATAN TANETE RIAJA BAGIAN UMUM
96
Terciptanya pengelolaan kependudukan dan catatan sipil yang tertib
Berkembangnya sistem pelayanan yang menjamin efektifitas, efisiensi dan kepuasan pelanggan
Berkembangnya organisasi dan kelembagaan pemerintah daerah yang efektif
Meningkatnya kemampuan manajerial dan teknis aparatur
Meningkatnya persentase penduduk ber KTP, ber Akte kelahiran dan berAkte Nikah - Ber KTP - Ber Akte Kelahiran - Ber Akte Nikah Meningkatnya persentase dokumen arsip pemerintah daerah yang tersimpan rapih dan aman Meningkatnya jumlah kasus obyek lahan sengketa yang mampu di fasilitasi oleh pemerintah Persentase pengaduan konsumen yang mampu difasilitasi Persentase perangkat Kecamatan, Kelurahan dan Desa yang kompeten Berfungsinya Organisasi pemerintah daerah yang efektif dan efisien Persentase aparat yang mengikuti diklat Teknis dan fungsional
DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
Persen Persen
93,26 86,6
93,26 86,6
100,00 100,00
Persen Persen
48,22 58
48,22 58
100,00 100,00
Kali
4
0
0,00
BAGIAN PERTANAHAN
Persen
9
9
100,00
Persen
0,1
0,1
100,00
DINAS KOPERASI, UMKM, PERINDUSTIAN DANPERDAGANGA N BAGIAN PEMERINTAHAN KECAMATAN, KELURAHAN DAN DESA
Persen
10
10
100,00
BAGIAN ORGANISASI
Persen
3,89
3,89
100,00
INSPEKTORAT DAERAH
2,67
2,67
100,00
2,67
0,25
9,36
75
71
94,67
2,93
6,92
236,18
SEKRETARIAT DPRD BADAN KETAHANAN PANGAN BADAN PENANGGULANGA N BENCANA DAERAH BAPPEDA
3,294
3,294
100,00
3,59
1,63
45,40
2,6
2,6
100,00
1,93
1,55
80,31
5,12
5,12
100,00
1,5
19,5
1300,00
2,83
3,73
131,80
KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI
BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BADAN KESBANGPOL DAN LINMAS BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DINAS PEKERJAAN UMUM DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
97
3,83
3,83
100,00
10
0
0,00
74,67
74,67
100,00
3,52
3,52
100,00
2,73
0,78
28,57
3,2
3,2
100,00
70
70
100,00
2,67
2,67
100,00
71 3 2,96
270 3 6,52
380,28 100,00 220,27
3,09 2,6 14,13
3,27 2,58 2,35
105,83 99,23 16,63
3,2
2,57
80,31
3,2
3,2
100,00
3,43
3,43
100,00
3
1,23
41,00
2,53 3,46 3
1,69 1,03 1
66,80 29,77 33,33
3
3
100,00
3
3
100,00
3
3
100,00
3
0
0,00
3,56
3,56
100,00
DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DINAS PETERNAKAN DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA DINAS KOPERASI, UMKM, PERINDUSTIAN DANPERDAGANGA N DINAS KEHUTANAN DINAS PENGELOLAH KEUANGAN DAERAH DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI DINAS KESEHATAN DINAS PENDIDIKAN DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN SATPOL PP RSUD KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI KANTOR PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KANTOR PELAYANAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN BAGIAN HUKUM BAGIAN UMUM BAGIAN PERTANAHAN BAGIAN ADMINISTRASI PEREKONOMIAN BAGIAN PEMERINTAHAN UMUM BAGIAN ORGANISASI BAGIAN PEMERINTAHAN KECAMATAN, KELURAHAN DAN DESA KANTOR KECAMATAN TANETE RILAU
98
Persentase SKPD yang memiliki aparatur yang kompeten sesuai jabatannya
Terimplementasik annya pola pengembangan diri dan karir yang jelas Persentase aparatur yang mendapatkan reward dan punishment
4,17
4,17
100,00
3,2
3,2
100,00
3,43
3,43
100,00
2,91
2,91
100,00
4,17
4,17
100,00
Persen
21,39
19,9
93,03
Persen
3,77
0,37
9,81
Persen
6,25
6,04
96,64
Persen
3,75
1,09
29,07
KANTOR KECAMATAN PUJANANTING KANTOR KECAMATAN BALUSU KANTOR KECAMATAN BARRU KANTOR KECAMATAN TANETE RIAJA KANTOR KECAMATAN MALLUSETASI INSPEKTORAT DAERAH
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
C. Strategi Pemecahan Masalah Dalam
rangka
peningkatan
capaian
kinerja
di
masa
mendatang, Pemerintah Kabupaten Barru menetapkan beberapa strategi pemecahan masalah sebagai berikut: 1.
Menyempurnakan implementasi anggaran berbasis kinerja agar seluruh kegiatan dapat dinilai kinerjanya secara tepat.
2.
Meningkatkan kualitas perencanaan kegiatan dengan mengacu pada UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
3.
Meningkatkan profesionalisme aparat dan pengawasan.
4.
Meningkatkan kualitas laporan baik substansi maupun ketepatan waktu pelaporan.
99
5.
Mengembangkan sistem informasi pengumpulan data kinerja dalam rangka penyempurnaan penetapan indikator kinerja.
6.
Meningkatkan monitoring dan evaluasi sejak perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai pada pelaporan.
D. Akuntabilitas Keuangan Kegiatan-kegiatan
yang
dilaksanakan
oleh
Pemerintah
Kabupaten Barru Tahun 2013 dibiayai dengan anggaran yang tertuang dalam APBD Tahun 2013, secara garis besar terdiri dari tiga bagian yaitu, Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan. Pendapatan diuraikan menurut sumber-sumber perolehan dana, Belanja diuraikan menurut
penggunaan
dana,
sedangkan
Pembiayaan
diuraikan
menurut penerimaan dan pengeluaran daerah. Pendapatan, belanja dan pembiayaan program dan kegiatan Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2013 yang tertuang dalam APBD Pemerintah Kabupaten Barru tahun 2013, dapat digambarkan sebagai berikut: 1.
Pendapatan Rp.
daerah
dengan
609.253.373.864,00
target telah
anggaran terealisasi
sebesar sebesar
Rp. 612.016.185.544,12 atau sebesar 100,45%. 2.
Belanja Rp.
daerah
dengan
641.229.188.751,62
target telah
anggaran
sebesar
terealisasi
sebesar
Rp. 571.036.919.883,47 atau sebesar 89,05%.
100
3.
Pembiayaan daerah dengan target anggaran sebesar Rp. 46.975.814.887,62
telah
terealisasi
sebesar
Rp.
47.075.156.073,62 atau sebesar 100,21%. Rincian realisasi anggaran Pemerintah Kabupaten Barru tahun 2013 diuraikan sebagaimana pada table berikut. Tabel 10. Laporan Realisasi Anggaran Kabupaten Barru Tahun 2013 URAIAN PENDAPATAN ASLI DAERAH Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Lain-lain PAD yang sah PENDAPATAN TRANSFER Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan Dana Bagi Hasil Pajak Dana Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya Dana Otonomi Khusus Dana Penyesuaian Transfer Pemerintah Provinsi Pendapatan Bagi Hasil Pajak Pendapatan Bagi Hasil Lainnya Pendapatan Transfer Lainnya LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH Hibah Dana Darurat Pendapatan Lainnya JUMLAH PENDAPATAN BELANJA OPERASI Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Bunga Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota
ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN (Rp) 37.398.478.377,00
REALISASI (Rp)
%
38.912.967.036,12
104,05%
4.660.000.000,00 24.702.478.377,00 4.536.000.000,00
5.091.142.894,00 22.550.512.777,00 4.677.799.752,00
109,25% 91,29% 103,13%
3.500.000.000,00 561.354.895.487,00
6.593.511.613,12 562.839.961.948,00
188,39% 100,26%
485.124.984.947,00
484.054.131.583,00
99,78%
21.967.180.718,00 1.501.985.229,00
24.288.372.281,00 1.468.543.302,00
110,57% 97,77%
417.942.379.000,00 43.713.440.000,00 62.551.929.660,00
417.942.379.000,00 40.354.837.000,00 62.718.425.000,00
100,00% 92,32% 100,27%
62.551.929.660,00
62.718.425.000,00
13.677.980.880,00
16.067.405.365,00
100,27% #DIV/0! 117,47%
13.677.980.880,00
16.067.405.365,00
117,47%
-
-
#DIV/0!
-
-
#DIV/0!
10.500.000.000,00
10.263.256.560,00
97,75%
10.500.000.000,00 609.253.373.864,00 517.164.395.542,62 366.790.939.658,15 115.228.672.571,00 2.382.353.636,47 2.402.183.000,00 642.746.677,00 29.717.500.000,00
10.263.256.560,00 612.016.185.544,12 469.243.232.423,47 334.121.445.521,00 102.378.911.128,00 2.382.353.636,47 1.111.114.000,00 364.096.422,00 28.885.311.716,00
#DIV/0! #DIV/0! 97,75% 100,45% 90,73% 91,09% 88,85% 100,00% #DIV/0! 46,25% 56,65% 97,20%
101
dan Pemerintah Desa BELANJA MODAL Belanja Tanah Belanja Peralatan dan Mesin Belanja Gedung dan Bangunan Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan Belanja Aset Tetap Lainnya Belanja Aset Lainnya BELANJA TIDAK TERDUGA Belanja Tidak Terduga TRANSFER BAGI HASIL KE DESA Bagi Hasil Pajak Bagi Hasil Retribusi Bagi Hasil Pendapatan Lainnya Bantuan Keuangan JUMLAH BELANJA Surplus/(Defisit) PEMBIAYAAN DAERAH Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) Penerimaan Kembali Dana Kemitraan dengan Pihak Ketiga Penerimaan Kembali Pinjaman Lainnya PENGELUARAN DAERAH Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah Pembayaran Pokok Utang Pemberian Pinjaman Daerah Pembayaran Pokok Utang Kepada Pihak Ketiga PEMBIAYAAN NETTO SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN (SELISIH KURANG)
122.546.980.709,00 5.117.666.750,00 19.713.907.076,00
101.519.774.960,00 1.307.520.190,00 18.508.872.485,00
82,84% 25,55% 93,89%
39.836.449.129,00
31.275.489.423,00
78,51%
53.729.436.304,00
46.936.181.412,00
87,36%
4.149.521.450,00 1.300.000.000,00
3.491.711.450,00 56.100.000,00
84,15% #DIV/0! 4,32%
1.300.000.000,00 217.812.500,00
56.100.000,00 217.812.500,00
4,32% 100,00%
-
-
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
217.812.500,00 641.229.188.751,62 (31.975.814.887,62) 46.975.814.887,62 46.700.814.887,62
217.812.500,00 571.036.919.883,47 40.979.265.660,65 47.075.156.073,62 46.875.079.073,62
100,00% 89,05% -128,16% 100,21% 100,37%
-
14.695.000,00
#DIV/0!
275.000.000,00
185.382.000,00
67,41%
15.000.000.000,00 -
2.000.000.000,00 -
13,33% #DIV/0!
15.000.000.000,00
2.000.000.000,00
13,33%
-
-
#DIV/0! #DIV/0!
-
-
#DIV/0!
(31.975.814.887,62) -
(45.075.156.073,62) 86.054.421.734,27
140,97% #DIV/0!
102
BAB IV PENUTUP Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah
(LAKIP)
Kabupaten Barru disusun sebagai pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah
sebagai
wujud
pertanggungjawaban
dalam
pencapaian misi dan tujuan instansi pemerintah, serta dalam rangka perwujudan good governance. Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Sejalan dengan itu, Pemerintah Kabupaten Barru telah berakuntabilitas sebagaimana diamanahkan Instruksi Presiden No 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang penyusunannya
berpedoman
pada
Peraturan
Menteri
Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pemerintah
Kabupaten
Barru
secara
umum
telah
berhasil
mencapai target kinerja sasaran dengan tingkat capaian kinerja sasaran secara keseluruhan adalah sebesar 111,66%
dengan predikat sangat
berhasil, yang dihitung berdasarkan persentase rata-rata capaian kinerja sasaran. Capaian kinerja ini merupakan hasil kerja keras seluruh aparat
103
Pemerintah Kabupaten Barru serta pihak terkait lainnya dalam rangka mewujudkan visi pembangunan jangka menengah Kabupaten Barru yaitu: “Terwujudnya Kabupaten Barru Lebih Maju, Sejahtera, Taat Azas, dan Bermartabat yang Bernafaskan Keagamaan” Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dari sasaran dan kegiatan secara umum telah dapat dicapai dengan baik. Dari hasil pengukuran kinerja terhadap 64 sasaran, disimpulkan bahwa 60 sasaran tercapai dengan predikat “Sangat Berhasil” dan terdapat empat sasaran yang mendapat predikat “Berhasil”. Untuk
meningkatkan
capaian
kinerja
di
masa
mendatang
Pemerintah Kabupaten Barru telah menetapkan beberapa strategi, antara lain dengan penyempurnaan implementasi anggaran berbasis kinerja, meningkatkan
kualitas
perencanaan
kegiatan,
peningkatan
profesionalisme aparatur dan peningkatan pengawasan juga akan menjadi langkah yang efektif untuk mencapai target yang lebih baik.