BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia
lainnya. Di dalam interaksi tersebut, terjadi adanya proses komunikasi dan penyampaian pesan yang memerlukan bahasa sebagai medianya. Bahasa sejak dahulu hingga sekarang telah memberikan andil besar bagi perkembangan peradaban manusia, sehingga manusia dapat menyampaikan dan mengembangkan pemikirannya dalam aneka wujud kebudayaan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001:21) adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Dari pendapat Kridalaksana ini dapat ditarik kesimpulan bahwa bahasa sebagai sistem lambang bunyi terdiri dari unsur-unsur dan komponen-komponen yang tersusun secara teratur menurut pola sehingga membentuk satu kesatuan yang berupa lambang bunyi dan bersifat arbitrer, artinya hubungan antara lambang dengan yang dilambangkan tidak bersifat wajib (harus sesuai dengan kesepakatan anggota suatu masyarakat). Dengan demikian, masyarakat dapat saling bekerja sama dan berinteraksi. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa digunakan oleh masyarakat untuk berinteraksi dan bekerja sama. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain. Menurut Keraf (2004:3-7), ada empat fungsi bahasa, yaitu (1) alat untuk menyatakan ekspresi diri; (2) alat
1
2
komunikasi; (3) alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial; dan (4) alat mengadakan kontrol sosial. Tanpa adanya bahasa, interaksi antar manusia tidak akan terwujud. Dengan demikian, manusia tidak dapat terlepas dari bahasa karena pentingnya fungsi bahasa dalam kehidupan. Bahasa Indonesia terdiri dari berbagai ragam karena bahasa sangat luas wilayah pemakaiannya dan beragam pula penuturnya. Menurut
Moeliono
(1989:141), ragam bahasa adalah variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, lawan bicara, dan orang yang dibicarakan, serta menurut media pembicaraan.
Pemilihannya
bergantung pada sikap penutur terhadap orang yang diajak berbicara
atau
pembacanya. Faktor sejarah dan perkembangan masyarakat turut pula berpengaruh pada timbulnya sejumlah ragam bahasa Indonesia. Menurut jenis pemakaiannya, Moeliono (1989:144) memerinci ragam bahasa sebagai berikut, (1) ragam dari sudut pandang bidang atau pokok persoalan, (2) ragam menurut sarananya, dan (3) ragam yang mengalami gangguan percampuran. Widjono (dalam Mansurudin, 2010: 93) menjelaskan bahwa ragam bahasa menurut sarananya dibagi menjadi dua, yaitu ragam lisan dan ragam tulis. Ragam lisan adalah bahasa yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Ragam tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Ragam tulis berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata.
3
Salah satu aplikasi bahasa sebagai alat komunikasi adalah penggunaan bahasa jurnalistik. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam lingkup yang sangat luas dan dengan masyarakat pembaca yang heterogen. Bahasa jurnalistik mempunyai karakteristik singkat, sederhana, dan jelas (dapat dimengerti oleh semua sasaran pendengar atau pembacanya). Bahasa jurnalistik dipakai dalam semua media massa, baik media massa auditif, audio visual, maupun media massa cetak (surat kabar, majalah, tabloid dan lain-lain), dan salah satunya adalah Kompas. Kompas adalah salah satu surat kabar yang diterbitkan di Jakarta Pusat. Sejak tahun 1969, Kompas merajai penjualan surat kabar secara nasional (Wikipedia.2013). Harian Kompas merupakan harian yang berstandar nasional dengan bahasa Jurnalistik Nasional. Kalimat-kalimat yang dibuat standar nasional dan bahasa yang digunakan cukup efektif karena menggunakan kalimat dengan ekspresi singkat dan padat. Selain itu, dipilihnya surat kabar kompas sebagai bahan penelitian, karena kompas sebagai media surat kabar telah memiliki jumlah oplah terbanyak dicetak dan dibaca di semua daerah dan kota seluruh Indonesia. Inilah salah satu alasan peneliti mengapa surat kabar kompas dijadikan objek penelitian terutama surat pembaca di Kolom Surat Pembaca ”Redaksi Yth” di harian Kompas. Seperti kebanyakan surat kabar yang lain, harian Kompas terdiri dari tiga halaman bagian, yaitu bagian depan yang memuat berita nasional dan internasional, bagian berita bisnis dan keuangan, serta bagian berita olahraga. Salah satu kolom yang terdapat dalam harian Kompas adalah kolom surat
4
pembaca “Redaksi Yth”. Kolom surat pembaca “Redaksi Yth” merupakan sarana untuk menyampaikan keluhan, kritik, dan saran dari pembaca. Salah satu yang menarik dari kolom surat pembaca adalah laras penulisan yang berkisar pada pemilihan sejumlah kata dalam menyampaikan keluhan, kritik, informasi dan saran dari pembaca. Pilihan kata dalam surat pembaca tidak hanya berupa kata, tetapi juga berupa frase maupun kalimat. Penulisan kolom surat pembaca memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dengan ragam tulisan yang lain. Penulisan dalam kolom surat pembaca tidak sekedar memberi tahu tentang suatu hal, tapi juga merupakan proses yang berkaitan dengan penyampaian pesan kepada lembaga, instansi, perusahaan atau yang lainnya dengan harapan ada perubahan atau tindak lanjut dari pesan tersebut. Berdasarkan penyusunan atau penulisan surat pembaca, sepengetahuan peneliti belum ada acuan atau rumus-rumus tertentu tentang cara menyusun surat pembaca. Jika surat pembaca yang ada di beberapa surat kabar diamati dengan jeli, maka akan ditemukan bentuk-bentuk teks surat pembaca yang tampak mirip, baik dilihat dari diksi atau pilihan kata maupun struktur. Hal tersebut menunjukkan bahwa ragam penulisan surat pembaca memiliki laras tersendiri yang memungkinkan untuk diteliti secara detail. Penelitian tentang laras bahasa pernah diteliti oleh Sri Widarmini yang berjudul “Telaah Deskriptif Laras Struktur Penulisan Kolom Berita Duka” yang mendeskripsikan tentang laras struktur penulisan atau penyusunan kolom berita duka ditinjau dari gaya bahasa, yang meliputi aspek sintaksis dan aspek leksikal. Sedangkan penelitian ini, mendeskripisikan laras penulisan kolom surat pembaca
5
ditinjau dari segi linguistik, yang meliputi aspek 1) struktur penulisan kolom surat pembaca “Redaksi Yth”
dan 2) pilihan kata yang menjadi kekhasan bahasa
penulisan kolom surat pembaca “Redaksi Yth”. Untuk itu, Peneliti mengangkat judul “Analisis Laras Penulisan Kolom Surat Pembaca ‘Redaksi Yth’ Bidang Teknologi Informasi dalam Harian Kompas Edisi November 2011 – Januari 2012” dalam upaya menemukan kemungkinan adanya gambaran mengenai penulisan surat pembaca yang dapat dimanfaatkan sebagai acuan penulisan kolom surat pembaca. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut ini. 1) Bagaimana laras penulisan kolom Surat Pembaca “Redaksi Yth” bidang teknologi informasi dalam harian Kompas ditinjau dari struktur pola penyajiannya? 2) Bagaimana laras bahasa penulisan kolom Surat Pembaca “Redaksi Yth” bidang teknologi informasi dalam harian Kompas ditinjau dari pilihan kata atau diksinya? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian mengenai laras penulisan dalam kolom Surat Pembaca dalam harian Kompas adalah sebagai berikut ini. 1) Mendeskripsikan laras penulisan kolom Surat Pembaca “Redaksi Yth” bidang teknologi informasi dalam harian Kompas ditinjau dari struktur pola penyajiannya.
6
2) Mendeskripsikan laras bahasa penulisan kolom Surat Pembaca “Redaksi Yth” bidang teknologi informasi dalam harian Kompas ditinjau dari pilihan kata atau diksinya. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut ini. 1) Bagi Pembaca Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan tentang laras bahasa bagi pembaca pada umumnya dan menambah wawasan tentang laras penulisan surat pembaca khususnya. 2) Bagi Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan alternatif bahan ajar bagi guru bidang studi Bahasa Indonesia kelas IX semester 2 pada standar kompetensi menulis mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk karya ilmiah sederhana, teks pidato, surat pembaca, kompetensi dasar 12.3 menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah. 3) Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya. 1.5 Penegasan Istilah Untuk menghindari adanya perbedaan pemahaman, dalam pembahasan ini akan dijelaskan istilah-istilah yang digunakan sehubungan dengan judul penelitian. Di antara penegasan istilah yang dimaksud, diuraikan berikut ini. 1) Laras adalah kesesuaian; kesamaan (KBBI, 1989:499).
7
Laras bahasa adalah ragam bahasa yang dipandang dari sudut kelayakannya di dalam berbagai jenis situasi pemakaian bahasa (Moeliono, 1989:167). 2) Penulisan adalah cara menulis atau menuliskan (KBBI, 1989:968) 3) Kolom adalah bagian-bagian vertikal pada halaman cetak yang dipisahkan oleh garis tebal atau ruang kosong (seperti dalam surat kabar) (KBBI, 1989:451). Adapun yang dimaksud kolom surat pembaca dalam penelitian ini adalah suatu ragam penulisan yang disusun untuk menyampaikan keluhan, kritik, informasi, dan saran pembaca. Berdasarkan penelitian ini, yang dimaksud dengan laras penulisan kolom surat pembaca
terkait dengan upaya
mendeskripsikan bagian penulisan atau cara menuliskan keluhan, kritik, saran, informasi oleh pihak pembaca yang disampaikan melalui Koran kompas sebagai medianya. Laras yang dimaksud mencakup kesesuaian cara penulisan kolom surat pembaca “Redaksi Yth” dilihat dari aspek struktur dan pilihan kata atau diksinya. 4) Kompas adalah nama sebuah surat kabar yang di dalamnya terdapat kolom surat pembaca “Redaksi Yth” yang muncul setiap edisi. Kolom surat pembaca “Redaksi Yth” yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada surat pembaca “Redaksi Yth” bidang teknologi informasi.