BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Niat pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan Nasional, untuk membudayakan mutu penyelenggaraan pendidikan semakin tegas. Pengendalian mutu penyelenggaraan pendidikan yang bersifat sentralistik telah dilakukan Kemendiknas paling tidak melalui 2 cara. Cara pertama adalah melalui penetapan peraturan perundang-undangan yang dipakai sebagai landasan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan berdaya saing. Cara kedua adalah dengan melakukan pengawasan melalui audit yang dilaksanakan dalam rangka memeriksa kepatuhan para penyelenggara jasa layanan pendidikan terhadap peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan. Prinsip mutu dalam penyelenggaraan pendidikan sebenarnya mempunyai tujuan yang jelas. Istilah mutu sendiri pada dasarnya dapat diartikan sebagai “sesuai dengan spesifikasi/persyaratan yang telah ditetapkan’ (quality in fact) dan “sesuai dengan kebutuhan pelanggan” (quality in perception). Oleh sebab itu,
mutu dalam
penyelenggaraan pendidikan bisa diartikan bahwa produk atau lulusan yang dihasilkan oleh penyelenggara pendidikan mestinya sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang dijabarkan dalam peraturan pemerintah dan persyaratan-persyaratan dari pelanggan (stakeholders). Dengan demikian diharapkan produk atau lulusan dasi suatu satuan pendidikan akan dapat diterima oleh pelanggannya dan pelanggan dapat dipuaskan. Beralaskan pada prinsip inilah maka Pemerintah mewajibkan semua satuan pendidikan untuk melaksanakan penjaminan mutu pendidikan (PP No. 19 Tahun 2005 Tentang SNP, Pasal 91). Undana telah mulai merintis penerapan sistem penjaminan mutu sejak tahun 2004. Tekad Undana mulai tampak mengkristal pada tahun 2006, dengan dibentuknya lembaga baru yang khusus menangani pelaksanaan dan pengembangan penjaminan mutu. Nama lembaga tersebut adalah Lembaga Penjaminan Mutu dan Audit Internal (LPMAI). Namun dengan terbitnya Permendiknas RI No. 16 tahun 2009 tentang Satuan 1
Pengawasan Internal (SPI) di Lingkungan Depdiknas, yang mewajibkan semua unit kerja di bawah membentuk unit SPI dengan salah satu tugas pokok melakukan audit internal maka Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) LPMAI mengalami perubahan. Karena perubahan tupoksi inilah maka pada tahun 2010 nama LPMAI diubah menjadi Lembaga Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (LPM-PT). Sejak LPM-PT dibentuk, berbagai kegiatan telah dilaksanakan dalam rangka mendukung penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi (SPMI-PT). Diantara kegiatan-kegiatan tersebut adalah penyusunan dokumen mutu tingkat universitas, pelatihan auditor mutu akademik internal dan audit mutu akademik internal. Namun demikian hingga saat ini baru satu fakultas, yaitu fakultas peternakan, yang telah menerapkan penjaminan mutu secara sistemik dan sistem yang digunakan adalah Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008. Kegiatan audit mutu akademik internal tahunan ini merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mendukung pelaksanaan penerapan penjaminan mutu. Meskipun sebagian besar fakultas belum menerapkan SMM tertentu dalam penyelenggaraan pendidikan tingginya namun Undana telah memberlakukan Standar Akademik sejak tahun 2009. Di samping itu, masih banyak standar-standar lain yang berupa peraturan pemerintah, seperti Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun
2005
tentang
Standar
Nasional
Pendidikan,
yang
harus
ditaati
oleh
penyelenggara pendidikan tinggi. Audit ini dimaksudkan untuk mengetahui kepatuhan fakultas/ jurusan/program studi terhadap standar-standar penyelenggaraan pendidikan tinggi baik yang ditertapkan oleh Undana maupun oleh pemerintah.
1.2. Tujuan Audit Tujuan dari Audit mutu akademik ini adalah sebagai berikut: (1) meneliti kepatuhan fakultas/prodi terhadap kewajiban legalitas dan akreditasi; (2) meneliti apakah fakultas/prodi memiliki susunan organisasi yang memadai untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan tinggi yang bermutu;
2
(3) meneliti apakah fakultas/prodi memiliki sumberdaya yang memadai dan mempunyai program peningkatan sumberdaya; (4) meneliti
kepatuhan
fakultas/prodi
terhadap
kewajiban
untuk
melaksanakan
penjaminan mutu; (5) meneliti apakah kurikulum disusun berdasarkan kompetensi yang berasal dari stakeholder dan aturan/standar pemerintah; (6) memastikan
bahwa
proses
pengajaran
di
fakultas/prodi
diselenggarakan
berdasarkan pada aturan/standar yang berlaku; (7) mengetahui bahwa fakultas/prodi mempunyai upaya untuk menigkatkan suasana akademik yang lebih kondusif. A.
Lingkup Audit
(1) Sasaran Audit Pengendalian mutu penyelenggaraan pendidikan terutama untuk aspek legalitas dan akreditasi, visi, misi dan tujuan, organisasi dan perencanaan, manajemen sumberdaya, kurikulum, proses pembelajaran, suasana akademik, sistem manajemen mutu akademik, dan pengukuran, analisis, dan perbaikan di semua program studi di Fakultas Pertanian (2) Periode yang Diaudit Pelaksanaan kegiatan akademik semester genap TA 2012/2013 dan ganjil TA 2013/2014.
B.
Dasar Hukum/Aturan yang Digunakan 1.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
3
3.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
4.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. 5.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan.
6.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Statuta Universitas Nusa Cendana.
7.
SK Rektor Undana No. 62/KL/2003 Tahun 2003 tentang Norma dan Tolok Ukur Penyelanggaraan Pendidikan Tinggi di Undana.
8.
Standar Akademik Universitas Nusa Cendana Tahun 2009
9.
Dokumen-dokumen fakultas/jurusan/program studi yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan tinggi.
C.
Batasan Audit Semua informasi tentang pengelolaan akademik yang berkaitan dengan aspek
legalitas dan akreditasi, visi, misi dan tujuan, organisasi dan perencanaan, manajemen sumberdaya, kurikulum, proses pembelajaran, suasana akademik, sistem manajemen mutu akademik, dan pengukuran, analisis, dan perbaikan yang tercakup dalam rentang waktu dari semester genap TA 2010/2010 sampai akhir semester ganjil TA 2010/2011. Audit meliputi prosedur-prosedur yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam mendeteksi adanya ketidaksesuaian dari pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan yang berpengaruh terhadap pelayanan mutu akademik di FAPERTA. D.
Metode Audit Kegiatan audit dimulai dengan melakukan audiensi sebagai kunjungan awal
dengan pimpinan maupun bagian yang terkait dengan kegiatan akademik di Fakultas/Prodi. Kemudian dilakukan pemeriksaan dokumen dan peninjauan lapang.
4
Data dan informasi selanjutnya dianalisis hingga diperoleh hasilnya. Pembahasan dilakukan untuk verifikasi serta untuk mendapatkan tanggapan dan komitmen tindak lanjut dari teraudit.
E.
Tahapan Audit
Pelaksanaan kegiatan audit dimulai dari persiapan administrasi yang dilakukan oleh Kantor LPM-PT Undana. Tim auditor kemudian melakukan perencanaan audit, survei pendahuluan, desk evaluation, visitasi, penyusunan temuan dan rekomendasi hingga penyusunan laporan. Audit Sistem dilaksanakan pada tanggal 16-21 Desember 2013, dan Audit Lapangan dilaksanakan pada tanggal 19-21 Desember 2013 di 3 (tiga) program studi di lingkungan FAPERTA.
Tahap tindak lanjut hasil audit dan tahap
evaluasi kegiatan audit dilakukan oleh SPI Undana.
F.
Pengorganisasian Tim Audit
Ketua Tim
:
Ir. Winfrit A. Lay, MP
Anggota
:
Dra. Yakoba Daud Niga, M.Si Drh. N. H. G. Kallau, M.Si Ir. Yohanis Umbu L. Sobang, M.Si Z. S. Ngara, ST, MT
5
Bab II HASIL PEMERIKSAAN 2.1. Diskripsi Umum Fakultas Pertanian FAPERTA memiliki tiga prodi baru (2009), dua jurusan dan tiga prodi lama (< 2009) dengan susunan organisasi sebagai berikut: Dekan Pembantu Dekan I Pembantu Dekan II Pembantu Dekan III
: Ir. Marthen R. Pellokilla, MP., PhD. : Prof.Dr.Ir. Inyoman W Mahayasa, MP : Ir. Maria Bano, MP
Program Studi Ketua Sekretaris
: Agroteknologi : Ir. J. E. R. Markus, M. App. Sc. : Ir. Antonius S. S. Ndiwa, MP.
Program Studi Ketua Sekretaris
: Agribisnis : Ir Nyoman Sirne, MP :
Program Studi Ketua Sekretaris
: Budidaya Perairan : Franchy Ch. Liufeto, S.Pi., M.Si. : Crisca B. Eoh, S.Pi., M.Si.
Jurusan Ketua
: Sosektan : Ir. Maria Bano, MP
Jurusan Ketua
: Perikanan dan Kelautan : Dr. Yuliana Saloso, S.Pi, M.Si
Program Studi Ketua
: Agronomi : Ir. Shirly S. Oematan, MS
Program Studi
: Ilmu Tanah
: Ir. Lince Mukun, MS, Ph.D
6
Ketua
: Diana Y.L. Serangmo, SP, MP.
Program Studi Ketua
: Hama dan Penyakit Tanaman : Petronela Nenotek, SP, M.Si
2.2. Hasil audit Hasil audit di tiga prodi baru (2009) dan 2 jurusan serta 3 prodi lama (< 2009) pada FAPERTA di sajikan di dalam tabel di bawah ini.
Prodi Agroteknologi No
Diskripsi Temuan
1.
Status akresitasi jurusan belum ada
2.
Terdapat ketidaksesu aian antara daya tampung jurusan dengan jumlah mahasiswa yang diterima setiap tahn
Akar Penyebab Terjadi merger prodi pada tahun 2009
Undana menerima mahasisw a baru melebihi daya tampung
Akibat
Rekomendasi Rencana Perbaikan Perbaikan
Tanggal Perbaikan
Lulusan kesulitan mendapatka n pekerjaan dan biaya studi lanjut Proses perkuliahan kurang efektif
Jurusan segera mengusulkan borang akreditasi
Jurusan segera menyusun borang akreditasi
30 April 2014
Dekan melalu PD I berkoordinasi dengan Universitas untuk melakukan penyesuaian daya tampung dengan mahasiswa yang diterima, sharing penggunaan ruangan dengan jurusan agribisnis, fakultas mengusulkan penambahan
Jurusan agroteknolog i berkoordinas i dengan jurusan agrobisnis untuk sharing penggunaan ruang kuliah. Koordinasi fakultas dengan universitas untuk penambahan ruang kuliah
Menjelang tahun ajaranbaru 2014/2015
7
3.
4.
5.
Tidak tersedia tenaga laboran dan teknisi di laboratoriu m
Proses penerimaa n pegawai diatur oleh unversitas dan tidak ada koordinasi dengan fakultas a. Belum a. semua komitmen GBPP dan dosen SAP pengampu matakuliah mata terdokumen kuliah tasi di yang jurusan, b. rendah, b. Belum Belum semua mata dikoordina kuliah si oleh memiliki pimpinan RKPS jurusan Tidak ada Belum ada dokumen sosialisasi tentang dari verifikasi fakultas soal ujian
Pelaksanaan kegiatan praktikum tidak efektif
ruang kuliah Jurusan berkoordinasi dengan fakultas untuk mengusulkan penerimaan tenaga teknisi dan laboran
Jurusan melakukan analisis kebutuhan staf yang dibutuhkan
31 Mei 2014
a. penyampaia n materi kuliah tidak terstruktur, b. Kesulitan jurusan dalam monitoring PBM
Pimpinan jurursan menngkatkan koordinasi dengan dosen untuk membuat GBBP/SAP/ RKPS
Melakukan rapat koordinasi untuk menghimbau dosen agar membuat GBBP/SAP/ RKPS
Maret 2014
Kesulitan dalam mengukur pencapaian kompetensi mata kuliah oleh mahasiswa
Pempinan fakultas dan jurusan melakukan sosialisasi
Dekan bersama ketua jurusan membuat instrumen verifikasi soal ujian
Maret 2014
Prodi Agribisnis No
Diskripsi Temuan
1
Status akresitasi jurusan belum ada
Akar Penyebab Terjadi merger prodi pada tahun 2009
Akibat
Rekomendasi Perbaikan
Rencana Perbaikan
Tanggal Perbaikan
Lulusan kesulitan mendapat kan pekerjaan
Jurusan segera mengusulkan borang akreditasi
Jurusan segera menyusun borang akreditasi
30 April 2014
8
2.
Terdapat ketidakses uaian antara daya tampung jurusan dengan jumlah mahasiswa yang diterima setiap tahn
3.
Tidak tersedia tenaga laboran dan teknisi di laboratoriu m
4.
Undana menerima mahasiswa baru melebihi daya tampung
Proses penerimaan pegawai diatur oleh unversitas dan tidak ada koordinasi dengan fakultas a. Belum a. semua komitmen GBPP dan dosen SAP pengampu matakuliah mata kuliah terdokume yang ntasi di rendah, b. jurusan, b. Belum Belum dikoordinasi semua oleh
dan biaya studi lanjut Proses perkuliaha n kurang efektif
Pelaksana an kegiatan praktikum tidak efektif
a. penyampa ian materi kuliah tidak terstruktur , b. Kesulitan jurusan dalam
Dekan melalu PD I berkoordinasi dengan Universitas untuk melakukan penyesuaian daya tampung dengan mahasiswa yang diterima, sharing penggunaan ruangan dengan jurusan agribisnis, fakultas mengusulkan penambahan ruang kuliah Jurusan berkoordinasi dengan fakultas untuk mengusulkan penerimaan tenaga teknisi dan laboran
Jurusan agroteknol ogi berkoordin asi dengan jurusan agrobisnis untuk sharing penggunaa n ruang kuliah. Koordinasi fakultas dengan universitas untuk penambah an ruang kuliah
Menjelang tahun ajaranbaru 2014/2015
Jurusan melakukan analisis kebutuhan staf yang dibutuhkan
31 Mei 2014
Pimpinan jurursan menngkatkan koordinasi dengan dosen untuk membuat GBBP/SAP/ RKPS
Melakukan rapat koordinasi untuk menghimb au dosen agar membuat GBBP/SAP/ RKPS
Maret 2014
9
5.
mata kuliah memiliki RKPS Tidak ada dokumen tentang verifikasi soal ujian
pimpinan jurusan
monitorin g PBM
Belum ada sosialisasi dari fakultas
Kesulitan dalam mengukur pencapaia n kompeten si mata kuliah oleh mahasisw a
Pempinan fakultas dan jurusan melakukan sosialisasi
Dekan bersama ketua jurusan membuat instrumen verifikasi soal ujian
Maret 2014
10
Prodi Budidaya Perairan N o
Diskripsi Temuan
1.
Tidak tersedia tenaga laboran dan teknisi di laboratoriu m
2.
3.
Akar Penyebab
Akibat
Rekomendasi Perbaikan
Rencana Perbaikan
Proses penerima an pegawai diatur oleh unversitas dan tidak ada koordinasi dengan fakultas Belum Dosen semua belum RKPS menyerah terdokuemn kan RKPS tasi di ke jurusan jurusan
Pelaksanaa n kegiatan praktikum tidak efektif
Jurusan berkoordinasi dengan fakultas untuk mengusulkan penerimaan tenaga teknisi dan laboran
Jurusan 31 Mei 2014 melakuka n analisis kebutuhan staf yang dibutuhka n
Kesulitan jurusan dalam monitoring PBM
Menghimbau dosen untuk mengumpulka n RKPS dijurusan
Tidak ada dokumen tentang verifikasi soal ujian
Kesulitan dalam mengukur pencapaian kompetensi mata kuliah oleh mahasiswa
Pempinan fakultas dan jurusan melakukan sosialisasi
Memberi Maret 2014 pengumu man da penetapan jadwal pengumpu lan RKPS oleh jurusan Dekan Maret 2014 bersama ketua jurusan membuat instrumen verifikasi soal ujian
Belum ada sosialisasi dari fakultas
Tanggal Perbaikan
11
BAB III KESIMPULAN Secara umum pelaksanaan proses belajar mengajar di Fakultas Pertanian Undana telah berjalan dengan baik, namun kerangka perbaikan yang berkelanjutan masih perlu membenahi pada beberapa aspek yang masih ditemukenali belum maksimal dilakukan antara lain GBBP/SAP/RKPS, ketersediaan tenaga laboran dan teknisi, verifikasi terhadap
soal
ujian,
dan
implementasi
sistim
penjaminan
mutu
internal
perluditingkatkan
12
LAPORAN AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL TAHUN 2013
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA
AUDITOR:
Ir. Winfrit A. Lay, MP Dra. Yakoba Daud Niga, M.Si Drh. N. H. G. Kallau, M.Si Ir. Yohanis Umbu L. Sobang, M.Si Z. S. Ngara, ST, MT
SATUAN PENGAWASAN INTERN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA Jl. Adisucipto, Penfui, Kupang Telpon 0380 – 881269 13
KATA PENGANTAR Sejak terbitnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional telah terjadi perubahan sistem penyelenggaraan pendidikan tinggi secara mendasar. Jika sebelumnya, penyelenggaraan pendidikan bersifat ”sarwa negara” maka setelah terbitnya UU RI No. 20/2003 tersebut penyelenggaraan pendidikan lebih diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders). Perubahan sistem pendidikan ini diikuti dengan terbitnya peraturan-peraturan baru maupun paradigma-paradigma baru, yang sebenarnya merupakan standar-standar yang harus dipatuhi dan dilaksanakan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi. Salah satu dari paradigma baru tersebut adalah kewajiban lembaga pendidikan untuk menyelenggarakan penjaminan mutu pendidikan. Meskipun sebagian besar fakultas/jurusan/program studi di Undana belum menggunakan Sistem Manajemen Mutu (SMM) tertentu dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi namun para pelaku penyelenggara pendidikan tetap wajib mematuhi standar-standar yang telah ditetapkan agar mutu penyelenggaraan pendidikan dapat dipertanggungjawabkan. Oleh sebab itu sejak tahun 2008, Undana melalui Lembaga Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (LPM-PT) telah melaksanakan kegiatan Audit Mutu Akademik Internal (AMAI) secara rutin setiap tahun. Pelaksanaan AMAI ini dimaksudkan sebagai instrumen pengendali mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi di semua program studi di lingkungan Undana. Pengendalian mutu penyelenggaraan pendidikan ini penting dilakukan karena mencakup aspek legalitas dan daya saing program studi, yang secara langsung akan menentukan eksistensi dan tingkat perkembangan program studi di masa mendatang. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, obyek AMAI pada tahun 2011 ini mencakup semua fakultas/jurusan/program studi. Karena besarnya jumlah program studi yang harus diaudit maka Undana menugaskan 12 tim auditor dan setiap tim terdiri atas 3 orang auditor. Fakultas yang mempunyai banyak program studi diaudit oleh lebih dari satu tim sedangkan fakultas yang jumlah program studinya sedikit diaudit oleh satu tim. Hasil audit untuk masing-masing fakultas dilaporkan secara terpisah. Kami mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang dengan tulus telah membantu pelaksanaan kegiatan AMAI, dari tahap perencanaan sampai penyelesaian laporan. Kiranya Tuhan saja yang akan membalas budi baik Bapak/Ibu sekalian. Kami menyadari bahwa laporan AMAI ini masih jauh dari sempurna. Kupang, 21 Desember 2013 Ketua SPI
Ir. Umbu L. Sobang, M.Si NIP. 19661207 199203 1 004 14
DAFTAR ISI
Halaman Kata Pengantar ............................................................................
i
Daftar Isi ....................................................................................
ii
BAB I
Pendahuluan .............................................................
1
BAB II
Hasil Pemeriksaan .....................................................
6
BAB III
Kesimpulan .................................................................
Lampiran -Lampiran
12 13
15