1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan dunia usaha semakin pesat sehingga membutuhkan informasi yang cepat dan akurat. Tanpa informasi yang cepat dan akurat ini membuat para pengusaha bisa ketinggalan dalam menjalankan kegiatan bisnis perusahaan. Sehingga, informasi sebagai salah satu komponen penting dalam perusahaan akan berperan penting untuk pencapaian tujuan perusahaan yaitu mencapai laba maksimal dan kontinuitas usaha. Pemakai informasi ini ada dua kelompok utama, yaitu : 1. Pemakai internal, yaitu pengambil keputusan yang secara langsung mempengaruhi kegiatan internal perusahaan 2. Pemakai eksternal, yaitu pengambil keputusan yang menyangkut hubungan mereka dengan perusahaan. Para pemakai internal membutuhkan informasi untuk membantu mereka merencanakan dan mengendalikan kegiatan serta mengelola sumber daya perusahaan. Hampir semua sistem akuntansi dirancang untuk menghasilkan informasi baik untuk pelaporan eksternal maupun internal. Pada umumnya, informasi eksternal jauh lebih ringkas penyajiannya dibanding dengan penyajian untuk tujuan internal. Menurut Arifin dan Sumaryono (2007 : 19) menyatakan “Sistem akuntansi yang terdiri dari unsur formulir dan catatan. Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk mencatat atau merekam transaksi bisnis yang terjadi. Catatan
1
2
dalam sistem akuntansi terdiri dari jurnal, buku besar, buku pembantu, dan laporan keuangan”. Bagi perusahaan perbankan yang melayani kebutuhan nasabah terutama transaksi bisnis ini tentu membutuhkan komputer sebagai jaringan dalam berkomunikasi bisnis yang cepat, akurat dan memudahkan nasabah untuk melakukan segala transaksi. Bank sebagai suatu perusahaan juga menggunakan komputer sebagai sarana dalam sistem informasinya, dan informasi yang dihasilkan berguna bagi pihak manajemen dalam mengambil keputusan juga bagi pihak lain terutama kepada nasabah. Anoraga (2004 : 315) menyatakan “ Komputer adalah suatu alat elektronik yang digunakan untuk menginput, menyimpan, dan memproses data dan mengeluarkan data sebagai informasi yang bermanfaat”. Seorang nasabah biasanya membutuhkan informasi saldo rekening yang terdapat pada bank tempat ia menyimpan uang. biasanya diperoleh dengan cara nasabah membawa buku tabungan ke bank tempat ia menabung. Jika bank masih menggunakan cara manual jika seorang nasabah mengambil uang tunai maka teller akan mendebet sejumlah uang pada buku tabungan nasabah dan mengkredit kas teller. Akan tetapi sat ini bank-bank menggunakan komputer sebagai alat pengolah data transaksi yang terjadi. Demikian halnya banyak bank saat ini menggunakan ATM (Anjungan Tunai Mandiri) sebagai sarana yang mempermudah para nasabahnya untuk mendapatkan informasi saldo rekening dan melakukan transaksi penarikan uang tunai selama 24 jam sebagai bentuk pelayanan kepada nasabah.
3
Kasmir (2008 : 348) menyatakan “ ATM ini merupakan mesin yang dapat melayani kebutuhan nasabah secara otomatis setiap saat selama 24 jam dan 7 hari dalam seminggu termasuk hari libur”. Dengan semakin berkembangnya kemajuan teknologi sehingga fungsi ATM saat ini bukan hanya untuk sekedar transaksi informasi saldo dan penarikan uang tunai saja. Keberadaan ATM pun sangat membantu kalangan perbankan dalam melayani nasabahnya. Oleh karena itulah dewasa ini pihak perbankan menjadikan ATM sebagai salah satu ujung tombak dalam pelayanan nasabah dan juga sebagai alat untuk memikat masyarakat umum untuk menjadi nasabahnya. ATM ini sangat membantu perbankan untuk melayani nasabah baik di hari kerja maupun di hari libur. Transaksi penarikan tunai yang baik adalah jika nasabah meng-input data permintaan sejumlah uang kemudian nasabah menerima uang sesuai dengan permintaannya dan slip (bukti) transaksi tersebut yang menunjukkan sisa saldo rekeningnya. Akan tetapi ada transaksi yang terjadi di mana nasabah telah meng-input data permintaan sejumlah uang yang akan ditarik dan komputer secara otomatis telah mendebet (mengurangi) rekening nasabah akan tetapi uang tunai tidak diterima oleh nasabah. Hal ini menyebabkan kesalahan informasi saldo rekening nasabah. Hal ini bisa disebabkan kesalahan program ataupun kesalahan yang terjadi dalam sistem informasi karena pelaksanaan transaksi pada ATM biasanya berjalan hanya dalam 60 detik. Kesalahan-kesalahan yang
terjadi dapat
merugikan pihak nasabah dan kesalahan informasi bagi pihak bank. Dengan
4
demikian untuk mencegah terjadinya kesalahan diperlukan sistem informasi dengan program yang cukup baik.
B. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Sistem Pemrosesan Transaksi ATM yang digunakan oleh Bank CIMB Niaga?”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian Untuk mengetahui Bagaimana Sistem Pengawasan Transaksi ATM yang digunakan oleh Bank CIMB Niaga. 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian skripsi adalah : 1. Bagi penulis sendiri agar dapat mengetahui sistem pemrosesan transaksi ATM yang digunakan oleh Bank CIMB Niaga. 2. Bagi perusahaan dapat memberikan saran yang bermanfaat bagi perusahaan dalam mengatasi masalah 3. Bagi peneliti selanjutnya dapat memberikan bahan masukan sehubungan dengan sistem pemrosesan transaksi ATM yang digunakan oleh Bank CIMB Niaga.
D. Kerangka Konseptual Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus dilakukan untuk memastikan apakah pelaksanaan telah berjalan sesuai dengan
5
yang telah direncanakan. Tujuan pengawasan adalah agar proses pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan dan perencanaan serta melakukan tindakan perbaikan jika ada penyimpangan dan menganalisa sebab-sebab terjadinya penyimpangan tersebut. Dari kutipan di atas diketahui bahwa ATM untuk membantu dan mempermudah
nasabah
dalam
bertransaksi.
Kemajuan
teknologi
ATM
membalikkan postulat yaitu nasabah yang akan membuka rekening pada bank, pertama kali selalu menanyakan masalah fasilitas ATM, bila tidak tersedia jangan harap nasabah akan membuka rekening karena ATM dapat digunakan secara online secara 24 jam walaupun hari libur. PT. Bank CIMB Niaga Medan
Fasilitas Perbankan
ATM CIMB Niaga
Sistem Pemrosesan Transaksi ATM
Pengawasan
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Sistem Pemrosesan Transaksi ATM PT. Bank CIMB Niaga Medan Sumber : PT. Bank CIMB Niaga, Tbk Cabang Medan, 2009
6
Dalam hal ini berdasarkan bagan kerangka konseptual sistem pemrosesan transaksi ATM ini dilakukan oleh nasabah perbankan di mesin ATM lebih mudah, cepat dan online selama 24 jam. Pemrosesan transaksi ATM ini berupa penarikan uang tunai di mesin ATM yang slip penarikannya dapat dicetak langsung untuk mengetahui sisa saldo uang yang dimiliki nasabahnya. Pengawasan mesin ATM dilakukan pihak perbankan untuk menghindari terjadinya kekosongan uang tunai di mesin ATM pada hari libur.