BAB I PENDAHULUAN I.1
Latar Belakang
Kabupaten Gunung Kidul adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia, dengan ibukotanya adalah Wonosari.Kabupaten ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah di utara dan timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman di barat.Kabupaten Gunung Kidul terdiri atas 18 Kecamatan yang dibagi lagi atas sejumlah Desa dan Dusun.Sebagian besar wilayah Kabupaten ini berupa perbukitan dan pegunungan kapur, yakni bagian dari Pegunungan Sewu. Gua dan Pantai merupakan aset pariwisata yang sangat menjanjikan di Kabupaten Gunung Kidul karena ada puluhan Gua dan Pantai yang dapat dikembangkansebagai lokasi wisata unggulan.Namun tidak semua informasinya dapat dilihat oleh masyarakat umum melalui media.Gua dan Pantai yang disajikan informasinya hanya Gua dan Pantai yang sering dikunjungi oleh wisatawan saja, seperti GuaSriti, Gua Jomblang, Gua Pindul, Pantai Indrayanti dan Pantai Siung. Gua dan Pantai yang jarang dikunjungi oleh wisatawan seperti Gua Jlamprong, Gua Gesing, Pantai Selili, Pantai Watukodok serta Pantai Somandeng tidak tesedia informasinya, sehingga menyebabkan minimnya jumlah pengunjung di lokasi tersebut.Minimnya jumlah pengunjung Gua dan Pantai disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kondisi jalan yang kurang baik, lokasi yang jauh dari kota serta kurangnya media informasi mengenai Gua dan Pantai yang ada. Selain kurangnya media informasi, sering kali informasi yang tersedia tidak cukup efektif membuat masyarakat menjadi tidak tertarik untuk mengunjungi lokasi tersebut. Penurunan jumlah pengunjung dapat mengakibatkan kurangnya pendapatan pengurus Gua dan Pantai tersebut, sehingga dana untuk perawatan Gua dan Pantai menjadi berkurang. Pada era kemajuan teknologi saat ini, banyak hal yang bisa didapat dengan cepat dan mudah.Hal-hal yang bersifat pengetahuan dapat dicari menggunakan
1
internet.Media tersebut dapat memberikan hal-hal yang diinginkan dengan cepat.Informasi yang didapatpun cukup detil, baik dari gambar maupun deskripsinya. Termasuk informasi wisata yang tersaji di atas peta interaktif berbasis web. Peta interaktif berbasis web untuk pariwisata diklaim memiliki potensi untuk dapat mempermudah wisatawan dalam menentukan tujuan wisata khususnya untuk Gua dan Pantai di Kabupaten Gunung Kidul. Dalam rangka menawarkan sebuah solusi untuk membantu diseminasi informasi wisata berbasis lokasi secara interaktif, skripsi ini disusun untuk merealisasikan
potensi
pariwisata.Pembuatan
peta peta
interaktif interaktif
berbasis berbasis
web web
untuk ini
aplikasi
menggunakan
softwareGeoserver dan Leaflet sebagai inovasi baru dalam pembuatan peta interaktif berbasis web, disamping itu penggunaan software ini termasuk mudah diantara software pembuat peta interaktif lainnya karena script-script pendukung dalam pembuatan peta interaktif berbasis web telah disediakan oleh software tersebut.
I.2
Tujuan
Proyek ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah peta interaktif wisata Gua dan Pantai berbasis web menggunakan perangkat lunakGeoServer sebagai penyaji peta onlinedan Leaflet sebagai piranti visualisasi muka peta interaktif serta dilengkapi dengan fungsi routing yang dapat digunakan untuk mencari lokasi wisata dengan mudah dan cepat sesuai dengan keinginan pengguna.
I.3
Manfaat
Manfaat yang didapat dari proyek ini adalah : 1. Bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, hasil dari proyek ini dapat berfungsi sebagai referensi sumber informasi persebaran Gua dan Pantai di Kabupaten Gunung Kidul. 2. Bagi dinas pariwisata Kabupaten Gunung Kidul, hasil proyek ini dapat dikembangkan sebagai sarana promosi wisata untuk memperkenalkan Gua dan Pantai yang ada di Kabupaten Gunung Kidul secara luas kepada masyarakat mengenai keindahan Gua dan Pantainya.
2
I.4
Batasan Masalah
Pada proyek pembuatan peta interaktif wisataGua dan Pantai, batasan masalahnya meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Pembuatan peta interaktif berbasis web ditujukan hanya untuk menampilkan informasi mengenai Gua dan Pantai meliputi informasi : a. Posisi Gua dan Pantai. b. Deskripsi lokasi. c. Fasilitas yang tersedia di lokasi, seperti kamar mandi, rumah makan, penginapan, mushola, toko souvenir, dan gardu pandang. d. Foto-foto indah di lokasi yang bisa menarik minat pengunjung. e. Jalur untuk mencapai lokasi 2. Proyek ini menghasilkan sebuah peta interaktif yang berguna bagi wisatawan lokal maupun mancanegara sebagai referensi sumber informasi mengenai lokasi wisata Gua dan Pantai di Kabupaten Gunung Kidul. 3. Hasil dari proyek ini akan ditampilkan dalam web menggunakan dua bahasa yaitu bahasa indonesia dan bahasa inggris.
I.5
Landasan Teori
I.5.1. WebMap Menurut Kraak dan Brown (2001), “peta berbasis web dikategorikan menjadi dua model, yaitu peta statis dan peta dinamis. Masing-masing kategori tersebut dibagi lagi menjadi dua tipe yaitu view only dan interactive”. I.5.1.1 Peta statik.Peta statik dalam halaman webbiasanya paling banyak digunakan. Peta statik ini adalah peta yang dihasilkan dari produk kartografi seperti pada peta umumnya. Kebanyakan dari jenis peta statik ini adalah berupa view only. Peta ini akan menjadi interaktif, apabila kemudian pengguna dapat melakukan perintah-perintah tertentu, misalnya: zooming, panning, dan hyperlink ke informasi tertentu, atau pengaturan pada layer tertentu yang ingin ditampilkan pengguna. I.5.1.2 Peta dinamis. Peta dinamis merupakan peta yang merepresentasikan perubahan-perubahan. Perubahan-perubahan yang terjadi dapat terdiri dari satu atau
3
lebih dari komponen data yang ada. Perubahan-perubahan tersebut disajikan dalam bentuk animasi. Pada jenisinteraktif, animasi yang ditampilkan dapat sesuai dengan keinginan pengguna, misalnya menentukan jalur perjalanan, arah pandangan, ketinggian dan sebagainya. Peta dinamik yang sering ditemui di halaman webmisalnya: peta dinamik perubahan pertumbuhan kota, peta jalur perjalanan dengan animasi jalurnya, peta tiga dimensi yang dapat dilihat dari sudut pandang yang berbeda-beda. Skema klasifikasi dari peta web ditunjukkan pada gambar berikut : static
View only
interactive
View only
interactive
WebMap dinamic
Gambar I.1. Klasifikasi WebMaps (Sumber : Kraak dan Brown, 2001) Penjelasan gambar I.1 : a. Static View Only : merupakan peta berbasis web yang peta dasarnya didapat dari hasil scan peta yang dibutuhkan, kemudian dimasukkan kedalam web dalam bentuk bitmaps dan berformat raster. b. Static Interactive : merupakan peta berbasis web yang peta dasarnya berasal dari hasil scan peta yang dibutuhkan, peta tersebut memiliki fungsi seperti zooming dan panning serta dapat memunculkan informasi pada peta. Peta ini berformat raster. c. Dinamic View Only : merupakan peta berbasis web yang dibuat menggunakan script-script pembuat peta sepertiJavaScript,VRML, QuicktimeVR dan lain-lain. Namun peta ini tidak berisikan animasi-animasi pada petanya, hanya berupa fungsi zooming dan panning. d. Dinamic Interactive : merupakan peta berbasis web yang dibuat menggunakan script-script pembuat peta sepertiJavaScript,VRML, QuicktimeVR. Peta ini berisi fungsi-fungsi sepertizooming, panning,geocoding, geotagging dan pencarian lokasi.
4
I.5.2. Sistem Informasi Geografis (SIG) Menurut Aronoff (1989), “Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sebuah sistem manual maupun berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi data bereferensi geografis, kemudian SIG bisa dikatakan sebagai sistem yang berbasis komputer dengan 4 (empat) kemampuan untuk menangani data georeferensi yaitu : a. Data masukan. b. Manajemen data ( penyimpanan dan pemulihaan data). c. Manipulasi dan analisis. d. Data keluaran. Adapun konteks manajemen dalam sistem informasi geografis dapat dilihat pada gambar I.2.
Konteks Data
GIS FACILITY
GIS INTERNAL USERS ANALYSIS
INPUT INTERN AL DATABA SE DATA MANAGE MENT
INTERNAL MANAGEM ENT EXTERNAL MANAGEM ENT EXTRNAL USERS
EXTER NAL DATAB ASE
GIS DATAB ASE
OUTPUT
USER SERVICE Gambar I.2. Konteks manajemen pada SIG (Sumber : Aronoff, 1989)
Gambar diatas menjelaskan mengenai konteks manajemen pada SIG yang meliputi input, output, data manajemen, analisis dan basis data SIG. Kelima komponen tersebut dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang meliputi internal dan eskternal user, internal dan eksternal manajemen serta internal dan eksternal basis data. Faktor tersebut akan mempengaruhi hasil akhir yang akan
5
ditampilkan kepada user sebagai pengguna akhir.
I.5.3. Data Menurut Aronoff (1989), “data merupakan representasi fakta lapangan yang berupa konsep-konsep yang diproses baik oleh manusia maupun oleh mesin atau alatalat buatan lainnya”. Pada penerapannya proyek ini akan menggunakan data geografis. Menurut jenisnya data geografis dibedakan atas dua komponen data yaitu data spasial dan data deskriptif. a. Data Spasial Data spasial merupakan data yang diidentifikasikan dan mempunyai acuan lokasi berdasarkan koordinat tertentu yang berhubungan dengan semua persoalan dan keadaan di dunia nyata.Data spasial mempunyai dua macam struktur data, yaitu data vektor dan data raster.Struktur data vektor disimpan dalam elemen garis dalam koordinat x dan y atau gabungan dari koordinat-koordinat tersebut. Sedangkan struktur data raster di simpan dalam koordinat pixel yang saling berhubungan membentuk feature geografi. b. Data Deskriptif Data deskriptif merupakan data yang menjelaskan mengenai karakteristik dari data spasial, data ini biasa disebut data atribut yang biasanya berbentuk tekstual.
I.5.4. Kartografi Kartografi merupakan bentuk seni penyampaian informasi geospasial dengan cara memodelkan realitas aspek geospasial dalam bentuk grafis (Kraak dan Ormeling, 2003). I.5.4.1. Simbol kartografi. Simbol adalah suatu gambar yang merepresentasikan suatu objek tertentu. Desain simbol bukan sekedar pekerjaan untuk membedakan perancangan untuk setiap objek yang ditampilkan di peta namun juga merupakan proses intelektual dari keselarasan simbol yang perancangannya tepat sesuai dengan tipe, ciri-ciri karakter atau lokasi dari suatu elemen di dalam peta (Riyadi, 1994).
6
Simbol kartografi adalah bentuk dari semua informasi yang di komunikasikan kepada pengguna peta sesuai dengan distribusi geografis dan data planimitrik (X,Y) yang ada (Riyadi, 1994). Pada pekerjaannya dalam memudahkan simbolisasi dari banyak variasi data maka simbol kartografi dibedakan menjadi beberapa bentuk berdasarkan ciri-cirinya menjadi (Prihandito, 1989) : 1. Simbol titik, digunakan untuk menunjukkan lokasi atau posisi serta identitas dari objek yang di wakilinya seperti kota, bangunan, lokasi ibukota dan sebagainya. Simbol tersebut bisa berupa titik, segitiga, segiempat ataupun lingkaran. 2. Simbol garis, digunakan untuk mewakili objek-objek yang berupa garis seperti jalan, sungai, batas wilayah dan sebagainya. 3. Simbol luasan (area), digunakan untuk menunjukkan objek-objek yang mempunyai luasan tertentu misalnya daerah rawa, hutan, padang pasir dan sebagainya.
I.5.5. Bahasa Script dan Pemrograman Web Sebuah web dibangun dengan menggunakan script dan pemrograman web. Bahasa-bahasa tersebut diantaranya sebagai berikut : I.5.5.1. WorldWideWeb (WWW). World Wide Web (WWW) umumnya dikenal sebagai web,merupakan sebuah sistem jaringan yang memuat dokumen hypertext yang dapat diakses melalui Internetdengan menggunakan webbrowser. Pengguna dapat melihat halaman web yang berisi teks, gambar, video dan multimedia lainnya dan menghubungkannya
melalui
hyperlink
(http://en.wikipedia.org/wiki/World_Wide_Web). WWW bekerja dengan beberapa hal penting yang mendukungnya yaitu : 1. Web page merupakan sebuah tempat untuk menyimpan informasi pada sistem WWW. 2. Server Webmerupakan tempat untuk menyimpan web page yang ada. 3. Web Clientmerupakan komputer-komputer yang membaca web page.
7
4. WebBrowsermerupakan sebuah program yang di pakai oleh client untuk bisa membaca web page. Contoh dari program tersebut adalah Internet Explorer, Google Chrome serta Mozila Firefox. I.5.5.2. Hypertext Markup Language (HTML).HTML merupakan sebuah bahasa yang digunakan untuk menggambarkan struktur halaman web. HTML memungkinkan penulis web untuk bisa mempublikasikan dokumen secara online, mengambil informasi online melalui link hypertext, membentuk desain untuk keperluan layanan jarak jauh dan aplikasi lainnya (http://www.w3.org/standards/webdesign/htmlcss). Dengan menggunakan perintah-perintah HTML memungkinkan pengguna untuk melakukan fungsi-fungsi berikut ini : 1. Menentukan ukuran dan alur teks. 2. Mengintegrasikan gambar dengan teks. 3. Membuat links. 4. Mengintegrasikan file audio dan video. 5. Membuat form interaktif. Setiap informasi yang tampil di webselalu dibuat menggunakan kode HTML. Oleh karena itu, dokumen HTML sering disebut juga sebagai web page. Membuat dokumen HTML tidak bergantung pada aplikasi tertentu, karena dokumen HTML dapat dibuat menggunakan aplikasi notepad dan semacamnya. Elemen HTML biasanya berupa tag yang berpasangan dan setiap tag ditandai dengan simbol <>. Pasangan dari sebuah tag ditandai dengan tanda ‘/”. Dalam penulisan tag HTML tidak mempermasalahkan penulisan dengan menggunakan huruf besar atau kecil.
Gambar I.3. Penulisan tag HTML. 1. Pasangan tag dan menandakan bahwa kode yang
8
terdapat didalamnya adalah kode HTML sehingga browser akan menerjemahkan sebagai dokumen HTML. 2. Bagian yang terdapat dalam dan umumnya terbagi atas : e. Kepala, ditandai dengan pasangan tag dan . f. Badan, ditandai dengan pasangan tag dan . 3. Pada bagian kepala, bisa ditentukan judul dokumen HTML. Judul ini ditulis dalam pasangan tag
dan . Pada contoh diatas judul dokumen HTML adalah “Pariwisata Gua dan Pantai Gunungkidul”. judul ini akan terlihat di bagian atas jendela browser. I.5.5.3. JavaScript.JavaScript adalah bahasa pemrograman komputer, sebagai bagian dari webbrowser, dalam pekerjaannya javascript memungkinkan client untuk bisa berinteraksi dengan para pengguna web, mengontrol browser dan mengubah tampilan dari halaman web (http://en.wikipedia.org/wiki/Javascript). Bahasa ini digunakan untuk memberikan kemampuan tambahan ke dalam bahasa pemrograman HTML yang pemasangannya terselip di sebuah dokumen HTML, Sehingga bahasa JavaScript ini tidaklah memerlukan sebuah kompilator atau penerjemah khusus untuk mengesekusinya.Hal tersebut juga bergantung pada navigator yang terdapat di setiap browser.JavaScript bisa digunakan untuk banyak tujuan, misalnya untuk menampilkan peta dari open street map ke dalam web.
Gambar I.4. Contoh JavaScriptuntuk menampilkan window navigator. I.5.5.4. Extensible Languageadalah
format
Markup
Language
sederhana
berbasis
(XML).Extensible teks
yang
bertujuan
Markup untuk
merepresentasikaninformasi terstruktur seperti dokumen, data, konfigurasi, buku,
9
transaksi, faktur, dan banyak lagi. XML dibuat berdasarkan dari format standar pendahulunya yaituSGML (ISO 8879), ini dibuat agar lebih cocok untuk digunakan pada web saat ini(http://www.w3.org/standards/xml). XML banyak digunakan dalam berbagai aspek dalam membangun sebuah web. Dengan XML, data dapat dipisahkan dari HTML, dapat lebih menyederhanakan pembagian data dan transportasi data. Contoh dari sintaks XML :
Gambar I.5. Contoh pembuatan note menggunakan XML. I.5.5.5. Cascading Style Sheet (CSS).CSS merupakan sebuah bahasa yang dibuat untuk mereperesentasikan halaman web meliputi warna, tata letak serta font. Hal ini memungkinkan seseorang untuk dengan mudah berpindah dari satu device ke device yang lainnya sepeti dari layar kecil ke layar yang besar serta perpindahan lainnya, CSS merupakan bagian dari HTML namun terpisah, pemisahan ini bertujuan untuk memudahkan pembuat web dalam mengatur layout halaman web sesuai dengan keinginan pembuat web(http://www.w3.org/standards/webdesign/htmlcss). Berikut contoh syntaxCSS :
10
Gambar I.6. contoh scriptCSS.
I.5.6. Gua dan Pantai Gua merupakan lubang alami yang terbentuk di tanah akibat pelapukan batuan dalam waktu yang lama dan memanjang kedalam bumi baik secara horizontal maupun vertikal (http://en.wikipedia.org/wiki/Cave). Ada beberapa klasifikasi Gua dari cara terbentuknya yaitu : 1. SolutionCave merupakan Gua yang paling banyak terbentuk, yaitu Gua yang terbentuk dari pelarutan batuan oleh air. 2. PrimaryCave merupakan Gua yang terbentuk oleh aliran lava (batuan cair) yang melubangi batuan di sekitarnya. 3. SeaCave merupakan hasil abrasi tebing Pantai oleh gelombang air laut. Guaini banyak di temui di pesisir Pantai yang memiliki tebingtebing yang tinggi. 4. ErosionalCave merupakan Gua yang terbentuk dari erosi yang di sebabkan oleh aliran air yang membawa sedimen-sedimen tertentu. Biasanya ini dialami oleh Gua-Gua solutif yang di aliri oleh sungai bawah tanah yang awalnya goa ini kecil akan membesar diakibatkan oleh erosi sungai. 5. GlacialCave merupakan Gua yang terbentuk di kawasan yang tertutup oleh es abadi, GlacialCave terbentuk karna pencairan es tersebut. 11
6. FractureCave terbentuk karena runtuhnya lapisan batuan secara vertikal dan menyebabkan terbentuknya lubang besar di tanah. 7. TalusCave merupakan sebuah bukaan yang terjadi di antara 2 atau lebih batuan. Celahnya sangat sempit dan biasanya sulit di masuki. 8. AnchialineCave
merupakan
Gua
yang
terbentuk
di
bawah
permukaan air, baik itu di dasar laut atau di tebing Pantai yang terletak di bawah air. Biasanya tipe Gua ini menyimpan banyak spesies langka yang tidak ada di manapun selain dalam Gua tersebut. Pada daerah Gunung Kidul sendiri, karena daerahnya terbentuk dari batuan karst Gua yang mendominasi adalah Gua tipe solutif yang terbentuk akibat pelarutan batuan oleh air, namun ada beberapa dari SeaCave, ErosionalCave serta FractureCave. Pantai merupakan sebuah formasi geologi yang terdiri dari partikel-partikel batuan lepas yang menyebar di sepanjang garis Pantai serta bersentuhan langsung dengan badan air (http://en.wikipedia.org/wiki/Beach). Ada banyak jenis Pantai di dunia, seperti Pantai landai, Pantai curam, Pantai teluk dan banyak lainnya. Untuk daerah Gunung Kidul sendiri dengan berbagai karakter batuan yang ada, Gunung Kidul memiliki banyak tipe Pantai, hampir kesemua jenis Pantai ada di gunung kidul, seperti Pantai teluk, Pantai tebing serta Pantai landai.
I.5.7. GeoServer GeoServer adalah perangkat lunakopensource yang berguna sebagai server atau tempat penyimpanan data yang memungkinkan pengguna untuk berbagi dan mengedit data geospasial.Dirancang untuk interoperabilitas, menampilkan data dari sumber data spasial utama.GeoServer menjadi sebuah proyek berbasis masyarakat, dikembangkan, diuji dan didukung oleh berbagai individu, kelompok dan organisasi di seluruh dunia (http://geoserver.org). GeoServer adalah perangkat lunakdengan kemampuan mengelola dan menyajikan data spasial ke dalam format akses sesuai dengan standar dan spesifikasi dari Open Geospatial Consortium (OGC). Beberapa komponen yang dimiliki oleh GeoServeradalah : 1. Menu layer preview 12
Menu ini berfungsi untuk menampilkan data yang terdapat di dalam GeoServer baik itu berupa vektor maupun raster. 2. Menu workspaces Menu workspaces adalah menu yang berfungsi untuk membuat sebuah lembar kerja, dimana dengan dibuatnya sebuah lembar kerja maka akan mempermudah dalam pengaturan layer-layer. 3. Menu stores Menu ini adalah menu yang berfungsi untuk add data. Dalam GeoServerini banyak data yang dapat digunakan seperti shapefile, MySQL, PostGIS, GeoTIFF, ImageMosaic dan masih banyak lagi. 4. Menu layers Menu ini berfungsi untuk editing layers, mengganti proyeksi yang digunakan, hingga mengganti style layer tersebut. 5. Menulayer groups Menu ini berfungsi untuk mengelompokkan beberapa layer menjadi satu kesatuan, sehingga pada layer previewakan adalayer group dimana jika dibuka akan menampilkan data yang telah digabungkan menjadi satu kesatuan. Hal tersebut dapat terlaksana dengan baik jika proyeksi yang digunakan setiap data yang sama. 6. Menu styles Menu styles ini berfungsi untuk membuat styles menggunakan bahasa XML, editing styles yang sudah ada.
13
Gambar I.7. Tampilan perangkat lunakGeoServer. Pada pekerjaan pendefinisian sistem koordinat, perangkat lunak ini menggunakan EPSG Geodetic Parameter Datasetyang disusun oleh EPSG(European Petroleum Survey Group) yang merupakan sebuah komunitas resmi yang terdiri dari para ahli OGP (Oil and Gas Producers).EPSG Geodetic Parameter Dataset di bentuk untuk mengidentifikasi sistem koordinat sehingga dapat menggambarkan posisi dengan jelas (http://www.epsg.org/).Dataset ini dibuat untuk memudahkan pengguna dalam mengkonversi koordinat antar sistem referensi.Dataset ini banyak digunakan pada perangkat lunak yang membutuhkan pendefinisian sistem koordinat.
I.5.8. Leaflet Leaflet adalah sebuah perangkat lunakopensource dimana berfungsi sebagai penyedia bahasa JavaScriptdan CSSyang dikembangkan untuk penyajian atau visualisasi muka peta interaktif. Leaflet ini dikembangkan oleh Vladimir Agafonkin beserta timnya.Leafletbekerja pada HTML5 dan CSS3 namun masih bisa di akses oleh pendahulunya, Leaflet sengaja di ciptakan untuk kemudahan dan keindahan dalam merancang muka peta interaktif (http://leafletjs.com).
14
Gambar I.8. Contoh hasil dan scriptLeaflet . I.5.9. MapQuest MapQuestadalah sebuah library yang menawarkan tiga layanan populer yaitu peta, geocoding, dan routing. MapQuestdisini sebagai layanan yang dapat diakses menggunakanLeaflet, sehingga pengguna dapat dengan mudah mengintegrasikan layanan MapQuest kedalam aplikasi berbasis Leaflet (http://developer.mapquest.com). I.5.9.1 MapQuestmap untuk Leaflet. MapQuest-OSM sudah banyak digunakan oleh penyedia bahasa (library) seperti Leaflet dan OpenLayers.MapQuest untuk Leaflet memungkinkan pengguna untuk menggunakan peta berlisensi dari MapQuest, peta satelit dan peta hybrid menggunakan Leaflet. I.5.9.2 MapQuestgeocoding untuk Leaflet. Leaflet dapat membuat permintaan langsung ke Geocoding API Web Service dari sebuah aplikasi yang dibangun dengan Leaflet. Pengguna dapat dengan mudah mengintegrasikan fungsi geocoding pada
15
MapQuest menggunakan Leaflet. I.5.9.3 MapQuest routing untuk Leaflet. Sama seperti pada geocoding, Leaflet dapat dengan mudah membuat permintaan langsung ke Directions API Web Service dari sebuah aplikasi yang dibangun dengan Leaflet. Pengguna dapat dengan mudah mengintegrasikan fungsi rute pada MapQuest menggunakan Leaflet termasuk fungsi draggable routes.
I.5.10. Layout Peta Berbasis Web Peta dibuat dengan tujuan untuk menyampaikan informasi geografis sesederhana mungkin kepada pengguna, untuk bisa mencapai tujuan tersebut desain peta dan pembuatan layout sangat berpengaruh terhadap hasil akhir peta yang akan sampai pada pengguna (Triyadi, 2006). Dalam pekerjaan ini, desain peta yang telah dirancang adalah sebagai berikut :
Gambar I.9. Desain halaman peta
Dalam pembuatan peta interaktif, desain peta dan pembuatan layout berbeda dengan peta konvensional.Pekerjaan ini membutuhkan script pendukung pembuatan layout seperti JavaScript, CSS dan HTML.Bahasa pemrograman tersebut telah disediakan oleh Leaflet sebagai perangkat lunak yang mendukung dalam pembuatan layout peta berbasis web.
16