1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Internet saat ini tak dapat dipisahkan dalam kehidupan, hal ini ditunjukkan dengan data dari www.newmedia.web.id tahun 2008, mengenai peningkatan pengguna internet dari tahun 1995 ke 2008 yang naik dari jumlah pengguna 16 juta orang menjadi lebih dari 1,4 milliar. Seiring perkembangan media telekomunikasi dan informasi, internet kini bukan lagi media searah namun dua arah, khususnya website-website yang lebih bersifat interaktif dan dinamis. Website yang dahulu ditampilkan dengan sifat statis dan terkesan monoton dengan interaksi satu arah, dengan menggunakan teknologi web 1.0 kini sudah berubah menjadi lebih interaktif dan bersifat dua arah, dengan teknologi web 2.0. New Media atau media baru merupakan sebuah media yang memfasilitasi interaksi antara pengirim dan penerima (Peter and Linda. 1998, p.22-30). Saat ini, era media baru mulai bergulir, media lama yang didominasi media cetak, radio dan televisi, menemukan pesaing baru dengan hadirnya konten
internet
yang
mampu
mendistribusikan
kepada
berjuta-juta
penggunanya di seluruh dunia pada saat yang bersamaan. Media baru atau new media menggunakan aplikasi web 2.0. dimana kehadiran teknologi web 2.0 ini sangat mendukung perkembangan media sehingga banyak media lama
2
yang melakukan transformasi menuju media baru. Untuk di Indonesia sendiri, dalam salah satu artikel pada www.detiknews.com yang diambil pada tanggal 27 November 2008, disebutkan bahwa perkembangan new media sangat menggembirakan, karena menurut CEO MNC Sky Vision, Handhi S. Kentjono, pertumbuhan iklan di internet pada tahun 2007-2010 naik rata-rata 23 persen. New media terdiri dari mobile text message atau short message services (SMS) , search engines ( google, dan yahoo), podcasts, social media, e-mail, e-paper (journal online, online magazine, dll), mobile device, chatting, video conference, dll. Berikut data pertumbuhan new media dimana dapat terlihat bahwa pertumbuhan social media dari 2009 hingga 2014, memiliki tingkat pertumbuhan yang paling besar. Tabel 1.1 Pertumbuhan New Media dari tahun 2009 sampai 2014
(Sumber : http://www.4mat.com/ ) Social media merupakan perpaduan sosiologi dan teknologi yang bersifat dialog (many to many) serta merangkum pentingnya sebuah interaksi terhadap konsumen dan masyarakat, dimana orang menemukan, membaca dan membagi-bagikan berita, informasi dan konten kepada orang lain. Bentuk fisik dari sosial media antara lain blog, microblog, sosial networking, photo sharing, video sharing, dll. Saat ini, sosial media juga sudah mulai digunakan
3
masyarakat
untuk
memarketingkan
product,
brand,
issue,
dll
dan
memanfaatkan masyarakat yang turut berpartisipasi di sosial media dalam campaignnya. Salah satu bentuk aplikasi dari sosial media adalah social networking. Dimana social networking adalah suatu keadaan dimana seorang individu dapat terpengaruh di lingkungan jaringan sosial mereka dengan kejadian yang terjadi di sekitar lingkungan sekitar mereka. Saat ini ada beberapa social networking yang mulai banyak digunakan sebagai media pemasaran, di antaranya yaitu Twitter, MySpace, Linkedin, Facebook, dll. Berikut merupakan data mengenai situs social networking yang ada di Indonesia yang diambil pada tanggal 14 januari 2009.
Gambar 1.1 Persentase penggunaan Social Networks (Sumber : http://komunitas.blog.telkomspeedy.com Berdasarkan gambar diatas, dapat terlihat bahwa Facebook merupakan situs jaringan sosial terbesar yang digunakan oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, menurut Facebook marketing statistik http://www.checkFacebook.com pada
4
bulan Maret tahun 2009, jumlah pengguna facebook di Indonesia ada sebelas juta orang lebih, dengan persentase online users sebanyak 47,04 persen, jumlah ini menjadikan Indonesia sebagai peringkat ketujuh pengguna Facebook di dunia. Facebook
merupakan
sebuah
situs
social
networking
yang
memungkinkan kita untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain tanpa batas, dan melihat aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh orang lain. Di dalam facebook pun juga terdapat berbagai macam fitur yang dapat memudahkan kita untuk berinteraksi dengan orang lain, seperti fitur update status, link ke situs website, fan, group, event, gift virtual, video, sharing photo yang dilengkapi dengan fasilitas tag, sehingga orang yang kita tag bisa langsung menerima foto tersebut, link status, dan notes. Dengan melihat kepada salah satu fitur facebook yaitu facebook fans atau facebook page, yang diambil pada tanggal 30 November 2009, diketahui bahwa dari 600.000 facebook page yang ada, 297 diantaranya mempunyai jumlah fans sebanyak 1 juta orang. Dari gambar dibawah dapat dilihat bahwa facebook sudah mulai digunakan baik untuk musik, hiburan dan produk. Sehingga tidaklah mengherankan apabila di Indonesia perusahaan pun mulai menggunakan fitur-fitur facebook untuk memasarkan produknya.
5
Gam mbar 1.2 Kattegori Facebbook Page (Sum mber : http://nnews.softpeddia.com Melalui Facebook, para p pemasaar akan berrhadapan dengan indiviidu yang g bisa berkatta langsung.. Selain itu, dengan Faccebook mereeka juga dappat bertaatapan denggan para inddividu yang dapat mem mberikan feeedback secaara langssung atas produk p dan jasa j yang ditawarkan. d Sesuatu haal yang sanggat berbeeda dengann cara merreka melakkukan pemaasaran sebeelumnya yaang cend derung satu arah. a Fitur-fituur dalam faccebook jugaa dapat diguunakan untuuk advertisinng, fasiliitas kemudahhan yang diberikan olehh Facebook dalam adverrtising dikennal deng gan sebutan Facebook Ads. A Namun demikian faasilitas yangg ada di dalaam faceb book begitu banyak dann beragam, sehingga takk heran apabbila seringkkali mem mbuat pengguuna yang inggin memasaangkan iklannnya menjaddi kebingunggan dan iklan i yang dipasang d mennjadi tidak efisien. Dalam mengetahui m f fasilitas faceebook mana yang tepat sesuai denggan perilaku pengguuna, maka perlu dimengerti baggaimana sikkap seseoraang
6
terhadap iklan di facebook. Sikap terhadap iklan atau Attitudes toward Ad merupakan kecenderungan seseorang secara psikologikal untuk memberikan respon positif atau negatif terhadap iklan yang dilihatnya (Engel et al, 1995). Untuk menampilkan iklan yang mampu membujuk, membangkitkan dan mempertahankan ingatan konsumen terhadap produk yang ditawarkan diperlukan daya tarik tersendiri bagi konsumen. Seseorang mengiklankan produknya pasti dengan tujuan untuk mendapat perhatian dan suatu sikap yang positif terhadap iklan tersebut. Bila iklan yang dipasang mendapatkan respon yang negatif dari konsumen maka iklan tersebut menjadi sia-sia. Melihat betapa pentingnya sebuah iklan yang dapat memberikan respon yang positif bagi pemasang iklan, maka penelitian ini difokuskan untuk mengetahui sikap terhadap iklan pada tiap tipe iklan dalam facebook (attitude toward facebook ads), dimana konsumen disini memiliki tanggapan dan pandangan yang berbeda-beda terhadap masing-masing iklan yang ada, yang disebabkan adanya perbedaan fitur dan karakteristik pada tiap tipe iklan. Namun saat ini, penelitian terhadap attitudes toward Ad dalam lingkup sosial media terutama facebook masih sangat minim jumlahnya.
Selain itu,
Social media sangatlah interaktif, bersifat dua arah dan juga begitu dinamis. Facebook disini juga begitu dinamis, sering merubah tampilan baik dengan menambah atau mengurangi fitur yang ada. Dengan perubahan yang begitu dinamis ini, maka membuat penelitian mengenai social media facebook perlu untuk terus diperbaharui.
7
1.2
Perumusan Masalah Pada Facebook Ads, menurut Smith, Justin (2008) dapat dibagi menjadi enam jenis tipe iklan, ada Website Ad, Pages Ad, House Ad, Event Ad, Video Ad, dan Gift Ad. Namun, tipe iklan menurut literatur belum tentu sama dengan pandangan para pengguna, untuk itu perlu diteliti lebih dalam apa saja tipologi iklan menurut pandangan para pengguna facebook. Disini perusahaan dan pengguna yang ingin mengiklankan produk mereka perlu mengetahui jenis jenis tipe iklan menurut para pemakai Facebook biasa, dengan tujuan agar iklan yang dipasang tidak menjadi sia-sia. Disamping perlunya mengetahui mana saja kategori iklan menurut pandangan pemakai Facebook biasa, perusahaan juga perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengguna dalam menyikapi suatu iklan yang ada di dalam facebook. Sekali pun dalam riset sebelumnya telah terdapat empat jenis faktor yang berhubungan dengan attitude toward facebook ads, namun dalam penelitian kali ini, peneliti ingin mengeksplorasi lebih dalam untuk menemukan faktor-faktor yang masih belum terungkap. Setelah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan attitude toward facebook ads, maka selanjutnya perlu dicari faktor faktor yang mempengaruhi suatu tipe iklan di dalam facebook, sehingga bisa diperoleh gambaran secara lebih spesifik. Didalam penelitian kali ini, disamping mengetahui tipologi dan faktor serta hubungan antara keduanya, peneliti juga ingin mengetahui bagaimana
8
pandangan pengguna terhadap masing-masing tipe iklan, mengingat banyaknya jenis tipe iklan yang ada di dalam facebook.
1.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1
Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah : -
Mengetahui tipologi iklan menurut para pengguna facebook.
-
Mencari dan mengeksplorasi faktor-faktor dan item-item apa saja yang belum terungkap dari riset-riset sebelumnya mengenai attitude toward facebook ads yang masih dapat ditemukan.
-
Mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi setiap tipe iklan yang ada di dalam facebook.
-
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai karakteristik dan aspirasi dari pengguna Facebook mengenai iklan didalamnya.
1.3.2
Manfaat Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : -
Menjadi bahan pertimbangan serta analisa mengenai tanggapan para pengguna facebook terhadap iklan yang ada di dalamnya.
-
Secara managerial, hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh pemasar dan perusahaan yang ingin mempergunakan Facebook sebagai alat untuk memasarkan produk mereka.
9
-
Secara akademik, menciptakan dan mengembangkan alat ukur yaitu faktor-faktor dari attidute toward social media advertising, termasuk sumbangan yang berarti dalam literature di dunia sosial media yang cenderung masih sangat sedikit diteliti.
1.4
Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penelitian ini, penulis membatasi area penelitian hanya pada : -
Responden yang digunakan adalah pengguna facebook aktif yang berdomisili di Jakarta, dengan usia responden berkisar antara 18-34 dan sudah bekerja serta memiliki pendidikan minimal strata 1, sebagaimana akan dijelaskan lebih lanjut dalam bab 3.
-
Fokus studi adalah B2C (Business to Consumers) dan bukan B2B (Business to Business)
-
Riset penelitian akan menggunakan metode qualitative marketing research antara lain dengan cara etnografi.
-
Penelitian berakhir dilakukan pada akhir oktober, dan dalam penelitian kali ini pembahasan hanya dilakukan sampai sebelum terjadinya perubahan pada facebook, seperti perubahan dengan adanya tag pada link status dengan menggunakan “@”, view news feed, tidak adanya kolom highlights, dan perubahan lainnya.