BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Bahasa adalah salah satu alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk berinteraksi dengan sesama manusia baik dalam menyampaikan pesan, informasi, gagasan, ide, pikiran, pendapat maupun mengutarakan perasaan dan isi hati kepada orang lain. Bicara soal bahasa tentu tidaklah luput dari yang namanya kata. Sebab kata merupakan unsur terpenting yang mengandung makna dalam pembentukkan bahasa. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia kata didefinisikan sebagai berikut : 1. Unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. 2. Ujar, bicara. 3. Ling a. Morfem atau kombinasi morfem yang oleh bahasawan dianggap sebagai satuan terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas. b. Satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal ( misalnya batu, rumah, datang ) atau gabungan morfem ( misalnya pejuang, mengikuti, pancasila, mahakuasa ). Secara gramatikal kata dapat diklasifikasikan menurut kelas katanya. Dalam bahasa Jepang kelas kata sebagaimana pendapat Murakami (1986 : 24) yang dikutip dari Sudjianto & Dahidi (2004) mengemukakan klasifikasi kelas kata bahasa Jepang meliputi : 名 詞 /meishi (nomina), 動 詞 / dooshi (verba), 形 容 詞 /keiyoshi (ajektiva), 連 体 詞
/rentaishi (prenomina), 副詞/fukushi (adverbia), 感動詞/ kandooshi (interjeksi), 接続
11
詞 /setsuzokushi (konjungsi), 助 動 詞 /jodooshi (verba bantu), 助 詞 /joshi (partikel). Meishi ialah kata yang menyatakan benda atau perkara, tidak mengalami konjugasi atau deklinasi, dapat menjadi subjek, predikat, obyek atau adverbia. Meishi disebut juga taigen (Masao,1982:148). Menurut buku Pengantar Linguistik Bahasa Jepang dengan mengutip pendapat Terada (1984:49-51) menyebutkan bahwa meishi dibagi menjadi 5 jenis yaitu 普通名詞 /Fuutsu meishi, 固有名詞/koyuu meishi, 数詞名詞 /suushi meishi, 形式名詞/ keishiki meishi dan 代名詞/daimeishi. Daimeishi adalah kata-kata yang menunjukkan sesuatu secara langsung tanpa menyebutkan nama orang, benda, barang, perkara, arah, tempat dan sebagainya. Kata-kata yang menunjukkan benda, barang, perkara, arah dan tempat disebut 指示代名詞/shiji daimeishi (pronomina penunjuk). Sedangkan kata-kata yang dipakai untuk menunjukkan orang disebut 人称代名詞/ninshoo daimeishi (pronomina persona). Contohnya 私(watashi),
わたくし (watakushi),あたし(atashi)、僕(boku),
俺(ore),我々( wareware), 私たち(watashitachi), 僕ら(bokura),俺たち (oretachi) yang dipakai untuk menunjukkan orang pertama tungggal dan jamak dan 君(kimi),あんた
(anta), あなた ( anata), お前 (omae), 貴様 (kisama),あなた方 (anatagata), 君たち (kimitachi) dipakai untuk orang kedua tunggal dan jamak. Seorang penutur bahasa Jepang biasanya dituntut untuk lebih hati-hati dalam memilih 人称代名詞/ninshoo daimeishi (pronomina persona) secara tepat sebab tiap-tiap kata ganti persona memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing tergantung situasi, siapa dan kepada siapa ditujukan, status sosial, jabatan , kedudukan, jenis kelamin, usia yang semuanya turut mempengaruhi pemakaian dari pronomina persona. Ada pronomina persona yang bersifat formal dan informal. Kemudian ada pula pronomina persona 12
tertentu yang hanya boleh dipakai oleh laki-laki saja seperti boku dan ore. Mungkin alasan ini yang menyebabkan para pemelajar asing bahasa Jepang bingung dan kesulitan dalam mempelajari
ninshoo daimeishi secara tepat dan benar. Dan hal inilah yang
mendorong saya untuk meneliti topik tersebut.
1.2 Rumusan Permasalahan Saya akan meneliti penggunaan 人 称 代 名 詞 /ninshoo daimeishi dalam bahasa Jepang dalam komik Detektif Kindaichi nomor seri 5,13-16,19,24-27.
1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Pada ruang lingkup ini saya akan meneliti pemakaian 人 称 代 名 詞 /ninshoo daimeishi dalam bahasa Jepang yang hanya berhubungan dengan pronomina persona pertama dan kedua dalam komik Detektif Kindaichi nomor seri 5,13-16,19,24-27.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah agar kita lebih mengetahui dan memahami perbedaan dari pemakaian pronomina persona pertama dan kedua dalam bahasa Jepang. Sedangkan manfaatnya agar para pemelajar asing bahasa Jepang setelah memahami pemakaian pronomina persona pertama dan kedua mampu menerapkannya secara benar dan tepat.
13
1.5 Metodologi Penelitian/Penulisan Dalam penulisan ini saya akan menggunakan 2 metode yaitu metode kepustakaaan dan metode deskriptif dimana data-data yang saya peroleh dan kumpulkan sebagai sumber data akan dideskripsikan kemudian dianalisis lebih lanjut.
1.6 Sistematika Penulisan Gambaran penulisan saya adalah sebagai berikut : 1. BAB 1 : PENDAHULUAN Pada bab ini saya akan menjelaskan latar belakang penelitian, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan yang sudah dibatasi, metodologi penelitian yang saya pilih dan sistematika penulisan. 2. BAB 2 : LANDASAN TEORI Berisi uraian teori-teori seperti teori hirarki masyarakat Jepang ( hubungan atasan-bawahan, hubungan uchi soto, hubungan laki-laki dan wanita), kata benda dalam bahasa Jepang, fungsi ninshoodaimeishi (pronomina persona dalam bahasa Jepang) dari para pakar bidang yang bersangkutan dengan topik yang akan dipergunakan untuk menganalisis data pada bab tiga. 3. BAB 3 : ANALISIS DATA Memuat tentang analisis fungsi pemakaian daiichininshoo daimeishi (pronomina persona pertama) dan dainininshoo daimeishi (pronomina persona kedua) yang terdapat pada komik Detektif Kindaichi nomor seri 5,13-16,19,24-27 dengan menggunakan teori pada bab 2 di atas. 4. BAB IV : SIMPULAN DAN SARAN
14
Beisikan saran dan simpulan yang diperoleh dari jawaban atas hasil pembahasan permasalahan. 5. BAB V : RINGKASAN Memuat ringkasan yang ringkas dan padat terhadap keseluruhan dari isi skripsi mulai dari latar belakang penelitian, rumusan permasalahan dan tujuan serta hasil yang diperoleh.
15