1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh pihak internal perusahaan yaitu manajemen maupun eksternal perusahaan seperti investor dan kreditur. Pertumbuhan ini diharapkan dapat memberikan aspek yang positif bagi perusahaan seperti adanya suatu kesempatan berinvestasi di perusahaan tersebut. Prospek perusahaan yang bertumbuh bagi investor merupakan suatu prospek yang menguntungkan, karena investasi yang ditanamkan diharapkan akan memberikan return yang tinggi. Pertumbuhan perusahaan menurut Smith dan Watts (1992) dapat diproksikan oleh kombinasi dari berbagai nilai set kesempatan investasi (IOS: investment opportunity set). Nilai IOS ini dihitung dengan kombinasi berbagai jenis proksi yang mengimplikasikan nilai aktiva ditempat (berupa nilai buku aktiva maupun ekuitas perusahaan) dan nilai kesempatan yang tumbuh suatu perusahaan dimasa depan (berupa nilai pasar perusahaan). Oleh karena itu berbagai jenis proksi IOS telah digunakan oleh banyak peneliti dalam studi empirisnya secara tidak seragam. Semakin banyak proksi IOS yang digunakan maka hal ini akan menunjukkan semakin tepat dalam menentukan kelompok atau karakteristik perusahaan dan dapat mengurangi kesalahan dalam penentuan klasifikasi tingkat pertumbuhan perusahaan (Sami dkk. 1999, Gaver dan Gaver 1993).
2
Penelitian ini mengangkat isu mengenai faktor apa yang bisa menjelaskan pengaruh dividend yield terhadap price earnings ratio (PER) dengan menggunakan IOS sebagai pemoderasi yang digunakan oleh para pelaku modal dalam melakukan penilaian terhadap harga saham. Hal ini dilakukan karena peneliti menganggap bahwa hasil penelitian sebelumnya yang menjelaskan penggunaan deviden yield dan price earnings ratio (PER) dalam penilaian harga saham kurang didukung oleh argument toeritis yang cukup memadai sehingga menimbulkan hasil penelitian yang tidak konsisten dan bahkan bisa bertentangan. Ketidakonsistenan hasil penelitian ini memberi motivasi bagi peneliti untuk mencari variabel alternatif yang diharapkan bisa menjelaskan pengaruh deviden yield terhadap PER dengan dukungan argument teoritis yang lebih memadai. Variabel yang diharapkan mampu menjelaskan pengaruh deviden yield dan price earnings ratio (PER) adalah investment opportunity set (IOS). Beberapa hasil penelitian yang mendukung digunakannya IOS sebagai variable pemoderasi dalam hubungannya dengan penggunaan deviden yield dan price earnings ratio (PER) oleh para pelaku pasar modal dalam pertumbuhan perusahaan didukung oleh bukti-bukti empiris berikut ini. Hasil penelitian Smith dan Watts (1992) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki level IOS tinggi cenderung membagikan deviden lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki level IOS rendah. Hasil penelitian Gaver dan Gaver (1993) menunjukkan bahwa deviden yield signifikan berkorelasi negatif dengan IOS.
3
Demikian pula halnya dengan beberapa penelitian di Indonesia yang berhubungan dengan pemakaian level relatif IOS. Penelitian Subekti (2000), Fijrijanti (2000), dan Prasetyo (2000) mengenai perbedaan kebijakan deviden antara perusahaan yang memiliki level IOS tinggi dengan perusahaan yang memiliki level IOS rendah menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki level IOS tinggi mempunyai kebijakan pembayaran deviden yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki level IOS rendah. Riahi-Belkaoui dan Picur (2001) membandingkan relevansi nilai dividend yield dan PER dengan menggunakan level relative IOS. Dengan melakukan analisis secara cross sectional dan pooled memberikan simpulan bahwa perusahaan-perusahaan yang memiliki level IOS tinggi, PER memiliki relevansi nilai yang besar dibandingkan dengan deviden yield dalam suatu model penilaian harga saham. Sebaliknya, perusahaanperusahaan yang memiliki level IOS rendah, relevansi nilai dividend yield lebih besar dibandingkan dengan relevansi nilai PER. Whitbeck dan Kisor (1963) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa projected growth rate, dividend payout dan standard deviation (earning instability) berpengaruh terhadap theoritical PER dan diperoleh hasil bahwa pertumbuhan laba dan dividend payout ratio mempunyai hubungan positif terhadap PER. Penelitian Sartono dan Munir (1997) menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mampu menjelaskan PER pada industri tertentu adalah dividend payout ratio, pertumbuhan laba, return of equity, ukuran perusahaan , penjualan, dan debt to equity.
4
Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan penelitian yang sudah ada atau bersifat extended replication, yaitu menggunakan data yang bersifat pooled untuk menginvestigasi pengaruh dividend yield terhadap price earnings ratio dengan IOS sebagai variabel moderasi, dengan menambah variabel penelitian. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mempelajari proksi IOS yang tepat sebagai variabel untuk menentukan karakteristik pertumbuhan perusahaan dalam satu jenis industri dan untuk membuktikan apakah hasil penelitian sebelumnya tetap sama jika menggunakan sampel satu jenis industri. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
melakukan
penelitian
skripsi
dengan
judul
“PENGARUH
DIVIDEND YIELD TERHADAP PRICE EARNINGS RATIO DENGAN IOS SEBAGAI VARIABEL MODERASI.” 1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah pengaruh investment opportunity set (IOS) dalam memoderasi hubungan antara dividend yield terhadap price earnings ratio (PER), khususnya untuk perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta?
1.3
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh level investment opportunity set (IOS) sebagai variabel pemoderasi dalam menentukan pengaruh dividend yield terhadap price earnings ratio (PER).
5
1.4
Batasan Masalah Agar pembahasan terhadap objek yang diteliti tidak terlalu luas maka perlu adanya fokus penelitian sehingga menjadi lebih terarah terhadap permasalahan yang ada, maka peneliti membatasi penelitian ini pada: 1. Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang mempublik dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dalam kurun waktu tahun 2002 sampai dengan tahun 2004. 2. Penelitian ini menggunakan proksi berbasis harga saham terhadap aktiva tetap karena suatu perusahaan dapat dikatakan bertumbuh jika aktiva tetapnya mengalami kenaikan. Sehingga, peneliti menggunakan proksi seperti Property Plant And Equipment To Firm Value Ratio (PPE), Depreciation To Firm Value Ratio (DEP), Gross Property, Plant And Equipment To Market Value Of The Firm Ratio (GPPE), Book Value Of Gross Property, Plant And Equipment To The Book value Of Assets Ratio (BGPPE), dan Depreciation To Total Assets Ratio (DEPTA) sebagai proksi yang diharapkan dapat mewakili IOS sebagai variabel pemoderasi.
1.5
Kontribusi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: 1. Memberikan kontribusi dalam penguatan teori yang berhubungan dengan pemakaian teori investment opportunity set (IOS) sebagai variabel pemoderasi. 2. Memberikan kontribusi dalam bidang keuangan mengenai proksi yang dianggap tepat untuk mewakili IOS sebagai variabel pemoderasi.