BAB I
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi adalah merupakan indikator yang sangat penting untuk
mengetahui dan mengevaluasi pembangunan suatu negara khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi akan menunjukkan sejauh mana kinerja pemerintah pada berbagai sektor ekonomi dalam menghasilkan nilai tambah atau pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu.Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya peningkatan kinerja perekonomian, dan sebaliknya bila negatif berarti menunjukkan adanya penurunan kinerja perekonomian. Banyak negara berkembang yang pada umumnya memiliki tingkat kesejahteraan rakyat yang relatif masih rendah,dengan meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonomi memang sangat diperlukan untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara industri maju. Relatif lemahnya kemampuan partisipasi swasta domestik dalam pembangunan ekonomi,mengharuskan pemerintah untuk mengambil peran sebagai motor penggerak pembangunan ekonomi nasional. Pada umumnya ada dua kebijakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah, yaitu kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Kedua kebijakan tersebut saling terkait tidak dapat dipisahkan.kebijakan fiskal membahas tentang kebijakan pemerintah untuk mengubah pengeluarannya dan penerimaan dari pajak sedangkan kebijakan moneter 1
mengarah kepada perubahan jumlah uang beredar yang berpengaruh terhadap suku bunga dan selanjutnya mempengaruhi tingkat investasi dan tingkat output. Untuk menentukan suatu negara termasuk dalam kategori negara maju atau negara berkembang, dapat dilihat dari tingkat pendapatan nasionalnya. Suatu negara yang termasuk kategori negara berkembang adalah negara-negara yang mempunyai tingkat pendapatan rendah (low income), menengah-bawah (lower-middle income), dan menengah-atas (upper-middle income). Sementara negara dengan pendapatan tinggi (high income) termasuk dalam kategori negara maju (Todaro dan Smith : 2003). Menurut World Bank, Klasifikasi negara berdasar pendapatan per kapita dibagi menjadi empat bagian yakni negara berpendapatan rendah (low income): kurang dari US$ 1.025, negara berpendapatan menengah rendah (lower middle Income): US$1.026 - US$ 4.035, negara berpendapatan menengah tinggi (upper middle income): US$ 4.036-12.475 dan negara berpendapatan tinggi (high income): lebih dari US$ 12.476. Dari keempat klasifikasi tersebut, negara-negara dengan klasifikasi menengah, menengah rendah dan menengah tinggi, memiliki fenomena yang menarik.
2
Grafik 1.1 PDB Riil pada Negara Upper Middle Income Tahun 1990-2012 (dalam Juta US$)
Sumber: World Bank, diolah (2013)
Pada grafik 1.1 diatas dijelaskan bahwa negara-negara dengan klasifikasi Upper Middle Income, pada tahun 2012 nilai PDB terbesar berasal dari negara Brazil sebesar US$ 1.136.556 juta,diikuti dengan Mexico sebesar US$ 1.032.688 juta, Turki sebesar US$ 628.429 juta, Malaysia sebesar US$ 198.427,6 juta dan Venezuela sebesar US$ 192.071,3 juta. Dapat disimpulkan bahwa dari lima negara upper middle income yang memiliki nilai PDB terbesar adalah Negara Brazil. Dilihat dari volume pergerakan PDB lima negara upper middle income dari tahun ke tahun negara yang mengalami peningkatan nilai PDB dari tahun ke tahun adalah negara adalah negara Brazil walaupun sempat menurun di tahun 2010 tetapi meningkat kembali di tahun berikutnya. Selain Brazil negara lainnya juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahunnya walaupun tidak signifikan.
3
Dari grafik 1.2 di bawah ini dapat dilihat bahwa FDI pada negara upper middle income terbesar adalah negara Brazil dan urutan selanjutnya adalah negara Malaysia, Mexico, Venezuela, dan Turki selama periode 1990-2012. Gambar 1.2 FDI pada Negara Upper Middle Income Tahun 1990-2012 (dalam Juta US$)
Sumber: World Bank, diolah (2013)
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah yang
akan diteliti, yaitu setiap negara mempunyai kondisi perekonomian yang berbeda-beda dengan negara lainnya,seperti produktivitas, standar hidup, sumber daya manusia dan masih banyak lainnya yang jelas berbeda-beda dengan negara satu dan yang lainnya sehingga tidak dapat disamakan kondisi perekonomiannya.
4
1.3
Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana pengaruh dari FDI terhadap PDB Riil pada negara-negara Upper Middle Income? 2. Bagaimana pengaruh dari keterbukaan terhadap PDB Riil pada negara-negara Upper Middle Income? 3. Bagaimana pengaruh dari CaptaI terhadap PDB Riil pada negara-negara Upper Middle Income?
1.4
Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang,maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Melihat pengaruh FDI terhadap pertumbuhan ekonomi pada negara – negara Upper Middle Income. 2. Melihat pengaruh keterbukaan terhadap pertumbuhan ekonomi pada negara negara Upper Middle Income. 3. Melihat pengaruh Capital terhadap pertumbuhan ekonomi pada negara – negara Upper Middle Income.
1.5
Batasan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel data tahunan terkait di negara
Brazil, Malaysia, Mexico, Turki, Venezuela mulai dari tahun 1990 hingga tahun 2012 Terdapat empat variabel yang akan digunakan,yang terdiri dari satu variabel independen
5
dan tiga variabel dependen. Variabel independen itu sendiri adalah PDB riil per kapita, dan untuk variabel dependen itu sendiri adalah FDI, Keterbukaan dan Capital.
6