1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya sudah berlangsung sejak manusia itu ada. Salah satu kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan tersebut adalah adanya pasar sebagai sarana pendukungnya. Pasar merupakan kegiatan ekonomi yang termasuk salah satu perwujudan adaptasi manusia terhadap lingkungan. Hal ini didasari atau di dorong oleh faktor perkembangan ekonomi yang pada awalnya hanya bersumber pada masalah untuk memenuhi kebutuhan hidup
atau kebutuhan
pokok.
Manusia
sebagai
mahluk
sosial
dalam
perkembangannya juga menghadapi kebutuhan sosial untuk mencapai kepuasan. Pasar selama ini sudah menyatu dan memiliki tempat paling penting dalam kehidupan masyarakat sehari – hari. Para ahli ekonomi mendeskripsikan sebuah pasar sebagai kumpulan penjual dan pembeli yang melakukan transaksi atas suatu produk tertentu atau kelompok produk tertentu. Secara umum masyarakat sangat mengenal pasar tradisional. Pasar tradisional umumnya terdiri dari los atau tenda, tidak permanen serta kenyamanannya tidak senyaman pasar modern yang banyak dikenal sebagai mall atau plaza. Saat ini kita mengetahui pesatnya perkembangan pasar modern di Negara ini dimana pasar modern yang memiliki fasilitas dan kenyamanan yang lebih baik daripada pasar tradisional dapat menurunkan reputasi pasar tradisional ditengah masyarakat sehingga banyak kalangan masyarakat beralih ke pasar modern dan meninggalkan pasar tradisional tersebut. Di sisi lain pasar tradisional juga meningkatkan fasilitas yang memberikan kenyamanan dan harga bersaing untuk
2
menarik kembali masyarakat atau calon konsumennya seperti salah satu nya adalah pasar tradisional Pajak USU yang terletak di jalan Jamin Ginting Padang Bulan Medan. Disamping perkembangan pasar modern yang pesat, pasar tradisional tersebut juga dituntun untuk dapat mengembangkan strategi pemasaran yang tepat demi mengimbangi persaingan antar pasar tradisional maupun pasar modern. Kegiatan promosi biasanya merupakan salah satu komponen yang menjadi prioritas dari kegiatan pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk dalam mengimbangi persaingan. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara pedagang dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan produk sesuai keinginan dan kebutuhannya. Keberhasilan pedagang dalam mempengaruhi konsumen sangat didukung melalui upaya membangun komunikasi tentang produk – produk yang ditawarkan tersebut di tengah – tengah masyarakat. Salah satu strategi promosi yang selalu menjadi fenomena yang menarik untuk dibicarakan adalah Word of Mouth atau yang di kenal dengan strategi penyampaian informasi dari mulut ke mulut. Menurut Lupiyoadi (2006:238), word of mouth adalah suatu bentuk promosi yang berupa rekomendasi dari mulut ke mulut tentang kebaikan dalam suatu produk. Dalam hal ini peranan orang sangat penting dalam mempromosikan barang atau jasa, dimana komunikasi dilakukan oleh konsumen yang telah menggunakan barang dan jasa yang ditawarkan pasar tertentu untuk menceritakan pengalamannya tentang barang atau jasa tersebut kepada orang lain. Pertama kali mereka memutuskan untuk membeli, pelanggan mulai berinteraksi dengan penyedia barang dan jasa serta menemukan
3
kualitas dan fungsional dari produk yang ditawarkan. Sebagai hasilnya, pelanggan akan melakukan penilaian apa mereka tertarik ataupun tidak tertarik. Ketika konsumen tertarik maka kembali konsumen akan menceritakan pengalaman tersebut kepada calon konsumen lainnya. Pentingnya penyerahan dan komunikasi mulut ke mulut (Word Of Mouth) merupakan salah satu ciri khusus dari promosi bisnis barang dan jasa. Namun metode pemasaran tradisional yaitu promosi Word of Mouth atau dari mulut ke mulut masih merupakan jenis aktivitas pemasaran yang paling efektif di Indonesia dan bahkan di dunia internasional. Komunikasi Word of Mouth banyak dilakukan oleh perusahaan kecil karena tidak memerlukan biaya serta lebih besar pengaruh dan dampaknya terhadap pemasaran jasa dibandingkan dengan aktivitas komunikasi lainnya. Lembaga riset Jupiter Media Crop yang bermarkas di New York mengungkapkan hasil survei yang dilakukannya bahwa pada umumnya perusahaan kecil lebih baanyak menggunakan strategi word of mouth dalam strategi pemasarannya daripada perusahaan besar. Berikut adalah hasil survei “Persepsi Efektivitas Manajemen Word of Mouth menurut skala perusahaan” yang dilakukan oleh lembaga riset Jupiter Media Crop. Persepsi
Omset kurang
Omset lebih dari
dari US$ 1 juta
US$ 1 juta
Setuju bahwa dampak word of mouth dapat diukur
84%
70%
Percaya bahwa mereka mengerti pembicaraan Setuju bahwa perusahaan dapat mempengaruhi pembicaraan tentang produk
60%
52%
84%
78
4
Tabel 1. 1 Persepsi Efektivitas Manajemen Word of Mouth menurut skala perusahaan Sumber : Jupiter Research, New York (http://www.marketing.co.id) Riset yang mewawancarai 72 perusahaan yang beromset kurang dari US$ 1 juta dan 173 perusahaan yang beromset lebih dari US$ 1 juta ini, mencatat 84% perusahaan kecil setuju bahwa dampak word of mouth dapat diukur. Sedangkan perusahaan besar dan menengah yang setuju dengan kenyataan tersebut berjumlah 70%. Begitu pula dengan pernyataan setuju bahwa perusahaan dapat mempengaruhi
pembicaraan
tentang
produk,
persentasenya
lebih
besar
perusahaan kecil (84%) ketimbang perusahaan besar dan menengah (78%). Pasar tradisional adalah salah satu pasar penyediaan kebutuhan umum masyarakat baik primer dan sekunder. Pasar tradisional adalah tempat pembeli dan penjual melakukan transaksi secara langsung dan disertai dengan proses tawar menawar. Pajak USU merupakan salah satu pasar tradisional yang berdiri pada tanggal 27 November 2010 yang berada di jalan Jamin Ginting dengan rata – rata konsumennya adalah mahasiswa karena letaknya di kawasan Universitas Sumatera Utara. Barang yang diperjualbelikan merupakan barang kebutuhan sehari-hari masyarakat, seperti makanan, kue, buah - buahan, pakaian, barang elektronik, dan jasa. Pihak pengelolaan Pajak USU belum pernah melakukan kegiatan promosi dalam bentuk iklan baik di media cetak maupun media elektronik untuk mengkomunikasikan keberadaannya dan untuk meningkatkan penjualan. Selama ini Pajak USU hanya menggunakan strategi pemasaran seperti harga produk yang bersaing, lokasi yang strategis, kualitas produk dan terutama memberikan pelayanan yang terbaik. Berkaitan dengan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh Word of Mouth Communication Terhadap
5
Keputusan Pembelian di Pasar Tradisional Pajak USU Jamin Ginting MEDAN” Penelitian terdahulu tentang word of mouth communication yang dilakukan oleh Ebita (2013) mengenai “Analisis word of mouth communication terhadap tindakan pengguna jasa mati photo kabanjahe”. Hasil penelitian menjunjukkan Word of mouth communication mempunyai hubungan yang kuat dan signifikan terhadap tindakan pengguna jasa di Mari Photo Studio, Kabanjahe. Selain itu, diperoleh juga bahwa semakin positif word of mouth communication yang tercipta, maka semakin besar peningkatan tindakan pengguna jasa di Mari Photo Studio, Kabanjahe. Selanjutnya Hendarto (2014) melakukan penelitian tentang “Strategi Word of Mouth Communication terhadap peningkatan penggunaan alat musik di studio musik B-Three”. Hasil peneletian ini menyatakan terdapat Pengaruh yang signifikan antara strategi word of communication terhadap peningkatan penggunaan alat musik di studio B-Three padang bulan medan. Berdasarkan datadata yang diperoleh dari kuisioner dan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara Word of Mouth Communication terhadap peningkatan penggunaan alat musik di Studio Musik B-Three, Medan. Diperoleh juga bahwa semakin positif word of mouth communication yang terjadi, maka semakin besar hubungannya dengan peningkatan penggunaan alat musik di Studio Musik B-Three, Medan. Penelitian terdahulu selanjutnya Rico Silitonga (2010) melakukan penelitian tentang peneletian tentang “Promosi pemasaran dan tindakan membeli (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Promosi Pemasaran “Susu Dancow Instant Enriched” Terhadap Tindakan Membeli Masyarakat Jl. Bunga Cempaka,
6
Kelurahan Sempa Kata, Kecamatan Medan Selayang Kota Medan)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana hubungan promosi pemasaran terhadap tindakan membeli masyarakat Jl. Bunga Cempaka, Kelurahan Sempa Kata, Kecamatan Medan Selayang Kota Medan. Penelitian ini menggunakan metode korelasional yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan diantara variabel – variabel dan melihat sejauhman variasi – variasi antara satu variabel pada suatu faktor yang berkaitan dengan variabel faktor lain, yang berdasarkan koefisien korelasi, dalam hal ini menemukan ada tidaknya hubungan antara Promosi Pemasaran “Susu Dancow Instant Enriched” Terhadap Tindakan Membeli Masyarakat Jl. Bunga Cempaka, Kelurahan Sempa Kata, Kecamatan Medan Selayang Kota Medan. Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang rendah tapi pasti antara pengaruh Promosi Pemasaran “Susu Dancow Instant Enriched” Terhadap Tindakan Membeli Masyarakat Jl. Bunga Cempaka, Kelurahan Sempa Kata, Kecamatan Medan Selayang Kota Medan. 1.2 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Objek penelitian ini adalah konsumen pada pasar tradisional Pajak USU Jamin Ginting Padang Bulan, Medan. 2. Variabel Word of Mouth dalam penelitian ini adalah Membicarakan, Menyakinkan, Merekomendasikan, dan Memotivasi. 3. Variabel Keputusan pembelian konsumen adalah Pengenalan Kebutuhan, Pengenalan Informasi, Evaluasi Alternatif, Keputusan Pembelian dan Perilaku Pasca Pembelian.
7
1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian yang akan peneliti lakukan adalah : “Bagaimana pengaruh word of mouth communication terhadap keputusan pembelian pasar tradisional Pajak USU Jamin Ginting Medan?” 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah dan batasan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Word of Mouth Communication Terhadap Keputusan Pembelian Pasar Tradisional Pajak USU Jamin Ginting Medan” 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti, penelitian ini menjadi kesempatan untuk menerapkan teori- teori yang diperoleh selama di bangku kuliah serta dapat memperkaya pengetahuan ilmiah dalam bidang pemasaran. 2. Secara teoritis, bagi akademis penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi, referensi, perbandingan untuk peneliti selanjutnya dalam mengkaji masalah strategi komunikasi pemasaran yakni Word of Mouth Communication. 3. Secara praktis, bagi pemilik usaha penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan informasi dan menjadi masukan positif.