1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Teknologi Informasi khususnya jaringan computer pada saat ini telah menjadi hal yang mendasar dalam semua segi. Sulit dibayangkan pada era teknologi informasi seperti sekarang tanpa menggunakan teknologi jaringan computer. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan jaringan computer pada berbagai bentuk, baik itu korporat maupun pribadi. Teknologi jaringan computer telah menjadi salah satu kunci penting dalam era globalisasidan teknologi informasi. Pada awalnya, data center selalu dibangun dalam sebuah ruangan yang besar untuk membantu operasi dari sebuah perusahaan. Pada awalnya, komputer-komputer super masih terlalu kompleks untuk pemeliharaan dan pengoperasiannya. Komponenkomponen yang adapun terlalu banyak dan terlalu ruwet, sehingga membutuhkan kabel yang banyak untuk koneksivitas dari semua komponen tersebut. Server-server yang adapun sangat kompleks mulai dari ukurannya yang besar-besar sampai dengan orang yang handal dalam menangani server tersebut. Biaya untuk data center ini sangat mahal, ini bisa dlihat dari pemeliharaan data center yang khusus, peralatan khusus, sampai dengan orang specialist untuk menangani data center ini. Data center dulu juga membutuhkan daya yang sangat besar dan berdampak kurang baik ke lingkungan. Hal ini juga memicu para pakar untuk bekerja mencari solusi data center yang baik. Pada awal tahun 1980-an, microcomputer mulai memasuki dunia IT, sehingga dimana-mana bisa ditemui PC-PC yang terpisah dan ditempatkan pada setiap tempat. PCPC ini sedikit mulai tidak terkontrol sehingga komplesitas IT makin tinggi. Perusahaan yang sadar akan ini mulai mencari alternative untuk memelihara sumber daya IT mereka. Pada saat client server muncul, data center mulai berkembang lagi ke era internet, dimana perusahaan berlomba-lomba untuk memanfaatkan era ini untuk memperluas market mereka. Koneksi internet cepat dan murah menjadi tantangan terbesar dalam era ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
Data center dengan teknologi virtual adalah prosedur untuk merespons suatu keadaan darurat, menyediakan backup operasi selama gangguan terjadi, mengelola dan menyelamatkan proses sesudahnya dengan menggunakan proses virtualisasi pada server. Sasaran pokok data center teknologi vitual adalah untuk menyediakan kemampuan dalam menerapkan proses kritis di lokasi lain dan mengembalikannya ke lokasi dan kondisi semula dalam suatu batasan waktu yang memperkecil kerugian kepada instansi yang terkait didalamnya, dengan pelaksanaan prosedur backup/recovery yang cepat dan tidak mahal. Dengan demikian perusahaan dapat mengurangi cost untuk pembelian server, adapun yang harus diperhatikan dalam penggunaan virtual machine ini adalah CPU, Memory atau RAM, Hard Disk atau Storage.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas perumusan masalahnya adalah : 1. Bagaimana melakukan perancangan data center? 2. Bagaimana menghitung beban pendinginan pada ruangan data center yang meliputi beban external dari lingkungan dan beban internal dari panas yang dikeluarkan oleh semua perangkat computer? 3. Bagaimana merancang sistem pendinginan (CRAC) yang sesuai dengan kebutuhan ruangan data center? 4. Bagaimana merancang sirkulasi udara didalam ruangan dengan mengatur lubang keluar masuk udara pada raised floor, dan menentukan tata letak server rack, serta lokasi perangkat CRAC yang terbaik?
1.3 METODE PENELITIAN Dalam melakukan perancangan jaringan, terdapat beberapa basis metode pengembangan yang dapat menjadi panduan seorang perancang jaringan, untuk menentukan tahapan-tahapan apa saja yang dapat memudahkan, dan kemudian memetakan pengembangan yang akan dilakukan, berikut ini adalah salah satu metode yang digunakan untuk membangun suatu jaringan:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
Gambar 1.1 NDLC ( Network Development Life Cycle) (sumber:Applied Data Communications,A business-Oriented Approach,James E)
Dari gambar diatas, metodologi penelitian yang akan digunakan yaitu; 1. Analysis : Tahap awal ini dilakukan analisa kebutuhan, analisa permasalahan yang muncul analisa keinginan user, dan analisa topologi /jaringan yang sudah ada saat ini. Metode yang biasa digunakan pada tahap ini diantaranya ; a. Wawancara,
dilakukan
dengan
pihak
terkait
melibatkan
dari
struktur
manajemenatas sampai ke level bawah / operator agar mendapatkan data yang konkrit dan lengkap. pada kasus di Computer Engineering biasanya juga melakukan brainstorming juga dari pihak vendor untuk solusi yang ditawarkan dari vendor tersebut karena setiap mempunyai karakteristik yang berbeda b. Survey langsung kelapangan, pada tahap analisis juga biasanya dilakukan survey langsung kelapangan untuk mendapatkan hasil sesungguhnya dan gambaran seutuhnya sebelum masuk ke tahap design, survey biasa dilengkapi dengan alat ukur seperti GPS dan alat lain sesuai kebutuhan untuk mengetahui detail yang dilakukan. c. Membaca manual atau blueprint dokumentasi, pada analysis awal ini juga dilakukan
dengan
mencari
informasi
dari
manual-manual
atau
blueprintdokumentasi yang mungkin pernah dibuat sebelumnya. Sudah menjadi keharusan dalam setiap pengembangan suatu sistem dokumentasi menjadi pendukung akhir dari pengembangan tersebut, begitu juga pada project network, dokumentasi menjadi syarat mutlak setelah sistem selesai dibangun.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
d. menelaah setiap data yang didapat dari data-data sebelumnya, maka perlu dilakukan analisa data tersebut untuk masuk ke tahap berikutnya. Adapun yang bisamenjadi pedoman dalam mencari data pada tahap analysis ini adalah ;
User / people : jumlah user, kegiatan yang sering dilakukan, peta politik yang ada, level teknis user
Media H/W & S/W : peralatan yang ada, status jaringan, ketersedian data yang dapat diakses dari peralatan, aplikasi s/w yang digunakan.
Data : jumlah pelanggan, jumlah inventaris sistem, sistem keamanan yang sudah ada dalam mengamankan data.
Network monitoring
:
konfigurasi network
jaringan,
yang
ada
volume saat
trafik
ini,
jaringan,
harapan
dan
protocol, rencana
pengembangan kedepan
Perencanaan fisik : masalah listrik, tata letak, ruang khusus, sistem keamanan yang ada, dan kemungkinan akan pengembangan kedepan.
2. Design : Dari data-data yang didapatkan sebelumnya, tahap Design ini akan membuat gambar design topology jaringan interkoneksi yang akan dibangun, diharapkan dengan gambar ini akan memberikan gambaran seutuhnya dari kebutuhan yang ada. Design bisa berupa design struktur topology, design akses data, design tata layout perkabelan, dansebagainya yang akan memberikan gambaran jelas tentang project yang akan dibangun. Biasanya hasil dari design berupa ; a. Gambar-gambar topology (server farm, firewall, datacenter, storages, lastmiles, perkabelan, titik akses dan sebagainya). b. Gambar-gambar detailed estimasi kebutuhan yang ada.
3. Simulation Prototype : beberapa networker’s akan membuat dalam bentuk simulasi dengan bantuan Tools khusus di bidang network seperti BOSON, PACKET TRACERT, NETSIM, dan sebagainya, hal ini dimaksudkan untuk melihat kinerja awal dari network yang akan dibangun dan sebagai bahan presentasi dan sharing dengan team work lainnya. Namun karena keterbatasan perangkat lunak simulasi ini, banyak para networker’s yang hanya menggunakan alat Bantu tools VISIO untuk membangun topology yang akan didesign.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
4.
Implementation : di tahapan ini akan memakan waktu lebih lama dari tahapan sebelumnya. Dalam implementasi networker’s akan menerapkan semua yang telah direncanakan dan didesign sebelumnya. Implementasi merupakan tahapan yang sangat menentukan dari berhasil / gagalnya project yang akan dibangun dan ditahap inilah Team Work akan diuji dilapangan untuk menyelesaikan masalah teknis dan non teknis. Ada beberapa Masalah-masalah yang sering muncul pada tahapan ini, diantaranya ; a. jadwal yang tidak tepat karena faktor-faktor penghambat, b. masalah dana / anggaran dan perubahan kebijakan c. team work yang tidak solid d. peralatan pendukung dari vendor Oleh karnanya dibutuhkan manajemen project dan manajemen resiko untuk menimalkan sekecil mungkin hambatan-hambatan yang ada.
5. Monitoring : setelah implementasi tahapan monitoring merupakan tahapan yang penting, agar jaringan komputer dan komunikasi dapat berjalan sesuai dengan keinginan dan tujuan awal dari user pada tahap awal analisis, maka perlu dilakukan kegiatan monitoring. Monitoring bisa berupa melakukan pengamatan pada ; a. Infrastruktur hardware : dengan mengamati kondisi reliability / kehandalan sistem yang telah dibangun (reliability = performance + availability + security), b. Memperhatikan jalannya packet data di jaringan ( pewaktuan, latency, peektime, troughout), c. Metode yang digunakan untuk mengamati ”kesehatan” jaringan dan komunikasi secara umum secara terpusat atau tersebar. Pendekatan yang paling sering dilakukan adalah pendekatan Network Management, dengan pendekatan ini banyak perangkat baik yang lokal dan tersebar dapat di monitor secara utuh.
6. Management, di manajemen atau pengaturan, salah satu yang menjadi perhatian khusus adalah masalah Policy, kebijakan perlu dibuat untuk membuat / mengatur agar sistem yang telah dibangun dan berjalan dengan baik dapat berlangsung lama dan unsur Reliability terjaga. Policy akan sangat tergantung dengan kebijakan level
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
management dan strategi bisnis perusahaan tersebut. IT sebisa mungkin harus dapat mendukung atau alignment dengan strategi bisnis perusahaan. 1.4 BATASAN MASALAH Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis memandang perlu untuk memberikan batasan - batasan terhadap masalah yang diangkat, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Studi kasus dilakukan pada PT. XYZ, perusahaan yang bergerak dalam bidang layanan TI yang berada di Jakarta Pusat. 2. Perhitungan beban pendinginan (cooling load) ruangan didasarkan pada metode CLTD (Cooling Load Temperoture Difference). Data perhitungan ditentukan berdasarkan keadaan steady state, yaitu pada siang hari ketika beban pendinginan maksimal.
3. Pengondisian udara di dalam data center berdasarkan ASHRAE Environmental Guidelines for Datacom Equipment 2008 .
1.5 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Tujuan akhir yang ingin di capai dari penelitian ini adalah membuat studi kasus implementasi pembangunan data center yang efisien dan fleksibel dengan teknologi virtual menggunakan software third party. Manfaat dari penelitian ini adalah: a. Bagi penulis Menambah ragam pengetahuan tentang konsep virtualisasi data center serta pemanfaatan virtualisasi untuk optimalisasi resource hardware. b. Bagi instansi yang menerapkan penggunaan teknologi virtualisasi, adalah: 1. Meminimalisir biaya dan tempat yang dikeluarkan untuk pembelian perangkat keras atau hardware 2. Membuat kinerja hardware lebih optimal. 3. Dapat dengan mudah mengatur perangkat keras yang ada dari satu tempat. 4. Bila ada migrasi data, hardware tersebut tidak perlu downtime.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN Penggambaran secara umum dan singkat mengenai bab-bab yang ada dalam btugas akhir ini adalah sebagai berikut :
Bab 1
Pendahuluan.
Bab ini membahas mengenai latar belakang, perumusan
masalah, metode penelitian, batasan masalah, maksud dan tujuan, dan sistematika penulisan yang digunakan oleh penulis dalam menyusun tugas akhir ini.
Bab II
Landasan Teori Perancangan. Bab ini membahas mengenai landasan-
landasan teori yang digunakan dalam pembangunan data center dengan teknologi virtual yang menggunakan software third party.
Bab III
Analisa Dan Perancangan Sistem. Bab ini akan membahas mengenai
analisa sistem, yang digunakan sebagai dasar pembangunan data center virtual yang akan dibangun. Disamping itu juga pemodelan sistem yang menggambarkan muatan dan aliran informasinya.
Bab IV
Instalasi dan Implementasi Aplikasi. Bab ini menguraikan tentang
implementasi pada software berikut langkah-langkah instalasi VMware.
Bab V
Penutup. Bab ini berisi kesimpulan dan saran terhadap uraian yang telah
diberikan pada bab-bab sebelumnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/