BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Kebutuhan untuk penerapan pendidikan yang berbasis TI (Teknologi
Informasi) semakin menjadi tren saat ini. Akan tetapi penerapan pendidikan TI dalam bidang tersebut masih menggunakan pendekatan infrastruktur fisik yang meliputi satu hardware (processor, memory, network, dan storage) dengan satu sistem operasi dan satu aplikasi. Saat ini, infrastruktur fisik telah bergeser dan berubah ke arah pendekatan infrastruktur virtual yang meliputi satu hardware dengan menggunakan multi sistem operasi dan multi aplikasi. Dewasa ini, teknologi virtualisasi telah berperan penting dalam setiap aspek kegiatan komputasi pengguna. Fenomena pergeseran cara pandang penggunaan sumber daya TI berupa hardware menjadi software, saat ini sudah dimungkinkan dengan adanya pendekatan virtualisasi [1]. Teknologi virtualisasi telah mengubah arah revolusi industri komputer untuk mengurangi jumlah fisik hardware, mengurangi biaya operasional, mengurangi konsumsi listrik, dan perawatan infrastruktur fisik yang lebih efisien [2]. Secara umum virtualisasi merupakan teknik untuk menyembunyikan karakter fisik suatu sumber daya komputer dari aplikasi atau sistem lain. Faktor utama penggunaan virtualisasi saat ini adalah konsolidasi server. Dengan melakukan konsolidasi server, beberapa beban kerja dapat disatukan dalam sebuah komputer sehingga lebih menghemat penggunaan energi dan ruang [3]. Penggunaan teknologi virtualisasi juga dapat mengubah cara deployment server yang akan digunakan. Staf Departemen TI tidak perlu menunggu pengadaan hardware atau instalasi perkabelan (jaringan dan daya listrik), seperti pada infrastruktur fisik. Deployment mesin virtual dapat dilakukan dengan menggunakan antar muka grafis yang mudah, sehingga deployment mesin virtual dapat dilakukan dalam hitungan menit, berbeda halnya dengan deployment mesin fisik [2].
Saat ini terdapat beberapa jenis virtualisasi server dengan tipe yang berbeda. Jenis virtualisasi yang berbeda-beda tersebut akan mempengaruhi pengelolaan sumber daya server. Berdasarkan metode virtualisasi yang ada saat ini sering menimbulkan pertanyaan seperti virtualisasi apa yang memiliki kinerja terbaik serta langkah apa yang harus dilakukan apabila terjadi masalah pada server fisik. Permasalahan yang dihadapi oleh STKIP Hamzanwadi Selong adalah server yang ada masih menggunakan infrastruktur fisik yang masing-masing server hanya diperuntukkan untuk satu sistem operasi dan aplikasi server. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan dana dan perangkat keras yang dimiliki saat ini. Dalam menambah aplikasi server dibutuhkan komputer server yang baru dengan biaya dan konsumsi listrik yang tidak sedikit. Akan tetapi STKIP Hamzanwadi Selong bermaksud untuk menambah aplikasi server sebagai pendukung sarana belajar mengajar dengan penerapan pendidikan berbasis IT sehingga virtualisasi server sangat dibutuhkan di STKIP tersebut. Selain itu, permasalahan lain yang dihadapi oleh STKIP Hamzanwadi adalah apabila terjadi kerusakan atau terjadi masalah pada salah satu server maka kegiatan akademik seperti SIAKAD (Sistem Akademik) akan terganggu sampai server tersebut dapat berfungsi normal. Fungsi utama yang dimiliki server adalah memberikan layanan kepada client sehingga server dituntut untuk meminimalkan gangguan. Oleh karena itu, dibutuhkan penanganan tertentu untuk mengatasi masalah tersebut dengan teknologi virtualisasi serta penerapan live migration dan failover clustering menggunakan KVM dan OpenVZ serta Proxmox sebagai hypervisor. 1.2 Perumusan masalah 2
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut maka dapat dirumuskan permasalahan, yaitu penerapan TI di STKIP Hamzanwadi Selong (website, sistem informasi, dan database server) masih berupa infrastruktur fisik. Dikarenakan masih berupa infrastruktur fisik, maka untuk meng-update dan
menambah server fisik baru masih terkendala biaya. Masing-masing server di STKIP Hamzanwadi hanya diperuntukkan untuk satu sistem operasi dan aplikasi server. Oleh karena STKIP Hamzanwadi masih menggunakan infrastruktur fisik, maka belum ada virtualisasi server yang diterapkan pada jaringan yang sudah ada. 3
Masalah lain yang dihadapi STKIP Hamzanwadi adalah belum adanya backup server yang dapat mengambil alih fungsi server utama yang mati. Hal tersebut mengakibatkan berbagai layanan yang terhubung langsung dengan jaringan kampus tidak dapat digunakan, apabila terjadi kerusakan atau gangguan pada server utama.
1.3
Batasan Masalah Dalam penelitian tesis ini pembahasan masalah hanya dibatasi pada permasalahan berikut: 1. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode KVM dan OpenVZ pada Proxmox VE 3.2 sebagai hypervisor 2. Penelitian dilakukan dengan dengan menggunakan sistem operasi centos 6.5 sebagai sistem operasi guest (siakad, webserver, dan DBserver) 3. Penelitian pada proses live migration dan failover hanya sebatas pada pengujian waktu migrasi, paket loss, waktu upload, dan kecepatan transfer data. 4. Penelitian menggunakan fitur live migration dan failover yang dimiliki oleh Proxmox VE 3.2. 5. Penelitian ini tidak membahas security pada setiap metode virtuaisasi. 6. Penelitian difokuskan pada kegagalan main server dan slave server dalam uji coba failover, bukan pada server NAS.
1.4
Keaslian Penelitian Penelitian mengenai virtualisasi dengan fitur live migration dan failover
menggunakan KVM dan OpenVZ
pernah dilakukan. Penelitian tersebut
menggunakan topologi jaringan di kantor, sekolah, dan perusahaan.
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
No 1
Pengarang Anand,
Teknik virtualisasi KVM
dkk.[4] 2
Chandak,
Tujuan Memonitor kinerja KVM berdasarkan mesin yang divirtualisasikan
QEMU KVM
dkk. [5]
Memonitor kinerja QEMU-KVM yang secara dinamis dapat membuat keputusan mengenai proses migrasi dari virtual machine yang di bebankan dengan berat atau ringan
3
Band, dkk.
KVM
[6]
Menyediakan low cost computing menggunakan teknologi open source, dan berbagai jenis free remote desktop environments.
4
Che, dkk. [7]
OpenVZ, Xen, dan
Mengukur dan menganalisis kinerja dari 3
KVM
virtual machine yang berbasis open source, yaitu OpenVZ, Xen, dan KVM yang masingmasing mewakili Sistem operasi dengan level virtualization, para-virtualization, dan fullvirtualization.
5
Suryono,
Proxmox VE
dkk. [8]
Merancang prototype server di lingkungan FKIP UNS untuk membangun infrastuktur server yang efisien, fleksibel, dan mengoptimalkan penggunaan resource agar dapat disesuaikan dengan beban kerja sehingga resource hardware menjadi optimal.
6
Arfriandi [9]
Proxmox, VMware
Perancangan dan implementasi Proxmox,
ESX, dan
VMware esx dan Openstack pada server
Openstack
multicore, dan dilakukan analisa kinerja dari virtualisasi server tersebut.
7
Thapar, dkk
VMware
Memonitor performa sistem dalam
[10]
ESX/ESXi
sebuah virtualisasi dengan memonitoring kinerja dari sebuah sistem yang terletak pada mesin virtual
8
Ardianto,
VirtualBox dan
Membuktikan seberapa efektif dan efisien
dkk [11]
Proxmox
penggunaan virtualisasi pada komputer berinti banyak (multi prosesor)
Setelah melihat beberapa perbandingan terhadap penelitian sebelumnya mengenai metode virtualisasi yang digunakan, maka penelitian yang dilakukan adalah menganalisis metode KVM dan OpenVZ serta mengimplementasikan live migration dan failover pada masing-masing metode tersebut. Selanjutnya dilakukan uji live migration dan failover berdasarkan waktu migrasi, connection loss, waktu upload data dan kecepatan transfer data. KVM dan OpenVZ dipilih karena kedua metode tersebut bersifat open source dan dapat menjalankan fitur live migration serta failover dengan Proxmox VE sebagai hypervisor. Penelitian ini juga membandingkan dua jenis virtualisasi, yaitu Full Virtualization (KVM) dan Operating System Virtualization (OpenVZ). 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah: a.
Merancang Virtual Server, Live migration dan Failover Clustering di STKIP Hamzanwadi Selong berbasis open source yaitu Proxmox VE (KVM dan OPENVZ) yang efisien dan tidak terpengaruh terhadap keterbatasan perangkat keras.
b.
Menganalisis CPU usage, memory usage, kinerja live migration (waktu migrasi, connection loss, waktu upload dan kecepatan transfer data), dan failover clustering (waktu migrasi, connection loss, waktu upload dan kecepatan transfer data) pada KVM dan OPENVZ.
c.
Menemukan metode yang paling sesuai untuk diterapkan di STKIP Hamzanwadi Selong.
1.6 Manfaat Penelitian Manfaat yang didapat dari penelitian di STKIP Hamzanwadi adalah sebagai berikut. 1. Bagi STKIP Hamzanwadi Selong, mampu mengurangi investasi hardware dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan dengan menerapkan berbagai aplikasi open source di lingkungan ICT. 2. Bagi pihak STKIP Hamzanwadi Selong, dengan menerapkan virtualisasi server maka pihak STKIP akan mendapat kemudahan dalam manajemen server,
serta
kemudahan
dalam
melakukan
maintenance
tanpa
mengganggu operasional server. 3. Bagi penulis dan masyarakat umum, menambah ragam pengetahuan mengenai teknologi virtualisasi server terutama untuk optimalisasi resources hardware.