BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan jumlah penduduk di Indonesia saat ini terbilang cukup pesat. Perkembangan tersebut disertai dengan beragam aktivitas kerja manuasia di Indonesia yang kian hari kian padat. Lebih lanjut dengan banyaknya aktivitas yang harus dilakukan, muncul tuntutan agar segala aktivitas tersebut dapat dilakukan secara cepat. Oleh karenanya, agar orang dapat melakukan pekerjaan secara cepat, dibutuhkan sarana pendukung yang memadai yang salah satunya adalah sarana transportasi. Transportasi merupakan alat yang berguna untuk memindahkan barang atau orang dalam kuantitas tertentu ke suatu tempat tertentu dan dalam jangka waktu tertentu (Tjiptono,1997:204).
Salah satu sarana transportasi yang paling banyak digemari oleh konsumen Indonesia adalah mobil jenis MPV (Multi Purpose Vehicle.Hal ini disebabkankarena masyarakat Indonesia yang senang bepergian bersama keluarga, sehingga mereka perlu kendaraan mobil yang mampu membawa banyak penumpang dalam satu mobil.
Menurut Bambang (Republika, 2003), untuk pasar di Indonesia mobil jenis Low MPV (Multi Purpose Vehicle) dan mobil niaga atau mobil multiguna masih menjadi favorit. Mobil jenis Low MPV tidak hanya mampu mengangkut penumpang dalam jumlah yang besar tapi juga dapat mengangkut barang dalam jumlah yang cukup memadai. Hal ini sesuai dengan kultur orang Indonesia yang rata-rata memiliki keluarga dalam jumlah besar. Selain itu, orang Indonesia juga masih senang mengangkut tetangga sehingga mereka lebih suka mobil yang memiliki kapasitas besar (Republika, 2003). Keuntungan menggunakan mobil jenis Low MPV adalah memiliki kapasitas muat yang banyak dan lebih ekonomis (http://www.bisnis.com/pls/portal/2005).
Oleh karenanya, mobil jenis MPV ini sangat laris di Indonesia karena fitur dan kemampuan yang ditawarkan oleh mobil tersebut sudah sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen Indonesia seperti kapasitas penumpang yang besar, hemat bahan bakar, harga yang murah dan juga kemudahan dalam hal perawatan kendaraan.
1
Karenanya sekarang ini para pabrikan mobil berusaha membuat berbagai macam jenis MPV seperti produk yang dikeluarkan sejak tahun 2004 oleh Toyota dan Daihatsu yaitu Avanza dan Xenia. Produk dua pabrikan mobil ternama ini langsung menjadi booming di Indonesia karena kelebihan yang dimiliki oleh dua produk tersebut. Tercatat selama beberapa tahun kedua produk tersebut menjadi pemain utama dalam kelas MPV murah karena tidak adanya saingan dari merk lain. Namun, sekarang ini sudah semakin banyak pesaing yang berlomba untuk mengalahkan produk yang dikeluarkan oleh Toyota dan Daihatsu tersebut. Seperti yang dikeluarkan oleh Suzuki dengan produknya yaitu Ertiga dimana merupakan mobil jenis LowMPV dari Suzuki yang dikeluarkan untuk merebut dominasi pasar mobil Low MPV yang sudah lama dikuasai oleh Avanza dan Xenia.
Secara keseluruhan, kendaraan jenis Low MPV (Multi Purpose Vehicle) menguasai hampir 53% pangsa pasar mobil nasional Indonesia. Hal ini disebabkan karena harga yang ditawarkan cukup terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Namun dibalik pangsa pasar yang besar, posisi Avanza dalam pasar Low MPV ini diketahui menyusut dibandingkan tahun lalu untuk periode yang sama. Saat ini pangsa pasar Avanza tinggal 15,77 persen dari total penjualan mobil di Indonesia dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu yang memperoleh pangsa 17,1 persen. Hal yang sama juga dialami Daihatsu Xenia, yang pada bulan lalu penjualannya kalah dengan Suzuki Ertiga (18 persen) berbanding 15 persen.
Penjualan MPV bawah pada bulan lalu juga turun dibandingkan periode yang sama dengan Januari 2013, mencapai 31,486 unit. Januari lalu hanya terjual 30.762 unit dengan merek lebih banyak. Awal tahun 2013 pasar mobil pada kategori Low MPV hanya tiga merek, namun di awal kuartal kedua 2013 muncul Chevrolet Spin dan Mazda VX-1 serta di awal tahun 2014 Honda Mobilio. Di segmennya, tahun lalu Avanza menguasai 55,5 persen pasar MPV bawah, yaitu 31.486 unit. Sedangkan tahun ini, hanya 53 persen. Sementara hatchback subkompak, kini hanya kebagian 3,13 persen atau 3.186unit. Jika pada tahun-tahun sebelumnya pasar Low MPV sangat didominasi oleh dua Toyota Avanza - Daihatsu Xenia, setahun belakangan ini persaingan pada pasar Low MPV kian seru. Hadirnya Chevrolet Spin dan Mazda VX-1 serta Honda Mobilio membuat konsumen memiliki pilihan mobil Low MPV yang makin bervariasi.
2
Honda Mobilio pada tahun 2014 lalu berambisi merebut 20 persen pasar. Namun pada bulan pertama 2014, dilaporkan baru terjual 1.508 unit atau 5 persen. Sementara itu Toyota Avanza masih tetap perkasa 16.321 unit atau masih menguasai 53 persen di segmen ini. (Kompas Otomotif, 2014).
Tabel 1.1 Wholesale Low MPV Januari 2014 Merek
Unit
Chevrolet Spin
1.160
Daihatsu Xenia
4.636
Daihatsu Luxio
203
Honda Mobilio
1.508
Mazda VX-1
144
Nissan Evalia
437
Suzuki Ertiga
5.378
Suzuki APV
984
Toyota Avanza
16.312
Total
30.762 Sumber : Kompas Otomotif.
Walaupun menempati peringkat ke – 2, Suzuki Ertiga mempunyai peluang yang besar untuk berhasil dalam pemasaran dan penjualannya. Hal ini karena Suzuki Ertiga memiliki beberapa kelebihan, seperti desain bodi yang mewah dan menarik, berkapasitas 7 penumpang yang merupakan suatu hal yang penting bagi konsumen Indonesia, Ground Clearance yang tinggi sesuai dengan kondisi jalan di Indonesia. Kelebihan berikutnya yang dimiliki oleh Suzuki Ertiga antara lain adalah desain eksterior dan interior yang dinamis, perlengkapan audio yang memumpuni yaitu dengan tombol audio system controlling pada kemudi roda, dan fitur lainnya yang tidak kalah penting adalah Suzuki Ertiga diklaim lebih irit bahan bakar didalamnya terdapat MID (Multi Information Display)menjelaskan konsumsi bahan bakar dan lainnya sehingga lebih mudah dikontrol pemakaiannya.
Suzuki Ertiga yang dirilis oleh Suzuki pada tahun 2012 ini langsung mendapat tempat dihati konsumen otomotif Indonesia karena fitur dan harga yang ditawarkan oleh
Suzuki sangat menarik. Oleh karenanya dalam dua tahun saja Ertiga telah mampu menjadi nomor dua dalam tingkat penjualan Low MPV di Indonesia.
Nama Ertiga itu sendiri berasal dari Bahasa Indonesia yaitu gabungan dari Er ( dari huruf R ) yang berati Row ( Baris ) dab Tiga yang berati angka 3. Jadi, Ertiga merupakan mobil yang memiliki 3 baris pada interiornya dengan kapasitas 7 penumpang. Ertiga merupakan perpaduan dari sedan dan MPV yaitu dengan platform Suzuki New Swift sehingga menghasilkan kenyamanan yang tidak dimiliki oleh kendaraan Low MPV lainnya. Sebelumnya Ertiga hadir berupa mobil konsep dengan nama RIII di gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2010 dan tampil perdana secara global/global premiere di ajang Auto Expo 2012, New Delhi pada awal Januari 2012 silam dengan nama resmi Ertiga.
Ertiga merupakan produk Suzuki dengan jenis MPV Global dan Low MPV yang pertama dipasarkan di Indonesia. Diharapkan dengan hadirnya mobil ini dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan para keluarga Indonesia akan mobil keluarga yang aman dan nyaman dalam berkendara, sekaligus memiliki rasa excited atau suka cita untuk memiliki pengalaman yang menyenangkan terhadap produk ini, seperti taglinenya, yaitu "ERTIGA - Your Excitement". Ada tiga varian ertiga yang diproduksi suzuki, Ertiga hadir dengan Varian GA, GL, GX semua dengan transmisi Manual. Namun, sekarang ada pilihan dimana Suzuki menyediakan Ertiga dengan tipe transmisi otomatis, untuk melengkapi jajaran produk mobil - mobil Suzuki yang ada saat ini, sekaligus memberikan penyegaran dan variasi produk pada segmen pasar kelas Low MPV Bonnet di tanah air.
Ertiga menggunakan sistem penggerak roda depan (Front Wheel Drive / FWD) dan dengan sasis / chassis Monocoque ditambah lagi mesin bensin tipe K-Series terbaru berkapasitas 1.373cc atau 1,4-liter dan berplatform Suzuki New Swift. Sehingga menjadikan Ertiga sebagai kendaraan Low MPV senyaman sedan, dimana hal tersebut tidak dimiliki oleh kendaraan kompetitor di kelasnya, dan mobil ini sangat cocok sebagai mobil keluarga yang nyaman, aman dan juga tampil gaya / stylish bagi penggunanya, namun dapat digunakan oleh individu. Terakhir adalah pemilihan Suzuki sebagai perusahaan yang penulis teliti adalah karena Suzuki merupakan salah satu pesaing daripada pemimpin pasar mobil saat ini yaitu Toyota dan Honda peneliti tertarik 4
unutk melakukan penelitian di Suzuki untuk dapat bisa memberikan masukan yang sifatnya membuat Suzuki dapat mendekati angka penjualan daripada kedua pemimpin pasar tersebut. Lalu produk yang penulis teliti adalah Suzuki Ertiga karena pasar mobil nasional sedang ramai dengan adanya LGCC dan Low MPVsangatlah laku di Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada dua tempat sekaligus pertama di Bintaro dan Kedua di Cibinong karena penulis menggunakan teknik sampling cluster(Area sampling) karena digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang diteliti atau sumber data sangat luas dalam hal ini adalah konsumen daripada Low MPV dipilih di dua daerah tersebut karena mewakili daerah kabupaten tangerang dan bogor serta berada pada daerah jangkaun penulis (Sugiyono, p.66). Pada penelitian sebelumnya mengatakan semakin beragamnya alternatif pilihan merek dan jenis mobil membuat konsumer memiliki banyak kesempatan untuk memikirkan berbagai macam pertimbangan sebelum membeli mobil, seperti harga, sumber informasi, fitur produk dan saran dari keluarga dan teman. Penelitian ini dilakukan di New Delhi tahun 2013, tujuannya adalah untuk mengetahui parameter dan efek daripada indikator tersebut diatas. Penelitian ini menggunakan metode ANOVA dengan sampel 191 responden, hasilnya adalah sebanyak 52% mengatakan mendapat pengaruh untuk membeli dan menentukan pilihan berdasarkan informasi dari internet lalu sebanyak 61% dari saran keluarga dan teman. Dan 27% dari tenaga penjual. Kesimpulannya adalah bahwa pabrikan harus membuat strategi promosi di internet dan meningkatkan layanan pada teknologi produk mereka karena calon konsumen rata – rata mendengar saran dari teman dan keluarga yang sudah pernah membeli produk mobil. (Sangeeta Gupta, p64-71) Berdasarkan penjelasan diatas, akan dianalisis lebih lanjut mengenai variabelvariabel yang mempengaruhi keputusan pembelian Suzuki Ertiga maupun kompetitor.
1.2 Identifikasi Masalah •
Seberapa besar pengaruh Feature yang ditawarkan dalam produk Suzuki Ertiga terhadap keputusan pembelian ?
•
Seberapa besar pengaruh harga yang ditawarkan terhadap keputusan pembelian ?
•
Seberapa besar pengaruh website terhadap tingkat wawasan produk konsumen dan efeknya pada keputusan pembelian ?
1.3 Tujuan Penelitian •
Mengetahui besarnya pengaruh Feature terhadap keputusan pembelian.
•
Mengetahui pengaruh harga terhadap keputusan pembelian.
•
Mengetahui besarnya pengaruh website Suzuki terhadap keputusan pembelian.
1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :
1. Bagi Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi mengenai factor yang menghambat dan memperlancar keputusan pembelian.
2. Bagi Manajemen Suzuki •
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi Manajemen Suzuki dalam menganalisa gap kepuasan calon pembeli dan pemilik Suzuki Ertiga.
•
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi Manajemen Suzuki dalam menganalisa latar belakang pembelian Suzuki Ertiga oleh calon pembeli dan pemilik Suzuki Ertiga.
6