BAB. I. PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Sejak terbitnya Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional maka arah penyelenggaraan pendidikan tinggi telah berubah secara drastis. Dari penyelenggaraan pendidikan yang bersifat sarwa Negara dimana peran negara sangat besar dalam menetapkan arah penyelenggaraan pendidikan tinggi beralih ke pendidikan tinggi yang bersifat pada pemenuhan kebutuhan stakeholder atau bursa kerja. Perubahan arah pendidikan tersebut disertai dengan perubahan paradigmaa dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, yaitu bahwa penyelenggaraan satuan pendidikan tinggi harus didasarkan pada prinsip otonomi, akuntabilitas, penjaminan mutu dan evaluasi yang transparan (UU RI No. 20 thn 2003 pasal 51 ayat 2). Dari ayat tersebut terdapat lima (5) unsur sebagai dasar penyelenggaraan pendidikan tinggi yaitu otonomi, akuntabilitas, akreditasi, mutu dan evaluasi. Tuntutan masyarakat terhadap mutu produk dan layanan pendidikan tinggi semakin hari akan semakin tinggi. Apalagi dengan adanya kompetisi tenaga kerja antar bangsa sebagai dampak globalisasi. Oleh sebab itu, pemerintah berusaha mebudayakan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan berbagai instrument diantaranya akreditasi dan penjaminan mutu internal perguruan tinggi. Diharapkan pembudayaan mutu ini pada akhirnya berhasil meningkatkan produk dan layanan pendidikan tinggi sehingga baik lulusan maupun produk-produk lainnya mempunyai nilai kompetitif secara global. Tuntutan paradigmaa baru yang berkaitan dengan prinsip mutu tersebut diatas semakin dipertegas dengan terbitnya peraturan pemerintah (PP) Republik Indonesia (RI) Nomor 19 tahun 2005 tentang Standart Nasional Pendidikan (SNP). Pasal 51 ayat 2 dari PP RI tersebut menyatakan bahwa semua satuan pendidikan pada jalur formal dan non formal wajib melaksanakan mutu pendidikan. Undana menyambut tuntutan paradigma baru prinsip mutu dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi tersebut secara positif, sebab pada dasarnya upaya peningkatan mutu pendidikan bukan hanya merupakan pemenuhan terhadap tuntutan peraturan tetapi lebih merupakan pemenuhan terhadap tuntutan stakeholder yang semakin kritis. Berkaitan dengan hal ini Undana telah melakukan berbagai upaya
1
termasuk diantaranya adalah upaya menerapkan sistem manajemen mutu sebagai sarana pelaksanaan kegiatan penjaminan mutu. Upaya penerapan sistem manajemen mutu telah dirintis sejak tahun 2004. Upaya ini diawali dengan kegiatan sosialisasi sistem penjaminan mutu ke semua unsur organisasi Undana. Kemudian disusul dengan pelatihan auditor mutu akademi internal dengan tujuan untuk menyiapkan tenaga-tenaga yang memahami sistem penjaminan mutu dan prinsip-prinsip audit internal disemua fakultas di lingkungan Undana. Disamping itu, telah dilakukan penyusunan dokumen-dokumen yang digunakan sebagai landasan substansi penjaminan mutu tingkat universitas. Namun demikian, hasil dari semua upaya tersebut belum sesuai harapan. Hingga saat ini baru satu fakultas yang telah menerapkan penjaminan mutu dengan menggunakan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 sebagai instrumennya. Sedangkan fakultas/prodi lainnya belum menerapkan sistem penjaminan mutu. Karena itulah kegiatan pengendalian mutu akademik diseluruh fakultas/prodi dikordinasi di tingkat universitas. Kegiatan audit mutu akademik ini dilakukan dalam rangka mengetahui sejauh mana semua fakultas/prodi memenuhi aturan-aturan dan standar yang berlaku dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi terutama dalam aspek kurikulum, pengajaran dan suasana akademik. Hasil dari audit ini diharapkan dapat memberikan gambaran apakah kurikulum, pengajaran dan suasana akademik yang berlaku di masingmasing prodi akan bias menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan dimasing-masing prodi. 1.2.
Tujuan Audit Tujuan dari audit mutu akademik ini adalah sebagai berikut : 1) Meneliti kepatuhan fakultas/prodi terhadap kewajiban legalitas dan akreditasi 2) Meneliti kepatuhan fakultas/prodi terhadap kewajiban untuk melaksanakan penjaminan mutu 3) Meneliti apakah kurikulum disusun berdasarkan kompetensi yang berasal dari stakeholder dan aturan / standar pemerintah 4) Untuk memastikan bahwa proses pengajaran di fakultas/prodi diselenggarakan berdasarkan pada aturan/standar yang berlaku 5) Untuk mengetahui bahwa fakultas/prodi mempunyai upaya untuk meningkatkan suasana akademik yang lebih kondusif.
2
1.3.
Lingkup Audit 1) Sasaran Audit Pengendalian mutu penyelenggaraan pendidika terutama untuk aspek kurikulum, pengajaran dan suasana akademik di Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Studi Kesehatan Masyarakat Undana. 2) Periode yang diaudit Pelaksanaan kegiatan akademik semester Genap TA 2010/201 dan Ganjil TA 2011/2012.
1.4. Dasar Hukum/Aturan yang digunakan 1. PP RI nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 2. PP RI nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan Pendidikan 3. PP RI nomor 66 tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan PP RI nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan Pendidikan 4. SK Rektor Undana no. 62/KL/2003 tentang Norma Dan Tolok Ukur Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Undana 5. Standar BAN-PT untuk aspek kurikulum, pengajaran dan suasana akademik 1.5.
Batasan Audit Semua informasi tentang pengelolaan akademik yang berkaitan dengan aspek kurikulum, pengajaran dan suasana akademik di Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Undana semester Genap TA 2010/2011 dan Ganjil TA 2011/2012. Audit meliputi prosedur-prosedur yang dirancangkan untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam mendeteksi adanya ketidaksesuaian dari pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan yang berpengaruh terhadap pelayanan mutu akademik Undana.
1.6.
Metode Audit Kegiatan audit dimulai dengan melakukan audiensi sebagai kunjungan awal dengan pimpinan maupun bagian yang terkait dengan kegiatan akademik di fakultas/prodi. Kemudian dilakukan pemeriksaan dokumen dan peninjauan lapangan. Data dan informasi selanjutnya dianalisis hingga diperoleh hasil. Pembahasan dilakukan untuk verifikasi serta untuk mendapatkan tanggapan dan komitmen tinda lanjut dari teraudit.
3
1.7.
Tahapan Audit Pelaksanaan kegiatan audit dimulai dari persiapan administrasi yang dilakukan oleh kantor LPM-PT Undana. Tim Auditor kemudian melakukan perencanaan audit, survey pedahuluan, desk evaluation, visitasi, penyusunan temuan dan rekomendasi hingga penyusunan laporan. Audit sistem dilaksanakan pada tanggal 28 Nopember 2011 dan audit Lapangan dilaksanakan pada tanggal 30 Nopember 2011 pada Fakultas Kesehatan Masyarakat. Tahap tindak lanjut hasil audit dan tahap evaluasi kegiatan audit dilakukan oleh LPM-PT Undana.
1.8.
Pengorganisasian Tim Audit Ketua : . Ir. Jalaludin, M.Si Anggota: 1. Wellem Fritz Gala, ST.MT 2. Ir. Maria R. Deno Ratu, M.Agr.Sc
4
BAB II GAMBARAN UMUM dan LATAR BELAKANG PENDIRIAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT 2.1. Gambaran Umum Fakultas Fakultas Kesehatan Masyarakat Undana merupakan salah satu fakultas dilingkungan Unversitas Nusa Cendana (UNDANA) yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 194/O/2001, tanggal 26 Desember Tahun 2001 tentang Pendidirian Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Ijin Penyelenggaraan Program Studi Kesehatan Masyarakat jenjang Srata 1, nomor 3111/D/T/2001 tanggal 26 September 2001 kemudian diperpanjang dengan surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional nomor: 2140/D/T/2008, tanggal 14 Juli 2008. Perpanjangan ini berlaku sampai dengan 14 Agustus 2012 dan selambat-lambatnya 6 bulan sebelum perpanjangan ini berakhir pimpinan perguruan tinggi wajib mengajukan perpanjangan ini penyelenggaraan sesuai beraturan yang berlaku. Fakultas Kesehatan Masyarakat dengan program studi kesehatan masyarakat telah terakreditasi dengan kualifikasi “B”. Fakultas Kesehatan Masyarakat Undana dalam penyelenggaraannya melaksanakan 1 program studi yakni Kesehatan Masyarakat dengan 5 jurusan/peminatan yakni : 1. Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku. 2. Jurusan Epidemilogi dan Biostatistika. 3. Jurusan Gizi Kesehatan Masyarakat. 4. Jurusan Administrasi Budidaya dan Kebijakan Kesehatan. 5. Jurusan Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja. Semua Jurusan melaksanakan pendidikan jenjang starata 1. Jurusanjurusan tersebut tidak tersurat dalam surata Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi maupun Suarat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional sebagaimana telah sisebutkan di atas. Struktur organisasi Fakultas Kesehatan Masyarakat tidak ditemukan Ketua dan Sekretaris Prodi, namun yang ada setelah pimpinan fakultas langsung pada ketua dan sekertaris jurusan, sehingga yang diaudit adalah fakultasnya. Susunan organisasi Fakultas Kesehatan Masyarakat sebagai berikut: 2.1.1. Pimpinan Fakultas Dekan : Ir. Gustaf Oematan, M.Si Pembantu Dekan I : Soni Doke, S.Pt., M.Kes. Pembantu Dekan II : Marni, S.Kes. M.Kes Pembantu Dekan III : Apris A. Adu, S.Pt. M.Kes.
5
2.1.2. Pimpinan Jurusan: Ketua Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Perilaku: Ketua : Ir. Petrus Romeo, M.Kes Sekretaris : Afrona E.L. Takaeb, S.KM Jurusan Epidemilogi dan Biostatistika: Ketua : Deviarbi Sakke Tira, SKM, M.Kes Sekretaris
: Deviabri Sake Tira, S.KM.M.Kes
Jurusan Gizi Kesehatan Masyarakat: Ketua : Dr. Intje Picaully, S.Pi, M.Si Sekretaris : Ir. Lewi Jutomo, M.Si Jurusan Administrasi Budidaya dan Kebijakan Kesehatan: Ketua : Frans G. Mado, SKM, M.Kes Sekretaris : Sherly Littik,SP. M.MK Jurusan Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja: Ketua : Marlyn S.Junias, ST, M.Kes Sekretaris : Marilyn S. Junias, ST.M.Kes
2.2. Visi, Misi dan Tujuan A. Visi Fakultas : Visi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Undana diformulasikan sebagai berikut: “Menjadikan
Fakultas
Kesehatan
Masyarakat
sebagai
pusat
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan berwawasan global yang bercirikan ekosistem Kepulauan Tropis Semi Ringkai (KTSR)”.
B. Misi Fakultas : Misi Fakultas Kesehatan Masyarakat adalah sebagai berikut: 1. Menghasilkan sumberdaya manusia mandiri yang berkualitas dalam bidang pembangunan KESMAS yang bercirikan ekositem KTSR, terstandar dan berdaya saing.
6
2. Mewujudkan budaya penelitian kesehatan masyarakat berwawasan global dan berkontribusi pada proses penungkatan kualitas belajar mengajar dan memiliki nilai aplikasi dalam pembangunana bidang kesehatan masyarakat. 3. Meningkatkan pengabdian pada bidang kesehatan masyarakat berbasis IPTEKS kepada masyarakat untuk mewujudkan masyarakat sehat. 4. Mewujudkan sistem manajemen yang dinamis, profesional, efektif, efisien dan akuntabel dalam bidang kesehatan masyarakat. 5. Membina dan meningkatkan kerjasama dengan lembaga lain, nasional maupun internasional yang sehubungan dengan kesehatan masyarakat.
C. Tujuan Fakultas : 1. Menghasilkan lulusan berkualitas
dan profesional dalam bidang
kesehatan masyarakat serta mampu bersaing secara internasional. 2. Mengembangkan sistem penyelenggaraan pendidikan yang profesional dalam bidang kesehatan masyarakat. 3. Meningkatkan jumlah peneliti-peneliti handal dalam bidang kompetensi kesehatan masyarakat. 4. Meningkatkan jaringan kerjasama dalam pengembangan IPTEKS kesehatan masyarakat. 5. Mengembangkan sistem manajemen yang dinamis, profesional, efektif, efisien dan akuntabel bidang kesehatan masyarakat.
2.3. Hasil Audit Prodi Kesehatan Masyarkat No . 1.
Diskripsi Temuan Prodi belum melaksanaka n sistim penjaminan mutu secara maksimal dan ketersediaan
Akar Penyebab Belum disosialisasika n secara merata ke seluruh dosen dan mahasiswa
Akibat Sistim penjamina n mutu belum berjalan dengan baik
7
Rekomenada si Perbaikan Pembantu dekan bidang akademik berkoordinasi dengan gugus kendali mutu untuk
Rencana Perbaikan Pembantu dekan bidang akademik berkoordina si dengan gugus
Tanggal Perbaikan Semester Genap 1013/201 4
SOP belum lengkap
melaksanaka n sosialisasi pada seluruh dosen dan mahasiswa
kendali mutu untuk melengkapi SOP dan melakukan sosialisasi
2.4. Temuan Umum A. Kurikulum Kurikulum yang diterapkan di Fakultas Kesehatan Masyarakat, UNDANA adalah model Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang mengacu pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa
dan Surat Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional No. 045/U/2002. tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi.
Berdasarkan Kepmen Mendiknas 045/U/2002 setiap kurikulum
program studi mengandung elemen-elemen kompetensi yang terdiri dari: 1)
Landasan kepribadian
2)
Penguasaan ilmu dan keterampilan
3)
Kemampuan berkarya
4)
Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai
5)
pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya. Penyusunan KBK mempertimbangkan dua unsur penting yakni: (1)
unsur scientific vision dan (2) market signal . Sientific vision merupakan pandangan dan pendapat para pakar atau kelompok pengajar yang berwawasan ke depan sehingga mampu menduga kemampuan lulusan bidang kesehatan masyarakat yang diperlukan di dunia kerja di masa yang akan datang berdasarkan pada perkembangan ilmu dan teknologi manajemen yang dikembangkannya.
Market signal merupakan sinyal
permintaan pasar terhadap kompetensi lulusan bidang manajemen yang mampu bekerja di dunia kerja secara berkualitas dan profesional. Market
8
signal ini dapat diperoleh dari para alumni, pengguna (dunia industri dan profesi) serta mahasiswa. B. Isi dan Struktur Kurikulum Berdasarkan profil dan kompetensi yang harus dimiliki oleh lulusan kesehatan masyarakat maka Isi kurikulum sudah berisikan rumusan kompetensi utama, pendukung dan lainnya. Struktur Kurikulum di Fakultas Kesehatan Masyarakat di bagi atas 4 kelompok yakni Struktur Kurikulum yang memuathatan
mata kuliah Wajib Nasional, Wajib Universitas, Wajib
Fakultas, Matakuliah Jurusan dan Mata kuliah Pilihan. C. Proses Pembelajaran Fakultas Kesehatan Masyarakat memiliki lima jurusan sesuai Surat Keputusan Mendiknas Nomor: 194/O/2001 tanggal 26 Desember 2001 tentang organisasi dan tata kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Undana, sedangkan Surat Keputusan Dirjen Dikti hanya mengakui satu program studi saja yakni Program Stuidi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Berdasarkan hasil akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional tahun 2006 program studi tersebut memperoleh nilai akreditasi B. Kualitas proses pembelajaran semakin mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, melalui penggunaan alat bantu pembelajaran, penyediaan hand out, bahan ajar dan penuntun praktikum. Sesuai dengan norma dan tolok ukur penyelenggaraan pendidikan di Undana (SK Rektor Undana No. 62/KL/2003), frekuensi tatap muka perkuliahan sebanyak 16 kali dan 8 kali di laboratorium per semester. Pendekatan pembelajaran yang dipergunakan dalam kurikulum Fakultas Kesehatan Masyarakat menggunakan inkuiri dan expository. Pendekatan
inkuiri/penemuan
adalah
suatu
penedekatan
yang
menunjukkan dominasi mahasiswa selama proses pembelajaran dan peran dosen hanya sebagai fasilitator. Batasan pendekatan inkuiri di sini adalah kegiatan penemuan yang dilakukan siswa sendiri mulai dari merumuskan masalah, mengumpulkan data/informasi, menganalisis, menyajikan hasil dalam bentuk tulisan, gambar, table, dll, serta mengkomunikasikannya
9
kepada pihak lain. Sementara pendekatan expository menunjukkan pendekatan dengan dominasi peran dosen selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam penerapannya pendekatan inkuiri ini yang kemudian dikenal dengan metoda Student Centered Learning (SCL) yakni suatu pendekatan belajar yang lebih menekankan pada aktivitas mahsiswa. Strategi pembelajaran adalah penetapan komponen-komponen pembelajaran utama agar penyajian isi pelajaran agar dapat mencapai sasaran belajar dan dapat dipahami mahasiswa secara efektif dan efisien. Empat komponen utama pembelajaran tersebut adalah: 1) Urutan penyajian 2) Metode penyajian (atau metode mengajar) 3) Media pembelajaran, dan 4) Waktu pembelajaran. Model mengajar (sering disebut juga sebagai model pembelajaran) adalah kerangka
konseptual
tentang
prosedur
yang
sistematis
dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Model tersebut berfungsi sebagai pedoman bagi dosen dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar-mengajarnya, agar kegiatan mengajarnya merupakan kegiatan bertujuan yang tertata secara rasional dan sistematis. Terdapat empat kelompok model utama mengajar, yaitu : 1. Model Pengolahan Informasi 2. Model Personal, 3. Model Sosial 4. Model Sistem Perilaku.
D. Acuan Penilaian Acuan pada pengujian berbasis kompetensi adalah acuan kriteria. Sebagai criteria digunakan asumsi bahwa hampir semua orang belajar apapun akan mampu. Hanya kecepatan dan waktu yang berbeda. Asumsi tersebut mengindikasikan perlunya program perbaikan atau remedial. Prinsip mastery learning: * Belajar tuntas (mastery learning) =
10
mahasiswa tak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil baik. Agar sistem penilaian memenuhi prinsip kesahihan dan keandalan, maka hendaknya memperhatikan: 1. Menyeluruh 2. Berkelanjutan 3. Berorientasi pada indicator ketercapaian 4. Sesuai dengan pengalaman belajar Aspek yang diujikan : -
Proses belajar, yaitu seluruh pengalaman belajar mahasiswa
-
Hasil belajar, ketercapaian setiap kompetensi dasar, baik kognitif, afektif maupun psikomotor.
Aspek Yang Diukur Dalam Penilaian 1. Kognitif (Menurut Bloom, Englehart, Furst, Hill, Krathwohl’ 56) 2. Afektif 3. Psikomotor
2.5.Temuan Khusus Temuan khusus yang ada di Fakultas Kesehatan Masyarakat sebagai berikut: 1.
Setiap jurusan belum mempunyai visi, misi dan tujuan
2.
Prodi kesehatan masyarakat walaupun ada ijin operasionalnya dari Dirjen Dikti, namun tidak ada organisasi Dari temuan khusus di atas dapat direkomendasikan agar pimpinan
fakultas maupun Universitas agar tidak membiarkan kedaan ini berlarut-larut karena akan berdampak pada lulusannya yang memasuki lapangan kerja. Untuk itu, secara melembaga agar segera diperjelas antara SK menteri dengan ijin penyelenggaraan dari Dirjen Dikti. Setiap jurusan seharusnya juga menyusun visi, misi dan tujuannya yang tentunya tidak boleh keluar dari visi, misi dan tujuan Undana maupun Fakultas Kesehatan Masyarakat.
11
BAB IV KESIMPULAN Berdasarkan pemantauan Tim Audit terhadap Teraudit (Fakultas Kesehatan Masyarakat Undana) selama dua hari sejak tanggal 18 dan 19 Desember 2013 maka diketahui bahwa : 1. Secara umum pihak teraudit telah menjalankan proses pembelajaran dengan baik berdasarkan system mutu yang diharapkan.
Walaupun
demikian masih terdapat beberapa perbaikan yang bersifat Observasi (OB) dan KTS 2. Diharapkan agar temuan yang bersifat OB dapat segera diperbaiki dan disempurnakan sesuai kesepakatan dengan pihak teraudit.
12
LAPORAN AUDIT AKADEMIK INTERNAL TAHUN 2013
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NUSA CENDANA Auditor : Ir. Winfrit A. Lay, MP Dra. Yakoba Daud Niga, M.Si Drh. N. H. G. Kallau, M.Si Ir. Yohanis Umbu L. Sobang, M.Si Z. S. Ngara, ST, MT
SATUAN PENGAWASAN INTERN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA Jl. Adisucipto, Penfui Kupang Telepon 0380-881269
13
RIGKASAN EKSEKUTIF Fakultas Kesehatan Masyarakat Undana merupakan salah satu fakultas dilingkungan Unversitas Nusa Cendana (UNDANA) yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 194/O/2001 tanggal 26 Desember 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Fakultas Kesehatan Masyarkat Undana. Berdasarkan surat keputusan ini, kemudian dibuka Fakultas Kesehatan Masyarakat dengan lima jurusan yakni: 6. Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku. 7. Jurusan Epidemilogi dan Biostatistika. 8. Jurusan Gizi Kesehatan Masyarakat. 9. Jurusan Administrasi Budidaya dan Kebijakan Kesehatan. 10. Jurusan Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja. Namun, berdasarkan surat Dirjen DIKTI nomor: 3114/D/T/2001, tanggal 26 September 2001 dan surat Dirjen DIKTI nomor: 2140/D/T/2008 perihal ijin penyelenggaraan program studi, hanya menyebutkan satu program studi saja yakni program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kesehatan Masyarakat dengan program studi kesehatan masyarakat telah terakreditasi dengan kualifikasi “B” sejak tahun 2006. Data menunjukkan bahwa Fakultas telah mempunyai visi, misi dan tujuan berserta semua dokumen kurikulum, pembelajaran dan dokumen mutu. Khusus dokumen mutu belum disyahkan oleh senat Fakultas. Adapun visi, misi dan tujuan dari setiap jurusan belum ada. Selain itu, program studi ilmu kesehatan masyarakat belum ada organisasinya walaupun ada ijin penyelenggaraan dari Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Aspek kurikulum; proses pembelajaran dan suasana akademik di Fakultas Kesehatan Masyarakat sebagian besar telah dipersiapkan dengan baik. Salah satu diantaranya adalah penyusunan dan aplikasi kurikulum berbasis kompetensi (KBK); penyusunan GBPP/SAP/RKPS/Pedoman Praktikum/Modul/Buku Ajar dan sejumlah Buku berbasis Riset Proses pembelajaran mulai dari perkuliahan sampai ujian akhir semeseter beserta praktikum telah terlaksana dengan baik. Namun dari hasil audit ditemukan beberapa hal yang bersifat “Observasi” dan KTS antara lain : 1. Organisasi Program Studi belum ada. 2. Jurusan belum mempunyai visi, misi dan tujuan 3. Belum semua mata kuliah yang memiliki modul, Buku Ajar, dan Pedoman Praktikum. 4. Media pembelajaran terutama LCD masih kurang. 5. Jam kuliah dan seminar proposal maupun hasil penelitian belum terjadwal dengan baik. 6. Belum semua dosen mengembalikan hasil ujian
14
Sesuai hasil temuan di atas maka direkomendasikan untuk pihak auditi (Fakultas Ksehatan Masyarakat) agar : 1. Pihak fakultas berkordinasi dengan pihak universitas agar memperjelas status program studi dan atau jurusan. 2. Setiap jurusan agar menyusun visi, misi dan tujuananya masing dengan memperhatikan visi, misi dan tujuan Fakultas maupun Universitas 3. Dapat menyelesaikan penyusunan modul, Buku Ajar, dan Pedoman Praktikum tanpa menunggu penjatahan dan pandanaan dari pihak Universitas demi kelengkapan kurikulum dan kelancaran proses pembelajaran mahasiswa. 4. Fakultas agar menyiapkan media pembelajaran seperti LCD sesuai dengan jumlah ruang kuliah. 5. Fakultas melalui Pembantu Dekan bidang akademik bersama-sama jurusan untuk secara cermat menjadwalkan semua kegiatan pembelajaran sehingga tidak terjadi perebutan penggunaan ruang kuliah maupun seminar. 6. Fakultas bersama jurusan agar menghimbau semua dosen untuk mengembalikan hasil ujian kepada mahasiswa. Oleh karena itu diharapkan agar semua aspek mutu akademik internal Fakultas Kesehatan Masyarakat Undana dapat terlaksana dengan baik aturan yang ada.
15
KATA PENGANTAR Puji syukur dari hati yang paling dalam kami panjatkan kepada Tuhan karena hanya dengan bimbinganNya saja maka Laporan Audit Mutu Akademik Internal Fakultas Kesehatan Masyarakat Undana Tahun 2013 dapat kami selesaikan. Laporan ini merupakan laporan hasil audit yang dilaksanakan oleh Tim Audit Mutu Akademik Internal yang dikoordinir oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI) Undana. Laporan ini memuat beberapa temuan yang secara keseluruhan telah mendapat tanggapan dari pihak teraudit. Disamping itu, laporan ini juga memuat rekomendasi untuk koreksi temuan-temuan tersebut. Kami berharap bahwa temua-temuan tersebut dapat segera dikoreksi sehingga mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi di Prodi tersebut dapat ditingkatkan. Kami ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak teraudit yang telah berlaku sangat kooperatif selama proses audit berlangsung. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berkenan mambantu sehingga kegiatan audit ini dapat terlaksana dengan lancar.
Kupang, 21 Desember 2013 Ketua SPI Undana
Ir.Umbu L. Sobang, M.Si. NIP.19661207 199203 1 004
16
DAFTAR ISI
Ringkasan Eksekutif
i
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
v
Bab. I
Bab. II
Bab. III
Pendahuluan
1
1.1.
Latar Belakang
1
1.2.
Tujuan Pemeriksaan
2
1.3.
Lingkup Pemeriksaan
3
1.4.
Dasar Hukum/Aturan yang digunakan
3
1.5.
Batasan Pemeriksaan
3
1.6.
Metode Pemeriksaan
3
1.7.
Tahapan Pemeriksaan
4
1.8.
Pengorganisasian Tim Audit
4
Gambaran Umum
4
2.1.
Latar Belakang
5
2.2.
Visi, Misi, dan Tujuan Prodi
5
2.3.
Hasil Audit
6
2.4.
Temuan Umum
8
2.5.
Temuan Khusus
11
Kesimpulan
12
Lampiran
13
Lampiran
17