BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Perkembangan setiap kota dalam hal jumlah penduduk, tingkat ekonomi, tingkat pendidikan dan semakin terbukanya akses ke kota lain, menyebabkan semakin bertambahnya kebutuhan akan sarana dan prasarana baru. Demikian pula dengan kota Depok, kota yang tergolong muda ini mengalami perkembangan dan kemajuan yang pesat . Pada tanggal 27 april 1999 kota Depok disahkan menjadi sebuah kota, yang sebelumnya berupa kota administratif. Sebagai kota yang strategis karena terletak di antara kota Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi, kota Depok berusaha meningkatkan sarana dan prasarana kota sesuai kebutuhan masyarakat untuk menjadi sebuah daerah penyangga. Untuk itu kebutuhan masyarakat di kota Depok yang semakin kompleks dapat direspon sehingga pada akhirnya dapat terwujud dan terpenuhi. Demikian pula dengan kebutuhan sarana akomodasi di kota Depok, berkembangnya kota Depok secara ekonomi akan menjadi magnet bagi para bussinesman maupun wisatawan untuk mengunjungi kota Depok baik dalam rangka bisnis ataupun wisata. Hal ini harus disikapi dengan menyediakan sarana akomodasi yang memadai baik dalam bentuk hotel, wisma ataupun losmen, sehingga para bussinesman dan wisatawan dapat mendapat kenyamanan keyika beraktivitas di kota Depok. Penulis berusaha merespon kebutuhan masyarakat kota Depok yang sedang berkembang dengan melihat fakta yang ada dan berkesimpulan bahwa salah satu sarana dan prasarana yang perlu disediakan di kota Depok adalah sarana akomodasi berupa hotel . Kehadiran hotel diharapkan menunjang kegiatan di kota Depok, baik dalam bidang ekonomi maupun pariwisata, sehingga pada akhirnya kota Depok dapat menjadi sebuah kota yang memiliki fasilitas yang lengkap dan memadai.
1
1.2
Rumusan Masalah Bagaimana merancang city hotel bintang tiga di kota Depok yang mendukung dan mewadahi kegiatan bisnis di kota Depok, melalui penyediaan sarana dan fasilitas – fasilitas hotel yang memadai dengan penerapan arsitektur tropis pada desain bangunannya.
1.3
Tujuan Merancang city hotel bintang tiga di kota Depok yang mendukung dan mewadahi kegiatan bisnis di kota Depok, melalui penyediaan sarana dan fasilitas – fasilitas hotel yang memadai dengan penerapan arsitektur tropis pada desain bangunannya.
1.4
Sasaran -
Melakukan studi tentang city hotel bintang tiga
-
Melakukan studi tentang kegiatan – kegiatan bisnis
-
Melakukan studi tentang fasilitas – fasilitas hotel yang sesuai standar hotel bintang tiga.
-
Melakukan studi tentang kota Depok
-
Melakukan studi tentang prinsip – prinsip arsitektur tropis dan penerapannya pada bangunan hotel.
-
1.5
Melakukan studi tentang arsitektur kolonial sebagai citra bangunan hotel.
Lingkup -
Hotel dibatasi pada jenis city hotel dengan klasifikasi bintang tiga
-
Kegiatan bisnis dibatasi pada kegiatan bisnis yang membutuhkan sarana akomodasi hotel.
-
Depok dibatasi pada hal yang berhubungan dengan pemilihan site untuk bangunan tersebut.
-
Fasilitas – fasilitas hotel dibatasi dengan fasilitas yang mendukung kegiatan bisnis dan sesuai standar city hotel bintang tiga.
-
Prinsip – prinsip arsitektur tropis dibatasi pada penggunaan pencahayaan alami, penghawaan alami dan penggunaan material yang sesuai dengan iklim 2
tropis.
-
Arsitektur kolonial dibatasi pada penggunaan elemen arsitektur kolonial yang mendukung perancangan arsitektur tropis khususnya pada fasade bangunan.
1.6
Metode a. Metode mencari data. 1. Wawancara Ditujukan kepada pengelola hotel di kota Depok, pengunjung dan pengguna hotel di kota Depok, kantor Dinas Tata Kota Depok, kantor Badan Perencanaan Daerah ( BAPPEDA ) kota Depok, kantor Badan Pusat Statistika ( BPS ) kota Depok.
2. Kuisioner Ditujukan kepada masyarakat kota Depok, pengunjung hotel dan pengelola hotel di kota Depok.
3. Observasi Melakukan pengamatan langsung di hotel bintang tiga dan penginapan di kota Depok dan kota Yogyakarta.
4. Studi pustaka atau literatur Mempelajari buku – buku tentang standar – standar bangunan hotel, manajemen perhotelan, arsitektur tropis dan arsitektur Kolonial.
5. Studi banding Melihat langsung bangunan sejenis yang ada di kota Yogyakarta serta dari pustaka dan internet.
b. Metode menganalisis data. -
Kuantitatif Temuan – temuan dikomunikasikan dengan angka ( numerik ) Contoh : Tabel perbandingan tingkat hunian hotel bintang tiga dengan penginapan lain di kota Depok. 3
-
Kualitatif Temuan – temuan dikomunikasikan secara naratif. Contoh : berdasarkan tabel perbandingan tingkat hunian hotel di kota Depok, terlihat bahwa hotel bintang tiga memiliki tingkat hunian yang paling tinggi dibandingkan hotel dan penginapan lain di kota Depok.
c. Metode Perancangan. Perancangan hotel akan didesain berdasarkan landasan arsitektur tropis yaitu dengan pemanfaatan pencahayaan alami, penghawaan alami dan penggunaan material yang sesuai dengan iklim tropis yang diterapkan pada atap bangunan, bukaan dan jendela, orientasi bangunan dan taman – taman.
1.7
Sistematika Penulisan. -
BAB I PENDAHULUAN Mengungkapkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sasaran, lingkup, metode dan sistematika penulisan.
-
BAB II TINJAUAN HOTEL DI KOTA DEPOK DAN STANDAR CITY HOTEL BINTANG TIGA Mengungkapkan kondisi, potensi dan jenis hotel di kota Depok beserta fasilitas yang tersedia. Mengungkapkan gambaran dan teori tentang hotel, city hotel bintang tiga dan design requirement city hotel bintang tiga
-
BAB III TINJAUAN TEORITIS ARSITEKTUR TROPIS Mengungkapkan teori dan prinsip arsitektur tropis, terutama arsitektur tropis yang dapat diterapkan pada bangunan hotel. Mengungkapkan prinsip arsitektur kolonial sebagai pembentuk citra bangunan. Mengungkapkan analisis studi banding hotel yang berkonsep arsitektur tropis dan yang berjenis city hotel.
-
BAB IV ANALISIS MENUJU KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN CITY HOTEL BINTANG TIGA Mengungkapkan proses untuk menemukan ide – ide konsep perencanaan 4
dan perancangan melalui metode – metode tertentu yang diaplikasikan pada lokasi atau site tertentu -
Bab V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN CITY HOTEL BINTANG TIGA Mengungkapkan konsep – konsep yang akan ditransformasikan ke dalam rancangan fisik arsitektural.
5