BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia di bumi ini. Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi manusia tidak terlepas dari yang namanya listrik. Di era yang modern ini semua kegiatan yang dilakukan manusia membutuhkan listrik baik itu keperluan rumah tangga, industri, transportasi, dan komunikasi. Di Indonesia yang berwenang untuk mengelola energi listrik adalah Perusahaan Listrik Negara (PLN). PT. PLN (Persero) melakukan pengelolaan energi listrik yang meliputi kegiatan pembangkitan, penyaluran, distribusi tenaga listrik, perencanaan dan pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik. PT. PLN (Persero) mengatur tarif listrik yang berlaku di Indonesia. Pada tahun 2014, PT. PLN (Persero) melakukan
penyesuaian
tarif
dasar
listrik
berdasarkan
Peraturan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 09 Tahun 2014 Tentang Tarif Tenaga Listrik Yang Disediakan oleh PT PLN (Persero). PT. PLN (Persero) menggunakan meter kWh untuk menghitung penggunaan energi listrik yang dikonsumsi oleh para konsumen baik itu konsumen rumah tangga ataupun industri. Menurut jenis konsumennya ada dua jenis meter kWh yang digunakan yaitu meter kWh satu fasa untuk konsumen rumah tangga dan meter kWh tiga fasa untuk konsumen industri. Menurut prinsip kerjanya ada tiga jenis meter kWh yang digunaan yaitu meter kWh dinamis, meter kWH statis, dan meter kWh semi elektronik (Windarto, 2014). Menurut Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 08/M-Dag/Per/3/2010 tentang Alat-Alat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya (UTTP) yang wajib ditera dan ditera ulang, meter kWh termasuk ke dalam UTTP yang wajib ditera dan ditera ulang. Untuk menindak lanjuti hal tersebut, dikeluarkan
1
2
Keputusan
Direktur
Jenderal
Perdagangan
Dalam
Negeri
Nomor.
24/PDN/KEP/3/2010 tentang syarat teknis meter kWh. Syarat teknis meter kWh mengatur
persyaratan
administrasi,
persyaratan
teknis
dan
persyaratan
kemetrologian, pemeriksaan dan pengujian, dan pembubuhan tanda tera. Syarat teknis ini mengatur meter kWh dinamis dan meter kWh statis. Meter kWh yang terpasang pada pelanggan PT. PLN (Persero) saat ini masih banyak meter kWh dinamis. Menurut Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08/MDAG/PER/3/2010 tentang AlatAlat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya (UTTP) yang Wajib Ditera dan Ditera Ulang, Meter kWh dinamis yang terpasang sudah puluhan tahun ini harusnya di tera ulang setiap sepuluh tahun sekali. Pada kenyataannya masih banyak yang belum ditera ulang oleh PT. PLN (Persero). PT. PLN (Persero) hanya melakukan tera pertama kali ketika meter kWh dinamis belum dipasang pada pelanggan tetapi setelah terpasang hingga saat ini meter kWh tersebut belum pernah di tera ulang. Dalam tera atau tera ulang meter kWh dilakukan pengujian kebenaran, pengujian kebenaran dilakukan dengan cara membandingkan jumlah energi yang melalui meter kWh dinamis dengan jumlah energi yang melalui standar, baik dalam kondisi acuan maupun tidak pada kondisi acuan (Syarat Teknis Meter kWh, 2010). Untuk melakukan pengujian kebenaran tersebut dibutuhkan test bench meter kWh. Test bench meter kWh yang ada pada saat ini tidak terawat sehingga mengalami kerusakan. Harga test bench meter kWh yang begitu mahal tidak semua orang dapat melakukan pengujian kebenaran meter kWh menggunakan test bench meter kWh, terutama bagi mahasiswa yang sangat membutuhkan media lain selain test bench meter kWh untuk keperluan praktikum pengujian kebenaran meter kWh dinamis fasa tunggal ataupun jenis meter kWh satu fasa lainnya. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk membuat “SISTEM PENGUJIAN KEBENARAN METER KWH DINAMIS FASA TUNGGAL”.
3
1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana sistem pengujian kebenaran meter kWh dinamis fasa tunggal? 2. Berapakah kesalahan (error) yang dihasilkan dari pengujian kebenaran meter kWh dinamis fasa tunggal ?
1.3 Tujuan dan Manfaat 1. Mengetahui sistem pengujian kebenaran meter kWh dinamis fasa tunggal 2. Mengetahui kesalahan yang dihasilkan dari pengujian kebenaran meter kWh dinamis fasa tunggal
1.4 Batasan Masalah Pada penulisan karya tulis ini, penulis hanya membatasi pada beberapa hal diantaranya : 1. Pengujian kebenaran putaran piringan dilakukan dengan cara membandingkan waktu putaran meter kWh yang diuji dengan waktu standar menggunakan stopwatch, sehingga pengujian ini dapat mengetahui nilai kesalahan (error) meter kWh dinamis yang diuji. 2. Pengujian kebenaran pembacaan penunjukan meter kWh dinamis dilakukan dengan cara membandingkan energi yang terbaca pada register penunjukan pada meter kWh dengan energi yang terukur dari voltmeter AC, ammeter AC, dan cos phi meter yang kemudian dikalikan waktu selama 1 jam. Pengujian ini dapat mengetahui nilai kesalahan (error) meter kWh dinamis yang diuji. 3. Waktu standar menggunakan stopwatch. 4. Pengujian dilakukan dengan faktor daya mendekati 1 dan faktor daya tidak mendekati 1. Faktor daya mendekati 1 menggunakan lampu pijar. Faktor daya tidak mendekati 1 menggunakan lampu soft light (SL) dan tube luminescent (TL). 5. Pengujian pada meter kWh dinamis satu fasa dua kawat kelas dua dengan konstanta sebesar 900 put/kWh.
4
1.5 Metode Penelitian Metode yang dilakukan dalam penelitian dan penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Studi Literatur Mempelajari artikel, karya tulis, jurnal, makalah, serta buku-buku yang terkait dengan meter kWh dinamis fasa tunggal, voltmeter AC, ammeter AC, cos phi meter, dan sistem pengujian kebenaran meter kWh dinamis fasa tunggal. 2. Konsultasi Mengajukan konsultasi ataupun persetujuan dengan Dosen Pembimbing dan rekan-rekan untuk mendapatkan saran serta masukan yang bermanfaat dalam tugas akhir ini. 3. Perancangan Sistem -
Elektrikal Meliputi perangkaian meter kWh dinamis fasa tunggal, MCB, voltmeter AC, ammeter AC, dan cos phi meter.
-
Mekanikal Meliputi pembuatan box untuk cos phi meter, voltmeter AC, dan ammeter AC. Meliputi pembuatan papan uji untuk penempatan meter kWh dinamis fasa tunggal, MCB, box (voltmeter AC, ammeter DC, dan cos phi meter), stopkontak, dan terminal.
4. Pengujian Sistem Meliputi pengujian sistem dengan beban yang memiliki faktor daya mendekati 1 dan tidak mendekati 1. Faktor daya mendekati menggunakan lampu pijar. Faktor daya tidak mendekati 1 menggunakan lampu soft light (SL) dan tube luminescent (TL). Memastikan bahwa sistem telah bekerja dengan baik.
5
5. Pembahasan Pembahasan dilakukan dengan membahas hasil penelitian yang didapat dari pengujian yang didapat sebelumnya. Selain itu dilakukan analisis setelah sistem tersebut selesai dikerjakan. 1.6 Sistematika Penulisan Bab I. Pendahuluan Dalam bab ini berisi tentang latar belakang dan permasalahan, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II. Tinjauan Pustaka Dalam bab ini berisi tentang hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian ini. Bab III. Dasar Teori Dalam bab ini diuraikan tentang definisi meter kWh, klasifikasi meter kWh, meter kWh dinamis, definisi ampermeter, prinsip kerja amper meter, definisi voltmeter, prinsip kerja voltmeter, definisi cos phi meter, prinsip kerja cos phi meter, definisi miniature circuit breaker (MCB), prinsip kerja miniatur circuit breaker (MCB), metode pengujian Wattmeter dan stopwatch, dan batas kesalahan yang diijinkan (BKD). Bab IV. Perancangan Sistem Dalam bab ini menjelaskan tentang rancangan sistem secara keseluruhan, rancangan elektrikal sistem, rancangan mekanikal sistem, dan rancangan pengujian sistem. Bab V. Hasil Pengujian dan Pembahasan Dalam bab ini berisi tentang hasil pengujian, analasa hasil pengujian, dan pembahasan. Bab VI. Penutup Dalam bab ini bersisi tentang kesimpulan dan saran.