BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bisnis
merupakan
salah
satu
alat
penyokong
negara
untuk
mempertahankan perekonomian dan bahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di negara tersebut. Banyak perusahaan melakukan bisnis yang menghasilkan sebuah keuntungan (profit) dan keuntungan tersebut digunakan
untuk kelangsungan hidup perusahaan, khususnya untuk memberi upah dan
kesejahteraan karyawannya. Perusahaan harus memperhatikan kebutuhan karyawannya karena setiap karyawan/individu memiliki kebutuhan yang berbeda sehingga perusahaan harus mampu menyesuaikan budget yang dimiliki perusahaan dengan kebutuhan para karyawannya. Salah satu cara untuk mensejahterakan karyawannya adalah dengan memberikan kompensasi. Setiap perusahaan pasti bermaksud memberikan kompensasi yang layak kepada para karyawannya. Salah satu bentuk kompensasi tersebut yaitu kompensasi non finansial. Selain membutuhkan kompensasi finansial seperti insentif, tunjangan dan lain-lain, karyawan juga membutuhkan pekerjaan yang mampu mengeksplorasi kemampuan dan lingkungan kerja yang nyaman untuk menyelesaikan pekerjaan sehingga hasilnya maksimal. PT Bio Farma (Persero) merupakan perusahaan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PT Bio Farma (Persero) adalah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang kesehatan yaitu dengan memproduksi vaksin dan antisera. PT Bio Farma (Persero) merupakan satu-satunya produsen vaksin untuk manusia di Indonesia, vaksin dan antisera yang diproduksi berkualitas internasional dan ini dimaksudkan untuk mendukung program imunisasi nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang memiliki kualitas derajat kesehatan yang lebih baik. Vaksin dan antisera yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero) juga digunakan di negara-negara lain yang didistribusikan oleh
1
perusahaan swasta luar negeri maupun UNICEF terutama vaksin dan antisera yang telah mendapatkan sertifikasi dari WHO.
Selama ini, PT Bio Farma (Persero) telah menerapkan kompensasi.
Menurut Sedarmayanti (2010: 239), kompensasi adalah segala sesuatu yang
diterima karyawan sebagai balas jasa kerja mereka. Handoko (2000: 205) mengungkapkan bahwa kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima para pegawai sebagai balas jasa untuk kerjanya.
Kompensasi yang diberikan oleh PT Bio Farma (Persero) Bandung kepada
karyawannya selama ini adalah kompensasi finansial berupa insentif, yaitu
insentif tahunan berupa bonus (insentif yang terkait dengan besaran laba perusahaan), insentif tiga bulanan berupa tunjangan prestasi kerja, disamping itu pula diberikan insentif yang bersifat normatif (sesuai dengan ketentuan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003) seperti tunjangan keagamaan. Selain insentif dalam bentuk material, penghargaan lainnya juga diberikan kepada karyawan berupa promosi pendidikan dan pelatihan baik di dalam maupun luar negeri. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa PT Bio Farma (Persero) belum memperhatikan kompensasi non finansial karyawannya karena banyak dari karyawannya tidak mengetahui apa itu kompensasi non finansial yang lebih menitikberatkan pada pekerjaan dan lingkungan kerja. Kompensasi non finansial adalah kompensasi yang diterima oleh seseorang yang berasal dari pekerjaan itu sendiri atau dari lingkungan psikologis dan atau fisik dimana pekerjaan itu dilakukan. Pekerjaan seperti tugas yang menarik, identitas pekerjaan, tugas yang jelas, otonomi dan umpan balik dari atasan, sedangkan lingkungan kerja seperti kebijakan, kompetensi karyawan, teman kerja yang menyenangkan, status yang jelas dan kondisi pekerjaan (Mondy dan Noe, 2005: 284). Berdasarkan wawancara pribadi yang telah dilakukan pada karyawan PT Bio Farma (Persero), banyak karyawan yang belum mengetahui kompensasi non finansial yang didalamnya termasuk pekerjaan dan lingkungan kerja dan mereka
2
hanya mengetahui kompensasi finansial baik yang diberikan secara langsung maupun tidak langsung.
Terdapat beberapa karyawan yang merasa kurang nyaman dengan sesama
karyawan lain karena alasan yang tidak dapat disebutkan serta merasa bahwa
pekerjaan yang dilakukannya lebih banyak dibandingkan dengan pekerjaan karyawan yang lain, dimana pekerjaan tersebut sangat membutuhkan ketelitian dan ketepatan dalam pengerjaannya karena jika tidak akan menghambat pekerjaan
yang lain dan akan merugikan perusahaan. Peristiwa ini menandakan bahwa karyawan belum dapat secara maksimal memotivasi dirinya sendiri (motivasi
intrinsik). Motivasi intrinsik dapat didefinisikan sebagai kebutuhan seseorang untuk merasakan kompetensi dan rasa harga diri di dalam sesuatu (McCullagh, 2005 dalam Wilson, 2010: 2). Motivasi intrinsik berperan penting dalam diri karyawan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan perusahaan juga dapat dengan mudah memotivasi karyawannya sehingga perusahaan hanya perlu memikirkan bagaimana cara untuk mempertahankan motivasi intrinsik yang sudah terbentuk dalam diri karyawan. Kompensasi non finansial (lingkungan kerja dan pekerjaan) yang membuat para karyawan PT Bio Farma (Persero) kurang nyaman akan mempengaruhi motivasi intrinsik. Karyawan akan merasa tidak nyaman, tidak betah dan tidak bersemangat jika bekerja dalam perusahaan dan akhirnya akan mengurangi inisiatif karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Selain akan mengurangi motivasi intrinsik yang dimiliki karyawan, kompensasi non finansial yang kurang layak juga akan mengurangi semangat kerja karyawan dan akhirnya akan mengurangi kinerja karyawan. Menurut Gani (2009: 221) kinerja adalah hasil dari pelaksanaan pekerjaan karyawan kepada organisasi dimana ia bekerja sebagai karyawan. Akibatnya banyak 1) Karyawan yang terlambat dalam melaporkan laporan, 2) Menambah jam istirahatnya menjadi lebih lama, 3) Pekerjaan yang seharusnya dapat selesai dalam hari itu menjadi tidak selesai untuk mendapatkan waktu lembur, 4) Karyawan yang tiba-tiba menghilang disaat jam kerja dan ada 5) karyawan yang
3
tidur disaat jam kerja,. Penurunan kinerja ini tentunya akan merugikan perusahaan karena menjadi tidak mudah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Gambar 1.1 menunjukkan adanya penurunan kinerja yang cukup drastis
dari bulan Desember hingga April yang disebabkan oleh kompensasi non finansial
yang menurut karyawan masih kurang layak sehingga menyebabkan mereka melakukan penundaan-penundaan pekerjaan yang sebenarnya tidak perlu.
Kinerja
Kinerja 84.62
Desember
82.05
Januari
78.21
Februari
73.08
Maret
67.95
April
Sumber: PT Bio Farma (Persero)
Gambar 1.1. Grafik Penurunan Kinerja Dari Bulan Desember 2012 - April 2013 Kompensasi non finansial yang kurang layak dari perusahaan akan membuat ketidaknyamanan karyawan, mengurangi semangat dan inisiatif karyawan dalam bekerja dan hal tersebut akan mempengaruhi motivasi intrinsik dan kinerja karyawan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti “Pengaruh Kompensasi non finansial terhadap Motivasi intrinsik dan Kinerja Karyawan di PT Bio Farma (Persero) Bandung”. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan permasalahan di atas, maka identifikasi yang akan diangkat oleh penulis yang berkenaan dengan Pengaruh Kompensasi non finansial terhadap Motivasi intrinsik dan Kinerja Karyawan di PT Bio Farma (Persero) Bandung adalah sebagai berikut:
4
1. Seberapa besar kompensasi non finansial di PT Bio Farma
(Persero)?
2. Seberapa besar motivasi intrinsik karyawan di PT Bio Farma (Persero)? 3. Seberapa besar kinerja karyawan di PT Bio Farma (Persero)
4. Seberapa besar pengaruh kompensasi non finansial terhadap
motivasi intrinsik dan kinerja karyawan di PT Bio Farma
(Persero) Bandung?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Seberapa besar kompensasi non finansial di PT Bio Farma (Persero) Bandung. 2. Seberapa besar motivasi intrinsik karyawan di PT Bio Farma (Persero) Bandung 3. Seberapa besar kinerja karyawan di PT Bio Farma (Persero) Bandung. 4. Seberapa besar pengaruh kompensasi non finansial terhadap motivasi intrinsik dan kinerja karyawan PT Bio Farma (Persero) 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik yang bersifat teoritis maupun praktis. 1. Manfaat Teoritis Jika dalam penelitian ini kompensasi non finansial terbukti memiliki pengaruh terhadap motivasi intrinsik dan kinerja karyawan, ini menandakan bahwa hasil dari penelitian ini dapat dijadikan landasan teori untuk kegiatan penelitian selanjutnya, yang berkaitan dengan kompensasi non finansial. Penelitian ini juga akan bermanfaat untuk
5
pengembangan ilmu pada program studi Administrasi Bisnis D-IV
Politeknik Negeri Bandung.
2. Manfaat Praktis Penelitian ini mampu memberikan kontribusi yang baik dengan memberikan bukti yang empiris mengenai pengaruh kompensasi non
finansial terhadap motivasi intrinsik dan kinerja karyawan sehingga
dapat menjadi landasan kerja di PT Bio Farma (Persero) Bandung.
Sebagai masukan bagi PT Bio Farma (Persero) Bandung dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan motivasi intrinsik dan kinerja karyawan di PT Bio Farma (Persero) Bandung dan bermanfaat bagi program studi Administrasi Bisni D-IV Politeknik Negeri Bandung.
1.5 Sistematika Penulisan Adapun penyusunan penelitian ini berdasarkan pada urutan sistematika penulisan sebagai berikut: 1. BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan menjelaskan latar belakang masalah
yang diambil,
identifikasi masalah, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan penelitian. 2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka menjelaskan tentang landasan-landasan teori yang berhubungan dengan penelitan, yaitu yang berhubungan dengan teori kompensasi, motivasi dan kinerja karyawan. 3. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini menjelaskan metode digunakan dalam penelitian, sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. 4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan menjelaskan deskripsi objek penelitian, analisis data dan pembahasan dari hasil penelitian. 5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bagian penutup dalam penelitian ini. Bagian ini memuat kesimpulan dan saran.
6