BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Perkembangan berbagai macam teknologi sekarang ini tidak terlepas dari berkembangnya teknologi satelit. Mulai dari teknologi informasi dan komunikasi, teknologi penginderaan jauh, pemetaan, pencarian sumber mineral baru dan sebagainya. Pada perkembangannya dikenal beberapa macam satelit berdasarkan fungsi dan mekanisme orbitnya. Berdasarkan mekanisme orbitnya, satelit dibagi menjadi satelit geostasioer dan non-geostasioner. Satelit Geostasioner adalah satelit yang mengelilingi bumi dengan suduk inklinasi sama dengan nol dan dengan periode yang sama dengan periode rotasi bumi yaitu 23 jam 56 menit dan 4,09 detik, sehingga satelit ini akan tampak tetap hanya pada satu titik tertentu dari permukaan bumi. Sedangkan satelit Non-Geostasioner adalah satelit yang mengorbit bumi dengan sudut inklinasi tertentu dan parameter-parameter ditentukan.
Orbit
elemen
orbit
Non-Geostasioner
lain
yang
akan
juga
memiliki
kecepatan dan arah pergerakannya sendiri sesuai dengan
1
2
elemen orbitnya. Oleh karena itu lokasi satelit NonGeostasioner akan selalu berubah jika dipandang dari suatu titik di permukaan bumi. Termasuk di dalam orbit NonGeostasioner adalah orbit polar dan orbit ekuatorial, yaitu satelit yang mengorbit sekitar daerah ekuator, dengan inkilinasi rendah. Ketinggian satelit geostasioner ini relatif rendah antara beberapa ratus km hingga bebepara ribu km. Termasuk di dalam kategori satelit non-geostasioner adalah satelit dengan orbit sun synchronous, yaitu orbit satelit yang mensinkronkan pergerakan satelit dalam orbit, presisi bidang orbit dan pergerakan bumi mengelilingi matahari sedemikian rupa sehingga satelit tersebut akan melewati lokasi tertentu di permukan bumi selalu pada waktu lokal yang sama setiap kalinya. Dalam sistem penginderaan jauh, satelit adalah komponen pendukung utamanya. Satelit berperan untuk mengambil data dari obyek penginderaan kemudian mengirimkannya ke stasiun bumi. Satelit-satelit sumber daya pada umumnya merupakan satelit non-geostasioner. Pada satelit non-geostasioner lokasi titik proyeksi satelit pada permukaan bumi akan selalu berubah. Lokasi titik proyeksi dari satelit non geostasioner dapat diketahui melalui
elemen
orbitnya.
Titik-titik
tersebut
akan
3
membentuk suatu lintasan yang khas di permukaan bumi untuk tiap satelit yang berbeda. Untuk mengetahui lintasan tersebut maka diperlukan sebuah penggambaran dalam bentuk simulasi, sehingga dapat diketahui perkiraan proyeksi posisi satelit dari permukaan bumi untuk rentang waktu tertentu. Selain itu penggambaran juga berguna untuk
mengetahui
karakteristik
orbit
suatu
satelit.
Penentuan lintasan atau orbit untuk berbagai jenis satelit non-geostasioner untuk rentang waktu tertentu dalam bentuk simulasi dapat dilakukan dengan menggunakan inputan berupa elemen orbitnya [Handoko,2003]. Lintasan
satelit
non-geostasioner
Landsat
7
merupakan salah satu satelit dengan orbit non-geostasioner dan juga diluncurkan pada tahun 1999 Satelit ini memiliki fungsi untuk mengambil citra permukaan bumi sekaligus mengolah dan mengirimkan data yang diperoleh ke stasiun bumi
di
Amerika
Serikat
atau
ke
stasiun
bumi
Internasional. Landsat 7 mengorbit pada ketinggian sekitar 438 mil (705 km) dengan sudut inklinasi sun-synchronous 98 derajat.
4
1.2. Permasalahan Satelit-satelit
sumber
daya
pada
umumnya
merupakan satelit non-geostasioner. Satelit Landsat 7 adalah jenis satelit non-geostasioner dengan orbit sunsinchronous. Pada satelit non-geostasioner lokasi titik proyeksi satelit pada permukaan bumi akan selalu berubah. Titik-titik tersebut akan membentuk suatu lintasan yang khas di permukaan bumi untuk tiap satelit yang berbeda. Untuk mengetahui lintasan tersebut maka diperlukan sebuah penggambaran dalam bentuk simulasi, sehingga dapat diketahui perkiraan proyeksi posisi satelit dari permukaan bumi untuk rentang waktu tertentu.
1.3. Tujuan Dari rumusan permasalahan diatas maka tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah: a. Mengetahui perkiraan proyeksi posisi dan lintasan satelit Landsat 7 di permukaan bumi untuk rentang waktu tertentu melalui simulasi pergerakan satelit berdasarkan elemen orbitnya. b. Mengetahui ukuran dan orientasi bidang orbit satelit Landsat 7.
5
1.4. Batasan Masalah Batasan masalah yang digunakan pada Tugas Akhir ini antara lain: a. Mensimulasikan pergerakan satelit non-geostasioner Landsat 7 dengan menggunakan parameter elemen orbitnya. b. Bentuk bumi diasumsikan bulat sempurna c. Posisi bumi diasumsikan diam terhadap satelit yang bergerak. d. Hasil output dari software Orbitron 3.7 digunakan sebagai referensi pembanding.
1.5. Metodologi Pada tugas akhir ini digunakan metodologi sebagai berikut: a. Studi Literatur. Pada tahap ini dilakukan peninjauan terhadap reverensi-reverensi yang relevan dengan tugas akhir ini. Studi dilakukan pada buku-buku teks yang ada maupun melalui jurnal ilmiah dan situs-situs internet yang relevan. b. Perencanaan
Simulator.
Perencanaan
simulator
meliputi penentuan parameter dan desain output yang diharapkan serta input yang dibutuhkan. Dari output
6
dan input yang telah ditentukan maka dapat dirancang proses yang akan dijalankan oleh simulator. c. Pembuatan
Simulator.
Karena
output
yang
diharapkan berupa numerik dan graris maka pada pembuatan simulator ini digunakan program d. Pengujian dan Pembahasan. Untuk mengetahui apakah simulasi yang telah dibuat dapat mencapai hasil yang diharapkan, maka dilakukan pengujian dan kemudian dilakukan pembahasan dari hasil pengujian. e. Kesimpulan. Hasil yang diperoleh dari proses pengerjaan dan pengujian akan diformulasikan sebagai kesimpulan dari tugas akhir ini. f.
Penulisan Laporan. Seluruh proses dari pengerjaan tugas akhir ini akan disampaikan dalam bentuk laporan tertulis dengan sistematika tertentu.
1.6. Sistematika Penulisan Laporan Tugas Akhir ini terdiri dari lima bab. Pokok bahasan tiap-tiap bab adalah sebagai berikut: Bab I PENDAHULUAN. Dalam bab ini dipaparkan tentang latar belakang dan permasalahan yang ingin dipecahkan dalam tugas akhir ini.Selain itu dibahas pula tujuan tugas akhir.
7
Terakhir disampaikan batasan masalah dan metodologi yang dipakai serta sistematika penulisan laporannya. Bab II TEORI DASAR memaparkan seluruh teori yang mendasari perumusan dan pengerjaan tugas akhir ini Secara terperinci bab ini akan mengulas tentang Sistem Orbit, Elemen Orbit, Sistem Koordinat, Sistem Waktu yang digunakan sebagai dasar acuan bagi penyusunan perangkat lunak serta profil dan spesifikasi satelit Landsat7. Bab III PERANCANGAN SIMULASI ORBIT SATELIT memuat tentang langkah-langkah dan proses perancangan
dan
pembuatan
simulator
orbit
satelit
Landsat-7. Langkah tersebut antara lain mendefinisikan parameter
input,
output,
penghitungan
proses
dan
pembuatan program. Bab IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui apakah simulasi yang telah dibuat dapat mencapai hasil yang diharapkan, maka dilakukan pengujian Proses dan hasil pengujian serta pembahasannya akan disampaikan dalam bab ini. Bab
V
KESIMPULAN
DAN
SARAN,
membahas tentang kesimpulan yang diperoleh dari pengerjaan tugas akhir ini, juga saran untuk pengembangan lebih lanjut.
8
(halaman ini kosong)