BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Museum merupakan salah satu tempat wisata sejarah yang meyimpan banyak pengetahuan mengenai budaya dan potret kondisi alam suatu daerah. Selain itu museum merupakan tempat yang dapat memberikan pengalaman interaktif serta pusat dokumentasi dan penelitian ilmiah yang memiliki peran strategis dalam penguatan identitas masyarakat suatu bangsa. Meskipun setiap tahunnya mengalami peningkatan, namun jumlah kunjungan wisatawan baik domestic maupun mancanegara ke museum masih sangat kecil apabila dibandingkan dengan wisata alam ataupun tempat perbelanjaan [3]. Salah satu hal yang mempengaruhi kecinya minat wisatawan untuk mengunjungi Museum adalah penyajian informasinya yang masih kaku hanya berupa text statis serta kurangnya kreatifitas program yang dilakukan oleh pengelola museum untuk membuat museum sebagai tempat yang menyenangkan dan nyaman untuk dikunjungi wisatawan. Untuk meningkatkan daya tarik wisatawan yang berkunjung ke museum perlu
adanya
perbaikan
penyajian
informasi
dengan
memanfaatkan
perkembangan teknologi yang dapat memberikan kesan yang lebih menyenangakan bagi pengunjung sehingga menghilangkan kesan bahwa museum adalah tempat yang kaku . salah satu teknologi yang dapat diterapkan pada penyajian informasi dimuseum adalah markerless Augmented Reality (AR). Markerless Augmented Reality merupakan salah satu metode Augmented Reality (AR) yang memungkinkan objek virtual disajikan kedalam dunia nyata tanpa digunakannya marker sebagai tracking object . Dengan teknologi ini memungkinkan terjadi interaksi antara benda dua dimensi dengan lingkungan nyata secara real-time baik dalam bentuk gambar statis ataupun animasi tanpa perlu menyediakan ruang lebih untuk menempatkan marker sehingga penggunaanya dapat lebih efisien dan tidak menggangu keindahan objek nyata
1
penggunaan markerless Augmented Reality juga dapat memberikan efek interaksi lebih banyak dan lebih nyata antara objek dan pengguna. Teknologi Digital merupakan media paling efektif untuk presentasi visual. Karena tidak hanya memberi keterangan ataupun penjelasan namun juga dapat menampilkan lingkungan sejarah dan tidak memerlukan peralatan khusus [1]. Dengan menggunakan teknologi Markerless Augmented Reaity, penyajian data ataupun informasi mengenai objek yang terdapat pada museum dapat di sajikan secara menarik dan interaktif, karena tidak hanya teks saja yang di sajikan namun juga memungkinkan untuk menampikan video, animasi dan fitur-fitur multimedia lainnya. Tak hanya itu dengan menggunakan Markerless Augmented Reality juga pengunjung seakan-akan dapat berinteraksi langsung dengan objek Museum sehingga pembelajaran dinilai lebih efektif dibandingkan dengan media lain seperti text book [5]. Oleh karena itu pada tugas akhir ini akan dirancang sebuah prototype apikasi mobile system informasi objek dalam museum menggunakan Markerless Augmented Reality yang akan di manfaatkan sebagai media informasi yang interaktif. Sehinga bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk merkunjung ke museum.
1.2 Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang diangkat oleh penuis, yaitu : 1. Bagaimana menerapkan Merkerless Augmented Reality pada Museum Sri Baduga ? 2. Bagaimana proses mengidentifikasi gambar yang digunakan sebagai Tracking Object ? 3. Bagaimana penerapan algoritma Nature Featur Tracking and Rating dari Agoritma dasar Fast Corner Detection ? 4. Bagaimana menerapkan rescale dan rotation objek pada Augmented reality?
2
1.3 Batasan Masalah Dalam pembahasan tugas akhir ini terdapat batasan permasalahan sebagai berikut: a.
Studi kasus dilaksanakan pada Museum Sri Baduga Bandung Jawa Barat.
b.
Software yang digunakan untuk membuat aplikasi adalah Blender, SDK Vuvoria dan Unity.
c.
Objek virtual yang ditampilkan berupa animasi tiga dimensi beserta rincian bagian dari artefak.
d.
Perangkat yang digunakan adalah smartphone berbasis sistem operasi android dengan minimum versi 2.3 ( Ginger Bread).
e.
Objek yang digunakan terbatas pada artefak rumah adat, alat musik, dan peralatan tani Jawa Barat.
1.3.1
Tujuan Tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah :
1. Merancang aplikasi Markerless Augmented Reality sebagai sistem informasi artefak museum Sri Baduga. 2. Mempermudah pengunjung untuk memahami informasi mengenai artefak di Museum Sri Baduga. 3. Membuat aplikasi yang memiliki fleksibilitas dalam pencarian informasi secara rinci.
1.4 Metodologi peneitian Langkah yang di tempuh untuk menyelesaikan tugas akhir ini antara lain : 1. Studi literatur dengan mencari dan mengumpukan data dari berbagai sumber yang mengandung keterkaitan dan dapat menunjang penyelesaian tugas akhir ini. Sumber yang digunakan sebai acuan antara lain jurnal, buku, paper, dan referensi dari internet. Hasil dari studi literatur yang didapat akan dijadikan sebagai acuan dari dasar teori pembuatan tugas akhir ini. 2. Pengumpulan data dari instansi tekait mengenai informasi artefak yang berada di museum Sri Baduga yang nantinya aka dijadikan sebagai sumber
3
informasi yang akan di cantumkan dan di sebarkan melalui aplikasi yang dibuat pada tugas akhir ini. 3. Setelah data yang dikumpulkan terasa cukup akan dilakukan perancangan antarmuka dan sistem kerja aplikasi yang akan dibuat 4. Pada tahap implementasi, dilakukan sesuai pada kondisi sebenarnya. Uji coba menggunakan smartphone android langsung dimuseum sribaduga dengan kondisi-kodisi tertentu agar mengetahui apakah fungsi yang telah diterapkan pada aplikasi telah berjalan dengan baik. 5. Pada tahap pengujian dilakukan dengan menggunakan smartphone android yang telah terinstall aplikasi Markerless Augmented Reality. Aspek yang akan diuji adalah keakurasian dalam pendeteksian benda yang digunakan sebagai tracking object dengan cara melakukan perubahan pada jarak dan sudut pandang. selain itu pengujian diakukan terhadap menu fungsi yang dibuat seperti zooming animation, rotation animation dan teardown. 6. Menganalisis hasil uji coba dan memperbaiki apabia masih ada fungsi yang error. 7. Pengambian kesimpulan dari hasil analisis dan pembuatan laporan tugas akhir.
1.5 Sistematika Penulisan Laporan Tugas Akhir ini dibagi menjadi beberapa topik bahasan yang telah disusun secara sistematis dan terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN Berisi latar beakang, rumusan masalah batasan masalah, tujuan, metodologi penelitian serta sistematika penulisan dalam pembuatan Tugas Akhir aplikasi Markerless Augmented Reality sebagai system informasi museum Sri Baduga. BAB II DASAR TEORI Berisi dasar teori yang digunakan sebagai acuan daam penuisan tugas akhir ini. dasar teori yang digunakan antara lain, mengenai Markerless Augmented
4
Reality, algoritma Natural Future Tracking and Rating, Algoritma Fast Corner Detection, SDK android, Unity 3d, dan SDK vuforia . BAB III PERANCANGAN SISTEM Berisi tentang desain dan realisasi secara menyeuruh meliputi perancangan antar muka serta sistem kerja seluruh fungsi yang akan di implementasikan pada apikasi yang akan dibuat. BAB IV PENGUJIAN Berisi hasil pengujian sistem yang telah dirancang, sistem kerja algoritma dalam mendeteksi objek. Waktu running aplikasi, serta keutuhan fungsi yang diterapkan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan dari penelitian tugas akhir dan saran-saran yang digunakan untuk perbaikan dan pengembangan
5